5 Cara Menjadi Wanita Baik Menurut Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Wanita yang baik adalah sebaik-baik perhiasan dalam islam. Kebaikan seorang wanita bukan hanya dri aspek kecantikan secara fisik melainkan juga secara amal ibadah dan ketundukannya kepada Allah SWT. Islam sendiri menganggap bahwa sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalehah. Wanita shalehah itulah yang kelak akan mewarisi surga dan isinya.

Untuk bisa menjadi wanita baik tersebut, tentu saja islam memiliki panduan dan caranya. Hal ini menuntun wanita untuk menjadi wanita yang baik dan berakhlak mulia. Berikut adalah 5 cara agar menjadi wanita yang baik menurut islam.

Memperkuat Amalan Ibadah

Islam memiliki tuntunan berupa Amalan Ibadah wajib dan amalan ibadah sunnah. Untuk dapat menjadi wanita yang baik, maka kita wanita muslimh bisa belajar dan konsisten untuk melaksanakan ibadah tersebut. Ibadah Wajib seperti yang ada pada rukun iman, yaitu :

Sedangkan amalan sunnah Rasul lainnya juga bisa dilakukan agar melatih dan memperkuat amalan ibadah. Ibadah Sunnah memang bukan ibadah wajib, namun hal ini bisa menambah kekuatan keimanan dan ketaatan kita kepada Allah sebagaimana telah Rasulullah contohkan.

Untuk itu, amalan ibadah adalah dasar agar wanita dapat memuliakan dirinya dengan mendekatkan diri kepada Allah dan mencari pahala yang banyak untuk kehidupan dunia dan akhirat. Hal ini dikarenakan salah satu ciri wanita baik dalam islam adalah karena kualitas amalan ibadahnya.

Menambah Ilmu Pengetahuan

Di dalam Al-Quran, Allah sering kali membahas tentang pentingnya penggunaan akal dan mendapatkan ilmu pengetahuan. Hukum Menuntut Ilmu  adalah wajib. Islam dan Ilmu Pengetahuan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Ilmu Pendidikan Islam salah satunya adalah hal yang juga sangat penting bagi wanita muslimah.

Ilmu menjadi dasar dalam kehidupan manusia, karena tanpa penggunaan ilmu dan akal tentu saja manusia akan seperti hewan yang tidak dapat membedakan benar dan salah. Hal ini disampaikan Allah dalam beberapat ayat Al-Quran.

  1. Perumpamaan Allah Hanya Untuk Mereka yang Berilmu

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (QS Al Ankabut : 43)

Di dalam ayat di atas dijelaskan bahwa perumpaman Allah hanya bisa dipahami oleh orang berilmu. Dalam Al-Quran dijelaskan jika dengan ilmu lah dapat dipahami. Sebagai contohnya Allah mencontohkan bahwa orang yang imannya rendah seperti rumah laba-laba yang mudah rapuh dan hancur. Tentu wanita yang baik menurut islam harus dapat berilmu agar pemahaman islam yang Allah berikan perumpamaannya dapat dipahami dengan benar.

  1. Orang yang Takut Kepada Allah Hanyalah Ulama

“Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Fathir : 28)

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa hanyalah orang berilmu yang dapat takut kepada Allah. Ulama disini bukan dimaksudkan sebagai gelar atau jabatan melainkan kondisi orang-orang yang berilmu pengetahuan. Tentu saja orang yang tidak berilmu tidak akan takut kepada Allah karena ia tidak memahami dan mengetahui siapa dan seperti apa Allah.

  1. Orang yang Berilmu Ditinggikan Derajatnya

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujadilah : 11)

Wanita yang baik dan ingin diangkat derajatnya oleh Allah tentu saja sebagaimana yang disampaikan oleh ayat diatas. Bahwa orang yang berilmu lah yang akan diangkat derajatnya. Begitupun seorang wanita yang baik, akan baik pula dan tinggi derajatnya dihadapan Allah jika selalu menerapkan dan menggali ilmu pengetahuan yang benar.

Menebar Manfaat Untuk Sekitar

Wanita yang baik harus juga selalu mencoba untuk menebar manfaat untuk sekitar. Tidak akan pernah seseorang menjadi baik jika ia juga tidak mencoba untuk memperbaiki kondisi sekitarnya.

Allah telah menetapkan manusia untuk bisa menjadi khalifah fil ard dan memberikan manfaat untuk dapat membangun atau mensejahterakan bumi. Untuk itu, menebar manfaat untuk sekitar adalah bagian dari Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama.

Hal ini sudah Allah tetapkan dalam Al-Quran berikut contohnya dalam perilaku Rasul. Wanita yang baik bukan hanya sekedar wanita yang baik amalan ibadahnya melainkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakatnya, terutama apa yang dibutuhkan oleh kondisi sosial hari ini.

Menjaga Pandangan dan Kemaluan

Wanita yang baik juga akan selalu menjaga diri dari pandangan yang diharamkan serta kemaluannya. Ia akan menjaga auratnya dengan baik dan menjaga pergaulannya agar tidak terjebak kepada pergaulan yang bebas tanpa batas. Cara Menjaga Pandangan Menurut Islam dan Cara Menjaga Pandangan Mata adalah hal yang juga perlu diketahui oleh wanita yang ingin menjadi baik, agar selalu terjaga pandangannya dari hal yang haram.

Untuk itu, wanita harus selalu mengenakan hijab dan mengenakan pakaian yang menutup auratnya secara sempurna. Keindahan tubuh wanita dapat memberikan stimulus sendiri terhadap lawan jenis. Untuk itu, dalam islam ada batasan berupa mahrom dan bukan yang membatasi aurat wanita dapat terlihat siapa saja.

Berkumpul Bersama Orang-Orang Shaleh

Untuk bisa menjadi wanit ayang baik, kita pun bisa memulainya dengan mendekat dan bergabung bersama orang-orang yang shaleh. Orang-orang yang shaleh adalah orang-orang yang dapat mengingatkan kita kepada kebaikan, mengajak kepada kebaikan dan tidak menjeremuskan kepada kebatilan.

Lingkungan yang buruk tentu akan mempengaruhi kita walaupun tidak selalu pasti langsung terpengaruhi. Akan tetapi untuk proses belajar dan bertahap pada perbaikan diri, berkumpul bersama orang-orang shaleh dan lingkungan yang kondusif tentu akan sangat mendukung agar kita menjadi lebih baik.

Lingkungan yang kondusif akan selalu mendasarkan pergaulannya kepada Rukun Iman, Rukun Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan,  dan Hati Nurani Menurut Islam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn