8 Sunnah Nabi di Hari Raya Idul Fitri Perlu Diketahui

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari suci umat Islam. Ketika Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah Madinah, beliau masih mendapati orang Anshar sedang merayakan hari rayanya sesuai tradisi mereka.

Kemudian Rasulullah bertanya, “Hari apakah ini?”

Mereka menjawab, “Ini adalah hari raya yang biasa kami buat hiburan pada saat zaman jahiliyah.” Kemudian Nabi Saw bersabda,”Sesungguhnya Allah telah menggantikan keduanya dengan hari yang lebih baik, yaitu hari raya Idul Adha (Qurban) dan hari raya Idul Fitri.”

Demikianlah, dua hari raya yang telah Allah anugerahkan kepada umat Islam harus diagungkan dan dirayakan dengan cara yang tentunya berbeda dengan tradisi orang-orang yang belum mengenal Islam. Baca juga Hukum Mencari Nafkah dengan Berdakwah Dalam Islam

Adapun 8 Sunnah Nabi Ketika Idul Fitri Yang Semestinya Kita Kerjakan adalah :

  1. Membaca takbir. Dimulai pada saat terbenamnya matahari pada malam hari raya sampai imam akan mengerjakan shalat hari raya (Shalat Ied).

Sebenarnya, takbir dibagi menjadi 2 macam yakni Takbir Mursal, yaitu takbir yang tidak disunahkan dibaca setelah shalat, seperti halnya takbiran pada hari raya Idul Fitri. Sedangkan yang kedua adalah Takbir Muqayyad, yaitu takbir yang disunahkan untuk dibaca setelah shalat, seperti halnya takbiran pada hari raya Idul Adha yang waktunya dimulai waktu Subuhnya bulan Arafah sampai Ashar yang terakhir hari tasyriq (Tanggal 13 Dzulhijjah).

  1. Menghiasi malam hari raya dengan memperbanyak ibadah. Minimal melakukan shalat Isya berjamaah dan berkeinginan melakukan salat Subuh secara berjamaah.

Sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Barangsiapa yang mengisi malam hari raya dengan memperbanyak ibadah maka Allah akan menghidupkan hatinya di saat semua hati manusia mati.” (HR. Ibnu Majah)

Ulama salaf memiliki amalan khusus, yaitu melakukan shalat sunah Mutlak. Adapun tata caranya sebagai berikut :

  1. Membaca niat:
  2. Melakukan salat 2 rakaat. Rakaat pertama membaca surat al-Fatihah dan al-Falaq masing-masing 15 kali. Dan rakaat kedua membaca surat al-Fatihah dan an-Nas masing-masing 15 kali.
  3. Setelah salam membaca wirid : Ayat kursi 13 kali, istighfar 15 kali, selawat 15 kali, zikir 15 kali dan ditutup dengan doa.
  4. Mandi. Mandi hari raya disunnahkan, meskipun tidak bertujuan untuk menghadiri salat hari raya, misalnya bagi perempuan yang sedang haidl atau nifas. Waktu kesunnahan mandi dimulai pertengahan malam sampai terbenamnya matahari pada hari raya. Namun yang lebih utama adalah mandi dilakukan setelah salat sunah Fajar. Baca juga dengan Hukum Menjenguk Lawan Jenis yang Sakit
  5. Sebelum melakukan shalat Idul Fitri, yang lebih utama adalah makan terlebih dahulu, misalnya kurma dengan jumlah yang ganjil.
  6. Berangkat pagi-pagi. Bagi selain imam, disunnahkan berangkat awal setelah salat Subuh. Sedangkan bagi imam disunahkan berangkat pada saat masuknya waktu salat.
  7. Memakai wangi-wangian dan pakaian yang bagus. Yang lebih utama memakai warna hijau atau putih.
  8. Berangkat shalat Ied berjamaah dengan berjalan kaki dalam keadaan yang tenang melalui jalan yang jauh, dan ketika pulang melalui rute jalan yang lebih pendek. Baca juga Keutamaan Doa di Sepertiga Malam Terakhir
  9. Mencukur rambut, memotong kuku, dan menghilangkan bau yang tidak sedap.
  10. Melakukan shalat sunah Idul Fitri secara berjamaah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn