Aliran Ahmadiyah : Sesat atau Tidak ?

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Allah menciptakan manusia di bumi agar tunduk kepadanya dan mengikuti yang di perintahkan, menghindari apa yang dilarang. Allah telah membuat aturan atau syariat dari hal terkecil hingga terbesar agar manusia dapat mengerti bagaimana Fungsi Agama dalam Tujuan Penciptaan Manusia, Konsep Manusia dalam Islam , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia  dan Hakikat Manusia Menurut Islam. Allah menciptakan semua itu untuk kepentingan manusia itu sendiri agar nantinya mereka bisa memahami pengertian dari apa itu Dunia Menurut Islam, apa pengertian Sukses Menurut Islam dan Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam yang sesuai dengan Cara Sukses Menurut Islam. Tapi lain hal nya dengan beberapa orang yang berani mengakui sesuatu yang tidak benar, dan bisa membuat Allah SWT marah kepada mereka. Menciptakan atau tepatnya membuat sebuah kelompok yang mengajarkan keburukan, kesesatan dan kemunafikan pada pengikutnya. Kali ini kita akan membahas tentang kelompok Ahmadiyah, kelompok yang banyak dibicarakan keberadaannya dan apa ideologinya.

Sejarah Lahirnya Ahmadiyah

Ahamadiyah merupakan sebuah aliran yang mengklaim jika golongan mereka termasuk dalam jamaah muslim dan diprakarsai oleh Mirza Guhulam Ahmad. Mirza Guhulam Ahmad lahir pada tahun 1835 di desa Qadian Punjab, India dan  wafat pada tahun 1908 dengan meninggalkan lebih dari 50 buku atau karyanya. Di antara kitab terpenting yang dimilikinya berjudul Izalatul Auham, I’jazul Masih, I’jaz Ahmadi, Anwarul Islam, Barahin Ahmadiyah, At-Tabligh dan Tajliat Ilahiah. Semasa hidupnya beliau mengaku sebagai seorang Mujaddid Al Mahdi dan Al Masii atau manusia yang diutus langsung oleh Allah SWT untuk memperbaiki Islam dari hal yang dianggap menyimpang dari Islam. Sedangkan Al Mahdi adalah manusia yang di utus Allah SWR untuk mengadili manusia  lainnya yang melakukan kesalahan. Dan Al Masih sebagai manusia atau menunjuk Yesus Kristus sebagai Isa Al Masih.

Mirza Guhulam Ahmad memiliki sebuah tujuan untuk menegakkan syariah Islam yang asli dengan cara, meremajakan moral Islam dan hukum-hukum yang ada di dalamnya. Ahmadiyah bukan agama non islam melainkan bagian dari Islam itu sendiri. Para jamaah Ahmadiyah mengamalkan rukun iman yang ke enam dan rukun islam yang ke lima. Ahmadiyah selalu berusaha untuk mengakkan apa yang dirasa benar dengan membela Islam dari fitnah dunia barat. Ahmadiyah selalu berusaha mengutamakan kedamaikan, kerukunan dan saling menyayangi satu sama lain. Selain itu mereka juga bertoleransi dengan agama lain seperti firman Allah SWT Al Qur’an ( 2:275 ) yang mengatakan “ tidak ada paksaan dalam agama “

Perjalanan Awal Mirza Guhulam Ahmad Dalam Berdakwa

Pada masa awal ia berdakwa selalu menjunjung tinggi Islam pada orang-orang yang ada di sekitarnya. Cara ini ia gunakan agar orang-orang mau dan bersedia untuk mendukung dan sejalan dengannya. Setelah ia mendapatkan banyak pengikut, ia berdalih dengan menyatakan jika dirinya ialah manusia yang Allah SWT utus langsung untuk memperbaiki Islam. Disinilah awal mula ia mengaku sebagai seorang Al Mahdi dan Al Masih, tidak putus dari hal tersebut ia menyatakan bahwa dirinya adalah Nabi yang lebih mulia dari Nabi kita Muhammad SAW.

Kelompok Ahmadiyah Di Indonesia

  1. Ahmadiyah Lahore

Ahmadiyah Lahore ialah gerakkan Ahmadiyah yang berpusat di kota Jogjakarta. Kelompok Ahmadiyah Lahire mempercayai bahwa Mirza Guhulam Ahmad adalah seorang mujadiid yang membawa pembaruan untuk Islam. Namun mereka tidak meyakini jika Mirza Guhulam Ahmad memang nabi yang membawa syariat baru berupa apapun. Mereka tetap meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir dan meyakini rukun islam dan rukun iman, selain itu mereka meyakini jika hukum fiqih ataupun aqidah yang merujuk pada Al Qur’an dan Fungsi Hadist Dalam Islam tidak bisa diganggu gugat dan mutlak benar.

  1. Ahmadiyah Qadian

Di Indonesia dikenal dengan Gerakan Ahmadiyah yang berada di kota Bogor. Kelompok Ahmadiyah Lahore meyakini jika Mirza Guhulam Ahmad ialah seorang mujaddid dan nabi yang telah di utus Allah SWT untuk memimpin umat muslim di dunia.

Hal-Hal Yang Membuat Kafirnya Mirza Ghulam Ahmad

  1. Pengakuannya Mirza Guhulam Ahmad sebagai nabi yang lebih mulia dari Nabi kita tercinta Muhammad SAW.
  2. Menghapus kewajiban untuk para muslim berjihad dan tunduk kepada penjajah.
  3. Menghapus sebuah ketetapan yang mutlak untuk berhaji ke Mekkah dan mengganti dengan menyuruh umat muslim untuk berhaji ke Qadian.
  4. Penyerupaan yang telah dilakukannya terhadap tuhan Allah SWT dengan manusia.
  5. Kepercayaannya terhadap keyakinan adanya tanasukh (menitisnya ruh) dan hulul (bersatunya manusia dengan tuhan yaitu Allah SWT).
  6. Penisbatannya bahwa Allah itu beranak dan memiliki anak, bahkan ia mengaku bahwa dirinya adalah anak tuhan yaitu Allah SWT.
  7. Melakukan penistaan dengan mengatakan jika Nabi Muhammad SAW bukanlah nabi yang terakhir, dan siapa saja manusia bisa menjadi nabi sesuai dengan keinginannya.

Rasulullah bersabda yang di riwayatkan oleh Iman Ahmad sebagai berikut:

“Ada dua kelompok dari umatku yang akan di selamatkan oleh Allah ta’ala dari neraka: Kelompok yang memerangi India, dan Kelompok yang berperang membantu Isa bin Maryam. (”H.R Imam Ahmad)

Kawasan timur menurut sejarawan meliputi Iran, Iraq, India, Pakistan, China, Afganistan dan Rusia. Hadist shoheh berikut ini dari sahabat Abdullah Bin Umar, ia berkata:

“Aku melihat Rasullulah menunjukan jarinya ke arah timur lalu beliau bersabda,” ketahuilah bahwa Fitnah dajjal tersebut berasal dari  sini, fitnah itu dari sini, dari arah terbinya tanduk setan” (H.R Bukhari)

Penjelasan Tentang Fatwa Aliran Ahmadiyah Menurut MUI

Musyawarah Nasional (MUNAS) VII MUI tanggal 26-29 Juli  2005 M./19-22 Jumadil Akhir 1426 H. menegaskan kembali fatwa dan keputusan MUNAS II MUI tahun 1980 tentang Ahmadiyah sebagai aliran yang berada di luar Islam, sesat dan menyesatkan serta menghukumi orang yang mengikutinya sebagai  murtad (telah keluar dari Islam). Meski demikian, dalam fatwa tersebut MUI menyerukan mereka yang telah terlanjur mengikuti Aliran Ahmadiyah untuk kembali kepada ajaran Islam yang haq (al-ruju’ ila al-haqq) sejalan dengan al-Qur’an dan Hadis. Dalam fatwa tersebut juga dinyatakan bahwa pemerintah berkewajiban untuk melarang penyebaran faham aliran Ahmadiyah  di seluruh Indonesia, membekukan organisasi serta menutup semua tempat kegiatannya.Dengan fatwa tersebut, ada tiga point yang harus digaris-bawahi :

  1. Aliran Ahmadiyah adalah kelompok yang berada di luar Islam, sesat dan menyesatkan, serta orang yang mengikutinya adalah murtad (keluar dari Islam).
  1. Dengan adanyahukum murtadtersebut, MUI menyerukan mereka yang telah terlanjur mengikuti aliran Ahmadiyah untuk kembali kepada ajaran Islam yang sejalan dengan al Qur’an dan Hadis (al-ruju’ ila al-haqq).
  1. Pelaksanaan butir-butir fatwa yang terkait dengan pelarangan aliran Ahmadiyah di wilayah negara Republik Indonesia harus dikoordinasikan kepada pihak-pihak terkait, karena yang memiliki kewenangan untuk melakukan eksekusi adalah Pemerintah selaku ulil amri.

MUI tidak membenarkan segala bentuk tindakan yang merugikan pihak lain, apalagi tindakan anarkis terhadap pihak- pihak, hal-hal atau kegiatan yang tidak sejalan dengan fatwa MUI ini.

Kesimpulan Sesat atau Tidaknya Ahmadiyah

Dengan memperlajari tentang sejarah dan filsafah yang ada dalam kelompok Ahmadiyah, kita sudah bisa menelaah jika apa yang ada dalam ajaran mereka sangat berbeda dengan apa yang ada dalam Islam. Sudah jelas terlihat jika Ahmadiyah bukanlah bagian dari Islam atau bisa kita sebut dengan Non-Islam / Non-Muslim. Ahmadiyah adalah kelompok sesat yang tidak ada kaitannya dengan Islam baik dari keyakinan maupun tuntunannya, baik Aqidah maupun ilmu Fiqih nya. Jika kelompok Ahmadiyah ingin diakui dalam Islam, hal yang harus mereka lakukan ialah menghapus adanya keyakinan tentang Mirza Guhulam Ahmad dan kitab Tadzakirahnya yang sudah ia sebarkan pada jemaatnya. Dan kembali pada ajaran islam atau Sumber Pokok Ajaran Islam yang benar.

Sebagai kaum muslim kita harus bisa membuka mata tentang kebenaran yang ada dalam Islam. Beberapa ulama bahkan menyatakan jika Ahmadiyah adalah kelompok sesat dan menyesatkan, hal tersebut juga diperkuat dengan adanya fatwah MUI yang sudah di jelaskan sebelumnya bahwa Ahmadiyah merupakan faham yang menyimpang dari Islam.

Referensi :

  1. https://en.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyyah
  2. http://www.kompasiana.com/makenyok/apakah-ahmadiyah-itu-dan-mengapa-dianggap-aliran-sesat-oleh-umat-muslim-umum_55007df4a333114e75510e90
  3. http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/05/13b.-Penjelasan-Tentang-Fatwa-Aliran-Ahmadiyah.pdf

 

 

 

fbWhatsappTwitterLinkedIn