15 Dosa yang Berulang dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tiap orang tentu pernah berbuat dosa dan terkadang merasa menyesal akan dosanya tersebut dan bertaubat hingga tidak mengulanginya lagi karena sadar hal itu adalah sebuah kesalahan. Nah sobat, bagaimana jika seseorang terus melakukan dosa berulang? misalnya yang umum di kalangan masyarakat saat ini ialah dosa ghibah dalam islam atau membicarakan orang lain,

dimana hal itu sudah diketahui merupakan dosa lisan namun tetap saja dilakukan berulang. Tentunya manusia tidak ada yang aman dari kematian sesuai ayat tentang kematian dalam islam ya sobat, bisa saja seseorang terambil nyawanya sebelum sempat bertaubat kembali, nah sobat, sebagai wawasan agar tak melakukan kesalahan yang sama, berikut 15 Dosa yang Berulang dalam Islam yang arus diketahui dan dihindari.

Nah sobat, setiap orang tentu tahu apa saja perbuatan buruk dan perbuatan baik, namun terkadang orang orang melakukan dosa yang berulang dengan alasan:

  • Dalam keadaan terpaksa, misalnya mencuri karena bahaya putus asa belum mendapatkan rezeki yang diinginkan.
  • Merasa masih memiliki umur panjang sehingga berfikir di hari selanjutnya dapat bertaubat karena dosa yang sama.
  • Merasa dosa yang telah dilakukan tidak berdampak terlalu buruk sebab tetap mendapat kenikmatan.
  • Merasa lupa akan prinsip dan janji taubat yang telah diucap yakni tidak akan mengulanginya lagi.
  • Merasa Allah akan selalu memberikan kesempatan dan mengampuni dengan doa pengampunan dosa padahal tidak ada yang bisa menjamin kapan datangnya hidayah dari Allah.
  • Tuntutan untuk berbuat dosa yang sama, misalnya pengaruh dari lingkungan dan kebiasaan, seperti kebiasaan ghibah ketika bertemu tetangga atau teman teman.
  • Tidak memiliki iman dalam islam yang kuat dan tidak paham mengenai pentinganya istiqomah dalam menjalankan kebaikan.
  • Merasa bahwa dosa yang dilakukan tidak besar dan tidak merusak keseluruhan amal kebaikannya yang lain.

tentunya jangan dicontoh ya sobat, wajib dihindari sebab mengulang ngulang dosa yang sama tentu berbuat dosa dosa berikut ini :

1. Dosa Meneruskan Perbuatan Keji

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,

sedang mereka mengetahui.  Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” SQ. Ali Imron: 135-136.

2. Dosa Berbuat Sesuka Hati (Tidak Memiliki Pendirian dan Hati yang Lurus)

“Jikalau seseorang hamba itu melakukan sesuatu dosa lalu dia berkata: “Ya Allah, ampunilah dosaku,” maka berfirmanlah Allah Tabaraka wa Ta’ala: “HambaKu melakukan sesuatu yang berdosa, lalu dia mengerti bahwa dia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni dosa dan dapat pula memberikan hukuman sebab adanya dosa itu.

”Kemudian hamba itu mengulangi untuk berbuat dosa lagi, lalu dia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah dosaku,” maka Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “HambaKu melakukan sesuatu yang berdosa lagi, tetapi dia tetap mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni dosa dan dapat pula memberikan hukuman sebab adanya dosa itu.” Seterusnya hamba mengulangi dosa lagi lalu berkata:

“Ya Tuhanku, ampunilah dosaku,” maka Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “HambaKu berbuat dosa lagi, tetapi dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni dosa dan dapat pula memberikan hukuman sebab adanya dosa itu. Aku telah mengampuni dosa hambaKu itu, maka hendaklah dia berbuat sekehendak hatinya.” (Muttafaq ‘alaih)

3. Dosa Meremehkan Azab Allah

”…maka sampaikanlah nasehat kepadanya dengan perkataan yang lemah-lembut agar dia mengingat dan  takut kepada-Ku” (Thoha: 44)

4. Dosa Tidak Bersyukur Telah Diberi Kesempatan Taubat di Dosa Sebelumnya

Jadi istighfarnya Rasulullah bukan karena beliau melakukan maksiat tetapi karena maqam syukur. Sayidah Aisyah radhiyallahu anha bertanya kepada Rasulullah; “Untuk apakah engkau berbuat sedemikian, wahai Rasulullah, sedangkan engkau telah benar-benar diampuni dosa-dosamu yang telah lampau dan yang akan datang?’ Rasulullah bersabda: “Tak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

5. Dosa Tidak Memanfaatkan Waktu untuk Kebaikan

“Jika kamu terjatuh ke dalam dosa maka janganlah itu menjadi sebab engkau berputus asa daripada istiqomah bersama Allah, bisa jadi itu adalah dosa terakhir yang ditakdirkan kepadamu.”

6. Dosa Lemah dalam Istiqomah Taubat

“Setiap anak Adam berbuat kesalahan dan sebaik-baik orang bersalah adalah orang yang bertaubat.” (Hadits Riwayat Imam Tirmidzi) “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang banyak dosa, tapi banyak bertaubat.” (Hadits riwayat Imam Ahmad)

7. Dosa Melakukan Hal Sesat yang Sebelumnya Sudah Diketahui

“Dan siapakah yang berputus asa dari kasih-sayang Tuhannya melainkan orang-orang yang sesat.” (Al Hijr: 56)

8. Dosa Berputus Asa atas Jalan Kebaikan

“Katakanlah hai Hambaku yang telah terlampau terhadap dirinya, janganlah kalian berputus asa daripada kasih-sayang Allah…” (Az-Zumar: 53)

9. Dosa Mengingkari Janji Terhadap Allah

Dikatakan kepada Hasan Al-Basri, ‘Apakah salah satu diantara kami tidak merasa malu dari Tuhan-Nya, memohon ampunan dari dosa-dosanya kemudian diulangi lagi, beristigfar kemudian dialangi lagi? Beliau mengatakan, ‘Syetan berharap kalau menang dari kamu semua dengan ini, maka jangan bosan dengan istigfar.

10. Dosa Mengikuti Bisikan Syetan

Sebagaimana Allah Ta’ala marah dengan kemaksiatan dan diancam dengan dosa. Karesa sesungguhnya (Allah) tidak menyukai hamba-Nya yang putus asa dari Rahmat-Nya Azza Wajalla. Dia senang orang yang bermaksiat meminta ampunan-Nya dan bertaubat kepadaNya. Syetan berkeinginan kalau seseorang hamba jatuh dalam keputusasaan agar terhalangi dari taubat dan kembali (kepada-Nya).

11. Dosa Meremehkan Kematian

Ditetapkan kepada Bani Adam bagiannya dari zina, dia mendapatkan hal itu tidak dapat disangkalnya.’ Akan tetapi Allah menjadikan seorang hamba jalan keluar dari dosa. Dihapus dengan taubat dan istigfar. Kalau dilaksanakan, maka akan terlepas dari kejelekan dosa. Kalau terus menerus melakukan dosa (tanpa bertaubat) maka dia akan hancur.’ ‘Jami’ Ulum Wal Hikam,, 1/165.

12. Dosa Melakukan Kebiasaan Buruk

‘Umar bin Abdul Azizi berkata, ‘Wahai manusia barangsiapa yang berkubang dalam dosa, maka beristigfarlah kepada Allah dan bertaubat. Kalau kembali (berdosa), maka memohonlah ampun kepada Allah dan bertaubat. Kalau kembali lagi, hendaknya beristigfar dan bertaubat. Karena sesungguhnya ia adalah kesalahan-kesalahan dibelitkan di pundak seseorang. Sesungguhnya kebinasaan ketika terus menerus (melakukannya).

13. Dosa Meremehkan Kesungguhan Taubat

‘Permasalahan ini telah (dijelaskan) pada permulaan kitab Taubah, hadits ini nampak dari sisi dalalahnya, bahwa meskipun dosa terulang seratus, seribu kalau atau lebih dan bertaubat setiap kali. Maka taubatnya diterima, gugur dosanya. Kalau dia bertaubat dari semua (dosa) dengan bertaubat sekali setalah semua (dosa0) maka taubatnya sah.’ Syarkh Muslim, 17/75.

14. Dosa Melanjutkan Kemaksiatan

Ibnu Katsir rahimahullah: ‘Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.’ Yakni mereka bertaubat dari dosanya dan kembali kepada Allah dalam waktu dekat dan tidak melanjutkan kemaksiatan dan senantiasa melepaskannya. Meskipun dosanya terulang dan mereka bertaubat (kembali).’ Tafsir Ibnu Katsir, 1/408.

15. Dosa Meremehkan Hal Buruk

“Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, saya mendengar Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba berdosa terkadang mengucapkan terjerumus dalam dosa maka dia mengatakan, ‘Wahai Tuhanku, saya berdosa. Terkadang mengatakan, ‘Saya terkena (dosa). Maka ampunilah daku. Tuhannya mengatakan, Apakah hambaKu mengetahui kalau punya Tuhan yang mengampuni dosa dan dibawanya.

Maka saya ampuni hambaKu. Kemudian diam masyaallah (waktu yang tidak diketahui) kamudian ditimpa dosa atau terjerumus dalam dosa, maka dia mengatakan, ‘Saya terkena (dosa) lagi. Maka ampunilah daku. Tuhannya mengatakan, Apakah hambaKu mengetahui kalau punya Tuhan yang mengampuni dosa dan dibawanya.

Maka saya ampuni hambaKu. Kemudian diam masyaallah (waktu yang tidak diketahui) kamudian ditimpa dosa atau terjerumus dalam dosa, mengatakan, ‘Saya terkena (dosa) lagi. Maka ampunilah daku. Tuhannya mengatakan, Apakah hambaKu mengetahui kalau punya Tuhan yang mengampuni dosa dan dibawanya. Maka saya ampuni hambaKu. Kemudian diam masyaallah

(waktu yang tidak diketahui) kamudian ditimpa dosa atau terjerumus dalam dosa, Terkadang mengatakan, ‘Saya terkena (dosa). Maka ampunilah daku. Tuhannya mengatakan, Apakah hambaKu mengetahui kalau punya Tuhan yang mengampuni dosa dan dibawanya. Maka saya ampuni hambaKu. Tiga kali.. Al-Hadits. HR. Bukhori, 7507 dan Muslim, 2758.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi morivasi untuk terus memperbaiki diri dan keimanan dengan tidak melakukan dosa yang sama sehingga memiliki tauba dalam arti yang sesungguhnya. Sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, terima kasih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn