Dalam membaca Al-Qur’an sering kita dengar kata tilawah dan qiroah. Ternyata 2 kata tersebut memiliki makna yang berbeda.
Lalu apa saja perbedaannya? Berikut ini pembahasannya.
Tilawah berasal dari kata taalayatlu, makna awalnya adalah mengikuti (tabi’a atau ittaba’a) secara langsung dengan tanpa pemisah, yg secara khusus berarti mengikuti kitab-kitab Allah SWT.
Sedangkan qiroah adalah masdar dari qoroah yg Berarti mengumpulkan (Al jam’u), artinya mengumpulkan huruf-huruf dalam sebuah untaian kata dan kalimat.
Tilawah dapat diartikan sebagai membaca yang bersifat spiritual atau aktifitas membaca yang diikuti komitmen untuk mengamalkanya..
Dan Tilawah lbh khusus kpd kitab suci.. Krn itu kalau ada Tilawah mesti yg dimaksud adalah Al Quran.
Maka dari itu diadakannya MTQ (musabaqoh Tilawatil quran, bukan Qiroatil quran).
kata qiraah hanya mengandung makna membaca saja, mengambil pahala dan berkah dari membacanya.
Mengenai membaca ini, sedikitnya Alquran memiliki hak untuk dibaca 50 ayat perhari menurut keterangan sahih yang lain, bahkan sampai 200 dan 500 ayat dalam sehari.
Sedang kata tilawah, kata perintahnya sering diulang di Alquran, yaitu “utlu”, bacakanlah dengan penuh pemahaman yang mendalam dan diamalkan.
Dengan itu, kata tilawah mengandung makna membaca Alquran dengan penuh pemahaman dan mengamalkan pesan didalamnya.
Sebagian menambahkan bahwa dalam tilawah juga seiring dengan irama bacaan yang baik dan standar seperti diajarkan oleh para ulama, dan tidak bisa serampangan dalam menggunakan langgam dari sumber yang tidak relevan.