Perbedaan Tafakur, Tadabbur, dan Tasyakur

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Agar setiap muslim dapat meraih ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup, ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan yaitu tafakur, tadabbur, dan tasyakur. 

1. Tafakur

Akar kata tafakur adalah fakara – yafkiru – fakran – tafakkuran yang mengandung arti merenung, berpikir, dan mengenang.

Tafakur dapat diartikan sebagai kegiatan merenung, memikirkan, ataupun mengenang berbagai macam gejala yang terjadi di alam semesta.

Dalam Al Qur’an, yang menjadi dasar bagi kegiatan tafakur adalah QS. Ar-Ra’d ayat 3.

“Dan Dia yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan, Dia menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (keesaan Allah) bagi orang-orang yang berpikir.” (QS Ar-Ra’d : 3)

Adapun perintah Allah kepada manusia untuk memperbanyak berdzikir dan berdoa kepada-Nya serta merenungkan segala ciptaan-Nya dalam Al Qur’an adalah sebagai berikut.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, Tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, maka lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imran : 190-191)

Sejatinya, tafakur merupakan cara agar manusia memperoleh pengetahuan tentang tuhan.

Karena itu, kegiatan tafakur sejatinya tidak hanya berkutat pada gejala alam semesta melainkan juga apa yang ada dalam diri manusia.

2. Tadabbur

Tadabbur memiliki makna yang hampir sama dengan tafakur, yakni merenungi sesuatu secara komprehensif dan bertujuan untuk mengetahui maksud serta makna dari sesuatu tersebut secara mendalam. 

Beberapa kegiatan tadabbur yang dapat dilakukan adalah tadabbur Al-Qur’an dan tadabbur alam.

Tadabbur Al-Qur’an adalah kegiatan merenungi ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Tujuannya agar setiap muslim mengetahui dan memahami isi atau makna Al-Qur’an dengan benar.

Adapun tadabbur alam adalah kegiatan merenungi kekuasaan Allah melalui hasil ciptaannya seperti gunung, laut, dan lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui dan memahami tujuan penciptaan langit, bumi, dan manusia.

Perintah Allah kepada manusia untuk mentadabburi Al-Qur’an maupun alam semesta antara lain QS. An-Nisaa‘ ayat 82 sebagai berikut.

“Maka tidakkah mereka menghayati (merenungi) Al-Qur’an? Sekiranya  Al-Qur’an itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan dengannya.” (QS. An-Nisaa’ : 82). 

3. Tasyakur

Tasyakur adalah bersyukur atas segala nikmat yang Allah subhaana huu wa ta’aalaa berikan.

Kemampuan seorang muslim untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Allah subhaana huu wa ta’aalaa ini lahir dari kegiatan tafakur dan tadabbur yang dilakukan.

Dalam Al-Qur’an, perintah mensyukuri nikmat Allah antara lain QS. Al-‘Ankabut ayat 17 sebagai berikut.

“Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-‘Ankabut : 17)

Dengan bersyukur, orang akan dengan lapang dada dan ikhlas menerima apa yang terjadi.

Dengan rajin bertafakur, bertadabbur, dan bertasyakur setiap muslim akan memperoleh kebahagiaan dan ketenangan dalam hidupnya.  

fbWhatsappTwitterLinkedIn