Hukum Menegur Orang Tua yang Lalai Shalat

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dear sobat semua.. jumpa lagi pada kesempatan kali ini seperti biasa dengan artikel artikel islami yang memberikan pemahaman dan pelajaran baru mengenai syariat islam dalam keseharian dimana keutamaan mengajarkan ilmu dalam islam adalah sebagai jalan pahala. Penulis tentunya selalu berharap agar wawasan islami yang dibagikan bisa bermanfaat untuk sobat semua dan sama sama menjadi jalan untuk belajar dan memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah.

Nah sobat, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas sesuatu yang tidak jauh dari kewajiban dasar seorang muslim, yaitu shalat wajib. Tentunya sobat semua sudah memahami bahwa shalat wajib adalah suatu kewajiban dan harus dilakukan sebagai jalan untuk mendekat kepada Allah, jalan pahala, dan jalan untuk berkomunikasi atau berdoa secara langsung kepada Allah.

Shalat umumnya teah diajarkan sejak kita kecil oleh orang tua sebagai bentuk kewajiban muslim terhadap muslim lainnya atau dalam pendidikan sekolah dan pendidikan agama, shalat wajib dijalankan oleh seluruh anggota keluarga dan sesama anggota keluarga satu sama lain wajib utuk selalu saling mengingatkan agar sama sama berada dalam jalan lurus Allah yang jauh dari sesat.

Walaupun kita sendiri juga bukan manusia yang sempurna, namun tetap wajib mengingtakan kepada siapapun untuk selalu menjalankan kewajiban, termasuk kepada orang tua dan keluarga kita. Nah sobat, tentunya diantara umat muslim ada yang memiliki orang tua dengan rasa iman yang mungkin kurang atau naik turun karena berbagai sebab sehingga lalai dalam menjalankan perintah agama salah satunya shalat yang seharusnya wajib dilakukan sepanjang hari.

Kita yang sayang pada orang tua dan menginginkan kebaikan untuk beliau di dunia akherat tentunya tidak menginginkannya ya sobat? tentunya yang kita harapkan adalah bersama sama dengan mereka menuju surga, nah sobat, penulis kali ini akan membahas jika ada orang tua yang lalai shalat, maka sebagai anak apa yang harus dilakukan? apakah menjurus kepada dalil berbakti kepada orang tua? bolehkan menegurnya? yuk simak selengkapnya pada artikel berikut, Hukum Menegur Orang Tua yang Lalai Shalat

Ternyata tidak hanya di jaman sekarang saja sobat, hal ini pernah terjadi, Allah tentu memberikan hidayah kepada siapa saja yang Ia kehendaki, entah itu orang tua atau orang muda, bisa jadi anaknya lah yang mendapat hidayah terlebih dahulu dan baginya menjadi kewajiban untuk mengingatkan yang lebih tua, berikut Kisah Menegur Orang Tua Lalai Ibadah di Jaman Nabi Ibrahim AS yang bisa kita jadikan sebagai bahan pelajaran.

Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun ? Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.

Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan yang Maha pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan”. berkata bapaknya: “Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama”. (Qs Maryam: 42-46).

Pada kisah dalam Al Qur’an tersebut, dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim AS menegur ayahnya yang menyembah berhala dan mengingatkan ayahnya dalam kebaikan, keutamaan orang tua dalam islam adalah mengingatkan kebaikan pada anaknya, namun ayahnya ketika diingatkan tetap lalai dan menganggap bahwa tiap orang berhak melakukan kepercayaan agama sesuai dengan apa yang diyakininya serta tidak terpengaruh dengan hidayah dan nasehat yang diberikan Nabi Ibrahim AS.

Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar: Patutkah ayah menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan- tuhan?” (QS. al-An’aam : 74). Pada waktu itu Nabi Ibrahim tetap mengingatkan orang tuanya dan tetap menghormati beliau walaupun memiliki keyakinan yang berbeda serta tak lupa memohon kepada Allah agar orang tuanya mendapat hidayah, mengingatkan dan menyeru pada kebaikan memang kewajiban ya sobat, hal ini disampaikan dalam sumber syariat berikut :

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui org-org yang mendapat petunjuk ” Jelas bahwa kita hanya dieprintahkan untuk menyeru dan saling mengingakan, mengenai hidayah dan responnya, hal itu bergantung pada orang itu sendiri dengan hak hidayah dari Allah.

Hukum Menegur Orang Tua yang Lalai Shalat

Nah sobat, sebagai anak, wajib untuk memberikan teguran pada orang tua yang lalai dalam shalat, teguran tersebut dapat dilakukan dengan cara yang halus seperti mengingatkan manfaat shalat, memberikan wawasan mengenai dosa orang yang tidak shalat, banyak memperdengarkan acara acara dakwah islam, dan memberi contoh dalam keseharian.

Maka yang wajib kalian lakukan adalah terus mengulang-ulang untuk memberikan pemahaman kepadanya, menakut-nakutinya dengan Allah subhanahu wa ta’ala dan shalat yang biasa dikerjakannya belum memenuhi kewajibannya (karena shalatnya salah). Ini upaya yang dapat kalian lakukan. Bila ternyata nenek kalian bisa lurus maka alhamdulillah, bila tidak maka kalian telah menunaikan apa yang menjadi kewajiban kalian dan mintalah hidayah Allah subhanahu wa ta’ala untuknya. (Majmu’ Fatawa Fadhilatisy Syaikh Shalih bin Fauzan, 1/355,356)

Jelas bahwa tidak ada dosa bagi anak yang mengingatkan orang tua yang lalai shalat, justru hal tersebut adalah kewajiban dan anak akan berdosa jika membiarkan orang tua dalam kesalahan, tidak ada salahnya mengingatkan bagaimanapun respon orang tua sebab kita hanya melakukan kewajiban dan memiliki niat yang baik. Hal ini juga dijelaskan dalam berbagai syariat islam berikut :

1. Wajib Mengingatkan

Bahwasannya engkau adalah pemberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.” (QS. Al Ghasiyah (88): 21-22) Jelas bahwa kita hanya memberikan penringatan kepada sesama manusia agar jauh dari sesat ya sobat, mengenai hasilnya, biarlah semua Allah yang mengatur, memberikan teguran kepada orang tua yang lalai shalat akan menjadi pahala kebaikan tersendiri bagi kita.

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka Dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi. (Qs al-A’rof : 178). Allah yang berhak memberi petunjuk, sebab itu, mari ingatkan orang tua agar berada dalam petunjuk tersebut, semampu yang kita bisa ya sobat, atau bisa minta tolong kepada orang yang lebih sholeh dan lebih disegani oleh orang tua.

2. Pahala Menegur Orang Tua yang Lalai Shalat

Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. (Qs Huud : 34). Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan saling menasehati supaya selalu sabar. (QS. Al-Ashr).

Sesungguhnya hak hidayah datangnya adalah dari Allah, sebagai anak, wajib untuk mengingatkan sebagai jalan mengajak kepada kebaikan dan sebagai jalan dakwah islam untuk mendapat pahala dan kebaikan dari Allah, tentunya wajib melakukan dengan sabar tanpa merendahkan atau marah kepada orang tua yang justru menjadi perbuatan dosa.

Setiap pekerjaan yang dilakukan tentu akan menjadi jalan pahala ya sobat, hal ini dijelaskan dalam ayat berikut, Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.(QS. Az-zalzalah : 7-8)

Allah tidak pernah memaksakan sesuatu yang berat, jika mungkin orang tua lalai shalat karena kondisi tertentu misalnya sudah tua atau pikun dan sudah tidak sempurna, maka hal itu bukanlah dosa bagi mereka, dan jika mereka sakit, mereka diperbolehkan untuk melakukan sesuai kemampuan, misalnya shalat sambil duduk atau sambil tidur sebagaimana firman Allah berikut, “Bertakwalah kalian kepada Allah semampu kalian.” (At-Taghabun: 16)

3. Jika Orang Tua Menentang Teguran

Nah sobat, bagaimana jika orang tua menentang teguran dan terus melalaikan shalat? maka sebagai anak wajib untuk tetap menghormati dan mendoakan mereka ya sobat, semuanya kembalikan saja kepada Allah dan lakukan peringatan semampunya, hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya yakni jika orang tua menjauhi Allah maka anak wajib untuk menghindari dan tidak mengikutinya.

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (Luqman:14) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik (Luqman:15).

Demikian yang dapat disampaikan penulis, sekarang sobat semua sudah memahami apa yang harus dilakukan jika orang tua lalai shalat ya? Tentunya menegur bukanlah dosa dan merupakan perbuatan yang diperbolehkan dalam islam. Semoga menjadi wawasan islami yang bermanfaat, Terima kasih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn