Sejarah Masjid Agung Banten, Masjid yang Menyimpan Banyak Sejarah

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Masjid Agung Banten

Banten terkenal dengan berbagai macam objek wisata yang banyak di kunjungi oleh para wisatawan. Dari mulai wisata alam, kuliner religi hingga wisata kebudayaan.

Tidak hanya wisata alam yang terkenal dengan pantainya yang indah-indah salah satu yang dikenal juga dari provinsi banten ini adalah wisata religi bisa di kunjungi yaitu masjid Agung banten.

Awal Mula didirikannya Masjid Agung Banten

Masjid agung banten merupakan salah satu masjid tertua di indonesia. Yang sarat akan nilai sejarah terutama dalam perkembangan agama Islam di provinsi banten.

Karena masjid Agung banten ini menjadi pusat penyebaran agama islam di banten pada saat itu.

Masjid Agung Banten merupakan peninggalan kerajaan banten yang berdiri di wilayah Desa Banten, kecamatan kasamen kabupaten serang. Masjid bersejarah ini dibangun pada abad ke-16.

Pada masa pemerintahan sultan maulana hasanuddin (1552-1570). Sultan maulana hasanuddin adalah raja pertama kesultanan banten yang putra dari sunan gunung jati.

Masjid agung banten menjadi salah satu bukti kejayaan kota pelabuhan banten yang masih berdiri hingga saat ini. Meski keadaannya tidak seperti pada saat pertama kali didirikan.

Tetapi kondisi masjid Agung banten tetap terpelihara sangat baik. Setiap harinya masjid Agung Banten ramai di kunjungi open para peziarah dan wisatawan.

Para pengunjung dapat menikmati peninggalan bersejarah kerajaan islam di banten. Serta melihat keunikan arsitektur yang merupakan bentuk akulturasi budaya hindu jawa, china dan Eropa.

Bangunan masjid agung banten memiliki luas 13 hektar dengan luas komplek yang di kelilingi tembok dengan ketinggian satu meter seluas luas hektar. Menara masjid Agung banten Terbilang unik karena berbeda dengan bentuk menara masjid lainnya.

Masjid Agung banten menjadi salah satu bukti kejayaan kota pelabuhan banten yang masih berdiri sampai saat ini Dan masih eksis dikalangan masyarakat.

Masjid Agung Banten pertama kali didirikan pada masa pemerintahan sultan maulana hasanuddin. Pembangunan kemudian di lanjutkan oleh putranya, sultan maulana yusuf yang menjadi raja kedua kesultanan banten.

Pada periode ini masjid Agung Banten dibangun dengan gaya jawa. Sebuah pawestren (ruang untuk shalat wanita) yang berada di samping kemudian di tambahkan pada masa pemerintahan raja ketiga.

Raja ketiga adalah sultan maulana Muhammad (1580-1596). Sementara serambi selatan masjid lantas di ubah menjadi makam berisi sekitar 15 kuburan.

Pada 1632 sebuah menara setinggi 24 meter yang Dirancang oleh arsitek china bernama cek ban cut di tambahkan kemudian kompleks masjid. Sekitar periode yang saya di bangun pula tiyamah bergaya eropa yang di rancang oleh lucaasz cardeel orang belanda yang masuk Islam.

komplek masjid agung banten terdiri dari bangunan masjid, serambi, pemakaman, tiyamah. Bangunan masjid terdiri atas pondasi dengan ketinggian satu meter dan menghadap ke timur.

Perkembangan Masjid Agung Banten Hingga Sekarang

Bangunan utama masjid memiliki ciri-ciri sebagaimana masjid jawa kuno lainnya. Salah satu ciri-ciri khususnya adalah terdapat pada gapura pada keempat arah mata angin.

Sisi menarik lainnya dari bangunan utama masjid adalah atapnya yang tumpuk lima. Atap tumpuk lima yang mirip dengan pagoda cina.

Bagian ini Dirancang langsung oleh cek ban cut yang juga merancang menara masjid Agung. Menara setinggi 24 meter dengan diameter 10 meter ini dapat dimasuki sampai ke atas, Dengan maniki 83 tangga yang ada di dalamnya.

Catatan dirk van lier dari tahun 1659 menyebut bahwa menara ini dulunya di gunakan sebagai tempat mengumandangkan azan dan penyimpanan senjata. Pada masa kekuasaan sultan haji lucaasz cardeel mengusulkan pembangunan tiyamah.

Tiyamah tersebut berfungsi untuk tempat musyawarah dan kajian-kajian keagamaan. Perbaduan antara budaya islam eropa pada masjid banten di tunjukkan dengan adanya tiyamah tersebut.

Tiyamah tersebut di tambahkan yang terletak di Sisi selatan bangunan inti ini. Bangunan tiyamah berbentuk segi empat panjang dan bertingkat dua lantai.

Perpaduan unsur jawa eropa dan cina menyatu sempurna pada arsitektur masjid agung banten. Sementara pada sisi utara serambi selatan terdapat makam sultan maulana Muhammad dan sultan zainul abidin.

komplek pemakaman ini memiliki pengaruh paling besar terhadap aktivitas sosial dan budaya. Hingga saat ini banyak pengunjung yang hadir dengan tujuan untuk berziarah ke makam sultan maulana hasanudin dan keluarganya.

Jadi pengunjung yang datang tidak hanya jamaah yang hendak menjalankan shalat. Tetali juga bertujuan untuk berziarah. Di atas pintu berbentuk lengkung setengah lingkaran.

Ada dua lubang angin pada dinding timur yang mengapit pintu. Pintu paling selatan berbentuk persegi panjang.

Pintu paling selatan terdapat banyak hiasan motif kertas tempel. Sedangkan dinding barat berhias pelipis rata penyangga setengah lingkaran dan pelipit cengkung.

Dinding sisi utara membatasi ruang pertama dengan serambi utama dengan sebuah pintu masuk berbentuk empat persegi panjang ukuran 240×125 cm berdaun pintu dua buah dari kayu.

Jendela pada dinding utara ada dua buah. Dan dua buah jendela berbentuk segi empat berukuran 180x152cm.

Sedangkan dinding selatan hanya mempunyai satu pintu yang menghubungkan ruang utama dengan bangunan pawestren di dekat sudut barat dinding.

Travel yang sedang berada di banten bisa mampir sejenak. Untuk berwisata religi sekaligus mengenal sejarah masji Agung banten.

fbWhatsappTwitterLinkedIn