Hakikat Pendidikan Islam dalam Filsafat

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Islam memiliki cara pandang tersendiri dalam masalah pendidikan. Cara pandang ini bukan saja mempengaruhi proses pendidikan tetapi bagaimana orientasi pendidikan yang seharusnya dicapai. Untuk itu perlu kiranya mengetahui bagaimana filsafat pendidikan islam sebagai langkah untuk menghasilkan pelajar atau peserta didik yang sesuai dengan goal islam.

Pengertian filsafat pendidikan Islam

Filsafat adalah ilmu yang berkaitan dengan masalah mendasar dari segala hal. Filsafat berusaha untuk membongkar realitas secara mendalam mengenai dasar-dasar terbentuknya, hal-hal prinsip yang membuat realitas ada, dan menjadi pandangan hidup atau pandangan seseorang dalam melihat realitas tersebut.

Filsafat bermula dengan beragam pertanyaan yang mendasar seperti Apa, Mengapa, Bagaimana tentang hal-hal tersebut terjadi dan terbentuk? Tanpa ada pertanyaan, maka aktivitas filsafat tidak akan terjadi. Misalnya saja pertanyaan tentang Apa dan Siapa Tuhan, Apa dan Siapa Manusia? Semuanya akan dijawab oleh aktivitas filsafat.

Pada awalnya filsafat hanya berbicara mengenai realitas yang nampak saja seperti benda-benda di alam dan manusia. Filsafat berkembang menjadi pembicaraan tentang hal-hal yang abstrak dan tidak terlihat. Hal abstrak ini biasanya seperti nilai-nilai, ide, pemikiran, dan sistem di masyarakat. Adanya filsafat yang berupa realitas abstrak maka mulai muncul pemikiran-pemikiran dari filsafat yang akhirnya menjadi landasan sebuah kehidupan di masyarakat atau menjadi cara pandang hidup seseorang.

Menurut Dr. Dardiri, dalam bukunya Humaniora, Filsafat, dan Logika, disebukan bahwa cabang-cabang filsafat adalah sebagai berikut :

  • Metafisika, filsafat yang berkenaan dengan membongkar hal-hal yang ada di luar objek. Misalnya berkaitan dengan fungsi, manfaatnya, sebab munculnya, atau bagaimana terbentuknya
  • Epistemologi, filsafat yang berkenaan dengan bagaimana seseorang menghasilkan pemikiran atau pengetahuan tertentu
  • Metodologi, Filsafat yang berkenaan dengan cara seseorang dalam melakukan penelitian atau pemeriksaan pemikiran atau menghasilkan pengetahuan
  • Estetika, Filsafat yang berkenaan dengan nilai keindahan suatu realitas
  • Etika, Filsafat yang berkenaan dengan nilai baik atau buruk suatu perilaku
  • Logika, Filsafat yang berkenaan dengan valid atau tidaknya suatu pernyataan atau pemikiran diambil kesimpulan

Filsafat Pendidikan Islam Menurut Ilmuwan

Pendidikan adalah proses dimana seseorang mendapatkan suatu pengajaran, proses pembelajaran yang outputnya adalah adanya perubahan baik dalam hal pengetahuan, perilaku, ketrampilan, keahlian, atau cara pandang terhadap sesuatu. Pendidikan bertujuan agar siswa didik atau orang yang didik mendapatkan suatu perubahan signifikan dalam hidupnya untuk bisa melakukan hal-hal yang dituju dengan benar.

Ada beberapa ilmuwan yang berbicara dan menyatakan teorinya tentang filsafat pendidikan islam. Diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Menurut Muhammad As-Said, pendidikan Islam adalah pendidikan Islami, pendidikan yang punya karakteristik dan sifat keislaman, yakni pendidikan yang didirikan dan dikembangkan di atas dasar ajaran Islam
  • Menurut Fatah Yasin mengutip pendapat dari HM. Arifin, ilmu pendidikan Islam adalah teori, konsep dan atau pengetahuan tentang pendidikan yang berdasarkan Islam.
  • Menurut Sudiyono, pendidikan Islam sebagian ada yang menitikberatkan pada segi pembentukan akhlak anak, sebagian lagi menuntut pendidikan teori dan praktik, dan sebagian lainnya menghendaki terwujudnya kepribadian muslim, dan lain-lain.

Berikut adalah penjelasan mengenai hakikat pendidikan islam :

Filsafat Pendidikan Islam Berdasar Nilai Dasar Islam

Filsafat pendidikan islam secara umum merupakan cara pandang atau dasar-dasar mengenai bagaimana islam melalukan proses pendidikan baik secara formal ataupun informal. Filsafat ilmu pendidikan islam pada dasarnya mengedepankan beberapa aspek yang menjadi penenganan dalam prosesnya.

  1. Berorientasi pada Ketauhidan

“Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam” (QS Al-Mu’min : 65)

Islam pada dasarnya mendasarkan ajaran dan aturannya berdasarkan pada Ketauhidan, yaitu berdasarkan atas apa yang telah Allah perintahkan. Konsep manusia dalam islam pun menjelaskan bahwa hidup, berkembang, dan matinya manusia adalah dalam kerangka menjalankan perintah Allah. Tidak ada aturan dan juga pengetahuan islam yang tidak berdasarkan atas ketauhidan. Untuk itu, Tauhid seperti bangunan yang merupakan pondasi-nya. Tanpa tauhid maka akan rusak dan rapuh lah segala ajaran pada manusia.

Dalam pendidikan islam, maka orientasinya adalah pada Ketauhidan pula. Dalam melakukan pendidikan dan ajaran-ajarannya kepada manusia, Tauhid menjadi nilai dasar yang harus ada. Untuk itu pendidikan islam senantiasa mengajarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, fungsi iman kepada Allah, manfaat beriman kepada Allah, dengan Allah sebaagai satu-satunya Illah yg layak untuk disembah.

Ajaran ini jika tidak dipedulikan maka akan berefek pada kesalahan cara pandang dan berpengetahuan. Misalnya saja bagi yang tidak beriman kepada Allah, sebagai ketauhidan, maka dia akan menganggap bahwa Alam semesta tidaklah ada pencipta, yang ada hanyalah materi yang berdiri sendiri. Untuk itu ada rukun islam dan rukun iman, yang menjadi basic ketauhidan dan ibadah kepada Allah SWT.

  1. Berorientasi pada pembentukan Akhlak

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran (QS : An Nahl : 90)

Cara pandang islam adalah menitikberatkan pada pembentukan akhlak. Islam hadir juga untuk membenahi dan mengajak manusia pada akhlak yang baik. Tanpa agama, akhlak yang baik tidak akan bisa diketahui. Akhlak islam lahir dan berasal langsung dari Allah. Untuk itu. Bimbingan akhlak selain dari Allah tidak akan mampu memecahkan masalah.

Contoh pembahasan akhlak islam misalnya adalah sifat marah dalam islam dan sifat sombong dalam islam yang dilarang untuk dijadikan sebagai moral dan diberikan solusi untuk mengatasinya.

Pelajaran akhlak lain yang wajib untuk diberikan kepada manusia dan khususnya umat islam saat ini salah satunya adalah bagaimana pergaulan dalam islam. Banyak orang yang cerdas dan pintar, namun dalam hal akhlak dan etika pergaulan sangat jauh dari etika yang universal, mengedepankan moralitas dan keadilan. Untuk itu, pendidikan islam salah satunya pada pembentukan akhlak wajib memberikan ini pada ummat islam.

  1. Berorientasi pada Pengembangan Ilmu Pengetahuan

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (QS : Al Isra : 36)

Orientasi dari pendidikan islam salah satunya adalah mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan di masyarakat. Ilmu pengetahuan adalah alat yang harus dikembangkan dan terus diproses untuk pemecahan masalah. Islam sendiri sangat menekankan sekali ilmu pengetahuan dan meminta semua pertanggungjawaban ilmu yang kita miliki. Bahkan ilmu pengetahuan sering kali disebut dengan sunnatullah yaitu bagian dari hukum Allah yang merupakan ayat tidak tertulis.

Fungsi agama pun juga salah satunya sebagai pengetahuan yang memberikan dasar, petunjuk, dan tuntunan kepada manusia. Dalam pendidikan hal ini tentu menjadi hal yang wajib untuk diajarkan.

  1. Berorientasi pada Rahmatan lil Alamin

Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin. Kehadirannya bukan malah merusak, tapi justru melakukan pembangunaan dan penyelesaian masalah untuk kebaikan, keadilan, dan kesejahteraan manusia. Ada juga keutamaan adil terhadap diri sendiri dan keadilan terhadap orang lain yang diajarkan islam. Tidak ada satupun ajaran islam yang bertentangan dengan fitrah manusia.

Islam yang membawakan nafas terorisme, pembunuhan, kekacauan hakikatnya bukan Islam itu sendiri. Ajaran islam senantiasa membawa solusi, kedamaian, dan juga toleransi dengan tidak harus menyamakan semua ajaran agama. Islam selalu menekankan pada fitrah yang bahagia, memberikan manfaat, dan juga menyelesaikan permasalahan umat. Hal ini sebagaimana hakikat manusia menurut islam yang memiliki fitrah mencari bahagia, kedamaian, dan keadilan. Bukan mengarah pada kerusakan, kebencian, dan kehancuran.

Tidak ada satu nabi dan rasul pun yang diturunkan Allah untuk keburukan dan membawakan keburukan. Setiap dari mereka senantiasa mengajarkan akhlak dan juga kebaikan yang dibawa di masyarakatnya. Macam-macam mukjizat nabi pun memberikan bukti bahwa mereka senantiasa dibimbing Allah untuk kebaikan di masyarakatnya. Membawakan perubahan yang lebih baik. Bisa kita lihat bagaimana Nabi Muhammad dalam membangun mekkah yang awalnya jahiliah menjadi yang berlandaskan tauhid.

Untuk itu, pendidikan islam harus pula mengajarkan bagaimana sesama manusia dan antar umat beragama saling bertoleransi. Toleransi tidak berarti mengikuti dan mencampurkan agama, akan tetapi saling menghargai pilihan beribadah dan kepercayaan masing-masing. Ada banyak manfaat toleransi antar umat beragama, salah satunya menjadikan masyarakat lebih damai, aman, dan tentram.

Dasar Filsafat Pendidikan Islam

Islam memiliki dasar-dasar dalam filsafat dan tujuan pendidikan islam. Dasar pendidikan islam adalah dasar dari islam itu sendiri yang tidak boleh bertentangan dan bersebrangan dengan landasan islam itu sendiri.

  1. Al-Quran

Al-Quran adalah dasar dari petunjuk umat islam. Termasuk dalam pendidikan pun, islam mendasarkannya pada ajaran yang telah disampaikan oleh Al-Quran. Al-Quran adalah hidayah Allah kepada manusia yang merupakan petunjuk-petunjuk kebenaran. Tidak semuanya dalam Al-Quran memiliki petunjuk teknis, namun dalam aspek dasar atau prinsip Al-Quran telah mengajarkannya.

  1. Ajaran dan Sunnah Rasul

Ajaran dan Sunnah Rasul adalah petunjuk umat islam juga yang harus diikuti. Secara umum sunnah dan ajaran rasul secara prinsip tidak mungkin bertentangan dengan Al-Quran. Untuk itu, dalam pelaksanaan secara teknis bisa berbeda namun secara prinsip maka tidak boleh bertentangan.

Misalnya, dulu Rasulullah dalam teknis melakukan pendidikan belum ada teknologi dengan berbagai macam seperti sekarang seperti Infocus, Video, Laptop dsb. Asalkan tidak dimanfaatkan untuk hal-hal negatif, tentu islam sangat memperbolehkan bahkan lebih baik jika memiliki teknologi yang dikembangkan oleh orang-orang islam pula.

  1. Ilmu Pengetahuan dan Hukum-Hukum Universal

Ilmu pengetahuan dan hukum-hukum universal adalah yang juga harus dikembangkan dan dijadikan landasan oleh umat islam dalam menyelesaikan masalah. Penyelesaian masalah yang tidak berdasarkan pengetahuan dan hukum universal tentunya akan melanggar fitrah dari manusia itu sendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn