Cara Sukses Menurut Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Islam bukan hanya agama yang mengatur masalah-masalah keseharian hidup manusia. Islam juga memberikan petunjuk bagaimana manusia dapat mencapai kesuksesan hidupnya baik di masa kini yaitu di dunia dan di masa depan yaitu masa akhirat. Islam bukan hanya mendorong umatnya untuk mendapatkan kebahagiaan hanya di masa depan akhirat, melainkan masa dunia pun diserukan untuk dapat mencapai kesuksesan yang mendukung masa depan akhirat. Berikut adalah penjelasan mengenai cara sukses menurut islam :

Sukses dalam Islam dengan Menyeimbangkan Dunia dan Akhirat

Di dalam islam pandangan mengenai kesuksesan bukan hanya berada pada hal dunia saja atau akhirat saja. Keduanya bukanlah suatu yang terpisah. Kesuksesan di dunia tentu harus berdampak pada kesuksesan akhirat. Hal-hal di dunia seluruhnya adalah titipan Allah dan harus dioptimalkan untuk dapat menjalankan kehidupan dunia dengan baik dan mendapatkan masa depan akhirat yang bahagia. Hal ini dijelaskan dalam ayat-ayat berikut.

  1. Perintah Mengejar Akhirat dengan Kenikmatan Dunia

“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan kepadamu (untuk kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada oang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu bebuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang bebuat kerusakan.” (QS: Al Qashash: 77)

Di dalam ayat tersebut umat islam diperintahkan untuk mencari kebahagiaan yang ada di dunia untuk diorientasikan kepada akhirat. Umat islam tidak dilarang untuk menikmati dan mensyukuri kebahagiaan yang ada di dunia. Semua itu tentu bukan untuk manusia melakukan kerusakan di muka bumi melainkan untuk dapat beramal sebaik-baiknya sebagai bekal akhirat.

  1. Kenikmatan dan Kesuksesan di Dunia Bertujuan untuk Beramal

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, nabi-nabi dan membikan harta yang dicintai kepada kerabatnya, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, mufasir yang memelukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta dan hamba sahaya, mendirikan sholat dan menunaikan zakat…” (QS Al Baqarah : 77)

Allah tidak pernah menyuruh umat islam untuk merasakan kemiskinan. Bahkan, umat islam idealnya adalah umat yang kuat secara ekonomi agar dapat membantu sesama dan memberikan kemakmuran. Untuk itu diwajibkan berzakat dan tidak mengambil harta yang bukan milikinya.

  1. Membelanjakan Harta di Jalan Allah

“Dan belanjakan harta bendamu di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS: Al Baqarah : 195)

Bagi mereka yang memiliki harta berlebih tentu harus dapat mengoptimalkannya di jalan Allah untuk kebaikan. Untuk itu, orang-orang yang memiliki harta dan tidak mengoptimalkannya di jalan Allah akan mendapatkan kebinasaan baik di dunia ataupun di akhirat. Hartanya tidak menjadi berkah, bermanfaat, dan menyelamatkan kehidupanya.

  1. Larangan untuk Bermegah-Megahan

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatan itu), dan janganlah begitu jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahannam, dan sesungguhnya kamu benar-benar kamu akan melihatnya dengan ainul yakin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hai itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)” (QS: 102 : 108)

Islam pun melarang umatnya untuk hidup bermegah-megahan. Bermegah-megahan ini dapat membuat manusia lalai dan terlena dengan dunia. Untuk itu, Islam mengajarkan hidup sederhana sebagaimana Rasulullah dan Para Sahabat contohkan. Mereka buakan orang miskin, hartanya banyak dan kekayaannya juga berpotensi besar. Akan tetapi mereka tidak mengumbar kebahagiaan dunia sedangkan hidupnya penuh kesederhanaan. Bahkan meninggalnya mereka tanpa ada perseteruan harta benda dari apa yang diwariskan.

Dunia Menurut Islam, Harta dalam Islam, sejatinya hanyalah hal yang sementara yang Allah titipkan. Kebahagiaannya pun hanya sementara dan terbatas pada usia manusia. Untuk itu, tidak patut untuk bermegah-megahan apalagi memuja harta sampai berlebihan. Sukses Menurut Islam dan Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam adalah bagaimana manusia mampu mengoptimalkan apa yang dimilikinya untuk kehidupan yang lebih kekal abadi yaitu di akhirat.

Hal-Hal yang Harus dilakukan Untuk Meraih Kesuksesan

Untuk dapat meraih kesuksesan baik di dunia dan akhirat, maka islam memberikan petunjuk kepada manusia agar hidupnya terarah pada kesuksesan tersebut. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam Al Quran sebagai berikut yang merupakan cara sukses menurut islam :

  1. Shalat dan Berusaha

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS : Al Jumuah :10)

Allah memerintahkan manusia bukan hanya melaksanakan shalat untuk mencapai akhirat namun juga berusaha dengan melaksanakan aktivitas atau kegiatan di muka bumi untuk kemakmuran di dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa islam tidak hanya persoalan ibadah Habluminaullah malainkan bagaimana juga mengoptimalkan diri dalam ikhtiar memakmurkan bumi. Dalam hal ini shalat adalah sebagai pandu utama sedangkan ikhtiar mencari karunia Allah adalah sebagai roda penggerak.

Shalat yang dilakukan tidak hanya shalat wajib. Ada tambahan shalat sunnat yang dapat dilakukan, agar manusia senantiasa terjaga ruhaninya dalam mengejar kehidupan yang baik di akhirat dan terlepas dari tipu daya dunia. Diantaranya seperti

  1. Bekerja Keras dan Produktif

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (QS : Al Insyirah : 7)

Dalam Surat Al Insyirah di atas menunjukkan bahwa umat islam harus bekerja keras dan produktif. Umat islam tidak dibiarkan oleh Allah untuk hanya bersantai-santai dan berleha-leha. Untuk itu, di dalam Ayat tersebut seorang muslim diperintahkan untuk segera melaksanakan urusan yang lain dengan segera jika urusan yang lain telah dilaksanakan.

  1. Berdoa dan Tawaqal

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS Al Baqarah : 186)

Berdoa dan Tawaqal adalah hal utama yang harus dilakukan umat islam. Untuk itu berdoa adalah kita memohon kepada Allah. Berdoa bukan berarti pasrah dan tanpa usaha. Doa adalah wujud permohonan dan penghambaan kita kepada Allah sebagai manusia yang lemah. Sedangkan usaha adalah bentuk real dari kesungguhan doa kita kepada Allah.

Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah SWT salah satunya adalah karena manusia sendiri kurang bertawaqal dan merasa apa yang dimintakan kepada Allah adalah satu-satunya yang terbaik. Padahal dihadapan Allah belum tentu hal tersebut baik. Sesungguhnya Allah paling Mengetahui.

4. Tidak akan Berubah Nasib Jika Tidak Berikhtiar Kuat

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar rad : 11)

Hal yang paling penting dalam mencapai kesuksesan dalam islam adalah umat islam memiliki cara pandang yang benar terhadap nasib kehidupannya. Allah tidak akan merubah apapun jika manusia tersebut tidak merubah nasib hidupnya sendiri. Proses dan perjuangan merubah nasib adalah bagian dari ikhtiar dan ujian manusia. Untuk itu, proses ikhtiar merubah keadaan dan mencapai kesuksesan adalah bagian dari proses mencapai Tujuan Penciptaan Manusia ,Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia ,Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn