Ada banyak sahabat yang memiliki sifat mulia pada zaman Rasulullah SAW. Sahabat-sahabat tersebut dicatat dan diingat oleh semua umat muslim didunia karena mereka membantu perjuangan Nabi Muhammad SAW saat menegakkan ajaran agama islam. Salah satu sahabat yang dikenal sangat dekat dengan Rasulullah SAW adalah Abu Bakar Ash Shiddiq (baca sejarah islam dunia) . Abu Bakar RA adalah salah satu sahabat Rasul yang memeluk islam pertama kali bersama sahabat lainnya dan beliau banyak membantu Rasulullah SAW selama hidupnya bahkan saat Rasulullah SAW wafat, Abu Bakarlah yang merasa sangat kehilangan namun ia tetap bersabar serta berusaha melanjutkan kepemimpinan Rasulullah sebagai seorang khalifah. Untuk mengenal kisahnya dengan lebih baik, simak uraiannya berikut ini. (baca kisah teladan Nabi Muhammmad SAW dan istri-istri nabi muhammad SAW)
Sejarah Abu Bakar Ash Shiddiq
Abu bakar Ash Shiddiq adalah sahabat Rasulullah SAW yang merupakan khalifah pertama yang diangkat setelah Rasulullah SAW meninggal dunia. Selain itu, ABu Bakar adalah ayah dari Aisyah yang merupakan istri nabi Muhammad SAW. Abu Bakar RA adalah salah satu manusia yang sangat mulia dan tidak diragukan lagi keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT (baca manfaat beriman kepada Allah SWT). Abu Bakar juga dikenal sebagai sosok yang selalu membela Rasul dan Allah SWT bahkan Allah SWT telah menjamin surga bagi Abu Bakar Asy Syidiq karena ia adalah salah satu orang yang masuk islam pertama kali. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut (baca kisah mualaf masuk islam dan nama-nama nabi dan rasul)
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (QS At Taubah : 100)
Masa Sebelum dan Setelah Mengenal Rasul
Sebelum masuk islam dan mengenal Rasulullah, Abu Bakar memiliki nama asli Abdullah bin Utsman At Taimi. Beliau dilahirkan di kota Makkah pada bulan Oktober tahun 573 Masehi. Diketahui bahwa Abu Bakar adalah sosok terpelajar yang [andai berdagang dan memiliki kebijaksaan sebagai seorang hakim. Setelah Rasul menikah dengan istri pertamanya yakni Khadijah, Rasul SAW tinggal disebelah rumah Abu Bakar dan kemudian mereka berdua saling mengenal (baca ciri-ciri istri sholehah). Rasul lantas mengenalkan islam kepada Abu Bakar dan beliau dengan lapang hati mau menerima islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Abu bakar juga merupakan orang yang menemani Rasul SAW saat beliau hijrah ke Madinah di tahun 622 M. Abu Bakar senantiasa melindungi Rasul dan menaatinya. Berikut ini adalah ayat yang turun saat Rasulullah hijrah ke Madinah (baca ciri-ciri ayat makiyah dan ayat madaniyah dan perbedaanya)
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. (QS. At-Taubah: 40)
Masa Kekhalifahan Abu Bakar
Masa kekhalifahan atau kepemimpinan Abu Bakar Ash Shiddiq dimulai sejak Rasul SAW meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW sendiri telah mengisyaratan bahwa Abu Bakarlah yang akan menggantikan dirinya setelah beliau wafat. Suatu peristiwa juga terjadi tatkala Abu Bakar dan para sahabat mendengar berita wafatnya Rasulullah SAW. Umar bin Khatab tak mempercayai berita tersebut dan ia merasa marah. Tatkala hal tersebut terjadi, Abu Bakar kemudian menenangkan Umar dan berkata barang siapa diantara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah mati. Kalau kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Sedangkan dalam suatu ayat Allah berfirman :
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS Ali Imran : 144)
- Penunjukan Abu Bakar Sebagai Khalifah
Abu Bakar Ash Shiddiq ditunjuk sebagai khalifah atas dasar musyawarah antara kaum muhajirin dan Anshar yang ada di Madinah. Akhirnya mereka membaiat Abu Bakar menjadi khalifah meskipun beberapa kalangan terutama kaum syiah tidak menerima Abu Bakar sebagai khalifah dan mereka lebih memilih Ali bin Abi Thalib sebagai penerus kepemimpinan nabi Muhammad SAW.
- Perkembangan Islam Masa Abu Bakar
Saat masa kepemimpinan Abu Bakar Ash Shidiq islam mulai disebarkan diluar jazirah Arab seperti penyebaran ke arah utara termasuk Iraq dan Syiria (baca jazirah islam dan sejarah islam di Arab saudi). Abu bakar juga berperan dalam membukukan atau meletakkan Alqur’an dalam suatu naskah atau ditulis kembali. Ia membentuk team tersebut dengan diketuai oleh Zaid bin Tsabit (baca manfaat membaca Alqur’an dalam kehidupan dan manfaat membaca Alqur’an bagi ibu hamil). Hal ini dikarenakan banyaknya penghafal Alqur’an yang tewas saat perang Riddah. Perang riddah sendiri adalah perang melawan pasukan nabi palsu yakni Musailamah Al kazab. Selain itu saat masa kepemimpinan Abu Bakar, beliau juga bertindak tegas dan adil termasuk menindak mereka yang tidak membayar zakat dan juga memerangi kaum kafir (baca juga hukum zakat pendapatan dan syarat penerima zakat), sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini
“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam wafat, dan Abu Bakar menggantikannya, banyak orang yang kafir dari bangsa Arab. Umar berkata: ‘Wahai Abu Bakar, bisa-bisanya engkau memerangi manusia padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah, barangsiapa yang mengucapkannya telah haram darah dan jiwanya, kecuali dengan hak (jalan yang benar). Adapun hisabnya diserahkan kepada Allah?’ Abu Bakar berkata: ‘Demi Allah akan kuperangi orang yang membedakan antara shalat dengan zakat. Karena zakat adalah hak Allah atas harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar zakat di masaku, padahal mereka menunaikannya di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, akan ku perangi dia’. Umar berkata: ‘Demi Allah, setelah itu tidaklah aku melihat kecuali Allah telah melapangkan dadanya untuk memerangi orang-orang tersebut, dan aku yakin ia di atas kebenaran‘”
Wafatnya Abu Bakar Ash Shiddiq
Abu Bakar berperang penting dalam kepemimpinan islam dan beliau SAW wafat pada tanggal 8 Jumadil Awal tahun 13 Hijriyah dalam usia 63 tahun. Ia kemudian dimakamkan disisi makam Rasulullah SAW. Ada keajaiban yang terjadi saat beliau hendak dikubur yakni saat orang berkata “Assalamu Alaika Ya Rasulullah, ini Abu Bakar sedang diluar pintu” maka pintu tersebut terbuka dengan sendirinya dan terdengarkah suara “Masuklah orang yang dicintai kepada orang yang mencintainya”.
Demikianlah sepenggal kisah dari Abu Bakar Ash Shiddiq, karena kejujuran dan kebenarannya serta kebaikan budi pekertinya beliau menjadi salah satu orang yang sangat dicintai Allah dan Rasulnya.