5 Tips Hidup Bahagia Menurut Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bahagia bukan berarti manusia mengumpulkan dan memiliki banyak harta, jabatan, pasangan, dan berbagia kepuasan lainnya. Bahagia pada kehidupan manusia, menurut berbagai filosof akan sulit dan tidak akan pernah ditemukan oleh manusia jika masih hidup di dunia ini.

Kehidupan di dunia, tidak akan pernah bisa sampai pada puncaknya di dunia ini. Kehidupan di dunia ini serba terbatas dan relatif. Bisa kita lihat bahwa manusia sepandai, sesehat, dan sekaya apapun pasti akan memiliki kelemahan entah yang berkaitan dengan kebahgaiaan dari aspek psikologis ataupun berasal dari jiwa.

Namun, tetap saja manusia membutuhkan rasa kebahagiaan tersebut sebagai motivasi dan dorongan dalam hidupnya. Untuk itu, kebahagiaan sendiri bukan datang dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh manusia. Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam tentu dapat menjadi bagian dari kebahagiaan hidup manusia.

Sejatinya, kebahagiaan bukan lah soal apa yang didapatkan melainkan apa yang bisa kita ambil manfaat dan hikmahnya. Tentu saja dari apa yang kita dapatkan tersebut, manusia mensyukurinya dan benar-benar mengambil hikmah daripadanya.

Berbagai Jenis Kebahagiaan Menurut Ilmuwan

Seorang ilmuwan bernama Abraham Maslow mengemukakan bahwa kebahagiaan manusia terdiri dari 5 jenis tingkatan. Hal ini dibagi dalam beberapa jenis kebutuhan yang akan dirasakan kebahagiaannya jika seluruh kebutuhan tersebut dilaksanakan. Ketidakbahagiaan atau rasa ketidakpuasan diri akan muncul jika kebahagiaan tersebut dapat dipenuhi oleh manusia.

  1. Kebutuhan Fisik/Fisiologis

Kebutuhan fisik atau fisiologis adalah kebutuhanyang berkaitan dengan raga manusia. Hal ini dalam rangka memenuhi aspek kesehatan, rasa lapar, haus, sakit, dan lain sebagainya. Jika manusia tidak dapat memenuhi aspek ini, menurut maslow manusia akan mendapatkan rasa kedukaan dan tidak akan bahagia hidupnya karena hal ini adalah hal mendasar dalam hidup manusia.

Kebutuhan fisik atau fisiologis ini tentu kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi. Misalnya saja orang-orang yang lapar atau haus, dalam kondisi tertentu jika tidak dipenuhi akan berakibat pada lemahnya fisik, kesehatan, dan tentu tidak dapat fokus dalam beraktivitas yang lain.

  1. Kemanan Diri

Kebutuhan selanjutnya adalah keamanan diri. Manusia dimanapun ingin mendapatkan perlindungan baik dari aspek jiwa, fisik, jaminan hidup, masa depan, dan lain sebagainya. Kebutuhan keamanan ini diwujudkan manusia dalam bentuk seperti rumah/tempat tinggal, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, orang yang melindungi, satpam atau security, dan lain sebagainya.

  1. Cinta dan Kasih Sayang

Setiap manusia pasti memiliki cinta dan kasih sayang, walaupun bentuknya diwujudkan dalam hal yang berbeda-beda. Kasih sayang manusia pada seseorang atau sesama manusia tentunya juga kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal ini sebagaimana bahwa manusia tentu membutuhkan ibu dan ayah yang menjadi tempat kasih sayang awalnya. Membutuhkan pasangan hidup dan teman untuk dapat berbagi sesama.

  1. Penghargaan

Kebutuhan lanjutan yang ada dalam diri manusia adalah kebutuhan penghargaan. Penghargaan ini tidak selalu harus dalam bentuk prestasi atau pemberian. Penghargaan paling minimal adalah menghargai eksistensi dan posisinya sesama manusia. Tidak akan ada orang yang suka jika posisi manusia namun dianggap tidak ada, dan juga tidak manusiawi.

Misalnya perbudakan. Orang-orang perbudakan tentu saja tidak akan mengharap penghargaan seperti piala atau emas atau plakat pemenang. Penghargaan yang menjadi kebahagiaan mereka adalah penghargaan terhadap status dan eksistensi mereka, yang ingin dianggap sama-sama manusia.

  1. Aktualisasi

Kebutuhan selanjutnya dan menurut Maslow adalah kebutuhan tertinggi dari manusia adalah aktualisasi. Aktualisasi adalah saat dimana manusia dapat melakukan dan menunjukkan dirinya sesuai dengan potensi dan apa yang dimilikinya. Misalnya saja, orang yang memiliki kemampuan mengatur dan mengelola suatu modal, maka akan lebih bahagia jika dapat mengaktuskannya dan mendapatkan pengakuan lebih dari orang lain.

Tips Mendapatkan Kebahagiaan di Dunia

Kebutuhan-kebutuhan yang disampaikan Maslow di atas adalah hal yang ideal yang ingin dicapai oleh manusia. Akan tetapi, kebutuhan tersebut menjadi sulit dicapai di dunia ini, karena tidak ada hal yang bisa diperoleh secara ideal oleh manusia di dunia ini. Tidak selalu kemudahan dan juga kelancaran menyertai manusia, melainkan selalu ada perubahan dan silih berganti antara suka dan duka. Berikut adalah beberapa Tips Hidup Bahagia Menurut Islam :

  1. Mensyukuri Apa yang Di Dapatkan

Manusia tidak akan bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia ini secara ideal. Kebahagiaan di dunia ini tentunya sangatlah terbatas. Untuk itu, manusia yang ingin mendapatkan kebahagiaan hendaknya ia banyak bersyukur atas apa yang di dapatkan. Tanpa ucapan rasa syukur, kebahagiaan itu tidak akan perndah datang karena hanya di akhiratlah kebahagiaan tersebut ada.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim : 7)

  1. Melihat Berbagai Masalah Orang Lain

Agar terucap rasa syukur dan kebahagiaan hendaknya manusia senantiasa melihat suatu masalah dari sudut pandang lain dan dari berbagai masalah orang lain. Di luar sana tentunya kita akan berhadapan dengan orang-orang yang bisa jadi lebih kurang beruntung dibanding kehidupan kita. Untuk itu, manusia hendaknya melakukan perjalanan, bertukar pandangan dengan orang lain, dan saling berbagi. Dengan begitu kita tidak akan merasa bahwa kita adalah orang paling menderita di dunia ini.

  1. Mengambil Hikmah dari Masalah

Masalah-masalah yang menghampiri manusia hendaknya diambil hikmah. Dengan diambilnya hikmah maka dapat dirasakan bahwa setiap apa yang kita dapatkan berupa ujian kehidupan dan masalah akan mendapatkan sisi baiknya. Sisi baik tersebut yang akan menjadi sumber kebahagiaan kita dan tidak akan stress atau merasa frustasi jika dihadapkan berbagai masalah tersebut.

“Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS Lukman : 12)

  1. Menjadikan Cobaan Sebagai Pembelajaran

Pada dasarnya cobaan adalah sebagai pembelajaran dan ilmu yang Allah berikan kepada kita, asalkan manusia mampu melihatnya sebagai pembelajaran. Pembelajaran hidup artinya membutuhkan jatuh bangun, kegagalan, dan hal-hal yang mungkin tidak sesuai harapan. Akan tetapi, cobaan ini sejatinya adalah bentuk pembelajaran yang Allah langsung berikan kepada kita, agar manusia lebih dewasa dan matang akalnya.

  1. Melihat Hal-Hal Baik dari Diri Kita

Terkadang kebahagiaan adalah bersumber dari diri kita sendiri akankah kita membuat kebahagiaan itu muncul dan berkembang dalam diri kita. Untuk menciptakan kebahagiaan maka hendaknya manusia tidak hanya melihat cobaan, masalah dan hal-hal buruk lainnya dalam diri kita. Sesekali kita bisa melihat hal hal lain yang baik dari dalam diri kita.

Jika bersabar, tentu saja kebahagiaan itu akan datang kepada diri kita. Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman dapat menjadi sumber utama kebahagiaan manusia karena dengannya, kita mendapatkan cahaya dan hidayah yang menerangi hidup kita dari kesesatan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn