Pembagian Hari di Bulan Ramadhan

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Telah masyhur di tengahmasyarakat sebuah hadits yang menyatakan bahwa Ramadhan yang mulia dibagimenjadi tiga; awalnya terdapat rahmat, tengahnya terdapat ampunan dan akhirnyaterdapat pembebasan dari api neraka. Ketahuilah bahwa hadits ini adalah haditsyang dhaif bahkan munkar. Justru rahmat, ampunan dan pembebasan dari api nerakaada di seluruh Ramadhan yang mulia bukan sepertiga saja. Hadist tersebut yaitu:

Rasulullah SAW bersabdabahwa pada Bulan Ramadhan dibagi menjadi 3 bagian diantaranya :

(1). Pada 10 hari pertamadi Bulan Ramadan adalah Rahmat. Pada 10 hari itu, banyak sekali rahmat yangditurunkan Allah kepada kita. Oleh krena itu sebaiknya di 10 hari pertamaini, kita byk berdoa dan beribadah kepada Allah agar setiap hari kita berada didalam rahmatNya.

(2) Kemudian 10 hari keduadi Bulan Ramadhan adalah maghfirah, Pada 10 hari kedua bnyak sekali dosa ygdiampunkan bila kita bertaubat. Pada 10 hari kedua hendaklah kitamemperbanyak sholat malam, berdoa dan dzikir,serta banyak2 bermuhasabahdiri/bertaubat nasuhah. Karena pada sepuluh hari kedua ini adalahkesempatan kita untuk mengurangi dosa-dosa yang sudah kita perbuat. Danhendaknya kita berdoa dan dzikir untuk memohon ampunan Allah agar di ampunidari dosa-dosa dan di jauhkan dari siksa api neraka.

(3). Dan sepuluh hariterakhir di Bulan Ramadhan adalah penghindaran diri dari siksa apineraka. Sepuluh hari terakhir inilah kesempatan kita untuk menyucikan dirikita dan banyak2 berdoa agar kita senantiasa dihindarkan dari apineraka. Pada 10 hari terakhir ini terdapat pula malam lailatul Qadr, yaitumalam yang lebih mulia dari seribu bulan (QS. Al-Qadr). Oleh karena itu,hendaknya di 10 hari terakhir, kita benar – benar berjuang untuk mendapatkanlailatul Qadr.

Derajat Hadits

Diriwayatkan oleh AlMahamili dalam Amaliyyah (293), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (6/512)

ثنا سَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدِبْنِ ثَوَابٍ ،ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْجُدْعَانِيُّ ،ثنا سَعِيدُبْنُ أَبِي عَرُوبَةَ ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ سَلْمَانَ الْفَارِسِيِّ ، قَالَ : خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ آخِرَ يَوْمٍ فِي شَعْبَانَ أَوْ أَوَّلَ يَوْمٍ فِي رَمَضَانَ, فَقَالَ : “أَيُّهَا النَّاسُ ، قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيمٌ ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ، جَعَلَ اللَّهُ صِيَامَهُ فَرِيضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا ، مَنْ تَقَرَّبَ فِيهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ ، وَمَنْ أَدَّى فِيهِ فَرِيضَةً ،كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِينَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ ، وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةُ ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ ، وَشَهْرٌ يَزْدَادُفِيهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ ، مَنْ فَطَّرَ فِيهِ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوبِهِ، وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْيَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ ” . قَالُوا : لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفَطِّرُالصَّائِمَ . فَقَالَ : ” يُعْطِي اللَّهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًاعَلَى تَمْرَةٍ ، أَوْ شَرْبَةِ مَاءٍ ، أَوْ مَذْقَةِ لَبَنٍ ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُرَحْمَةٌ ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ ، مَنْ خَفَّفَعَنْ مَمْلُوكِهِ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ، وَأَعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ ، وَاسْتَكْثِرُوافِيهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ : خَصْلَتَيْنِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ ، وَخَصْلَتَيْنِلا غِنًى بِكُمْ عَنْهُمَا ، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُونَ بِهِمَارَبَّكُمْ : فَشَهَادَةُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَتَسْتَغْفِرُونَهُ ، وَأَمَّااللَّتَانِ لا غِنًى بِكُمْ عَنْهَا : فَتُسْأَلُونَ اللَّهَ الْجَنَّةَ ، وَتَعُوذُونَبِهِ مِنَ النَّارِ ، وَمَنْ أَشْبَعَ فِيهِ صَائِمًا ، سَقَاهُ اللَّهُ مِنْ حَوْضِيشَرْبَةً لا يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ “

Sa’id bin Muhammad binTsawab menuturkan kepadaku, Abdul Aziz bin Abdillah Al Jud’ani menuturkankepadaku, Sa’id bin Abi ‘Arubah menuturkan kepadaku, dari Ali bin Zaid, dariSa’id bin Musayyib, dari Salman Al Farisi, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihiWasallam berkhutbah kepada kami di akhir hari bulan Sya’ban atau di awalhari bulan Ramadhan yang mulia, beliau bersabda:
Wahai manusia, bulan yang agung telah mendatangi kalian. Di dalamnyaterdapat satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Allah menjadikan puasapada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagaiibadah tathawwu’ (sunnah).

Barangsiapa pada bulan itumendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olahmengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa mengerjakansatu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yanglain. Ramadhan yang mulia adalah bulan kesabaran, sedangkan kesabaran itubalasannya adalah surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong. Di dalamnya rezkiseorang mukmin ditambah.

Barangsiapa pada bulan Ramadhanyang mulia memberikan hidangan berbuka kepada seorang yang berpuasa,dosa-dosanya akan diampuni, diselamatkan dari api neraka dan memperoleh pahalaseperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasatadi sedikitpun” Kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semuadari kita memiliki makanan untuk diberikan kepada orang yang berpuasa.”Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata, “Allah memberikan pahalatersebut kepada orang yang memberikan hidangan berbuka berupa sebutir kurma,atau satu teguk air atau sedikit susu. Ramadhan yang mulia adalah bulan yang permulaannyarahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari apineraka”.

Juga diriwayatkan olehIbnu Khuzaimah (1887) dari Ali bin Hujr As Sa’di, dari Yusuf bin Ziyad, dariHammam bin Yahya dari Ali bin Zaid bin Jud’an, dari Sa’id bin Musayyab dariSalman Al Farisi.

Hadits ini lemah karenaterdapat perawi Ali bin Zaid bin Jud’an. Yahya bin Ma’in berkata: “ia dha’ifdalam segala hal”. Imam Ahmad berkata: “dhai’ful hadits“. Ad Daruquthniberkata: “fihi layyin“. Ali Al Madini berkata: “ia dhaif menurut kami”.Adz Dzahabi berkata: “ia salah seorang huffadz, namun tidak tsabt“.

Namun At Tirmidzimenyatakan: “shaduq“. Tapi yang tepat adalah sebagaimana yang dikatakanIbnu Hajar: “dhai’ful hadits, haditsnya tidak bisa dihasankan kecualidengan mutaba’ah dan syawahid“. Dan untuk Ali bin Zaid ini tidakterdapat mutaba’ah yang menguatkannya.

Hadits ini didhaifkan olehpara pakar hadits seperti Al ‘Aini dalam ‘Umdatul Qari (10/383), AlMundziri dalam At Targhib Wat Tarhib (2/115), Al Albani dalam TakhrijAl Misykah (1906), juga didhaifkan oleh Syaikh Ali Hasan Al Halabi di SifatuShaumin Nabiy (110).

Ramadhan yang muliaSeluruhnya Rahmat, Ampunan, dan Pembebasan dari Neraka

Bahkan dikatakan oleh AbuHatim Ar Razi dalam Al ‘Ilal (2/50) juga Al Albani dalam Silsilah AdhDhaifah (871) bahwa hadits ini munkar. Karena matan hadits inibertentangan dengan riwayat-riwayat lain yang shahih yang menyatakan bahwa diseluruh waktu di bulan Ramadhan yang mulia terdapat rahmah, seluruhnya terdapatampunan Allah dan seluruhnya terdapat kesempatan bagi seorang mukmin untukterbebas dari api neraka, tidak hanya sepertiganya. Dantaranya hadits AbuHurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallambersabda:

من صام رمضان إيمانا واحتسابا، غفر له ما تقدم من ذنبه

Orang yang puasa Ramadhanyang mulia karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yangtelah lalu” (HR. Bukhari no.38, Muslim, no.760)

Dalam hadits ini,disebutkan bahwa ampunan Allah tidak dibatasi hanya pada pertengahan Ramadhanyang mulia saja.

Lebih jelas lagi padahadits Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu’anhu yang dikeluarkan oleh AtTirmidzi, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍمِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُالنَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْيُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَابَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

Pada awal malam bulan Ramadhanyang mulia, setan-setan dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu neraka ditutup,tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Pintu surga dibuka, tidak ada satu pintupun yang ditutup. Kemudian Allah menyeru: ‘wahai penggemar kebaikan, rauplahsebanyak mungkin, wahai penggemar keburukan, tahanlah dirimu’. Allah punmemberikan pembebasan dari neraka bagi hamba-Nya. Dan itu terjadi setiapmalam” (HR. Tirmidzi 682, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih AtTirmidzi)

Juga hadits Jabir binAbdillah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إنَّ للهِ في كلِّ يومٍ وليلةٍعُتَقاءَ مِنَ النَّارِ في شهرِ رمضانَ وإنَّ لكلِّ مسلمٍ دَعوةً يدعو بها فيُسْتجابُله

sesungguhnya disetiap hari dan malam bulan Ramadhan yang mulia dari Allah ada pembebasandari api neraka. dan bagi setiap Muslim ada doa yang jika ia berdoa dengannyamaka akan diijabah” (HR. Ahmad 2/254, Al Bazzar 3142, Al Haitsami berkata:“semua perawinya tsiqah”).

Dengan demikian jelaslahbahwa di seluruh waktu di bulan Ramadhan yang mulia terdapat rahmah, seluruhnyaterdapat ampunan Allah dan seluruhnya terdapat kesempatan bagi seorang mukminuntuk terbebas dari api neraka, tidak hanya sepertiganya.

Semoga bermanfaat, sampaijumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn