Merujuk pada sebuah hadist sahih dari An-Nafilah fii Ahaadits Adh-Dhoifah karya Syaikh Abu Ishaq Al Huwainy. Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
الصَّلاةُ عِمادُ الدِّينِ ، مَنْ أقَامَها فَقدْ أقَامَ الدِّينَ ، وَمنْ هَدمَها فَقَد هَدَمَ الدِّينَ
“Sholat Adalah Tiang Agama, barangsiapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya dan barangsiapa yang merobohkannya, berarti ia telah merobohkan agamanya”. (Hadist Baihaqi)
Berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW itu memberikan peringatan kepada kita betapa pentingnya menegakkan sholat lima waktu. Dengan perumpamaan sebuah tiang, seperti yang diketahui tiang dalam KBBI adalah sesuatu yang menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dan sebagainya.
Tidak mengherankan jika terdapat hadist yang mengharuskan keluarga untuk mendirikan sholat. Telah menceritakan kepada kami Mu`ammal bin Hisyam Al-Yasykuri telah menceritakan kepada kami Isma’il dari Sawwar Abu Hamzah berkata Abu Dawud; Dia adalah Sawwar bin Dawud Abu Hamzah Al-Muzani Ash-Shairafi dari Amru bin Syu’aib dari Ayahnya dari Kakeknya dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya.” (HR Abu Daud)
Beberapa hikmah sholat secara umum yang dikutip di buku Butir-Butir Hikmah Ibadah karya M. Solahudin sebagai berikut:
Sholat Menghapuskan Dosa
“Dan dirikanlah sholat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari malam. Sesungguhnya perbuatan baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan yang buruk.” (Q.S Hud [11]: 114)
Pada siang dan malam, kita bersimpuh menghadap Allah (shalat) sebanyak lima kali. Sholat yang dilakukan dengan benar dan tepat dapat menggugurkan dosa-dosa yang tanpa sadar telah sering kita lakukan.
Orang yang sedang sholat bagaikan orang yang sedang memikul beban yang cukup berat. Beban yang awalnya sangat berat ini akan berkurang sedikit demi sedikit karena melakukan ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya. Beban yang berat ini adalah gambaran dari dosa kecil maupun besar yang kita lakukan
Sholat Membuat Kita Tidak Mudah Berkeluh Kesah
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan, ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat.” (Q.S Al-Ma’arij [70]: 19-22)
Sholat yang dilakukan secara benar dan khusyuk akan membuat kita tidak mudah mengeluh di saat mendapatkan cobaan. Kita menjadi lebih bersabar dalam segala kondisi, terutama ketika mendapatkan musibah yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Sifat tidak mudah mengeluh ini akan terbentuk karena terkadang kita harus melaksanakan shalat di waktu-waktu yang sebenarnya kita sedang tidak bersemangat untuk melakukannya.
Misalnya, sholat subuh di waktu yang sebenarnya lebih nikmat untuk tidur, sholat dhuhur di waktu yang panas yang lebih nikmat untuk istirahat siang, dan seterusnya.
Jika sudah terbiasa melakukannya, rasa malas dan sering mengeluh ini akan hilang dari diri kita. Sering mengeluh adalah lawan dari sabar, sementara sabar dapat dikatakan sebagai kunci kesuksesan atau kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.