Hukum Orang Bertato Menjadi Imam dan Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tato adalah sebuah gambar atau lukisan yang sengaja dibuat pada tubuh. Dalam islam, menggunakan tato hukumnya adalah haram. Dari sini saja dapat disimpulkan bahwa larangan umat muslim menggunakan tato.

Lalu, bagaimana bagi mereka yang sudah terlanjur menggunakan tato? Dianjurkan Hukum Bertato Dalam Islam baginya untuk melakukan Taubatan Nasuha kepada Allah. Berikut keterangan ulama mengenai hukum membuat tato, antara lain :

Said al-Bakri al-Damyathi mengatakan dalam kitab I’aanah at-Thoolibiin I/107

( تتمة ) تجب إزالة الوشم وهو غرز الجلد بالإبرة إلى أن يدمى ثم يذر عليه نحو نيلة فيخضر لحمله نجاسة هذا إن لم يخف محذورا من محذورات التيمم السابقة في بابه أما إذا خاف فلا تلزمه الإزالة مطلقا

وقال البجيرمي إن فعله حال عدم التكليف كحالة الصغر والجنون لا يجب عليه إزالته مطلقا وإن فعله حال التكليف فإن كان لحاجة لم تجب الإزالة مطلقا وإلا فإن خاف من إزالته محذور تيمم لم تجب وإلا وجبت ومتى وجبت عليه إزالته لا يعفى عنه ولا تصح صلاته معه

ثم قال وأما حكم كي الحمصة فحاصله أنه إن قام غيرها مقامها في مداواة الجرح لم يعف عنها ولا تصح الصلاة مع حملها وإن لم يقم غيرها مقامها صحت الصلاة ولا يضر انتفاخها وعظمها في المحل ما دامت الحاجة قائمة وبعد انتهاء الحاجة يجب نزعها
فإن ترك ذلك من غير عذر ضر ولا تصح صلاته  اه

“Wajib menghilangkan tato karena najis, yaitu menusuk kulit dengan jarum hingga berdarah kemudian ditaburkan getah nila, maka muncullah warna biru pada daging tubuh. Ini apabila tidak dikuatirkan mahzur tayamum (sesuatu keadaan yang ditakuti yang mengakibatkan boleh bertayamum) yang tersebut dalam bab tayamum. Adapun apabila dikuatirkan, maka tidak wajib dihilangkan secara mutlaq”.

Berkata Bujairumy: “Apabila dilakukan pada saat bukan mualaf seperti masa kanak-kanak dan gila maka tidak wajib menghilangkan secara mutlaq dan apabila dilakukan pada saat mukallaf dan dilakukan karena ada hajat maka tidak wajib menghilangkan secara mutlaq. Dan apabila dilakukan bukan karena hajat maka apabila dikuatirkan mahzur tayamum dengan sebab menghilangkannya maka tidak wajib menghilangkannya dan apabila tidak dikuatirkannya maka wajib. Dalam hal wajib menghilangkannya maka tidak dimaafkan dan tidak sah shalat besertanya”

Kesimpulan Hukum Bertato Dalam Islam dan Dalilnya dari fatwa di atas adalah sebagai berikut :

  • Diharamkan untuk umat muslim membuat tato pada bagian tubuh, dan tidak sah shalat yang dikerjakannya karena tubuh yang bertato itu bernajis dengan darah.
  • Dianjurkan untuk menghilangkan tato pada tubuh, apabila tato dibuat saat seseorang sudah mualaf. Dan tidak diwajibkan untuk menghilangkan tato apabila dapat membahayakan tubuhnya. Hal ini sesuai dengan hadits berikut ini :

الكتاب : الإقناع في حل ألفاظ أبى شجاع 1/ 139القول في حكم الوشم فروع: الوشم وهو غرز الجلد بالابرة حتى يخرج الدم ثم يذر عليه نحو نيلة ليزرق أو يخضر بسبب الدم الحاصل بغرز الجلد بالابرة حرام للنهي عنه، فتجب إزالته إن لم يخف ضررا يبيح التيمم، فإن خاف لم تجب إزالته ولا إثم عليه بعد التوبة، وهذا إذا فعله برضاه بعد بلوغه وإلا فلا تلزمه إزالته، وتصح صلاته وإمامته ولا ينجس ما وضع فيه يده مثلا إذا كان عليها وشم.

Tato ialah tanda pada tubuh yang dihasilkan dengan cara menusukkan jarum pada tubuh hingga mengeluarkan darah kemudian meninggalkan warna membiru atau menghijau dari bekas tusukan jarum tersebut, perbuatan semacam ini dilarang.

Maka menghilangkan tato bila dilakukan saat seseorang sudah mukallaf (dewasa dan berakal), tidak dipaksa, tahu keharamannya, tanpa kepentingan, bisa dihilangkan maka wajib menghilangkannya, bila tidak maka tidak wajib. Wudhu, shalat dan menjadikan imam orang yang bertato sah.

Adapun wudhunya orang bertato hukumnya sah sebagimana berikut:

والنقاء عما منع وصول ماء جسما….وليس منه طبوع عسر زواله كوشم فيعفي عنه

Di antara syarat-syarat wudhu adalah bersih dari segala hal yang dapat mencegah sampainya air pada tubuh, dan tidak tergolong mencegah sampainya air tera yang sulit dihilangkan seperti tattoo maka hukumnya dima’fu (dimaafkan). [ Inaarah ad-Dujaa hal. 60 ].

Dari penjelasan hadits diatas, dapat diambil kesimpulan Syarat Menjadi Imam Shalat yang Wajib diketahui apabila imam shalat dan wudhunya dihukumi sah maka sah pula ia menjadi imam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn