Penyebab Azab Kubur Dalam Islam dan Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap umat manusia akan mendapat balasan sesuai dengan perbuatannya. Baik itu amal baik maupun amal buruk, semuanya tidak akan terlewat dari catatan Allah subhanahu wa ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah : 7-8)

Banyaknya macam-macam amal shaleh yang dikerjakan merupakan kunci yang insya Allah akan membawa ke surga-Nya. Sedangkan amal buruk yang dikerjakan menjadi alasan yang membawa kepada azab dan pedihnya siksa neraka.

Tentunya sebagai muslim yang beriman kita menginginkan kenikmatan surga dan berusaha agar terhindar dari azab kubur. Untuk itu, kita perlu memahami penyebab seseorang mendapat azab kubur berikut ini.

Syirik Atau Menyembah Selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Syirik merupakan larangan Allah yang paling dibenci. Orang yang berbuat syirik berarti telah melakukan dosa besar. Syirik dalam Islam telah ada sejak zaman dahulu dan sudah seharusnya dapat kita hindari.

Allah Ta’ala berfirman

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun” (QS. An-Nisaa`: 36).

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang dibawahnya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An-Nisaa`: 48).

Memiliki Sifat Munafik

Sifat munafik merupakan sifat yang dibenci oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ciri-ciri orang munafik ada 3 (tiga), yaitu apabila berkata ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam dalil di bawah ini.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم – قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia berkhianat.” (HR. Al- Bukhari)

Orang yang memiliki sifat munafik dalam hatinya dan tidak bersegera bertaubat kepada Allah, maka ia akan mendapatkan azab yang pedih dari-Nya. Sebab dari sifat munafik tersebut akan timbul kedzaliman yang merugikan orang lain.

بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,” (QS. An-Nisaa`: 138)

Tidak Menjaga Kebersihan Diri dari Air Kencing

Seperti yang kita ketahui bahwa Islam merupakan agama yang amat mencintai kebersihan. Pahamilah keutamaan kebersihan dalam Islam yang merupakan sebagian dari iman. Jadi, jika Anda benar-benar beriman, jagalah kebersihan diri dan lingkungan sekitar.

Air kencing merupakan cairan yang kotor sehingga harus dibersihkan bila mengenai kulit, pakaian atau lainnya. Tidak menjaga kebersihan diri dari air kencing dapat menjadi penyebab akan tertimpa azab kubur. Sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikut ini.

عَنْ أَنَسٍ , قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ :  تَنَزَّهُوا مِنَ الْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ

Dari Anas Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersihkanlah diri dari air kencing. Karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur berasal darinya.” (HR. Ad-Dȃruquthnȋ dalam Sunannya, no. 459. Dan hadits ini dinilai shahȋh oleh Syaikh al-Albani dalam Irwȃul Ghalȋl, no. 280)

Itulah beberapa penyebab azab kubur yang sangat penting untuk diketahui. Semoga apa yang telah diuraikan di atas dapat menambah wawasan kita terhadap Islam dan membuat kita semakin istiqomah dalam Islam. Aamiin insya Allah.

Allahu a’lam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn