6 Perkara untuk Para Penuntut Ilmu

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ditulis dalam kitab Ta’lim Muta’alim; dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa syarat untuk mendapatkan suatu ilmu terdiri dari 6 perkara:

اٙلٙالٙا تٙنٙالُ الْعِلْمٙ اِلّٙا بِسِتّٙةٍ. سٙاُنْبِكٙ عٙنْ مٙجْمُوْعِهٙا بِبٙيٙانٍ

ذٙكٙاءٍ وٙحِرْصٍ وٙاصْطِبٙارٍ وٙبُلْغٙةٍ. وٙاِرْشٙادِ اُسْتٙاذٍ وٙطُوْلِ زٙمٙانٍ

Artinya: “Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi 6 perkara, saya akan beritahukan keseluruhannya secara rinci, yaitu kecerdasan, sungguh-sungguh, kesabaran, ada biaya, ada bimbingan guru, dan waktu yang lama.”

Dalam syair di atas telah dijelaskan bahwa dalam menuntut ilmu terdapat beberapa syarat yang dianjurkan untuk dipenuhi, agar ilmu yang dicari dan didapatkan bisa menjadi keberkahan.

1. Dzakaun (Kecerdasan)

Perkara pertama untuk mendapatkan suatu ilmu adalah kecerdasan. Cerdas yang dimaksud disini adalah cerdas yang sudah Allah anugerahkan kepada setiap manusia.

Jadi dengan kita menuntut ilmu, kita hanya tinggal untuk mengembangkan kecerdasan yang kita miliki. Menurut beberapa ulama, kecerdasan itu terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Muhibbatun Minallah (kecerdasan yang diberikan oleh Allah SWT). Dimana kecerdasan ini biasanya memiliki tingkat dalam menghafal suatu ilmu itu kuat dan daya talar yang hebat.
  • Muktasab (Kecerdasan yang diperoleh dengan cara kita berusaha semaksimal mungkin). Dimana kecerdasan ini biasanya kita dapat peroleh dengan cara menulis, mencatat, merangkum, dari ilmu yang didapat.

2. Hirsun (Sungguh-Sungguh)

Dalam menuntut ilmu jika kita tidak dibarengi dengan niat yang sungguh-sungguh didalam diri kita, maka sangat sulit untuk bisa memperoleh ilmu tersebut.

Sehingga ketika kita mendatangi majelis ilmu, kita mendengarkan ilmu yang disampaikan dengan seksama, duduk di barisan paling depan, dan tidak mengobrol. Karena terkadang tempat duduk yang kita tempati juga mempengaruhi pada ilmu yang masuk.

Kita juga sering mendengar salah satu mahfudzot yang berbunyi seperti ini:

مٙنْ جٙدّٙ وٙجٙدٙ

“Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia”

Jadi barangsiapa kita bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu maka kita akan memperoleh ilmu tersebut.

3. Isthobarun (Sabar)

Seseorang yang mencari ilmu kita dianjurkan untuk bersabar dalam segala hal. Baik itu dalam perjalanan yang kita tempuh, sifat guru yang sulit dimengerti, ilmu pelajaran yang sulit untuk dipahami, atau bahkan tugas yang banyak dan harus dikerjakan.

Segala sesuatu rintangan dan godaan dalam menuntut ilmu kita diharuskan untuk bersabar, karena dalam salah satu mahfudzot juga dituturkan yang berbunyi:

مٙنْ صٙبٙرٙ ظٙفِرٙ

“Barangsiapa yang bersabar maka beruntunglah ia”

Didalam firman Allah juga disebutkan : “Sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang bersabar.” Jadi kita tidak perlu khawatir karena ada Allah selalu di sisi orang-orang yang bersabar.

4. Bulghatun (Biaya)

Menuntut ilmu juga diperlukan biaya yang cukup. Walaupun ada beberapa lembaga pendidikan yang berfasilitas gratis Tidak membayar apapun, tetapi tetap saja kita harus membeli perlengkapan sekolah lainnya seperti baju seragam, ongkos untuk pergi ke sekolah, bekal yang harus dibawa, dan lain sebagainya. Jadi menuntut ilmu juga diperlukan biaya yang harus kita persiapkan, agar tercapainya mencari ilmu tersebut.

5. Irsadun Ustadzin (Bimbingan Guru)

Perkara yang kelima ini cukup penting dalam syarat menuntut ilmu. Kita para pencari ilmu memerlukan bimbingan guru, agar andaikan jika kita dalam perjalanan kita tidak akan tersesat.

Ada yang mengingatkan kita selalu jika kita berada dijalan yang salah. Boleh saja kita belajar dengan cara otodidak, akan tetapi alangkah baiknya kita tetap mencari guru untuk belajar. Dan supaya segala ilmu yang kita cari akan memperoleh keberkahan dari seorang bimbingan guru.

6. Thaul Zaman (Waktu Yang Lama)

Seseorang yang mencari ilmu diperlukan waktu yang lama. Tidak ada waktu yang singkat dalam menuntut ilmu. Di negara ini dianjurkan menempuh pendidikan selama 12 tahun yakni dari SD hingga SMA. Selama 12 tersebut bukankah waktu yang cukup lama?

Apalagi jika kita ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, bukankah dibutuhkan waktu yang lama lagi? Imam Al-Baihaqi berkata: “Ilmu tidak mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu”

Itulah 6 perkara yang harus kita perhatikan bagi para penuntut ilmu agar kita memperoleh ilmu yang kita cari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn