Waktu Yang Baik Untuk Makan Dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap orang pasti membutuhkan asupan makanan yang mencukupi. Setidaknya orang, mengonsumsi makanan sebanyak tiga kali dalam satu hari yakni sarapan, makan siang dan makan malam. Ternyata Rasulullah juga melakukan hal yang sama.

Sebagai panutan umat muslim, Rasulullah banyak mengajarkan dan mencontohkan banyak aktifitas sehari-hari termasuk salah satunya kegiatan makan. Berikut tiga waktu makan Nabi Muhammad SAW beserta anjuran menu makanannya yang baik dalam islam.

  1. Waktu Sarapan

Rasulullah (SAW) berkata: “Saya menyarankan Anda untuk minum madu.” Madu yang dikonsumsi untuk sarapan bisa dicampurkan dengan segelas air. Madu memiliki banyak manfaat baik untuk stamina maupun untuk sistem pencernaan dalam tubuh.

Selain madu, saat sarapan, Rasulullah juga mengonsumsi kurma dan susu. “Siapa pun memulai harinya dengan tujuh butir kurma maka tidak akan menderita racun atau sihir,” kata Rasulullah. Kurma dan susu bisa langsung dimakan atau kurma bisa direndam terlebih dulu dalam susu. Paduan susu dan kurma memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral serta banyak kandungan alami yang berfungsi untuk menangkal racun.

  1. Waktu Makan Siang

“Tambahkan minyak zaitun dalam makanan. Minyak ini berasal dari pohon yang diberkahi,” kata Nabi Muhammad. Makan siang dengan sepotong roti gandum yang diberi tambahan satu sendok makan minyak zaitun dan cuka apel. Minyak zaitun memiliki banyak manfaat sepertimencegah kanker kulit dan kanker tulang, melarutkan kolesterol, serta mengatasi kepikunan.

Rasulullah (SAW) juga berkata: “Allah memberkati cuka untuk itu adalah bagian dari nabi diet.” Tambahan cuka apel pada menu makan siang akan membantu mengurangi lemak berbahaya yang terkandung dalam tubuh. Selain mengurangi, cuka apel juga membantu mengubah lemak menjadi zat yang lebih baik untuk tubuh.

  1. Waktu Makan Malam

Rasulullah (SAW) berkata: “Siapa pun yang melewati makan malam maka tubuhnya akan melemah.” Makan malam sifatnya wajib, isi perut dengan sepotong roti gandum dan segelas susu. Asupan makanan di malam hari membantu usus besar untuk memfermentasi makanan sehingga menghindari tubuh dari pendarahan.

Saat malam hari, Rasulullah biasa menyantap berbagai makanan seperti wortel, daun dill dan peterseli. Wortel memiliki kandungan alami yang terbukti baik sebagai bahan antioksidasi dan mencegah kanker serta penyakit penuaan. Sementara daun dill dan daun parsley memiliki kandungan yang bisa melindungi tubuh dari pembentukan kandungan empedu yang bisa menyebabkan kolesterol. Selain itu Rasulullah juga mengakhiri santap malamnya dengan buah-buahan seperti buah delima yang dipercaya bisa menguatkan organ perncernaan termasuk lambung.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah radiyallahu’anha.

“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab [33]: 21).

Dalam berbagai aktivitas dan pola kehidupan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memang sudah dirancang oleh Allah subhaanahu wa ta’ala sebagai contoh teladan yang baik (uswah hasanah) bagi semua manusia. Teladan ini mencakup berbagai aspek kehidupan termasuk dalam hal pola makan yang bermuara pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn