Dalam kalender Hijriyah, bulan safar adalah bulan kedua setelah Muharram. Beberapa masyarakat berkeyakinan bahwa bulan safar merupakan bulan bala yang mendatangkan banyak kesialan. Sehingga mereka pun melakukan amalan-amalan tertentu guna menghindari bala tersebut. Misalnya saja membuat kenduri, berpuasa, mandi safar dan masih banyak lainnya. Perlu diketahui bahwa dalam islam tidak ada yang namanya bulan sial. Pada dasarnya, semua bulan itu sama dan tidak memiliki keburukan. Jikapun terdapat musibah maka itu adalah ujian dari Allah Ta’ala. Sebagaimana dipaparkan dalam Al-quran:
“Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah: 51 ).
Dalam sebuah hadist shahih juga dijelaskan: “Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) daripada penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa.” (HR. Bukhari).
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan sahabat-sahabatnya tidak pernah mencontohkan amalan khusus pada bulan safar. Amalan yang dilakukan untuk mencegah kharafat jelas tidak ada dalilnya. Jadi tidak perlu dilakukan.
Untuk memperoleh keutamaan bulan safar menurut islam, kita bisa melakukan amalan-amalan ibadah harian sebagaimana ajaran Rasul. Nah, berikut ini beberapa amalan yang mendatangkan pahala besar.
- Senantiasa berdizikir kepada Allah Ta’ala
Keutamaan berdzikir juga sangatlah luas. Berdzikir dapat memberberat timbangan di akhirat, mendatangkan pahala dan dicintai Allah Ta’ala.
“Aku membaca subhaanalloh wal hamdulillah walaailaaha illallohu wallohu akbar (maha suci alloh,segala puji bagi alloh, tiada tughan yang berhaq diibadahi selain alloh dan alloh maha besar).Bacaan itu lebih aku sukai daripada mendapat kekayaan sebanyak apa yang dibawah sinar matahari.”(HR.Muslim)
“Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan dan berat di timbangan: (yaitu bacaan) subhaanallah wabihamdihi subhaanallahil adzim.” (HR Bukhari).
“Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: subahanallah wa bihamdihi seratus kali maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.” (HR. Muslim)
- Sholat sunnah syuruq di masjdi bagi laki-laki
Sholat syuruq adalah sholat yang dilaksanakan di masjid, setelah sholat subuh berjamaah lalu duduk-duduk untuk berdizikir. Hingga matahari terbit kemudian berdiri untuk melakukan sholat syuruq 2 rakaat. Selain memiliki manfaat bagi laki-laki yang melaksanakan shalat syuruq, Sholat Syuruq Bagi Wanita juga memiliki manfaat yang banyak bagi yang mengamalkannya.
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian tetap duduk di masjid sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat, maka dia mendapat pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna.” (HR. At Tirmidzi dan dinilai hasan oleh Al Albani).
- Mengerjakan sholat sunnah di rumah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Keutamaan shalat seorang laki-laki di rumahnya dengan shalat yang dilihat oleh orang banyak seperti halnya keutamaan shalat fardhu atas shalat sunnah.” (HR. Baihaqi).
4. Shalat Dhuha
“Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud).
- Sholat berjamaah di masjid
Dari Abu Umamah, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan shalat jamaah, maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang sedang haji dalam keadaan ihram.” (HR. Abu Dawud).
Banyak sekali keistimewaan yang didapat bagi mereka yang suka melakukan shalat berjamaah di masjid, seperti Keutamaan shalat ashar berjamaah yang memiliki pahala yang banyak, salah satunya adalah mendapatkan pahala 27x lipat dibandingkan dengan shalat sendirian.
- Sholat di posisi shaf pertama
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya membacakan shalawat kepada orang-orang yang ada di shaf pertama.” (HR. Ahmad).
- Membaca Al-Quran
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali.” (HR. At Tirmidzi dan At Thabrani).
Bagi mereka yang suka membaca Al-Quran, banyak sekali manfaat membaca Al-Quran terutama untuk mengetahui ayat al-quran tentang tanggung jawab, juga mengetahui apa saja ayat Al-quran tentang cinta. Ayat-ayat tersebut membantu kita untuk lebih memahami cinta Allah SWT kepada kita semua.
- Bersholawat kepada Rasul
“Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan sepuluh kesalahan, dan diangkat sepuluh derajat.” (HR. An Nasai).
“Barang siapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
- Mengajak pada kebaikan
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mengajak kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa yang mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan maksiat maka dia mendapat dosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)
- Bersedekah
Keutamaan bersedekah dalam islam sangatlah banyak. Bersedekah tidak harus mengeluarkan harta berlimpah. Yang terpenting niatnya.
“Tidak seorangpun yang menyedekahkan hartanya yang halal dimana Allah menerimanya dengan kananNya (dengan baik), walaupun sedekahnya itu hanya sebutir kurma. Maka kurma tersebut akan bertambah besar di tangan Allah Yang Maha Pengasih, sehingga menjadi lebih besar daripada gunung. Demikian Allah memelihara sedekahmu, sebagaimana halnya kamu memelihara anak kambing dan unta (semakin hari semakin besar).” (HR. Muslim).
“Jauhilah neraka walupun hanya dengan (sedekah) sebiji kurma, kalau kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan omongan yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim.)
“Kamu menyingkirkan batu, duri dan tulang dari tengah jalan itu adalah sedekah bagimu.”(HR. Bukhari).
“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Imam Tirmidzi).
- Membaca doa diantara adzan dan iqamah
Dari Jabir bin Abdillah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mendengarkan adzan kemudian dia membaca doa: Allahumma rabba hadzihid dawatittammah washshalatil qaimah, ati muhammadanil wasilata wal fadhilah wabats-hu maqamam mahmudanilladzi waadtahu, (Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna dan shalat wajib yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah. Bangkitkanlah beliau ke tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya, maka dia berhak mendapat syafaatku pada hari kiamat).” (HR. Bukhari).
- Menyambung tali silaturahmi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang: “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, maka hendaknya menyambung (tali) silaturrahimnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Melaksanakan sholat Jumat
Hukum sholat jumat bagi laki-laki muslim adalah wajib. Melaksanakan sholat jumat juga mendatangkan banyak pahala di sisi Allah Ta’ala.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Barangsiapa yang mandi (janabat) pada hari Jum’at kemudian berangkat di awal waktu, mendapatkan khutbah pertama, berjalan kaki tidak naik kendaraan, mendekat dari imam, mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka baginya setiap langkahnya adalah (bagaikan) amalan setahun dari pahala puasa dan shalat (taraweh)nya.” (HR. Abu Dawud, At tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)
Namun, apabila laki-laki sengaja meninggalkan shalat jumat, terdapat Hukum Meninggalkan Shalat Jumat Dengan Sengaja , dan juga Azab Meninggalkan Shalat Jumat dan Dalilnya. Kedua hal ini menjadi penting untuk diketahui oleh laki-laki yang sudah baligh dan telah diwajibkan untuk melaksankaan shalat jumat.
- Melakukan sholat fajar
Sholat fajar adalah sholat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan sebelum sholat subuh. Dari Aisyah radhiyaallahu ‘anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Dua rakaat sebelum subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim).
- Memperbanyak istighfar
Dari Ibn Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang rajin beristighfar maka Allah akan berikan jalan keluar setiap ada kesulitan, Allah berikan penyelesaian setiap mengalami masalah, dan Allah berikan rizki yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud).
- Menjenguk orang sakit
“Barang siapa yang mendatangi saudaranya muslim (yang sakit) untuk menjenguknya, ia berjalan di atas kebun surga hingga ia duduk. Apabila ia duduk, rahmat (Allah) akan menyelimutinya. Bila waktu itu pagi hari, tujuh puluh ribu malaikat akan bersalawat kepadanya hingga sore hari, dan bila ia melakukannya di sore hari, tujuh puluh ribu malaikat tersebut akan bersalawat kepadanya hingga pagi hari.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka dia berjalan di (tempat) pemetikan buah-buahan Surga sampai dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan sangat banyak.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad).
- Menyempurnakan wudhu
Wudhu adalah salah satu syarat sahnya sholat wajib. Tentunya sebagai umat islam kita harus mengetahui cara berwudhu yang benar. Seseorang yang mampu menyempurnakan wudhunya maka di akhirat kelak ia dapat memasuki pintu surga dari yang manapun ia sukai.
“Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna, kemudian selesai wudhu dia membaca: asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh, maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia boleh masuk dari pintu mana saja yang dia sukai.” (HR. Muslim).
- Membagi ilmu yang bermanfaat
Rasulullah sallallahu ‘alihi wasallam bersabda: “Jika seorang manusia mati maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yakni: sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang senantiasa mendoakannya.”(HR.Muslim)
Sebenarnya ada banyak sekali amalan-amalan sunnah yang dicontohkan Rasul kepada umatnya. Jadi kita sebagai muslim yang beriman hendaknya melakukan yang dicontohkan dan diperintahkan saja. Tanpa perlu menambahi dengan amalan-amalan khurafat.
Demikian penjelasan terkait beberapa amalan-amalan yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW dan menghasilkan pahala apabila dilakukan saat bulan safar menghampiri. Semoga menghasilkan pahala dan mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di yaumul akhir nanti, bagi mereka yang mengamalkannya. Aamiin ya Rabbal A’lamin