Sejarah Turunnya Surat Al-Fatihah, Ummul Quran

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Surat Al Fatihah adalah surat yang menjadi salah satu rukun dalam sholat sehingga sangat wajib diketahui dan dihafalkan oleh setiap muslim. Surat Al Fatihah juga merupakan surat yang paling pertama dalam Al Qur’an. Namun tahukah Anda bagaimana sejarah turunnya surat Al-Fatihah yang diutamakan ini?

Sejarah Turunnya Surat Al-Fatihah

Surat Al Fatihah bukanlah surat yang pertama kali turun, meskipun surat ini letaknya berada di urutan paling pertama dalam Al Qur’an. Surat Al Fatihah diturunkan di Mekkah.

Salah satu dalil penguatnya adalah ayat 87 dari surat al-Hijr tersebut di atas. Dalam ayat ini Allah mengingatkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam atas karunia diturunkannya surat al-Fatihah. Hal ini menunjukkan bahwa surat al-Fatihah diturunkan sebelum surat al-Hijr.

Padahal surat al-Hijr adalah makkiyyah, dengan demikian, maka surat al-Fatihah pun juga makkiyyah [Lihat: Tafsîr al-Baghawi (I/49) dan Tafsîr al-Qurthubi (I/177)].

Baca juga:

Selain itu, tempat turunnya hukum kewajiban shalat adalah di Mekkah, dan tidak ada perbedaan pendapat antara para ulama dalam hal ini. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa salah satu rukun shalat adalah membaca surat al-Fatihah. Maka jelas hal ini menunjukkan bahwa surat al-Fatihah telah diturunkan di Mekah [Lihat: Tafsîr al-Qurthubi (I/177)].

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, 

“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al Fatihah).” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu).

Dalam sabda yang lain Rasulullah mengatakan yang artinya,

“Barangsiapa yang shalat tidak membaca Ummul Qur’an (surat Al Fatihah) maka shalatnya pincang (khidaaj).” (HR. Muslim)

Surat Al Fatihah diturunkan sebagai inti dari seluruh ajaran dalam Islam. Maka dari itu, surat ini pun diletakkan di awal urutan surat dalam Al Qur’an.

Baca juga:

Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu berkata : telah bersabda Rasulullah SAW :

Al-Hamdulillah (Al-Fatihah) adalah Ummul Qur’an, Ummul Kitab, As-Sabul Matsaani dan Al-Qur’anul Adhim. (HR. At-Tirmidzi dengan sanad sahih)

Menurut al-Qurtubhi surat al-Fatihah memiliki 12 nama, yakni fatihatul kitab (induk alkitab), al-salah (salat, doa), ummul kitab (induk al-Quran), al-matsani (berulang-ulang), asy-syifa (penawar, obat, penyembuh), al-quranul ‘azhim (al-Quran yang agung), ar-ruqyah (rukyah), al-asas (fondasi), al-wafiyah (yang menyeluruh, komprehensif), al-kafiyah (yang sempurna) dan al-fatihah (pembuka).

Keutamaan Al Fatihah

Al Fatihah mengandung inti Islam berupa ajaran tauhid, keimanan, janji Allah serta kabar gembira bagi mereka yang beriman. Seluruhnya dijabarkan dalam sebuah surat sehingga membuat surat Al Fatihah menjadi salah satu surat yang utama.

Dari Abu Sa’id Rafi’ Ibnul Mu’alla radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Maukah kamu aku ajari sebuah surat paling agung dalam Al Quran sebelum kamu keluar dari masjid nanti?” Maka beliau pun berjalan sembari menggandeng tanganku. Tatkala kami sudah hampir keluar maka aku pun berkata;

Wahai Rasulullah, Anda tadi telah bersabda, “Aku akan mengajarimu sebuah surat paling agung dalam Al Quran?” Maka beliau bersabda, “(surat itu adalah) Alhamdulillaahi Rabbil ‘alamiin (surat Al Fatihah), itulah As Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang sering diulang-ulang dalam shalat) serta Al Quran Al ‘Azhim yang dikaruniakan kepadaku.” (HR. Bukhari, dinukil dari Riyadhush Shalihin cet. Darus Salam, hal. 270)

Baca juga:

Dari Anas bin Malik ra. berkata:

Tatkala Nabi saw dalam sebuah perjalanan lalu turun dari kendaraannya, turun pula seorang lelaki di samping beliau. Lalu Nabi menoleh ke arah lelaki tersebut kemudian berkata: 

“Maukah kamu aku beritahukan surat yang paling utama di dalam al-Quran? Anas berkata: Kemudian Nabi saw membacakan ayat ‘segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.’

Amr bin Shalih bertutur kepada kami:

“Ayahku bertutur kepadaku, dari al-Kalbi, dari Abu Salih, dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Nabi berdiri di Mekah, lalu beliau membaca, Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Kemudian orang-orang Quraisy mengatakan, “Semoga Allah menghancurkan mulutmu (atau kalimat senada).”         

Dari Abu Hurairah, ia berkata, 

“Rosulullah saw. bersabda saat Ubai bin Ka’ab membacakan Ummul Quran pada beliau, “Demi zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, Allah tidak menurunkan semisal surat ini di dalam Taurat, Injil, Zabur dan al-Quran. Sesungguhnya surat ini adalah as-sab’ul matsani (tujuh kalimat pujian) dan al-Quran al-’Azhim yang diberikan kepadaku.”

Itulah penjelasan singkat mengenai sejarah turunnya surat Al-Fatihah. Begitu agungnya surat ini sehingga dijadikan Allah sebagai salah satu rukun dalam shalat. Bahkan Al Fatihah juga digunakan untuk meruqyah diri sendiri dan orang lain. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn