Nuzulul Qur’an adalah hari turunnya kitab suci umat muslim Al Quran. Para ulama sepakat bahwa proses turunnya Al Quran adalah pada bulan Ramadhan.
Dari beberapa pendapat, mengatakan bahwa Al Quran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai malam Nuzulul Qur’an lengkap dengan amalan apa saja yang dilakukan pada malam Nuzulul Qur’an.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).
Perayaan Nuzulul Qur’an sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga tidak pernah dicontohkan oleh para sahabat. Para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengatakan :
لَوْ كَانَ خَيرْاً لَسَبَقُوْنَا إِلَيْهِ
“Seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita untuk melakukannya.”
Inilah perkataan para ulama pada setiap amalan atau perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat. Mereka menggolongkan perbuatan semacam ini sebagai bid’ah. Karena para sahabat tidaklah melihat suatu kebaikan kecuali mereka akan segera melakukannya.
Al Qur’an pun diturunkan bukan untuk diperingati setiap tahunnya. Namun tujuan utama adalah Al Qur’an tersebut dibaca dan direnungkan maknanya. Allah Ta’ala berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. ” (QS. Shaad: 29).
Pendapat yang mengatakan bahwa al-Qur’an turun pada tanggal 17 Ramadan dilandasi sebuah dalil, yakni QS. Al-Anfal 8: 41. Allah swt berfirman:
Artinya: “Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Poin penting yang berkenaan dengan tanggal turunnya al-Qur’an terletak pada kalimat “Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan.”
3 Amalan yang Dilakukan Pada Malam Nuzulul Qur’an
Lalu bagaimana umat Islam menyikapi malam diturunnya Al Qur’an (Nuzulul Qur’an)? Setidaknya ada beberapa amalan berikut ini yang dapat dilakukan umat muslim pada saat malam Nuzulul Qur’an.
- Memperbanyak Membaca Al Qur’an
Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa pada saat bulan Ramadhan dianjurkan untuk membaca Al Quran, bahkan sampai khatam Al Quran. Dalam QS. Al-Baqarah (Sapi Betina) /2: 185, Allah swt. Berfirman:
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)”
Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW, umat Islam diberikan pahala sebanyak 10 jika membaca Al quran pada bulan biasa. Namun, bagaimana jika amalan membaca Al Quran pada saat bulan Ramadhan? Sudah pasti pahala dilipatgandakan.
- Iktikaf Mendekatkan Diri Kepada Allah
Nabi Muhammad SAW beberapa kali melakukan tahanuts. Sebelum menerima wahyu pertama, yakni Surat Al-Alaq/96 : 1-5, Nabi Muhammad SAW juga melakukan kegiatan tersebut. Tahanuts atau dapat diartikan sebagai kegiatan pengasingan diri dalam mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Banyak orang di zaman Nabi Muhammad SAW melakukan tahanuts, salah satunya adalah Abdul Muthallib (kakek dari Nabi Muhammad SAW). ketika Nabi Muhammad SAW melakukan tahanuts di Gua Hira, beliau mendapatkan wahyu pertama kali dari Allah SWT.
Sekarang ini tahanuts dikenal dengan iktikaf atau menempa jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Artinya: “Dari Ibnu Umar (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw. selalu beri‘tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.”
- Shalat Malam
Amalan selanjutnya yang dilakukan pada malam Nuzulul Quran adalah dengan menjalankan Shalat Malam. Sebaiknya umat islam meningkatkan amalan ini disamping juga menjalankan puasa.
Shalat malam sebelum tidur menurut Islam karena menjalankan shalat malam memiliki banyak keistimewaan di dalamnya. Nabi Muhammad saw. bersabda:
Artinya: “Dari Abu Hurairah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw. menganjurkan (salat) qiyami Ramadhan kepada mereka (para sahabat), tanpa perintah wajib. Beliau bersabda: Barangsiapa mengerjakan (salat) qiyami Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Ketahui cara agar rajin shalat malam agar ibadah senantiasa maksimal.
Itulah beberapa amalan yang bisa dikerjakan umat muslim saat malam Nuzulul Quran. Meskipun tidak dalil yang spesifik yang menganjurkan amalan apa saja yang bisa dikerjakan pada malam Nuzulul Quran.
Setidaknya ketiga amalan tersebut adalah amalan yang erat kaitannya dengan malam Nuzulul Quran pada saat Bulan Ramadhan yang dikutip dari beberapa dalil. Ketahui juga serba serbi Ramadhan di seluruh dunia.
Semua amalan baik mesti terus ditingkatkan oleh umat islam, terutama saat bulan suci Ramadhan yang memiliki banyak keistimewaan di dalamnya.
Namun, juga setelah bulan Ramadhan, harapannya seluruh amalan dapat terus ditingkatkan dan menjadi kebiasaan baik bagi kita umat muslim. Demikianlah informasi mengenai malam Nuzulul Quran, yang semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua.