Adab Memberi dan Menerima Santunan dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diriwayatkan dari Zainab istri Ibnu Mas’ud, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda tentang cara menasehati wanita: “Wahai para wanita, bersedekahlah walaupun dari perhiasan kamu.” 

Zainab berkata tentang hukum minta didoakan setelah memberi sedekah, “Aku pergi kepada Abdullah (Ibnu Mas’ud) dan berkata, “Sesungguhnya engkau adalah laki-laki  ringan yang suka membantu, sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan kami (para wanita) untuk bersedekah. Maka, datanglah kepadanya dan tanyakan barang kali sedekah kepadamu sudah dianggap sedekahku. Bila tidak, maka aku akan keluarkan sedekah kepada selain kamu.”

Zainab mengatakan mengenai sedekah menurut islam, maka Abdullah bin Mas’ud berkata kepadanya. “Kamu sajalah yang datang.” Zainab pergi menemui Rasulullah dan di depan pintu rumah Rasulullah ada perempuan Anshar yang punya kebutuhan yang sama.

Tak lama kemudian, datang Bilal yang memiliki keutamaan bilal bin rabah. Zainab berkata kepadanya dan memohon kepada Bilal untuk menyampaikan kepada Rasulullah bahwa ada dua orang perempuan yang sedang menunggu di depan pintu rumahnya dan bertanya tentang sedekah kepada suami dan anak-anak yatim di rumah mereka, apakah mereka itu akan mendapat balasan pahala?

Bilal pun masuk dan menyampaikan pertanyaan tersebut sebagai hukum beradab dengan Rasulullah. Rasulullah SAW bertanya, “Siapa mereka berdua?” Bilal menjawab, “Seorang wanita Anshar dan Zainab.” Nabi SAW bertanya, “Zainab yang mana?” Bilal berkata, “Zainab istri Abdullah (Ibnu Mas’ud). Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal, “Mereka berdua mendapatkan dua pahala, yakni pahala menjaga kekerabatan dan pahala sedekah.” ( HR Bukhari dan Muslim).

Firman Allah yangbermaksud, “Hendaklah kamu bertolongtolong untuk membuat kebajikan dan bertaqwa.” (Surah Al Maidah, ayat2). Hal ini berhubungan dengan memberi dan diberi, yakni menyantuni dandisantuni. Hendaknya sebagai manusia senantiasa memberi kepada individu lainsekecil apapun itu sesuai kemampuan dan memberi dengan ikhlas karena Allah.

Dan juga sebaliknya, kitasebagai manusia wajib untuk menghindari menjadi peminta minta jika memang masihmampu berusaha dengan cara lain, sebagai umat islam, tentu harus diperhatikanbagaimana cara menyantuni yang baik dan cara menerima santunan yang benar,berikut selengkapnya dibahas dalam kesempatan kali ini, Adab Memberi dan Menerima Santunan dalam Islam.

Adab Memberi

1. Niat kerana Allah SWT

Tujuan untuk membantu danmenjalinkan ikatan persaudaraan…bukan sebab untuk membangga banggakan diri.Namun boleh juga sebagai cara untuk berdakwah bagi menarik minat individu kearah Islam.

2. Pemberian itu membawa manfaat kepada si penerima

Pemberian itu mudah mudahandapat meringankan beban yang mungkin ditanggung si penerima dan dapatdimanfaatkan dengan sebaik baiknya.

3. Pemberian diberikan dengan cara yang sebaik baiknya

Pemberian itu bukan dalamkeadaan terpaksa dan memberi mengikut kemampuan masing masing. Pemberian itujuga hendaklah dari sumber yang Halal.

4. Tidak mengharapkan balasan

Pemberian itu hendaklahikhlas kerana Allah..Jangan mengungkit ungkit segala pemberian yang telahdibuat.

5. Pemberian yang paling utamaadalah dalam keadaan sehat, takut miskin, dan sedang banyak memiliki cita citaatau keinginan (HR. Bukhari).

Maksudnya pemberian dari individuyang sebenarnya masih sangat berhajat kepada barang yang diberikannya dan masihpunya rencana untuk memanfaatkannya.

6. Pemberian yang kurang baikadalah ketika ajal sudah dekat, kemudian baru memberikan harta ataumenyedekahkannya (HR. Bukhari).

Dengan kata lain pemberiandi saat dia sendiri sudah tidak membutuhkannya.

7. Pemberian hendaknyadidahulukan kepada individu yang terdekat atau tetangga yang terdekat pintunyadengan pintu rumah kita (HR. Bukhari, Muslim).

Rasulullah saw sangatmenekankan terjadinya hubungan silaturrahmi diantara individu individu yangbertetangga. Beliau bersabda, siapa yang menyatakan beriman kepada Allah danhari kiamat hendaklah berbuat baik kepada tetangga dan tidak menyakitinya.Bahkan beliau menganjurkan agar memperbanyak sayuran yang dimasak agar bisadibagikan kepada tetangga.

Hubungan antara tetanggayang baik akan memperkokoh hubungan ada komunitas yang lebih besar lagi yaitukampung, kemudian desa, lalu kecamatan dst sehingga akan terbentuk bangsa yangmemiliki solidaritas kuat, saling tolong menolong, tidak memanfaatkan musibah individulain untuk keuntungannya sendiri.

8. Pemberian sebaiknya diberikansecara rahasia, agar lebih selamat dari riya, sehingga seolah olah tangan kiritidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanan (HR. Bukhari).

Ikhlas lillahi Ta’ala(hanya mengharap ridlo Allah semata) adalah tuntutan mutlak dalam setiap amalyang dilakukan oleh individu Muslim, baik dalam beribadah kepada Allah maupundalam bermu’amalah dengan sesama manusia.

Riya atau mengharap supayaindividu lain melihat atau memuji kebaikan yang dilakukan, merupakan syirikkecil yang merusak keikhlasan. Karena itu, setelah memberikan sesuatu, tidakboleh hal itu diceritakan kepada individu lain dengan maksud mendapat pujianitu. Tetapi dalam rangka menjawab pertanyaan, atau memberi contoh kepada yanglain, tidak termasuk riya.

9. Berikanlah kepada individuyang meminta minta, walaupun meminta dengan kata kata kasar atau memaksa(HR. Muslim).

Sekarang ini, karenasemakin banyak individu mengalami kesulitan ekonomi, makin banyak pula individumeminta minta bahkan dengan menempuh berbagai macam cara yang mungkinmengganggu ketenangan dan kenyamanan.

Ada yang sambil menyanyiatau memutar nyanyian dari tape recorder, ada yang sendirian ada pula yangberomongan, ada yang baca puisi, ada yang menggendong bayi, ada yang merintihkesakitan atau terlihat sakit pada anggota badannya, ada yang mengucapkan salam

berkali kali di depanpintu rumah, ada yang menyodorkan list, dan ada pula yang menyampaikan proposaldsb. Kalau memang kita mampu memberikan pertolongan, maka sepatutnyapertolongan itu diberikan dengan tidak mempedulikan cara memintanya.

10. Bersegeralah dalam memberi(HR. Bukhari)

Setiap amal kebaikansepatutnya segera dilakukan agar nilai kebaikan dan kepentingan dari pemberianitu tidak hilang atau berkurang. Atau sebelum dating suatu keadaan yang membuatamal kebaikan tidak berarti.

11. Disunnahkan menerimapemberian yang baik dan membalasnya (HR. Tirmidzi)

Saling memberi akanmenumbuhkan rasa kasih sayang diantara individu individu.

12. Hendaklah memberi sesuaidengan kemampuan masing masing. Jika tidak mampu memberi, beramal baiklahsebanyak banyaknya, karena itupun sedekah (HR. Bukhari)

Meskipun memberi itumerupakan amal kebajikan yang diperintahkan, tetapi tidak boleh memaksakan diriuntuk memberikan sesuatu diatas kemampuan.

Adab Menerima

1. Tunjukkan rasa gembira ketika menerima bantuan dan hadiah

Penerima hendaklahmenunjukkan perasaan gembira apabila menerima pemberian tersebut sebagai tandasuka dan menghargainya sama ada nilai pemberian itu kecil atau besar..

2. Berdoa untuknya

Berdoalah untuk si pemberiitu mudahan dia dimurahkan rezeki agar dapat membantu lebih ramai individu lagidan diberi kebaikan hidup di dunia dan akhirat.

3. Tanamkan azam untuk membalas kebaikan

Tanamkan azam dalam diriagar diberi peluang untuk membalas kebaikan itu suatu hari nanti…berdoakepada Allah agar dimurahkan rezeki dan dapat berbakti kepada masyarakat danumat sejagat..

4. Hendaklah berterima kasih kepada individu yang memberi dan bersyukurkepada Allah Swt

Barang siapa tidak pandai berterimakasih kepada manusia, ia tidakpandai berterimakasih kepada Allah.» (HR. Baihaqi)

5. Meskipun individu yang memberi itu ikhlas, tidak mengharapkanbalasan apapun dari yang diberi, alangkah baiknya bila yang diberi menyampaikankata kata terima kasih atau dengan ungkapan ungkapan lain yang memuji individuyang memberi seperti “Ibu memang individu baik” dsb.

Hendaknya selalu merasa cukup dengan apa yang diberi, jangan merasakurang. (HR. Ahmad, Baihaqi) Sangat tidak baik apabila setelah mendapatpemberian, individu malah berujar “Loh, kok cuma sedikit”. Kata kata itu selaindapat menyakiti pemberi, juga menunjukan ketamakan peminta.

6. Setelah diberi sesuatudisunnahkan mengucapkan kalimat: Artinya, semogaAllah membalasmu dengan kebaikan yang banyak (HR. Tirmidzi).

Doa seperti ini tentu akanmembuat pemberi merasa senang dan terdorong untuk memberi lagi di lain waktu.

7. Sebaiknya jangan memintahadiah dari non Muslim. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad,Hakim)

Sungguh pemandangan yangtidak menyenangkan sebagaimana dapat disaksikan pada masa sekarang ini, apabiladi saat individu individu non Muslim merayakan hari hari besar mereka sepertiNatal ataupun Imlek, banyak individu individu Muslim berkumpul di halamangereja atau klenteng mengharapkan hadiah hadiah atau pemberian.

Hal ini seharusnya menjadiperhatian bagi individu individu Muslim yang mampu ataupun organisasi keagamaanIslam agar lebih memperluas dan meningkatkan santunan kepada individu individuMuslim yang tidak mampu, dan agar lebih teliti menyalurkan dana zakat, infaqataupun sedekah supaya tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak ataudialokasikan ke pembiayaan pembiayaan yang tidak penting.

8. Jika menyukai pemberian individuhendaknya kita makan, dan jika tidak suka dapat disedekahkan lagi. (HR.Muslim, Abu Dawud, Hakim)

Individu yang memberitentu akan senang jika pemberiannya benar benar dimanfaatkan oleh individu yangdiberinya. Akan tetapi mungkin saja terjadi individu memberikan sesuatu kepada individuyang tidak benar benar membutuhkannya. Dalam hal ini, individu yang diberitidak perlu menolaknya akan tetapi dia dapat menerimanya dan kemudian diaberikan kepada individu lain yang lebih membutuhkan. Dengan demikian pahalapemberian itu menjadi berlipat ganda.

Oke sobat, semogabermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn