Tidur Dalam Islam – Anjuran dan Tata Cara Tidur yang Baik

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di dalam keseharian manusia, tidur adalah salah satu proses untuk beristirahat dan juga menjaga energi agar tetap sehat dan fit. Banyak permasalah tubuh dan juga proses detoksifikasi terjadi saat tidur. Untuk itu, proses tidur menjadi bagian dari mekanisme biologis dalam tubuh manusia. Tidak hanya dalam sudut pandang biologis, ternyata jauh sebelum ilmu biologi banyak muncul di dunia, Islam sudah membahas mengenai tidur. Hal ini sebagaimana di dalam Al-Quran. Untuk itu Islam dan Ilmu Pengetahuan selalu sejalan.

Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesung-guhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Ruum: 23).

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa tidur kita di siang atau malam hari adalah bagian dari kekuasaan Allah. Justru Allah memberikan kesempatan untuk manusia istirahat tidur di malam hari sedangkan berusaha di pagi harinya. Sistem tidur seperti ini sudah Allah ciptakan sesuai dengan sistem kehidupan di muka bumi. Pagi atau siang hari matahari masih sangat kuat dan terlihat cahayanya, lalu memberikan energi untuk tumbuhan berfotosintesis, menyinari manusia sehingga bisa aktif beraktifitas. Andai kan di siang hari tidak ada sistem seperti itu, dan tubuh manusia di siang hari tidak dapat aktif bekerja maka akan ada kerusakan tubuh bagi manusia itu sendiri.

Untuk itu, Allah menyampaikan lagi bahwa tidur adalah proses untuk istirahat. Dengan beristirahat maka dapat menjadi kesegaran dan proses detoksifikasi racun yang ada dalam tubuh sesuai mekanisme biologis yang terjadi, “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat”. (QS. An-Naba’: 9).

Imam Ibnu Katsir pun menyatakan bahwa, “Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Allah menjadikan sifat tidur bagi kalian diwaktu malam dan siang, dengan tidur, ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang”.

Untuk itulah fungsi agama  islam dan fungsi Al-Quran bagi umat manusia adalah mengatur dan menuntun manusia agar benar kehidupannya hingga aspek terkecil. Ajaran islam tentunya bukan hanya berbicara mengenai rukun islam dan rukun iman.

Anjuran Tidur dalam Islam

Di dalam islam terdapat beberapa anjuran tidur dalam islam yang dapat diikuti dan dilakukan oleh umat muslim. Hal ini dilakukan pula oleh Rasulullah SAW sebagaimana Rasulullah SAW adalah sebagai teladan kita. Untuk itu, hal seperti tidur pun Rasulullah memberikan anjuran dan adabnya agar umat islam tidak salah melakukannya.

Islam bukan hanya sekedar meyakini rukun iman dan rukun islam, melainkan hal kecil seperti tidur pun islam memberikan panduannya. Sebagaimana penjelasan di atas, bahwa tidur ternyata memiliki fungsi untuk mekanisme biologi bahkan Allah mengingatkan bahwa tidur merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah bagi yang berpikir. Berikut adalah beberapa anjuran tidur dalam islam :

  1. Tidur saat Awal Malam

Sahabat mulia Ibnu Abbas pernah bertutur: “Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku Muimunah untuk meli-hat bagaimana shalatnya Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur”.

Di dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah tidak tidur larut malam hari. Beliau tidur di awal malam dan tentunya terbangun kembali di 1/3 malam untuk menunaikan shalat tahajud. Selain dari tidur di awal malam dapat mnejaga untuk membangun di 1/3 malam, tentunya hal tersebut memiliki fungsi terhadap kesehatan.

Seseorang yang tidur larut malam akan mengganggu mekanisme tubuhnya. Tubuh di atas pukul 23.00 sudah berproses untuk mendetoks racun, melakukan proses pengistirahatan tubuh, termasuk jantung sebagai organ vital sudah seharusnya beristirahat dari aktivitas padat. Jika saat malam hari masih terjaga, tentunya akan merusak proses alamiah tersebut.

  1. Tidak Tidur Sebelum Isya

Berdasarkan hadits: Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya’ dan bercakap-cakap setelahnya.

Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, bahwa orang yang tidur sebelum shalat isya tentu akan melewati waktu isya dan terbangun saat shalat subuh. Untuk itu, sebelum tidur maka diwajibkan shalat isya bahkan tidak boleh tidur sebelum melaksanakan shalat isya. Tidak ada jaminan setelah tidur dapat masih terbangun untuk menunaikan shalat isya atau langsung bertemu sholat subuh.

  1. Berwudhu

Dari Baro’ Bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah bersabda: “Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat”.

Dari hadist tersebut, seorang imam besar memberikan penafsiran. Imam Nawawi berkata: “Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak tidur, apabila seseorang telah mempunyai wudhu maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemput-nya seketika itu, maksud yang lain dengan berwudhu dapat menjauhkan diri dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur”.

Untuk itu seorang muslim harus dapat mengusahakan berwudhu sebelum tidur. Tentu untuk melaksanakan wudhu sebelum tidur harus dengan cara berwudhu yang benar.

  1. Mengebuti Tempat Tidur

Berdasarkan hadits: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya”

  1. Berbaring ke Sisi Kanan

Dari Ibnu Qoyim Al Jauziyah , “Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan”

Tidur dengan menghadap ke kanan menurut penelitian adalah tidur yang baik karena melindungi kerja organ-organ vital seperti jantung, hati, dan ginjal.

Tidur yang Baik Bagi Seorang Muslim

Untuk dapat menjalankan aktivitas secara produktif, seorang muslim harus tidur sesuai proporsinya. Tidur tersebut tidak boleh terlalu banyak atau berlebihan, atau tidak boleh terlalu kurang. Tidur yang berlebihan dapat berakibat pada kurangnya produktifitas kerja, munculnya kemalasan, tidak terbiasa bekerja keras, dan melatih kekuatan fisik karena banyak aktifitas yang dikerjakan hanya di tempat tidur. Tidur terlalu sedikit juga tidak baik karena dapat berefek  pada lemahnya tubuh, dan akan berdampak pada kerja organ tubuh yang kurang optimal.

Sunnah Rasul mengenai tidur hanya bagian dari banyaknya sunnah rasul yang lain. Sunnah rasul yang lain dapat dilaksankaan oleh seorang muslim juga seperti : cara makan Rasulullah , cara mandi dalam Islam , macam -macam shalat sunnah , adab ziarah kubur , adab ziarah kubur sesuai Sunnah dsb.

Sunnah rasul termasuk tidur ini tidak sulit dilakukan jika istiqomah dalam Islam dan dengan cara agar tetap istiqomah di jalan Allah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn