Hukum Menangisi Kucing Mati Menurut Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hewan peliharaan adalah kesayangan banyak orang. Kucing bisa menjadi peliharaan yang setia dan sangat menggemaskan.

Dalam islam kucing merupakan hewan yang sangat istimewa. Nabi Muhammad SAW bahkan memiliki kucing yang sangat disayanginya.

Dalam sebuah hadits disebutkan,  dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ

“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita. ” (HR. At Tirmidzi, Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah, Ad Darimi, Ahmad, Malik).

Kucing juga termasuk hewan yang suci dan jauh dari najis. Ini membuat hewan satu ini sangat dihormati dalam islam.

Sebagai hewan kesayangan Rasulullah kucing bahkan masuk dalam hadis-hadis . Kucing bahkan hadir dalam berbagai perjalanan peradaban islam.

Hingga kini kucing masih menjadi hewan yang palinh di kasihi umat islam. Keistimewaan kucing dalam islam dapat di lihat dari hadis dan peninggalan-peninggalan islam.

Dalam tradisi islam kucing sangatlah dikagumi karena kebersihannya. Mereka dianggap bersih secara ritual, dan dengan demikian di izinkan masuk kerumah dan bahkan ke masjid bahkan termasuk masjid al-harram.

Bersih kucing juga telah tertuang dalam sebuah hadis. Hadis ini menjelaskan tentang kesucian sebagai hewan peliharaan.

Berikut hadis tentang kucing ini tertuang pada hadis yang berbunyi:

“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Tirmidzi).

Air bekas minum kucing juga tetap suci dan bisa tetap digunakan untuk berwudu. Ini sesuai pada hadis:

“Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu”. (HR Muslim).

Kecuali jika kucing tersebut terlihat ada darah, air kencingnya, kotoran (BAB) dan sebagainya, maka jadi najis. Imam Nawawi pun menjelaskan:

“Jika kucing ini pergi kemudian datang dan meminum air, maka kita yakin bahwa air tersebut adalah suci dan kita meragukan najisnya mulut kucing, maka sisa air yang dijilat oleh kucing tersebut tidak najis. (Kecuali) bila kucing yang mulutnya masih ada darahnya tadi tidak pergi dan menjilat air maka dihukumi najis secara pasti.” (Al-Majmu’ 1/171).

Kucing juga termasuk hewan yang suci, ini tertuang dalam hadis:

“Kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu”. (HR Muslim).Kucing adalah binatang yang badan, keringat, bekas sisa makanan, serta air lirnya adalah suci. Air liurnya bahkan bersifat membersihkan. Hidupnya lebih bersih dari manusia. (HR Malik).

Sebagai makhluk hidup kucing juga harus di perlakuan dengan sangat baik. Ada sebuah hadis yang menceritakan tentang seorang wanita yang masuk ke neraka karena menyiksa kucing, hadis ini berbunyi dari ibnu Umar RA Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang binatang kecil yang ada di lantai’. (HR Bukhari).

Ibnu Al-Manayyar berkata hadis ini menerangkan tentang haramnya membunuh apa yang tidak diperintahkan untuk dibunuh dengan cara membuatnya kehausan. Meskipun kucing dan tidak mendapatkan pahala karena memberi minum.

Kucing juga bisa menjadi penyebab dosa yang cukup besar. Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Umar, diceritakan ada seorang wanita yang mengunci kucingnya dan tidak memberinya makan dan minum. Rasulullah berkata bahwa  “hukumannya pada Hari Pembalasan adalah siksaan dan Neraka.” (HR Bukhari).

Akan tetapi menyelamatkannya telah cukup sebagai suatu” kebaikan.

Dalam hadis yang lain, para sahabat bertanya kepada Nabi, “Ya Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari binatang?” Beliau menjawab, “Setiap memberi minum pada hewan akan mendapatkan ganjaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Manusia berduka atas kematian hewan peliharaannya, karena kebanyakan dari mereka sudah menganggapnya sebagai anggota keluarga

Manusia berduka atas kematian kucing atau hewan peliharaannya karena kebanyakan dari mereka sudah menggapnya sebagai anggota keluarga.

Jadi tidak mengeherankan jika seorang berduka setelah kehilangan hewan peliharaannya. Itu karena hewan peliharaan sudah dianggap sebagai anggota keluarga.

Kematian binatang peliharaan jadi pengalaman yang menyakitkan karena bagi sebagian besar orang jadi pengalaman pertama. Maklum saja kebanyakan umur binatang peliharaan tidak selama umur manusia.

7 pahala keutamaan memelihara kucing yaitu:

  • Mendapatkan rahmat dari Allah SWT seperti hadis berikut yang berisikan: “Barangsiapa menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
  • Sedekah untuknya. Sedekah tidak hanya dilakukan sesama manusia, namun sedekah juga bisa dilakukan dengan hewan.
  • Diampunkan dosa-dosanya. Ada hadis yang berisikan: “Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati karena kehausan. Lalu wanita tersebut melepas sepatunya, diikatnya dengan kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu) dengan perbuatannya itu dosanya diampuni” (HR. Bukhari).
  • Melatih anak berempati. Memiliki hewan seperti kucing membuat orang memiliki rasa empati yang sangat tinggi.
  • Mendapatkan ridha dan ampunan dari Allah SWT
  • Kucing bukanlah hewan najis dan kucing dapat kita gunakan sebagai terapi mental. Karena kucing menjadi penghilang setres.
  • Timbangan di hari akhir.
fbWhatsappTwitterLinkedIn