Kisah ‘Uwais Al-Qarni, Yang Namanya Terkenal Di Langit

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

‘Uwais Al-Qarni atau ‘Uwais bin ‘Amir berasal dari kabilah Murad, lalu dari Qarn. Ia adalah seorang tabi’in yang paling utama. Dari ‘Umar bin Al Khattab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama ‘Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih) Perintahkanlah padanya untuk meminta ampunan untuk kalian.” (HR. Muslim)

‘Uwais adalah orang yang memiliki kemuliaan atau keistimewaan yang tidak diketahui oleh banyak orang hingga tak jarang orang-orang kerap merendahkannya. Kemuliaan atau keistimewaan ‘Uwais nampak dari perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam supaya berdoa pada Allah untuk memberikan ampunan padanya.

Berikut kisah ‘Uwais Al-Qarni, yang namanya terkenal di langit, berawal dari pertemuannya dengan ‘‘Umar bin Al Khattab radhiyallahu ‘anhu.

Baca juga :

Dari Usair bin Jabir, ia berkata, “‘Umar bin Al Khattab ketika didatangi oleh serombongan pasukan dari Yaman, ia bertanya, “Apakah di tengah-tengah kalian ada yang bernama ‘Uwais bin ‘Amir?” Sampai ‘‘Umar mendatangi ‘‘Uwais dan bertanya, “Benar engkau adalah ‘Uwais bin ‘Amir?”

‘Uwais menjawab, “Iya, benar.”

‘Umar bertanya lagi, “Benar engkau dari Murod dari Qarn?”

‘Uwais menjawab, “Iya.”

‘Umar bertanya lagi, “Benar engkau dahulu memiliki penyakit kulit lantas sembuh kecuali sebesar atu dirham?”

‘Uwais menjawab, “Iya.”

‘Umar bertanya lagi, “ Benar engkau punya seorang ibu?”

‘Uwais menjawab, “Iya.”

‘Umar berkata, “Aku sendiri pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Nanti akan datang seseorang bernama ‘Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murod kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”

 Baca juga :

‘Umar pun berkata, “Mintalah pada Allah untuk mengampuniku.” Kemudian ‘Uwais mendoakan ‘Umar dengan meminta ampunan pada Allah.

‘Umar pun bertanya pada ‘Uwais, “Engkau hendak ke mana?”

‘Uwais menjawab, “Ke Kufah.”

‘Umar pun mengatakan pada ‘Uwais, “Bagaimana jika aku menulis surat kepada penanggung jawab di negeri Kufah supaya membantumu?”

‘Uwais menjawab, “Aku lebih suka menjadi orang yang lemah (miskin).”

Tahun berikutnya, ada seseorang dari kalangan terhormat dari mereka pergi berhaji dan ia bertemu ‘‘Umar. ‘Umar pun bertanya tentang ‘Uwais. Orang yang terhormat tersebut menjawab, “Aku tinggalkan ‘Uwais dalam keadaan rumahnya miskin dan barang-barangnya sedikit.” ‘Umar pun mengatakan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Nanti akan datang seseorang bernama ‘Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman.

Ia berasal dari Murod kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”

Orang yang terhormat itu pun mendatangi ‘Uwais, ia pun eminta pada ‘Uwais, “Mintalah ampunan pada Allah untukku.”

‘Uwais menjawab, “Bukankah engkau baru saja pulang dari safar yang baik (yaitu haji), mintalah ampunan pada Allah untukku.”

Orang itu mengatakan pada ‘Uwais, “Bukankah engkau telah bertemu ‘Umar?”

‘Uwais menjawab, “Iya benar.” ‘Uwais pun memintakan ampunan pada Allah untuknya.

Orang lain pun tahu akan keistimewaan ‘Uwais. Lantaran itu, ia mengasingkan diri menjauh dari manusia.” (HR. Muslim).

Itulah sekelumit kisah ‘Uwais Al-Qarni, yang namanya terkenal di langit, sang tabi-in terbaik menurut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Artikel lain yang dapat dibaca di antaranya adalah kisah singa Rasulullah, Hamzah bin Abdul Muthalib, sejarah cinta di balik Taj Mahal, sejarah di balik Hari Asyura dalam Islam, sejarah kebangkitan Islam di Turki, sejarah perang di bulan Ramadhan, kisah Nabi Muhammad membelah bulan, kisah abu Bakar Ash Shiddiq, sejarah Ali bin Abi Thalib, keutamaan Aisyah istri Rasulullah SAW, dan istri-istri Nabi Muhammad SAW.

Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn