cara islami Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/cara-islami Sun, 03 Feb 2019 05:20:04 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png cara islami Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/cara-islami 32 32 13 Cara Agar Anak Mengenal Islam Sejak dalam Kandungan https://dalamislam.com/info-islami/cara-agar-anak-mengenal-islam-sejak-dalam-kandungan Sun, 03 Feb 2019 05:20:02 +0000 https://dalamislam.com/?p=5272 Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi dilahirkan dan berlangsung seumur hidup sebab itu terdapat keutamaan mencari ilmu. Bahkan pada sebagian orang pendidikan bisa dimulai dari sebelum bayi dilahirkan (pendidikan pralahir). Seperti yang dilakukan seorang ibu dengan memperdengarkan musik atau memperdengarkan kitab suci Al Qur’an kepada bayi dalam kandungannya. Menurut F Rene Van De Carr, M.D, […]

The post 13 Cara Agar Anak Mengenal Islam Sejak dalam Kandungan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi dilahirkan dan berlangsung seumur hidup sebab itu terdapat keutamaan mencari ilmu. Bahkan pada sebagian orang pendidikan bisa dimulai dari sebelum bayi dilahirkan (pendidikan pralahir). Seperti yang dilakukan seorang ibu dengan memperdengarkan musik atau memperdengarkan kitab suci Al Qur’an kepada bayi dalam kandungannya.

Menurut F Rene Van De Carr, M.D, anak dalam kandungan benar benar dapat belajar atau mempelajari kata kata yang diucapkan sang pendidik atau orang tuanya, tetapi tidak dengan cara seperti orang dewasa sebab itu terdapat amalan doa untuk wanita hamil dalam islam. Jika orang dewasa mempelajari sebuah kata kata maka ia dapat mengulanginya, mengenali dalam bentuk tulisan, dan memodifikasinya agar ia dapat berbicara atau menggunakan kata tersebut dalam kalimat dengan baik dan benar.

Beda halnya dengan bayi dalam kandungan yang cara belajarnya jauh lebih mendasar tidak seperti hukum mempelajari ilmu tajwid. Ketika sang Ibu mengajarkan kata kata kepada bayi dalam kandungannya, sang bayi hanya mendengarkan bunyinya sambil mengalami sensasi tertentu.

F. Rene Van de Carr, dkk (The Prenatal Enrichment Unit di Hua Chiew General Hospital di Bangkok Thailand) melakukan penelitian terhadap bayi dalam kandungan yang berhubungan dengan waktu terbaik untuk mempelajari al quran. Hasilnya menyatakan bahwa bayi dalam kandungan yang diberi stimulasi maka lebih cepat mahir dalam membaca, menirukan suara, menyebutkan kata pertama, tersenyum secara spontan, lebih tanggap terhadap musik, dan mampu mengembangkan pola sosial yang lebih baik saat bayi telah dewasa.

Dalam agama Islam sesuai dengan http://dasar hukum islam, pendidikan pralahir malah seharusnya dimulai sejak awal pembuahan. Jika menginginkan anak yang cerdas dan sholeh maka pasangan suami istri yang hendak melakukan hubungan seharusnya memanjatkan doa terlebih dahulu agar jika Allah mengaruniakan seorang anak maka setan tidak akan memberikan madharat kepadanya.

Sang Ibu, sebagai guru pertama seorang anak yang berperan mendidik anak sejak dalam kandungan. seharusnya menempuh berbagai metode pendidikan untuk anak dalam kandungannya, agar nantinya anak tersebut sehat secara fisik dan mental. Seorang ibu hamil tidak hanya memenuhi kecukupan gizinya saja,

tetapi juga dengan melakukan banyak doa, memperbanyak membaca atau memperdengarkan ayat suci Al Qur’an, mengajak dialog janin dalam kandungannya, menjaga emosi dan kejiwaan ibu, serta menjaga perilaku ibu selama mengandung. Lalu bagaimana Cara Agar Anak Mengenal Islam Sejak dalam Kandungan? Simak ulasan berikut, ya.

Beberapa hal penting yang dapat dilakukan seorang ibu untuk mendidik anak dalam kandungannya secara umum antara lain:

  • Perbanyak doa dan ibadah
  • Sering membaca atau memperdengarkan ayat suci Al Qur’an
  • Ketika ibu mulai bisa merasakan gerakan janin, beri stimulasi dengan tepukan halus atau elusan
  • Beri stimulasi dengan selalu mengajak bayi dalam kandungan berbicara.
  • Konsumsi makanan halal dan bergizi
  • Menjaga perilaku ibu yang sedang mengandung
  • Selalu menjaga emosi dan kejiwaan ibu hamil, selalu berpikir positif dan berusaha menghindari konflik dengan orang lain.

1. Membacakan Doa

Membaca doa termasuk efek positif. Karena doa orang tua adalah doa yang mustajab. Doa yang dibaca untuk memperoleh anak yang sholeh dan sholehah adalah doa Nabi Zakariya yang terdapat didalam Al Quran, “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik (shaleh). Sesungguhnya Engkaulah Maha pendengar doa”, (Qs. Al Imran : 38)

2. Membacakan Al Quran.

Biasakan ibu hamil untuk sering membaca Al Quran agar diperdengarkan anak didalam kandungannya. Hal ini merujuk pada penelitian tentang air yang dilakukan oleh Prof. Masaru Emoto, seorang profesor dari Jepang yang meneliti tentang air.

Beliau mengatakan bahwa air itu bisa “mendengar”, “membaca”, dan “mengerti”. Beliau juga menemukan bahwa reaksi kristal air akan menjadi “indah” apabila mendapat reaksi positif. Tubuh manusia mengandung 75% air, jadi bisa dibayangkan jika janin dalam kandungan ketika kita memberikan efek efek posotif seperti membaca Al Quran.

3. Mengajak Bicara

Pada minggu ke 25 janin sudah dapat mendengar dan mengenali suara orang orang terdekatnya, maka lakukanlah komunikasi islami dengan janin dan mengelus elus perut.

4. Menjaga Asupan Nutrisi Makanan

Selama bayi ada di dalam kandungan, usahakan untuk makan makanan yang bergizi dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi. Dahulukan mengkonsumsi makanan yang segar dan alami. Usahakan untuk tidak mengkonsumsi makanan makanan kaleng karena biasanya makanan kaleng mengandung bahan pengawet dan bahan bahan kimia lainnya.

5. Menjaga Perilaku

Menjaga perilaku sangat penting dan dibutuhkan ketika masa kehamilan. Karena akhlak orang tua sangat berpengaruh terhadap akhlak anak anaknya kelak, terutama ibu hamil. Mulai dari sikap, ucapan hingga perilaku. Menghindari hal hal yang kurang baik tidak hanya ditekankan dalam masa kehamilan saja,

namun juga sampai anak dewasa. Sebab orang tua memegang peranan yang penting dalam menanamkan perilaku dan adab serta akhlak yang baik kepada anak anaknya. Jika orang tua berperilaku baik maka diharapkan sang anak juga meniru serta mencontoh perilaku baik dari orang tuanya.

6. Rezeki yang halal

Agar supaya bayi menjadi generasi terabik. Menjadi kewajiban setiap orangtua, memperhatikan setiap makanan dan minuman yang akan dikonsusmsi. Tuhan berfirmanman:’’ makan dan minumlam dari apa yang kami anugerahkan kepada kalian’’.

Islam benar benar menjaga dan memperhatikan para pemeluknya agar supaya tidak sembrono di dalam mencari nafkah. Sebab, rejeki yang haram (tidak baik), akan member dampak negatif terhadap tutur, prilku, serta pertumbuhan intelektual seorang anak.

7. Mengikuti pengajian

Di dunia islam, seringkali al Qur’an dan dibacakan secara berjama’ah di dalam sebuah acara (telonan) dan tingkepan. Tidak sedikit dari para ulama’ dan ustad, ketika istrinya sedang hamil, mereka memperbanyak membaca al Qur’an, sholawat, dzikir dan kalimah kalimah toyyibah lainnya. Mereka yakin, bahwa penggaruh dan kekuatan al Qur’an itu bisa membentuk kejiwaan janin dan kelak menjadi anak yang sholih.

8. Orang tua rukun dan berkasih sayang

Dianjurkan, kedua orangtuanya senantiasa rukun, mesra, harmonis, ketika sang Ibu sedang mengandung. Jika suami istri sering gaduh (bertengkar), melakukan perbuatan maksiat, maka otak anak akan merekam setiap apa yang telah dilakukan kedua orangtuanya.

9. Menjelaskan kepada anak mengenai perbuatan baik yang dilakukan ibu

misalnya seorang ibu yang sedang berkunjung ke rumah orang tuanya, maka segera katakana ke perut Anda sambil mengetuk perut agak pelan, “Nak, kita sedang berada di rumah nenek untuk silahturahim” dan seterusnya. Atau ketika ibu sedang membaca, maka jangan lupa ajak ia berbicara dan katakan apa yang menjadi aktivitas ibu,

“Nak, ibu sedang membaca untuk menambah ilmu” dan seterusnya. Ingat, jangan lupa mengajak anak berkomunikasi ketika sedang melakukan hal hal baik. Ya, seorang ibu ketika sedang hamil hendaknya tidak melakukan hal hal buruk karena ini juga akan berpengaruh pada bayi. Kerjakan segala aktivitas kebaikan yang memiliki nilai manfaat sehingga bayi dalam kandungan pun akan merasa senang.

10. Menjelaskan soal bunyi bunyian kepada anak

misalnya terdengar suara adzan ketika datang waktu untuk menunaikan ibadah shalat, maka jangan ragu untuk mengatakan kepada bayi dalam kandungan Anda, “Nak, itu suara adzan, tanda waktu shalat tiba, ayo kita menunaikan shalat.” Dan seterusnya. Jika ada suara bunyi yang aneh seperti suara pesawat misalnya, jelaskn kepada bayi Anda dengan lebih dulu menyapa dan mengetuknya pelan pelan dari permukaan perut.

11. Mengajarkan huruf dan angka atau apa saja yang ingin diajarkan kepada anak

Ajarkan suara huruf dan angka hingga kata kata kepada anak Anda pada usia kandungan. Misalnya Anda ingin mengajarkan mengucap angka, maka ketuk lebih dulu perut Anda dan bacakan angka angka tersebut secara berulang ulang, ajak ia berkomunikasi seperti Anda sedang bicara dengan seorang anak pada umumnya.

Cara ini biasanya dilakukan oleh para orang tua dalam mendidik anaknya menjadi seorang penghafal Al Quran. Jadi tetapkan waktu waktu khusus untuk bayi Anda bersekolah. Misalnya di pagi hari jadwal belajar angka, sore jadwal belajar huruf dan malam jadwal untuk mendengarkan kalimat atau hal lain yang ingin Anda sampaikan.

12. Kondisikan lingkungan Anda ketika hamil dengan hal hal yang baik

dan hindarkan dari hal hal yang buruk, misalnya jauhkan ibu hamil dari kondisi pertengkaran rumah tangga, suara suara music keras yang menghentak hentak dan seterusnya karena itu akan memberikan pengaruh pada perkembangan bayi Anda secara mental. Bersikaplah lembut dan baik, dan secara emosional diharapkan seorang ibu hamil lebih mampu menjaga emosinya untuk kebaikan bayi yang ia kandung.

13. Perbanyak amal shaleh

Saat hamil, perbanyaklah amal kebaikan seperti sholat di awal waktu, rutin membaca Al Quran, bersedekah, dan mengerjakan amalan amalan sunnah lainnya. Cara ini adalah bentuk pendidikan agar anak juga kelak berperilaku taat dan terbiasa mengerjakan amal amal shaleh.

Semoga para orang tua sadar, bahwa mendidik anak dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan. Mendidik anak bukan hanya kewajiban guru di sekolah, tetapi yang terpenting mendidik anak adalah tugas ibu dan ayah.

The post 13 Cara Agar Anak Mengenal Islam Sejak dalam Kandungan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
5 Cara Pengembangan Harta yang Dilarang Dalam Islam https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/cara-pengembangan-harta-yang-dilarang-dalam-islam Sun, 07 Oct 2018 01:49:34 +0000 https://dalamislam.com/?p=4446 Hukum syari’at Islam telah menjadikan masalah pengembangan kepemilikan terikat dengan hukum-hukum yang tidak boleh dilanggar. Oleh karena itu, syari’at Islam melarang individu untuk mengembangkan kepemilikannya dengan cara-cara tertentu, Berikut 6 Cara Pengembangan Harta Yang Dilarang Dalam Islam. Perjudian Islam melarang perjudian dengan larangan yang tegas. Bahkan, islam menganggap harta yang diperoleh dengan cara perjudian tersebut, […]

The post 5 Cara Pengembangan Harta yang Dilarang Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum syari’at Islam telah menjadikan masalah pengembangan kepemilikan terikat dengan hukum-hukum yang tidak boleh dilanggar. Oleh karena itu, syari’at Islam melarang individu untuk mengembangkan kepemilikannya dengan cara-cara tertentu, Berikut 6 Cara Pengembangan Harta Yang Dilarang Dalam Islam.

  1. Perjudian

Islam melarang perjudian dengan larangan yang tegas. Bahkan, islam menganggap harta yang diperoleh dengan cara perjudian tersebut, sebagai harta yang bukan hak milik. Allah SWT berfirman:

”Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamer, perjudian, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran meminum khamer dan berjudi itu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu).” (Q.S. Al Maidah: 90-91)

Yang termasuk dalam katagori perjudian adalah kupon undian, apapun bentuknya dan apapun sebab yang dipergunakan untuk membuatnya. Dan yang juga termasuk perjudian adalah pertaruhan dalam perlombaan kuda. Sedangkan harta hasil perjudian itu hukumnya haram, dan tidak boleh dimiliki.

  1. Riba

Islam melarang riba dengan larangan yang tegas, berapapun jumlahnya, baik sedikit maupun banyak. Harta hasil riba itu hukumnya jelas-jelas haram. Dan tidak seorang pun boleh memilikinya, serta harta itu akan dikembalikan kepada pemiliknya, jika mereka telah diketahui. Allah SWT berfirman:

”Orang-orang yang maka (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaithan, lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai padanya larangan Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al Baqarah: 275)

”Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan tinggalkanlah semua bentuk riba, apabila kalian orang-orang yang beriman. Maka, jika kalian tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Dan jika kalian bertaubat (dari mengambil riba), maka bagi kalian pokok harta kalian; kalian tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.” (Q.S. Al Baqarah: 278-279)

Adapun sifat yang tampak dalam riba tersebut adalah adanya suatu keuntungan yang diambil oleh orang yang menjalankan riba, yaitu mengeksploitasi tenaga orang lain, dimana ia mendapatkan upah tanpa harus mencurahkan tenaga sama sekali. Disamping karena harta yang menghasilkan riba itu dijamin keuntungannya, dan tidak mungkin rugi.

  1. Penipuan (Al Ghabn)

Al Ghabn menurut bahasa bermakna al khada’ (penipuan). Dikatakan: Ghabanahu ghabanan fil bai’ was syira’; khada’ahu wa ghalabahu (Dia benar-benar menipunya dalam jual beli; yaitu menipunya dan mengalahkannya), Ghabana Fulanan; naqashahu fits tsaman wa ghayyarahu, fahuwa ghabin wa dzaka maghbun (Dia menipu si Fulan; yaitu mengurangi dan merubah harganya. ]

Maka, dia adalah penipu sedangkan di Fulan itu adalah pihak yang tertipu). Ghabn adalah membeli sesuatu dengan harga yang lebih tinggi dari harga rata-rata, atau dengan harga rendah dari harga rata-rata.

Ghabn yang keji hukumnya memang haram, menurut syara’. Sebab, ghabn tersebut telah ditetapkan berdasarkan hadits yang shahih, dimana hadits tersebut menuntut agar meninggalkan ghabn tersebut dengan tuntutan yang tegas.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah Bin Umar ra. bahwa ada seorang laki-laki mengatakan kepada Nabi SAW, bahwa dia telah menipu dalam jual beli, maka beliau bersabda:

”Apabila kamu menjual, maka katakanlah: ‘Tidak ada penipuan.’

Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Anas: Ada seorang laki-laki hidup pada masa Rasulullah SAW. Dia biasa menjual, padahal dia dalam “pengawasan”, maksudnya akalnya lemah lalu keluarganya mendatangi Nabi SAW: ‘Wahai Nabi Allah, hijir saja si Fulan. Sebab, dia selalu melakukan jual beli, padahal dia lemah akalnya.’ Lalu dia dipanggil oleh Nabi SAW, kemudian beliau melarangnya untuk melakukan jual beli.

Dia kemudian berkata: ‘Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku tidak sabar terhadap jual beli semacam ini.’ Lalu Nabi SAW bersabda: ’Jika kamu tidak mau meninggalkan jual beli, maka katakan: ‘Ah, dan tidak ada penipuan.’ Imam Al Bazzar juga meriwayatkan, dari Anas dari Nabi SAW bahwa beliau melarang menjual barang-barang make up-an.

  1. Penimbunan

Penimbunan secara mutlak dilarang, dan hukumnya haram. Karena adanya larangan yang tegas di dalam hadits. Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim dari Sa’id Bin Al Musaib dari Ma’mar Bin Abdullah Al Adawi, bahwa Nabi SAW bersabda:

”Tidak akan melakukan penimbunan selain orang yang salah.”

  1. Pematokan Harga

Allah SWT telah menjadikan kepada tiap orang agar membeli dengan harga yang disenangi. Ibnu Majjah meriwayatkan dari Abi Sa’id yang mengatakan: Nabi SAW bersabda:

”Sesungguhnya jual beli itu (sah karena) sama-sama suka.”

Namun, ketika negara mematok harga untuk umum, maka Allah telah mengharamkannya untuk membuat patokan harga barang tertentu, yang dipergunakan untuk menekan rakyat agar melakukan transaksi jual beli sesuai dengan harga patokan tersebut. Oleh karena itu, pematokan harga tersebut dilarang.

Yang dimaksud dengan pematokan harga di sini adalah, bahwa seorang penguasa, atau wakilnya, atau siapa saja dari kalangan pejabat pemerintahan, memerintahkan kepada kaum muslimin –yang menjadi pelaku transaksi di pasar– suatu putusan agar mereka menjual barang-barang dengan harga ini, dimana mereka dilarang untuk menaikkan harganya dari harga patokan, sehingga mereka tidak bisa menaikkan atau mengurangi harganya dari harga yang dipatok, demi kemaslahatan umum.

Hal itu terjadi, manakala negara ikut terlibat dalam menentukan harga dan membuat harga tertentu untuk semua barang atau beberapa barang, serta melarang tiap individu untuk melakukan transaksi jual beli melebihi atau mengurangi harga yang telah ditentukan oleh negara, sesuai dengan kepentingan khalayak yang dijadikan pijakan oleh negara.

The post 5 Cara Pengembangan Harta yang Dilarang Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Cara Pengobatan yang Dilarang Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/cara-pengobatan-yang-dilarang-dalam-islam Sun, 07 Oct 2018 01:46:25 +0000 https://dalamislam.com/?p=4447 Setiap penyakit pasti ada obatnya. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk berobat bila sedang sakit. Berbagai cara dilakukan dan ditempuh untuk mengobati penyakit yang diderita. Ada yang berobat ke dokter, bahkan tak sedikit pula yang melakukan pengobatan secara tradisional.  Sebagai agama yang sempurna, Islam telah mengatur adab berobat bagi seorang Muslim. Lalu bagaimanakah jika terdapat pengobatan […]

The post 6 Cara Pengobatan yang Dilarang Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap penyakit pasti ada obatnya. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk berobat bila sedang sakit. Berbagai cara dilakukan dan ditempuh untuk mengobati penyakit yang diderita.

Ada yang berobat ke dokter, bahkan tak sedikit pula yang melakukan pengobatan secara tradisional.  Sebagai agama yang sempurna, Islam telah mengatur adab berobat bagi seorang Muslim. Lalu bagaimanakah jika terdapat pengobatan yang melenceng dari aturan islam? Pengobatan apa saja yang dilarang dalam islam.

  1. Pengobatan Dengan Babi

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. (Al Maidah : 3)”

Ayat ini menunjukan bahwa babi secara dzatnya adalah najis dan seluruh badanya adalah najis, sedangkan setiap yang najis adalah haram serta harus di jauhi.

Adapun babi ia lebih hina daripada anjing. Akan tetapi anjing dan babi keduanya adalah hewan yang statusnya najis mughaladhah sehingga wajib untuk mencucinya tujuh kali, salah satunya dengan tanah. Bila anjing diperbolehkan untuk keperluan berburu atau menjaga ladang maka babi tidak dipebolehkan memeliharanya sama sekali karena seluruh badanya adalah najis, oleh kerena itu Allah mengharamkan untuk memakan babi.

Dalam Qaidah ushul fiqih dikatakan : setiap yang haram untuk mengambilnya maka haram pula untuk memberikanya. Dan setiap yang haram untuk memakainya maka haram pula untuk mengambilnya.

  1. Pengobatan Dengan Bangkai

Bangkai adalah setiap yang hilang nyawanya tanpa di sembelih secara syar’I baik ia mati karena mati dengan sendirinya tanpa sebab anak adam atau karena perbuatan manusia, jika hal itu disebabkan karna di sembelih dengan cara yang tidak di perbolehkan maka semua itu adalah bangkai. Allah berfiman.

Katakanlah: “Tiadalah Aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi – Karena Sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha penyayang”.(Al An’am : 145)

  1. Pengobatan Dengan Khamr

Khamr adalah nama untuk setiap air dari anggur apabila telah mendidih dan mengental serta buihnya mulai menghilang, demikinlah yang dikatakan oleh Abu Hanifah. Sedangkan menurut Abu Yusuf dan Muhamad, ia adalah air anggur yang telah mendidih dan mengental, terkadang ia berubah menjadi merah.

Madzhab Hanifiyah, Malikiyah dan Hanabilah berpendapat tidak diperbolehkanya meminum khamr untuk di jadikan sebagai obat. Baik kahmr itu masih murni atau sudah di campur.

Sedangkan madzhab syafi’I yang juga mejadi pegangan imam At thabari bahwa diperbolehkanya berobat dengan khamr apabila memenuhi tiga syarat :

  • berdasarkan riset dokter.
  • kadar khamr tersebut lebih sedikit dengan ukuran tidak sampai memabukan dan tidak menghilangkan akal. Sehingga tidak di perbolehkan berobat dengan sesuatu yang lebih besar dari pada itu.
  • berdasarkan keterangan dokter muslim karena selai muslim tidak di terima kesaksianya dalam hal kedokteran.

Adapun sesuatu yang dapat menghilangkan akal selain minuman atau ganja maka tidak ada tidak ada hak bagi orang yang mengkonsumsinya. Sedangkan Imam Al Ghazali mengatakan : orang yang wajib untuk di ta’zir dan di asingkan tanpa harus di dera.

  1. Pengobatan Dengan Sihir

Sihir secara bahasa adalah setiap yang lembut caranya tapi mengena. Sedangkan secara istilah Imam As sangkiti mengtakan bahwa ia tidak bisa di batasi karna banyaknya cara yang di lakukan secara sembunya-sembuyi.

Allah berfirman mengenai haramnya berobat dengan sihir :

Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.

Rasulullah juga bersabda :

“ Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal atau tukang sihir atau dukun kemudian ia menanyakan tentang sesuatu, lalu ia membenarkan apa yang ia katakan maka ia telah kafir dengan apa yang di turunkan kepada muhamad ”. (HR : Al Baihaqi dan Al Bazzar dengan sanad jayyid).

Maka barangsiapa yang melakukan sihir dalam berobat maka hal ini menunjukan bahwa ia meminta bantuan kepada jin, dan mempraktekan ilmu-ilmu ghaib.

  1. Pengobatan Dengan Menggunakan Bius

Menggunakan obat yang dapat menghilangkan kesadaran untuk sementara waktu dalam pengobatan luka atau bedah di perbolehkan, karena hilangnya kesadaran dalam keadaan ini tidak sama dengan seorang yang hilang akal karena mabuk. Tapi ia masuk dalam keadaan darurat dan darurat bertingkat dengan kadar daruratnya.

  1. Mengambil Anggota Salah Satu Anggota Tubuh Untuk Menambal Anggota Tubuh Yang Lain

Dalam madzhab syafii, Abu Ishaq As sirazi mengatakan : jika orang yang sudah tedesak terpaska memotong bagian dari tubuhnya sendiri baik bagian paha atau lainya untuk di makan maka hal ini diharamkan tanpa adanya perselisihan. Namun menurut Abu Ali At thabari dan pendapat ini di sahkan oleh Ar rafi’I, di perbolehkan untuk melakukan hal itu dengan syarat tidak di dapat selain daripadanya.

Maka dapat kita fahami bahwa bagi orang yang sudah dalam keadaan darurat ia diperbolehkan untuk memotong anggota tubuhnya untuk di makan jika di khawatikan apabila ia tidak melakukanya ia akan mati. Dari ini pula bisa kita fahami akan bolehnya mencangkok bagian tubuhnya yang tidak membahayakanya untuk menambal bagian yang lain.

Baca Juga: Obat Hati Dalam Islam

The post 6 Cara Pengobatan yang Dilarang Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Tips Memilih Nama Bayi Dalam Islam https://dalamislam.com/hukum-islam/anak/tips-memilih-nama-bayi-dalam-islam Sun, 07 Oct 2018 01:32:41 +0000 https://dalamislam.com/?p=4450 Nama adalah ciri atau tanda, maksudnya adalah orang yang diberi nama dapat mengenal dirinya atau dikenal oleh orang lain. Dalam Al-Qur’anul Kariim disebutkan; يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيًّا (7) سورة مريم “Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang […]

The post 6 Tips Memilih Nama Bayi Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Nama adalah ciri atau tanda, maksudnya adalah orang yang diberi nama dapat mengenal dirinya atau dikenal oleh orang lain. Dalam Al-Qur’anul Kariim disebutkan;

يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيًّا (7) سورة مريم

“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia” (QS. Maryam: 7).

Dan hakikat pemberian nama kepada anak adalah agar ia dikenal serta memuliakannya. Oleh sebab itu para ulama bersepakat akan wajibnya memberi nama kapada anak laki-laki dan perempuan. Oleh sebab itu apabila seseorang tidak diberi nama, maka ia akan menjadi seorang yang majhul (tidak dikenal) oleh masyarakat.

6 Tips Memilih Nama Bayi Dalam Islam

Kewajiban bagi seorang bapak adalah memilih nama terbaik bagi anaknya, baik dari sisi lafadz dan maknanya, sesuai dengan syar’iy dan lisan arab. Kadangkala pemberian nama kepada seorang anak baik adab dan diterima oleh telinga/pendangaran akan tetapi nama tersebut tidak sesuai dengan syari’at.

Tata Tertib Pemberian Nama Seorang Anak

  1. Disukai Memberikan Nama Kepada Seorang Anak Dengan Dua Suku Kata

Misal Abdullah, Abdurrahman. Kedua nama ini sangat disukai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana diterangkan oleh Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud dll. Kedua nama ini menunjukkan penghambaan kepada Allah Azza wa Jalla.

Dan sungguh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan nama kepada anak pamannya (Abbas radhiallahu ‘anhu), Abdullah radhiallahu ‘anhuma. Kemudian para sahabat radhiallahu ‘anhum terdapat 300 orang yang kesemuanya memiliki nama Abdullah.

Dan nama anak dari kalangan Anshor yang pertama kali setelah hijrah ke Madinah Nabawiyah adalah Abdullah bin Zubair radhiallahu ‘anhuma.

  1. Disukai Memberikan Nama Seorang Anak Dengan Nama-nama Penghambaan Kepada Allah Dengan Nama-nama-Nya Yang Indah (Asma’ul Husna)

Misal: Abdul Aziz, Abdul Ghoniy dll. Dan orang yang pertama yang menamai anaknya dengan nama yang demikian adalah sahabat Ibn Marwan bin Al-Hakim.

Sesungguhnya orang-orang Syi’ah tidak memberikan nama kepada anak-anak mereka seperti hal ini, mereka mengharamkan diri mereka sendiri memberikan nama anak mereka dengan Abdurrahman sebab orang yang telah membunuh ‘Ali bin Abi Tholib adalah Abdurrahman bin Muljam.

  1. Disukai Memberikan Nama Kepada Seorang Anak Dengan Nama-nama Para Nabi.

Para ulama sepakat akan diperbolehkannya memberikan nama dengan nama para nabi).

Diriwayatkan dari Yusuf bin Abdis Salam, ia berkata:”Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nama kepadaku Yusuf” (HR. Bukhori –dalam Adabul Mufrod-; At-Tirmidzi –dalam Asy-Syama’il-). Berkata Ibnu Hajjar Al-Asqolaniy: Sanadnya Shohih.

Dan seutama-utamanya nama para nabi adalah nama nabi dan rasul kita Muhammad bin Abdillah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Para ulama berbeda pendapat tentang boleh atau tidaknya penggabungan dua nama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan nama kunyahnya, Muhammad Abul Qasim.

Berkata Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah:”Dan yang benar adalah pemberian nama dengan namanya (yakni Muhammad, pent) adalah boleh. Sedangkan berkunyah dengan kunyahnya adalah dilarang dan pelarangan menggunakan kunyahnya pada saat beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup lebih keras dan penggabungan antara nama dan kunyah beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam juga terlarang”).

  1. Memberikan Nama Kepada Seorang Anak Dengan Nama-nama Orang Sholih Dari Kalangan Kaum Muslimin.

Telah tsabit dari hadits Mughiroh bin Syu’bah radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda:

أنهم كانوا يسمون بأسماء أنبيائهم والصالحين (رواه مسلم).

“Sesungguhnya mereka memberikan nama (pada anak-anak mereka) dengan nama-nama para nabi dan orang-orang sholih” (HR. Muslim).

Kemudian para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah penghulunya orang-orang sholih bagi umat ini dan demikian juga orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari akhir.

Para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memandang bahwa hal ini adalah baik, oleh karena itu sahabat Zubair bin ‘Awan radhiallahu ‘anhu memberikan nama kepada anak-anaknya –jumlah anaknya 9 orang- dengan nama-nama sahabat yang syahid pada waktu perang Badr, missal: Abdullah,’Urwah, Hamzah, Ja’far, Mush’ab, ‘Ubaidah, Kholid, ‘Umar, dan Mundzir.

  1. Mempunyai arti atau makna yang dalam

Apa yang sebenarnya terkandung dalam sebuah nama  Banyak nama anak diambil dari bahasa yang mempunyai makna yang sangat dalam dan sebaliknya

  1. Mempunyai Kesan

Secara umum, nama keluarga yang panjang dipasangkan dengan nama pertama yang singkat, begitupula sebaliknya. Kita harus ingat, setiap anak akan menuliskan namanya pada setiap kertas pada sepanjang hayatnya.

Syarat-syarat Dalam Pemberian Nama

  1. Nama tersebut menggunakan bahasa arab.
  2. Nama tersebut dibangun dengan makna yang baik secara bahasa dan syari’at. Oleh karenanya dengan adanya syarat ini tidak boleh menggunakan nama-nama yang haram atau makruh baik dalam segi lafadz ataupun maknanya. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam merubah nama-nama yang jelek menjadi nama-nama yang baik dari segi lafadz dan maknanya.
  3. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama para pengikut Fir’un, misal: Fir’un, Qarun, Haman.
  4. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama-nama hewan yang telah dikenal akan sifat-sifat jeleknya, misal: Anjing, keledai dll.
  5. Dimakruhkan memberi nama anak dengan Ism, mashdar, atau sifat-sifat yang menyerupai terhadap lafzdz “agama” (الدين) , dan lafadz “Islam” (الإسلام), misal: Nurruddin, Dliyauddin, Saiful Islam dll.
  6. Dimakruhkan memberi nama ganda5), misal: Muhammad Ahmad, Muhammad Sa’id dll.
  7. Para ulama memakruhkan memberi nama dengan nama-nama surat dalam Al-Qur’an, misal: Thoha, Yasin dll.

Baca Juga:

The post 6 Tips Memilih Nama Bayi Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Cara Menghadapi Fitnah Dalam Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/cara-menghadapi-fitnah-dalam-islam Wed, 05 Sep 2018 02:45:12 +0000 https://dalamislam.com/?p=4201 Dalam kehidupan sehari-hari, adakalanya secara tidak sengaja kita membuat seseorang menjadi tidak senang dengan kita. Dan adakalanya hal tersebut menjadi celah bagi setan untuk menghasut agar menimbulkan fitnah dalam pergaulan. Bagi kita yang pernah diterpa oleh isu fitnah, maka berikut adalah cara menghadapi fitnah dalam Islam: 1. Bersabar Tidak ada cara yang lebih baik dari […]

The post 13 Cara Menghadapi Fitnah Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, adakalanya secara tidak sengaja kita membuat seseorang menjadi tidak senang dengan kita. Dan adakalanya hal tersebut menjadi celah bagi setan untuk menghasut agar menimbulkan fitnah dalam pergaulan.

Bagi kita yang pernah diterpa oleh isu fitnah, maka berikut adalah cara menghadapi fitnah dalam Islam:

1. Bersabar

Tidak ada cara yang lebih baik dari menghadapi fitnah selain dengan bersabar. Sebagaimana firman Allah:

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).“ (QS. Ar Ra’d : 22)

2. Menahan amarah

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. [Ali ‘Imrân/3 : 134].

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kelemah lembutan (keramah tamahan) tidaklah ada di dalam sebuah perkara kecuali menghiasinya dan tidak dicabut (kelemah lembutan) dari sesuatu kecuali memburukkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga:

3. Mendoakan yang memfitnah

Fitnah dalam Islam adalah dosa besar dalam Islam, maka sebagai Muslim yang baik, sebaiknya kita doakan saja mereka yang memfitnah kita.

“Dan orang-orang yang datang setelah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo’a: ‘Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr : 10)

4. Membaca ta’awudz

Sulaiman bin Shurod radhiyallahu ‘anhu berkata,

كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلاَنِ يَسْتَبَّانِ، فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ، لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ “

Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya.

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR Bukhari, no. 3282)

5. Meminta perlindungan Allah

Dari Sa’ad bin Abi Waqash mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, “Doa yang dipanjatkan oleh Dzun Nun (Nabi Yunus) ‘alaihissalaamtatkala berada di dalam perut ikan besar adalah:

“Ya Allah, Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya adalah termasuk orang-orang yang zhalim). Tidaklah seorang muslim terkena musibah kemudian berdoa dengannya, melainkan Allah akan akan mengabulkan keinginannya” (HR. Tirmidzi: 3505)

Baca juga:

6. Perbanyak dzikir

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu sore dan pagi” (QS. Ghafir: 55).

At-Tirmizi meriwayatkan dalam sunannya, no. 3388 dengan redaksi:

مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ  (قال الترمذي : حسن صحيح غريب . وصححه ابن القيم في ” زاد المعاد ” (2/338)، وصححه الألباني في ” صحيح أبي داود)

Tidaklah seorang hamba membaca di pagi setiap hari dan sore setiap malam, “Dengan nama Allah yang tidak ada yang dapat mencelakai bersama nama-Nya apapun yang ada di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Tiga kali, maka tidak akan terkena bencana apapun.” (At-Tirmizi mengatakan, Hasan sahih gharib. Dinyatakan shahih oleh Ibnu Qoyim di ‘Zadul Ma’ad, (2/338) dan dinyatakan shahih oleh Albani di Shahih Abi Daud)

7. Husnudzhon pada Allah

Berprasangka baiklah pada Allah bahwa fitnah yang datang adalah ujian bagi kita yang disayangi oleh Allah.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً  (رواه البخاري، رقم  7405 ومسلم ، رقم 2675 )

“Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)

Baca juga:

8. Meminta pertolongan Allah

Allah berfirman, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, bahwa pertolongan Allah itu Amat dekat. (Al-Baqarah: 214)

9. Introspeksi diri

Allah berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ ﴿٥٧﴾ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ ﴿٥٨﴾ وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ ﴿٥٩﴾ وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُون ﴿٦٠﴾ أُولَٰئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Rabb mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. [Al Mukminun 57-61]

10. Menjauhi sumber fitnah

Allah swt berfirman,  “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(Ali Imran: 14)

11. Perbanyak ibadah

Rasulullah bersabda, “Allah berfirman, Tidak ada ibadah yang dilakukan oleh hamba-Ku yang lebih Aku cintai selain ibadah yang Aku wajibkan. Dan hambaku senantiasa bertaqarrub kepadaku dengan ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Aku yang menjaga pendengarannya, Aku yang menjaga pandangannya, Aku yang menjaga tangannya, Aku yang menjaga kakinya. Jika ia meminta kepadaku, maka Aku akan kabulkan. Dan jika ia berlindung kepadaku, maka Aku melindunginya.‟ (Shahih Bukhari, kitab Raqaiq, Bab Tawadhu‟, No. 6021)

Baca juga:

12. Berkumpul dengan orang sholeh

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Setiap orang tergantung pada agama temannya, maka kalian lihatlah siapa yang dia jadikan teman.” (Musnad Ahmad, Kitab: Musnad al-muktsirin, Bab: Musnad Abi Hurairah, No. 7685)

13. Saling menasehati

Dari Tamim ad-Dari, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Nasihat untuk siapa?” Rasulullah saw. Bersabda, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan masyarakat umum.” (Shahih muslim, kitab: al-iman, Bab: ad din nashihah, no. 82)

Itulah 13 cara menghadapi fitnah dalam Islam. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

The post 13 Cara Menghadapi Fitnah Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Cara agar Tidak Terjerumus dalam Riba https://dalamislam.com/info-islami/cara-agar-tidak-terjerumus-dalam-riba Mon, 13 Aug 2018 06:46:37 +0000 https://dalamislam.com/?p=4047 Bentuk ketakwaan bagi seorang muslim/muslimah adalah dengan menjalankan segala perintah Allah swt serta menjauhi segala larangan-Nya. Salah satu bentuk larangan yang diharamkan oleh Allah swt. adalah riba sebagaimana firman-Nya berikut ini: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat-ganda dan […]

The post 8 Cara agar Tidak Terjerumus dalam Riba appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bentuk ketakwaan bagi seorang muslim/muslimah adalah dengan menjalankan segala perintah Allah swt serta menjauhi segala larangan-Nya. Salah satu bentuk larangan yang diharamkan oleh Allah swt. adalah riba sebagaimana firman-Nya berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat-ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. Ali Imran: 130)

Riba adalah perbuatan yang merugikan, baik orang yang berbuat serta orang-orang yang berada di sekeliling pelaku riba. Namun, di zaman sekarang ini, riba menjadi salah satu perkara yang sulit dihindari. Ada banyak orang yang terjebak atau terjerumus dalam riba, sadar atau tidak, sengaja ataupun tidak disengaja.

Terlalu banyak hal-hal yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam perbuatan riba, salah satunya adalah gaya hidup konsumtif yang sudah banyak diterapkan oleh beberapa bagian masyarakat. Mirisnya, riba terkadang dianggap sebagai perbuatan sepele dan bahkan menjadi salah satu bagian sirkulasi ekonomi yang dianggap perlu untuk dilakukan, utamanya dalam transaksi jual-beli. Banyak yang tidak menyadari bahaya riba sehingga perbuatan riba pun merajalela.

Untuk itu, sebelum kita terjerumus ke dalam perbuatan riba yang sangat tidak diridhoi oleh Allah swt. Maka ada baiknya kita mengetahui 8 cara agar tidak terjerumus dalam riba:

1. Memahami Hukum Jual Beli dengan Baik

Riba sangat erat kaitannya dengan jual beli. Jika seseorang tidak berhati-hati dalam melakukan transaksi jual beli maka bisa saja ia akan terjerumus ke dalam perbuatan riba. Oleh karena itu, sebelum terlibat dalam hubungan jual beli, pahamilah bagaimana peraturan-peraturan jual beli yang sesuai dengan sumber syariat islam agar anda sebisa mungkin dapat menghindar dari perbuatan riba.

2. Memahami Bahaya Riba

Cara agar tidak terjerumus ke dalam riba salah satunya dapat dilakukan dengan mengenali dan memahami secara betul tentang bahaya riba dalam islam. Sehingga hal tersebut bisa menjadi motivasi bagi anda untuk tidak terpengaruh dan terjerumus dalam perbuatan riba itu sendiri. Adapuns salah satu bahaya riba dijelaskan dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً

Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali” (HR. Ahmad 5: 225. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 1033).

3. Hindari Sifat Boros

Satu hal yang bisa menjerumuskan seseorang ke dalam perbuatan riba adalah sifat boros dan keinginan untuk selalu bermewah-mewah. Sehingga tanpa sadar ia ingin melakukan berbagai cara, salah satunya adalah terlibat dalam perbuatan riba. Oleh karena itu, salah satu cara menghindari riba adalah hindarilah sifat boros.

4. Bersifat qonaah

Selain menghindari sifat boros, anda juga harusnya senantiasa untuk bersifat qonaah. Syukuri segala sesuatu yang diberikan Allah swt. kepada anda. Dengan begitu, hati anda akan dilapangkan dan anda akan hidup tenang dengan apa yang anda miliki.

5. Tidak Suka Berutang

Hukum hutang piutang di dalam islam memang diperbolehkan, dengan catatan untuk keperluan mendesak saja. Jangan membiasakan diri anda untuk bermudah-mudah dalam berutang karena berutang juga bisa menjadi cikal bakal dari perbuatan riba.

6. Mendekatkan Diri Kepada Allah swt.

Membiasakan diri untuk senantiasa mengingat kepada Allah swt. akan dapat membuat kita terhindar dari segala bentuk perbuatan maksiat karena diri kita sadar bahwa Allah swt. ada dan selau mengawasi gerak-gerik kita. Dengan begitu, kita akan merasa takut untuk terlibat dalam perbuatan apapun yang tidak diridhoi oleh-Nya, salah satunya adalah perbuatan riba.

7. Hilangkan Sifat Kikir

Kikir adalah salah satu akhlak tercela yang tentu tidak diridhoi oleh Allah swt. Kikir akan membuat anda merasa perhitungan dan cenderung enggan membantu sesama, terlebih jika hal tersebut bersangkutan dengan uang atau harta benda.

Orang yang kikir cenderung akan memberi bunga, ketika ia meminjamkan uang/ hal yang berharga lainnya pada orang lain. Nah, inilah yang termasuk perbuatan riba. Maka dari itu, untuk menghindari riba maka anda harus menghilangkan sifat kikir dari diri anda.

8. Hidup di Lingkungan yang Jauh dari Jangkauan Riba

Tak dapat dipungkiri bahwa lingkungan juga menjadi salah satu faktor terbesar mengapa seseorang bisa terpengaruh untuk melakukan sesuatu, salah satunya melakukan perbuatan riba. Jika anda hidup dalam lingkungan yang penuh dengan orang-orang yang suka menerapkan perbuatan riba maka bisa saja anda juga akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama.

Oleh karena itu, perbanyaklah bergaul dengan orang-orang yang shaleh dan hiduplah di dalam lingkungan yang tidak terjangkau oleh perbuatan riba.

 

The post 8 Cara agar Tidak Terjerumus dalam Riba appeared first on DalamIslam.com.

]]>
7 Cara Mengatasi Nafsu Syahwat yang Terlalu Besar https://dalamislam.com/info-islami/cara-mengatasi-nafsu-syahwat-yang-terlalu-besar Mon, 06 Aug 2018 12:10:04 +0000 https://dalamislam.com/?p=3937 Setiap manusia pasti memiliki nafsu dan banyak sekali bahaya nafsu dalam Islam. Hawa nafsu dapat berupa sesuatu yang diinginkan hingga nafsu terhadap orang lain. Setiap manusia memiliki keinginan yang ingin dipenuhi, seperti: makan dan minum, mempunyai pakaian yang layak, hingga nafsu syahwat. Tak ada yang salah dengan nafsu syahwat. Bagi pasangan yang telah menikah tentu […]

The post 7 Cara Mengatasi Nafsu Syahwat yang Terlalu Besar appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap manusia pasti memiliki nafsu dan banyak sekali bahaya nafsu dalam Islam. Hawa nafsu dapat berupa sesuatu yang diinginkan hingga nafsu terhadap orang lain. Setiap manusia memiliki keinginan yang ingin dipenuhi, seperti: makan dan minum, mempunyai pakaian yang layak, hingga nafsu syahwat.

Tak ada yang salah dengan nafsu syahwat. Bagi pasangan yang telah menikah tentu nafsu syahwat lebih terjaga dengan masing-masing pasangan. Namun ini menjadi godaan tercela bagi manusia lawan jenis yang belum menjadi mahram karena perbuatan ini akan menjadi zina.

Rasulullah SAW telah memperingatkan kepada umat mengenai fitnah syahwat dan fitnah syubhat. Fitnah syahwat merupakan Syahwat atau nafsu perut dan kemaluan, sedangkan fitnah syubhat adalah fitnah yang menyesatkan. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَ فُرُوجِكُمْ وَمُضِلَّاتِ الْفِتَنِ

Artinya: “Sesungguhnya Aku takut kepada kalian adalah hawa nafsu yang tak terlihat di perut dan kemaluan kalian, dan fitnah yang menyesatkan.” (HR Ahmad dari Abu Barzah al-Aslami)

Ada beberapa cara mengatasi nafsu syahwat yang terlalu besar, antara lain:

  1. Meningkatkan Iman.

Iman yang kuat kepada Allah SWT merupakan pertahanan yang tepat guna melawan segala suatu hal yang menuju keburukan dan kemaksiatan. Rasulullah SAW bersabda,

Tidaklah seorang pezina berzina ketika dia dalam keadaan beriman.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  1. Beribadah dan berdoa.

Beribadah dan berdoa juga menjadi tombak bagi umat muslim agar semakin dekat dengan Allah SWT dan dijauhkan dari keinginan hawa nafsu yang terlalu besar.

  1. Puasa

Puasa menjadi salah satu solusi bagi kedua pasangan yang ingin menikah namun belum mampu. Hal ini cukup mirip dengan penjelasan hukum berhutang untuk biaya menikah dalam Islam guna membuat manusia semakin bersabar, menghindari sifat hutang, hingga menghadapi hawa nafsu

  1. Mengaji

Mengaji menjadi cara yang baik guna memperkuat iman dan tekat karena mengaji bisa memberikan wawasan Islam yang lebih luas. Umat muslim dapat memahami manfaat baca Alquran setiap hari. Selain itu, umat muslim akan semakin sadar dampak dari kemaksiatan.

  1. Mengingat Perintah Allah

banyak perintah dan peringatan Allah SWT berikan untuk umat muslim mengenai amalan kebaikan hingga suatu kemaksiatan kemudian akan mendapat balasan yang sesuai berupa ampunan untuk siapa saja yang hendak bertaubat. Hal ini dijelaskan sabda Allah SWT,

هَلْ جَزَآءُ الْإِحْسٰنِ إِلَّا الْإِحْسٰنُ

Artinya: “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS Ar Rahmaan:60)

  1. Jauhi pikiran kotor.

Ketika seseorang melamun, maka akan ada kemungkinan berbagai hal dapat terlintas di otak manusia. Hal ini harus mejadi peringatan untuk tidak melamun pikiran yang kotor atau vulgar. Apabila memikirkan pikiran yang kotor, hal ini akan semakin meningkatkan nafsu syahwat seseorang. Segera isi kegiatan sehari-hari dengan kegiatan yang lebih bermanfaat guna menghindari melamun dan pikiran yang tidak baik.

  1. Menghindari Berpacaran

Berpacaran meruakan hal yang tidak diperbolehkan untuk umat muslim karena mengundang zina. Pacaran akan menyebabkan seseorang akan melakukan kontak fisik yang pada awalnya biasa saja menjadi kontak fisik yang semakin menjadi-jadi.

The post 7 Cara Mengatasi Nafsu Syahwat yang Terlalu Besar appeared first on DalamIslam.com.

]]>
7 Cara Mengembalikan Hafalan Quran https://dalamislam.com/info-islami/cara-mengembalikan-hafalan-quran Mon, 06 Aug 2018 11:27:47 +0000 https://dalamislam.com/?p=3957 Al-qur’an merupakan kitab suci umat islam. Fungsi Al-qur’an bagi umat manusia adalah untuk berperan sebagai pembawa petunjuk serta penuntun dalam meniti jalan kehidupan di dunia serta persiapan bekal untuk di akhirat kelak. Sebagai seorang muslim, maka membaca, memahami serta mengamalkan Al-qur’an sudah menjadi salah satu tugas utama. Terlebih Al-qur’an menempati posisis ketiga dalam rukun iman, yakni salah satu dari […]

The post 7 Cara Mengembalikan Hafalan Quran appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Al-qur’an merupakan kitab suci umat islam. Fungsi Al-qur’an bagi umat manusia adalah untuk berperan sebagai pembawa petunjuk serta penuntun dalam meniti jalan kehidupan di dunia serta persiapan bekal untuk di akhirat kelak. Sebagai seorang muslim, maka membaca, memahami serta mengamalkan Al-qur’an sudah menjadi salah satu tugas utama. Terlebih Al-qur’an menempati posisis ketiga dalam rukun iman, yakni salah satu dari kitab-kitab Allah swt. yang harus dipercayai dan diyakini oleh umat islam.

Membaca Al-qur’an adalah keutamaan, khususnya keutamaan membaca alqur’an di bulan ramadhan, memahaminya adalah kewajiban dan memahami Al-qur’an adalah sebuah tuntutan. Namun tahukah anda apa yang jauh lebih mulia dari itu semua? Yah, selain mendapatkan manfaat membaca Al-qur’an, seorang muslim juga bisa mendapatkan kemuliaan lebih di mata Allah swt. jika ia mampu menghafal ayat-ayat yang terdapat Al-qur’an.

Beruntungnya di masa sekarang ini, perkembangan motivasi dalam menghafal Al-qur’an masih bisa tergolong mumpuni. Hal itu terbukti dari tayangan-tayangan televisi, terkhususnya di Indonesia yang biasanya menyiarkan acara tahfiz Al-qur’an yang didominasi oleh generasi-generasi muda. Tentu hal tersebut merupakan sebuah karunia yang patut disyukuri dan juga dibanggakan.

Berbicara masalah hafalan, tentu hal tersebut berkaitan dengan ingatan. Sebagai makhluk yang tidak sempurna, manusia juga cenderung lupa, bahkan ada kalanya manusia bisa melupakan hal yang sangat penting sekalipun. Salah satunya adalah lupa hafalan qur’an.

Perlu anda ketahui bahwa lupa hafalan qur’an merupakan perbuatan tercela karena hal itu menunjukkann kurangnya perhatian terhadap Kitabullah dan berpaling darinya. Lalu apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim saat hafalan qur’annya hilang? Adakah cara mengembalikan hafalan qur’an? Berikut pembahasannya:

  1. Hendaknya ia segera melakukan Murajaah

Seorang muslim/muslimah yang khilaf dan lupa dengan hafalan qur’an hendaknya segera melakukan murajaah. Murajaah adalah mengulang-ngulang bacaan  qur’an yang telah ia hafal.

Terkadang Murajaah akan terasa sulit saat hafalan makin bertambah banyak. Maka dari itu diperlukan teknik tertentu dalam melakukan murajaah, salah satunya adalah, menghafalkan surat dengan cara memotongnya menjadi 10 ayat 10 ayat. Di dalam tiap sepuluh ayat potong-potong lagi menjadi 5 ayat-5 ayat.

2. Mengulang-ulang murajaahnya secara berkala

Setelah melakukan murajaah, maka ia dianjurkan untuk mengulang-ulang murajaahnya secara berkala agar ia tidak lupa lagi. Dengan begitu, insya allah hafalan qur’an anda akan menjadi lebih awet. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam,

إنما مَثَلُ صاحبِ القرآنِ كمثلِ الإبلِ المعَقَّلَةِ . إن عاهد عليها أمسكَها . وإن أطلقها ذهبَت

Permisalan Shahibul Qur’an itu seperti unta yang diikat. Jika ia diikat, maka ia akan menetap. Namun jika ikatannya dilepaskan, maka ia akan pergi” (HR. Muslim 789)

3. Perbanyak Membaca qur’an

Yah salah satu pemicu hilangnya hafalan qur’an seseorang biasanya dikarenakan ia jarang membaca qur’an itu sendiri. Maka dari itu perbanyaklah membaca qur’an karena dengan membaca qur’an anda juga bisa melakukan kegiatan Muraja’ah atau menjaga hafalan sekaligus. Hal tersebut tentu akan sangat efektif sebagai salah satu cara menjaga hafalan alqur’an.

4. Rutin Mendengar Bacaan qur’an

Selain dianjurkan membaca qur’an, salah satu cara mengembalikan hafalan qur’an bisa dengan mendengar bacaan qur’an secara rutin. Anda bisa menggunakan audio atau rekaman yang berisi bacaan-bacaan qur’an. Terlebih di zaman canggih sekarang ini, semua bisa dipermudah dengan keberadaan teknologi. Anda pun bisa memanfaatkan hal tersebut dalam ranah kebaikan.

5. Usahakan untuk bermurajaah dan membaca qur’an di malam hari

cara mengembalikan hafalan qur’an adalah dengan mengusahakan untuk bermurajaah atau membaca qur’an secara rutin, khususnya pada malam hari. Anjuran untuk lebih bersemangat membaca Al Qur’an di malam hari Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا

Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan (Qur’an) di waktu itu lebih kuat masuk hati” (QS. Al Muzammil)

6. Meneguhkan Niat

Sebagai usaha dalam mengembalikan hafalan qur’an, seseorang perlu meneguhkan niatnya, tidak boleh setengah-setengah. Selain itu, ia juga perlu banyak mengingat dan berdoa kepada Allah swt agar dimudahkan segala urusannya, termasuk usahanya dalam mengingat kembali hafalan qur’annya yang telah hilang.

7. Menjauhi Maksiat

Dalam menghafal qur’an, seseorang harus memiliki hati yang bersih. Maka dari itu ia harus menjauhi maksiat dan segala perbuatan yang tercelah. Sebab hati yang penuh dengan kemaksiatan dan sibuk dengan dunia, akan sulit mendapatkan cahaya al-Qur’ân. Maksiat merupakan penghalang dalam menghafal, mengulang dan mentadabburi Al-Qur`ân.

Demikianlah 7 cara mengembalikan hafalan qur’an yang bisa anda lakukan. Semoga bermanfaat.

The post 7 Cara Mengembalikan Hafalan Quran appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Cara agar Bisa Bangun Shalat Malam https://dalamislam.com/info-islami/cara-agar-bisa-bangun-shalat-malam Mon, 06 Aug 2018 11:23:06 +0000 https://dalamislam.com/?p=3975 Sebagai umat islam, maka sudah menjadi kewajiban baginya untuk beribadah kepada Allah swt. Salah satu bentuk ibadah kepada Allah swt adalah shalat. Shalat sendiri pada umumnya terbagi atas dua macam, yakni shalat fardhu dan shalat sunnah. Shalat fardhu merupakan shalat yang diwajibkan kepada setiap orang yang beragama islam, dengan catatan ia sudah berakal atau sudah […]

The post 8 Cara agar Bisa Bangun Shalat Malam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagai umat islam, maka sudah menjadi kewajiban baginya untuk beribadah kepada Allah swt. Salah satu bentuk ibadah kepada Allah swt adalah shalat. Shalat sendiri pada umumnya terbagi atas dua macam, yakni shalat fardhu dan shalat sunnah. Shalat fardhu merupakan shalat yang diwajibkan kepada setiap orang yang beragama islam, dengan catatan ia sudah berakal atau sudah baligh. Sementara shalat sunnah adalah shalat yang sangat dianjurkan karena terdapat keutamaan-keutamaan yang bisa didapatkan saat melaksanakannya.

Salah satu dari macam-macam shalat sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa jika dilaksanakan adalah shalat malam sebelum tidur atau juga dikenal dengan shalat tahajud. Shalat tahajud ini merupakan shalat yang dilaksanakan pada malam hari. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an mengenai sholat sunnah paling istimewa ini:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Israa’: 79)

Ayat di atas merupakan salah satu bukti betapa pentingnya shalat tahajud itu. Bahkan pada mulanya shalat tahajud dikategorikan sebagai shalat wajib, namun setelah turun perintah sholat lima waktu, sholat ini menjadi sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi kaum muslimin. Ada banyak manfaat tahajjjud, salah satunya adalah menghapus dosa yang telah lalu.

Berkaitan dengan waktu pelaksanaan shalat tahajud, ia dilaksanakan pada malam hari setelah tidur dan bangun kembali dari tempat tidur merupakan tanda mulainya atau mengerjakan sholat tahajud. Hal inilah yang memberatkan seseorang untuk melaksanakan shalat tahajud. Terkadang seseorang akan merasa kesulitan untuk bangun setelah ia tertidur lelap. Namun, perlu anda ketahui bahwa disitulah letak keistimewaan dari shalat tahajud.

Lalu adakah cara tertentu agar kita tidak kesulitan bangun dan melaksanakan shalat tahajud? Berikut ini akan dibahas 8 cara agar bisa bangun shalat malam.

1. Meneguhkan Niat

Sebelum tidur, teguhkan niat di dalam hati anda untuk bangun melaksanakan shalat malam atau shalat tahajud. Niat adalah modal utama untuk melakukan sebuah aktivitas. Ketika semua usaha sudah dilakukan tapi niat yang ada dalam hati belum lurus dan belum mantap maka sepertinya usaha yang akan dilakukan sulit untuk membuahkan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, mantapkan dan teguhkan niat anda untuk bangun shalat malam sebelum tidur.

2. Tidur Lebih Awal

Untuk bangun dari tidur, maka anda harusnya memiliki waktu yang cukup untuk tidur sehingga anda tidak akan kesulitan melawan rasa kantuk ketika waktu untuk shalat malam yang anda niatkan telah tiba. Oleh sebab itu, tidurlah lebih awal dan jangan sekali-kali begadang agar anda bisa tidur dengan waktu yang cukup.

3. Membuka Ventilasi yang Cukup

Cara agar bisa bangun shalat malam atau shalat tahajud adalah dengan membuka ventilasi yang cukup karena sirkulasi yang lancar adalah salah satu cara agar bisa tidur terlelap. Sirkulasi udara yang bagus akan membuat tidur menjadi berkualitas dengan begitu tubuh akan optimal untuk beristirahat.

4. Tidur di Tempat yang Nyaman

Usahakan untuk mencari tempat yang nyaman sebagai tempat tidur anda. Dengan begitu anda akan mendapatkan tidur yang berkualitas sehingga anda bisa merasa lebih segar saat terjaga untuk shalat malam.

5. Menyetel Alarm

Yah mungkin inilah cara yang paling sering diterapkan oleh orang-orang jika ia ingin terbangun dari tidur pada waktu tertentu, yakni dengan menyetel alarm. Tentu saja hal tersebut juga bisa anda manfaatkan jika anda ingin melaksanakan shalat malam. Cara yang baik untuk memasang alarm yaitu pilih nada alarm yang lembut lalu semakin lama semakin keras.

6. Memahami Pentingnya Shalat Tahajud

Untuk memantapkan niat, anda seharusnya memahami betul keutamaan yang dimiliki oleh shalat malam sehingga hal tersebut akan membuat anda semakin termotivasi untuk melaksanakannya.

7. Meningkatkan Keimanan Pada Allah swt.

Dengan meningkatkan keimanan kepada Allah swt. anda bisa menyadari bahwa shalat malam adalah salah satu medium bagi anda untuk menjadi lebih dekat dengan-Nya. Sehingga hal tersebut akan menciptakan dorongan yang kuat dari dalam hati anda untuk melaksanakan shalat malam.

8. Membiasakan Diri 

Cara agar bangun shalat malam yang bisa anda terapkan adalah dengan membiasakan diri untuk melaksanakannya. Jangan cuma sekali saja namun usahakan untuk melakukan hal tersebut secara rutin selama 1 minggu. Dengan begitu anda akan terbiasa untuk bangun tengah malam dan melaksanakan shalat malam.

Demikianlah 8 cara agar bangun shalat malam yang bisa anda lakukan. Semoga bermanfaat.

The post 8 Cara agar Bisa Bangun Shalat Malam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Cara Menangkal Ilmu Hitam dalam Islam https://dalamislam.com/landasan-agama/cara-menangkal-ilmu-hitam-dalam-islam Fri, 11 Aug 2017 04:53:37 +0000 http://dalamislam.com/?p=1813 Ilmu hitam mungkin identik dengan suatu ilmu yang melibatkan jin atau makhluk gaib di dalamnya. Ilmu hitam juga berkaitan dengan sihir yang secara etimologi berarti sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sementara itu, jika berdasarkan syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan bahwa sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atu buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati […]

The post 15 Cara Menangkal Ilmu Hitam dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ilmu hitam mungkin identik dengan suatu ilmu yang melibatkan jin atau makhluk gaib di dalamnya. Ilmu hitam juga berkaitan dengan sihir yang secara etimologi berarti sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sementara itu, jika berdasarkan syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan bahwa sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atu buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan seseorang sakit, terbunuh ataupun memisahkan suami dari istrinya. (Baca juga: Hukum Perceraian dalam Islam)

Jadi, ilmu hitam atau sihir bukanlah sekedar isapan jempol dan benar-benar ada dan bisa mencelakakan seseorang dengan takdir Allah yang bersifat kauni. Firman Allah Subhanahu wa Taála dalam surat al Baqarah ayat 102, “… Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang bisa mereka gunakan untuk menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah…”. 

Allah memerintahkan kita untuk berlindung dari kejahatan sihir. Seperti pada salah satu ayat al Quran, yaitu surat al Falaq ayat 4, “Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul”. Dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa sihir memiliki pengaruh buruk dan kita harus berusaha menjaga agar jangan sampai terkena pengaruhnya. (Baca juga: Cara Menghindari Pelet Menurut Islam)

Sihir memiliki berbagai bentuk dan tingkatan. Salah satu bentuk sihir yang mungkin sering kita jumpai di sekitar kita adalah tiwalah, yaitu sihir yang dilakukan untuk mendapatkan cinta seorang suami kepada istrinya. Di Indonesia, sihir semacam ini umumnya disebut pelet. Selain itu ada pula namimah (adu domba), al ‘afthu (pengasihan), ash sharfu (menjauhkan hati) dan sebagainya. Sebagian besar perbuatan sihir ini diklasifikasikan dalam perbuatan kufur dan syirik, kecuali sihir yang menggunakan racun atau obat-obatan serta namimah. (Baca juga: Dosa yang Tak Terampuni)

Hukum Perilaku Sihir atau Ilmu Hitam

Berdasarkan penjelasan Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di, sihir termasuk perbuatan  syirik ditinjau dari dua sisi. Sisi yang pertama, dimana sihir memiliki unsur meminta pelayanan dan menggantungkan diri pada selain Allah, dalam hal ini adalah setan, dengan menggunakan pendekatan diri pada mereka melalui sesuatu yang disukai oleh setan sehingga setan-setan itu akan memberi pelayanan yang diinginkannya. Sementara itu, di sisi yang kedua sihir mengandung unsur pengakuan bahwa pelaku sihir mengetahui hal-hal gaim dan menyetarakan dirinya dengan Allah dalam ilmu-Nya. Selain itu adanya upaya untuk menempuh segala cara yang bisa menyampaikannya kepada hal tersebut.

Dari sini kita bisa mengetahui bahwa hukum mempelajari dan mempraktikkan sihir adalah haram. Bahkan, diriwayatkan dari beberapa sahabat bahwa hukuman bagi para tukang sihir adalah dibunuh. Sihir ini merupakan perbuatan setan, sebagaimana firman Allah pada surat al Baqarah ayat 102, “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Suaiman mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (dan tidak mengerjakan sihir), tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia”.

Cara Benar Menangkal Ilmu Hitam

Dari semua uraian di atas menegaskan bahwa kita harus melakukan pencegahan dan cara-cara menangkal ilmu hitam. Ilmu hitam atau sihir ini termasuk penyakit yang bisa menimpa manusia atas izin Allah Subhanahu wa Taála. Seperti yang kita pasti ketahui, tidak mungkin Allah menurunkan suatu penyakit tanpa juga menurunkan penawarnya. Sementara itu, seorang muslim dilarang untuk berobat dengan sesuatu yang diharamkan Allah.

Seorang muslim diharamkan untuk mendatangi dukun untuk mengobati penyakit dari ilmu hitam yang mengenainya. Hal ini karena hukumnya sama saja dengan mendatangi dukun dan mempercayai selain Allah. Apalagi, jika sampai meminta para dukun untuk melakukan sihir untuk mengusir sihir yang menimpanya. Semua ini termasuk dalam perkara gaib dan hanya Allah saja yang mengetahui. Maka, jika kita melakukan hal ini sama saja kita telah kufur.

Rasulullah saw bersabda, ‘Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang sihir, kemudian ia membenarkan (mempercayai) perkataan mereka, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad’.

Oleh karena itu, Islam mengajarkan cara menangkal ilmu hitam yang sesuai dengan syariat Islam sebagaimana berikut ini:

  1. Berpegang pada tauhid

Hendaknya setiap muslim selalu mentauhidkan Allah SWT di setiap keadaan dan selalu bertawakkal kepada Allah. Tidak hanya itu, setiap muslim harus menjauhi perbuatan syirik, apapun bentuknya.

Baca juga:

Dalam firman Allah di surat an Nahl ayat 99 hingga 100, ‘Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah’.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di, ketika menafsirkan ayat di atas, berkata, “Sesungguhnya setan tidak memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi (mengalahkan) orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka Allah Subhanahu wa Taála akan membela orang-orang mukmin yang bertawakkal kepada-Nya dari setiap kejelekan setan, sehingga tidak ada celah sedikitpun bagi setan untuk mencelakakan mereka”.

  1. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya

Berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw kepasa Ibnu ‘Abbas ra., “Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…”

Menurut Syaih Nazhim Muhammad Sulthan, makna sabda Nabi Muhammad saw adalah jagalah perintah-perintah-Nya, larangan-larangan-Nya, hukum-hukum-Nya serta hak-hak-Nya. Caranya adalah dengan memenuhi apa-apa yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan. Barangsiapa yang menjaga perintah-perintah-Nya, maka Allah akan menjaganya. Penjagaan Allah terhadap hamba-Nya adalah berupa penjagaan terhadap hamba itu sendiri, anak serta keluarga dan hartanya. Tidak hanya itu, Allah juga akan menjaganya terhadap agama dan imannya dari setiap perkara syubhat yang menyesatkan.

  1. Tidak membiarkan anak-anak di luar menjelang maghrib

Nabi Muhammad saw pernah bersabda, ‘Jika malam telah masuk – jika kalian berada di sore hari – maka tahanlah anak-anak kalian. Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. Tatkala malam telah datang sejenak, maka lepaskanlah mereka’. Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari Muslim.

  1. Membersihkan rumah dari patung

Diriwayatkan dalam sebuah hadis Rasulullah, bahwa malaikan (Rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat patung, salib dan gambar-gambar yang bernyawa serta anjing. Selain itu, sebaiknya rumah juga dibersihkan dari alat-alat yang bisa melalaikan seperti alat musik. (Baca juga: Hukum Menggambar Makhluk Hidup)

  1. Membaca al Quran

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat al Baqarah’. Dari hadis ini, maka dianjurkan untuk kita memperbanyak bacaan al Quran dan menjadikannya sebagai dzikir harian.

Baca juga:

6. Selalu berdzikir sesuai syariat

Kita dianjurkan untuk selalu membentengi diri dengan selalu berdzikir dengan dzikir yang disyariatkan. Contohnya adalah dzikir pagi dan sore, dzikir setelah sholat fardhu, dzikir sebelum dan sesudah bangun tidur dan dzikir-dzikir lainnya. Kita juga dianjurkan untuk selalu berdoa setiap akan melakukan sesuatu, seperti sebelum masuk dan keluar rumah, doa masuk dan keluar kamar mandi, dan lain-lain.

Baca juga:

Ibnul Qayyim berkata, ‘Sesungguhnya sihir para penyihir itu akan bekerja secara sempurna bila mengenai hati yang lemah, jiwa-jiwa yang penuh dengan syahway yang senantiasa bergantung pada hal-hal rendahan. Oleh sebab itu, umumnya sihir banyak mengenai  para wanita, anak-anak  orang-orang bodoh, orang-orang pedalaman dan orang-orang yang lemah dalam berpegang teguh kepada agama, sikap tawakkal dan tauhid, serta orang-orang yang tidak memiliki bagian sama sekali dari dzikir-dzikir ilahi, doa-doa dan taáwwudzaat nabawiyah’.

  1. Membaca dzikir pagi dan petang

Rasulullah bersabda, ‘Gunakanlah waktu pagi dan waktu sore, serta sebagian waktu malam untuk beribadah’ (HR. Bukhari 39). Dijelaskan olej Imam Ali al Qori, bahwa Rasulullah mengajarkan untuk selalu berdzikir setiap pagi dan sore, dimana dua waktu ini aalah waktu orang beristirahat dan waktu orang lalai. Selain itu, pagi dan petang merupakan pergantian suasana hari dari gelap ke terang atau sebalinya, sehingga manusia butuh perlindungan untuk melewati malam atau siang.

  1. Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah setiap pagi

Berdasarkan pada sabda Nabi Muhammad saw, ‘Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma ‘ajwah pada setiap pagi, maka racun dan sihir tidak akan mampu membahayakannya pada hari itu’. Lebih diutamakan untuk memilih kurma yang berasal dari Madinah, karena menurut Syaih Abdul ‘Aziz bin Baz, semua jenis kurma Madinah memiliki sifat yang disebutkan oleh Rasulullah tersebut. (Baca juga: Menu Berbuka Puasa)

  1. Membaca ayat kursi

Kita juga dianjurkan untuk membaca ayat kursi setiap selesai sholat lima waktu setelah membaca wirid yang disyariatkan setelah salam. Ayat kursi juga sebaiknya dibaca setiap sebelum tidur. Dalam hadis Nabi Muhammad disebutkan, ‘Barangsiapa membaca ayat Kursi pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan setan tidak mendekatinya sampai subuh’. (Baca juga: Keutamaan Ayat Kursi)

  1. Membaca surat al Ikhlas, al Falaq dan an Naas

Ketiga surat di atas dibaca sebanyak tiga kali pada pagi hari sesudah sholat subuh dan menjelang malam sesudah sholat maghrib. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi dan An-Nasa’i. (Baca juga: Larangan Tidur Setelah Shalat Shubuh)

  1. Banyak berlindung dengan kalimat Allah

Sebagai muslim, kita harus selalu meminta perlindungan Allah dalam keadaan apapun dan dimana pun. Sabda Rasulullah saw, ‘Barangsiapa singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan “A’uudzu bi kalimaatillahi attaammaati min syarri maa khalaq” maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakannya sampai ia pergi dari tempat itu’.

  1. Membaca dua ayat terakhir dari surat al Baqarah

Dua ayat terakhir surat al Baqarah, yaitu ayat ke-285 dan 286 dianjurkan untuk dibaca supaya bisa terhindar dari sihir atau ilmu hitam. Dalam hadis Rasulullah saw, ‘Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat al Baqarah pada malam hari, maka cukuplah baginya’.

  1. Makan minyak zaitun

Minyak zaitun mungkin sudah lama kita kenal sebagai minyak yang berkhasiat baik untuk kecantikan. Tapi, ternyata minyak zaitun bisa menangkal dan menetralisir racun serta sihir. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ahmad dan Tarmidzi, dan disahihkan oleh Syaikh Al Bani, ‘Makanlah minyak zaitun sesungguhnya ia diberkahi. Berlauklah dengannya dan berminyaklah dengannya, sesungguhnya ia keluar dari pohon yang diberkahi’. Selain memakan minyak zaitun, kita juga bisa mengoleskan minyak zaitun ini di bagian tubuh yang terkena sihir ataupun kerasukan.

baca juga:

  1. Mandi dengan air daun bidara

Daun bidara adalah daun yang berasal dari pohon yang memiliki ukuran kecil dan biasanya lebih mudah untuk tumbuh di daerah yang kering. Berdasarkan tafsir surat al Baqarah ayat 102 oleh Ibnu Nasir tentang setan yang memfitnah Nabi Sulaiman bahwa beliau menggunakan sihir bukan untuk mukjizat dan meriwayatkannya bahwa untuk menghilangkan ilmu sihir adalah dengan apa yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan untuk menghilangkan hal itu dengan membaca al Muáwwidzatain dan al Falaq, an Naas serta ayat kursi.

  1. Membaca Sayyidul Istighfar

Sayyidul istighfar memiliki arti pemimpin istighfar. Doa ini disebut sebagai pemimpin istighfar karena di dalamnya terkandung arti makna taubat yang menyeluruh. Berdasarkan sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari dan lainnya, barangsiapa yang membaca sayyidul istighfar ‘Allahumma anta rabbi… dst’ di siang hari dengan meyakini isinya, kemudian dia meninggal di hari itu sebelum masuk waktu sore maka dia termasuk penduduk surga. Bagi umat muslim yang senantiasa membaca Sayyidul istighfar dengan memaknai isinya, kemudian meninggal sebelum waktu fajar datang, maka surga menjadi rumah selanjutnya baginya.”

Baca juga:

Demikian penjelasan terkait dengan beberapa cara menangkal ilmu hitam dalam Islam, semoga memiliki manfaat untuk umat muslim sekalian.

The post 15 Cara Menangkal Ilmu Hitam dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>