Usia seseorang tidak akan pernah ada yang tahu. Kematian bagi seorang manusia adalah rahasia besar yang tidak akan pernah terprediksi oleh siapapun. Dalam menjalankan kehidupan tentu yang bisa dilakukan adalah melaksanakan tugas sebagaimana Tujuan Penciptaan Manusia , Tujuan Hidup Menurut Islam, Hakikat Penciptaan Manusia, Konsep Manusia dalam Islam, Hakikat Manusia Menurut Islam, adalah sibadah dengan sebaik-baiknya kepada Allah SWT.
Untuk itu, proses kematian tidak mungkin bisa diprediksi sedangkan ia hanya bisa disiapkan dengan sebaik-baiknya.
Pengertian dan Proses terhadap Jenazah
Jenazah berasal dari bahasa Arab yaitu (جن ذح) yang berarti tubuh mayat dan kata جن ذ yang berarti menutupi. Secara umum kata jenazah memiliki arti tubuh mayat yang tertutup. Secara umum pengertian menguburkan jenazah adalah proses yang dilalui mulai dari pembersihan mayat hingga ia dimasukkan ke dalam kubur atau liang lahat.
Untuk menyelenggarakan penguburan jenazah sifatnya fardhu kifayah sehingga dapat dilakukan sebagian dari kaum muslimin (tidak wajib secara keseluruhan asalkan ada perwakilan kaum muslimin). Namun bagi kaum muslimin yang berada di sekitar rumah jenazah maka sangat dianjurkan untuk ikut dalam proses.
Sebelum melakukan penyelenggaraan jenazah maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh panitia. Hal tersebut adalah sebagai berikut:
- Memejamkan mata mayit dan mendoakan agar diampuni seluruh dosa mayit
- Melemaskan tangan dan disedekapkan ke dada
- Meluruskan kaki mayit
- Mengatupkan rahang mayit dan mengikatnya dari ujung kepala hingga ke dagu agar mulut tida menganga
- Meletakkan jenazah ke arah utaea dan badan diselimuti kain
- Memberikan informasi kematiannya kepada kerabat dan keluarga
- Melunasi hutang-hutang jika ia memiliki hutang
- Segera menyiapkannya bersama orang-orang terdekat.
Penyelenggaraan Jenazah
Untuk menyelenggarakan jenazah ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Hal ini tentu sebagaimana yang disyariatkan oleh islam. Berikut adalah proses penyelenggaraan jenazah yang harus dilakukan oleh panitia terkait.
- Memandikan Jenazah
Memnadikan jenazah adalah proses awal untuk membersihkan mayat sebelum ia di shalatkan dan dikuburkan. Mayat beragama islam wajib untuk dimandikan terlebih dahulu dan disucikan. Proses ini yaitu dengan mengalirkan air bersih ke seluruh tubuhnya walaupun jika mayit perempuan sedang haid atau setelah junub. Proses ini tentu dilakukan oleh orang yang masih hidup dan digunakan sabun atau wangi-wangian dengan cara yang lemah lembut.
Proses ini dimulai dengan menyediakan air yang suci dan perlengkapan mandi sebagaimana seorang yang hidup akan mandi. Tempat untuk memandikan adalah tempat yang tertutup dan yang memandikan adalah orang yang memang akan berkepentingan untuk memandikan saja. Selain itu disiapkan pula kain kafan untuk mengkafani mayit setelah dimandikan. Untuk proses memandikan jenazah maka diusahakan adalah orang-orang terdekat atau keluarga terdekat jenazah. Jika jenazah adalah laki-laki maka dimandikan oleh laki-laki begitupun jika perempuan maka dimandikan oleh perempuan. Diperbolehkan berbeda jenis jika yang memandikan adalah istri/suaminya.
Dalam memandikan jenazah juga perlu diperhatikan agar yang memandikan untuk melepas segala pakaian yang melekat, melepas seluruh perhiasan, membersihkan rongga mulut, kuku, dan semua tubuh dari najis baru memandikan dengan membersihkan anggota badan dan anggota wudhu. Dalam membersihkan maka dimulai dari bagian kanan.
- Mengkafani Jenazah
Proses mengkafani jenazah adalah membalut seluruh tubuh dengan kain kafan. Bagi kaum laki-laki yang sudah sunat dikafani dengan tiga lapis kain putih dan mayat perempuat sunat dengan lima lapis kain yang terdiri dari sehelai kain sarung, selendang serta dua helai kain untuk membalut mayit.
Sebelum dimulai mengkafani maka dimulai dengan menutup dulu dinding agar tidak dilihat yang bukan muhrim. Setelah itu, meletakkan kain kaffan pada urutan paling bawah yang diberikan wangi-wangian dan kapur barus. Bagi jenazah yang memiliki rambut panjang maka rambut tersebut dikepang jika memungkinkan. Bagi perempuan maka dipakikan lima lapis yaitu kerudung, baju kurung, kain basah penutup aurat dan dua lembar kain penutup yang rapi dan diikat dengan simpul di kiri. Jika sudah selesai, maka dipaikan kain kafan yang digulung ke seluruh tubuh dan menutup wajah hingga seluruh keluarga jenazah melihat mayit.
- Melakukan Shalat Jenazah
Dalam proses melakukan shalat jenazah maka ada hal hal yang dilakukan. Diantaranya adalah meletakkan terlebih dahulu jenazah menghadap kiblat. Posisi jenazah berada di depan orang yang mensalatkannya dan kepala jenzah di sebelah kanan dan kaki sebelah kiri imam. Jika jenazah adalah laki-laki maka berdiri sejajar dengan dada jenazah dan apabila jenazahnya perempuan maka imam berdiri sejajar dengan pinggang jenazah. Baru setelah itu melakukan ritual shalat jenazah.
Urutan shalat jenazah adalah sebagai berikut:
- Membaca niat
- Takbir pertama lalu membaca surat Al Fatihah
- Takbir kedua lalu membaca shalawat Nabi
- Takbir Kediga, membaca doa shalat jenazah
Selesai itu maka baru dilaksanakan penguburan jenazah. Selain itu bagi keluarga yang ditinggalkan juga perlu mengetahui hukum mengenai Hukum ziarah kubur dalam islam , Shalat Jenazah, dan Adab Ziarah Kubur. Agar bisa mempersiapkannya kelak akan dilaksanakan.
- Melakukan Penguburan Jenazah
Setelah semuanya dilakukan maka terakhir adalah membawa jenazah dan menguburkannya di kuburan. Hal ini adalah proses terakhir dimana keluarga dapat melihat jenazah. Dan tentu doa masih bisa diberikan dan dipanjatkan kepada Allah SWT untuk jenazah.
Agar tidak berlarut dalam kesedihan, maka alangkah baiknya jika keluarga dan kerabat dari jenazah segera untuk meninggalkan kuburan juga kembali ke rumah. Jenazah yang sudah meninggal hakikatnya tidak akan dapat kembali ke dunia dan hanya doa yang mampu kita titipkan kepada Allah SWT. Terutama doa anak yang shaleh, serta amalan yang jariah seperti ilmu yang bermanfaat juga harta yang ia tinggalkan untuk kebaikan.
Melakukan penguburan terhadap jenazah sekali lagi harus diperthatikan apakah sesuai dengan sunnah Rasul. Sunnah Rasul tentu bukan hanya sekedar teori atau pengetahuan namun harus dipraktikkan. Melaksanakan sesuai sunnah Rasul tentu adalah kewajiban dari setiap muslim. Tentu ada banyak amalan sunnah lain seperti Shalat Taubat, Shalat Lailatul Qadar ,Shalat Tarawih bagi Wanita ,Keutamaan Shalat Witir, Shalat Idul Fitri ,Keutamaan Shalat Hajat , Sholat Tasbih, Keutamaan Shalat Dhuha, dan lain sebagainya yang juga memiliki keutamaan untuk dijalankan walaupun sifatnya sunnah