Anak merupakam rezeki yang datangnya langsung dari Allah SWT. Ada begitu banyak pasangan diluar sana yang begitu mendambakan kehadiran sang buah hati dalam rumah tangganya. Namun, ada juga yang sudah dikarunia anak lantas malah menyia nyiakannya. Padahal dalam islam sendiri sudah diatur mengenai tata cara bagaimana mendidik anak yang baik dan benar sesuai dengan ajaran islam sebagaimana dalil berbakti kepada orang tua .
Dalam islam sendiri, nama ayah selalu memgikuti nama sang anak. Misal si A bin si B atau binti. Sebagaimana proses penciptaan manusia , tujuan penciptaan manusia, hakikat penciptaan manusia , konsep manusia dalam islam , hakikat manusia menurut islam . Sebagaimana dalam hadist berikut ini.
عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِاَسْمَا ئِكُمْ وَبِاَسْمَاءِ آبَائِكُمْ . فَاَحْسِنُوْا اَسْمَائَكُمْ. ابوداود ، منقطع، لان عبد الله بن ابى زكرياء لم يدرك ابا الدرداء
Dari Abu Darda’, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari qiyamat dengan namamu dan nama ayahmu, maka baguskanlah nama kalian”. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 287, munqathi’, karena ‘Abdullah bin Abu Zakariya tidak bertemu dengan Abu Darda’]
Hal tersebut tentu menunjukkan betapa ikatan antara anak dan orang tua sangat erat. Namun, setelah anak tumbuj dewasa kewajiban kita bukan hanya membesarkannya namun juga memberikan pendidikan yang baik sehingga anak akan memiliki sikap dan perilaku yang baik juga. Karakter sikap dan pribadi anak terbentuk sejak kecil tergantung bagaimana orang tua mengarahkannya. Jika diibaratkan anak adalah kertas putih, tergantung bagaimana orang tuan mau memberi lukisan atau warna apa. Sebagaimana dalam hadist berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ أَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ. فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ.
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda:
” Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan seekor anak tanpa cacat, apakah kamu merasakan terdapat yang terpotong hidungnya?” .
Oleh sebab itu, untuk menjadikan anak menjadi pribadi yang sholeh atau sholehah. Maka diperlukan 10 Cara Menyikapi Sikap anak Dengan Bijak Menurut Islam.
1. Jangan Mudah Marah
Orang tua yang bijak tidak akan mudah melupakan emosi apalagi terhadap sikap anak yang masih bisa ditolerir. Sebab islam sendiri mengajarkan bahwa mendidik anak tidak boleh dengan kemarahan. Sebagaimana dalam hadist berikut ini :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri].
2. Memperbanyak Sholat dan Doa
Bersikap bijak terhadap sikap anak juga harus dilakukan lewat doa dan sholat. Sebab jika kita tidak meminta yang terbaik kepada allah maka tentu Allah tidak akan mengabulkannya. Maka dari itu jangan lupa melaksanakan sholat dan doa agar sikap anak semakin baik dari hari ke hari.
“Wahai anakku, sesungguhnya aku memperbanyak shalat karenamu (dengan harapan Allah akan menjagamu).”
3. Bersikap Lembut
Islam mengajarkan untuk mendidik anak dengan sikap yang lemah lembut. Terlebih lagi saat menghadapu sikap anak yang rewel. Sebagaimana dalam firman Allah SWT, QS an-Nahl [16]: 125).
“Maka, disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada- Nya.” (QS Ali Imran [3]: 159).
4. Menciptakan Suasana Islami dalam Rumah
Sangat penting untuk mwnciptakan suasana islami di rumah sebagaimana dalam dasar hukum islam. Sebab dengan menerapkan hal ini maka tentu akan dalam mengubah pola perilaku dan sikap anak untum dapat bersikap lebih baik. Dalam Firman Allah SWT :
يايُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا قُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَ اَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَ اْلحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَّ يَعْصُوْنَ اللهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَ يَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ. التحريم:6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim : 6)
5. Menjalankan Sunnah Islam Terhadap Anak
Melakukan amalam-amalan dalam Islam juga diajurkan sebagai cara menyikapi sikap anak terhaap orang tua degan bijak sebagai salah satu fungsi iman kepada allah swt . Adapun jenis amalan yang dapat Anda lakukan adalah dengan membaca Surat Al Hasyr ayat 21-24 atau membaca Surat Al Iklhas dan saurat Al Falaq Annas.
Cara melakukan amalan Surat Al Hasyr ayat 21-24
- Bacalah Surat Al Hasyr ayat 21-24 saat anak Anda tidur, lalu tiupkan pada ubun-ubun anak.
- Bacalah lima ayat pertama Surat Thoha saat anak tidur. Lalu, tiupkan secara bertentangan saat anak menghirup napas.
Cara melakukan amalan Surat Al Iklhas dan Al Falaf Annas:
- Bacalah Surat Al Iklhas dan Al Falaf Annas masing-masing sebanyak 3 kali. Lalu, usapkan tangan Anda pada seluruh tubuhnya.
6. Bersikap Sabar
Sabar merupakan kunci dari semua ibadah. Sebagaimana juga dalam menyikapi sikap anak terhadap orang tua dengan bijak. Sebagaimana firman-Nya:
“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. (Al-Baqarah : 177)
“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. (An-Nahl : 96)
7. Memberi Hadiah
Jangan lupa untuk selalau memberika reward atau penghargaan jika anda berhasil melakukam sesuatu dengan baik. Tentu saja hal ini dapat merubaj sikap anak untuk bisa lebih baik lagi kedepannya. Jika ia bersikap baik maka tentu akan ada hadiah yang anda berikan
8. Memberi Hukuman yang Mendidik Jika Anak Salah
Hukuman merupakan salah satu bentuk upaya untuk mendisiplinkan anda. Hukuman dapat memberika efek jera atau kapok pada anak. Sehingga anak tidak akan mengulangi kesalahan yang serupa. Ingat bahwa orang tua bijak selalu tahu batasan hukuman terbaik yang bisa diberikan kepada anak.
9. Tidak Bersikap Kasar
Suatu hari, Rasulullah SAW didatangi seorang perempuan yang bernama Sa’idah binti Jazi. Ia membawa anaknya yang baru berumur satu setengah tahun.
Rasul kemudian memangku anak tersebut. Tiba-tiba, si anak kencing (mengompol) di pangkuan Rasulullah SAW. Spontan, sang ibu menarik anaknya dengan kasar.
Seketika itu juga, Rasulullah SAW menasihatinya. “Dengan satu gayung air, bajuku yang terkena najis karena kencing anakmu bisa dibersihkan. Akan tetapi, luka hati anakmu karena renggutanmu dari pangkuanku tidak bisa diobati dengan bergayung-gayung air,” ujar Rasul.
Kisah tersebut memberikan pelajaran (ibrah) berharga kepada kita, para orang tua, dan pendidik bahwa Rasulullah SAW secara tegas melarang melakukan pendekatan dengan kekerasan dalam mendidik anak.
10. Tidak Selalu Memenuhi Keinginan Anak
Orang tua yang bijak tahu betul bagaimana untuk tidak selalu memenuhi keinginan anak sebagaimana sumber syariat islam . Hal ini merupakan upaya untuk menghindari anak bersikap manja dan juga tidak mandiri. Paatikan jika kemudoam sikap ini terbawa hingga dewasa maka akan dapat menghambat anak untuk maju. Sehingga orang tua bijak akan menyikapi sikap anak dengan tidak memberikan apa yang mereka inginkan namun apa yang mereka butuhkan.
Itulah tadi. 10 Cara Menyikapi Sikap anak Dengan Bijak Menurut Islam, sebagaimana dalam rukun islam , dan Semoga artikel ini dapat bermanfaat.