Manusia hidup tentunya dengan kebutuhan jasmani dan rohani. Kedua aspek tersebut saling melengkapi dan harus diperhatikan. Namun semakin berkembangnya zaman dan pola hidup masyarakat yang modern, kebutuhan rohani atau spiritual sema kian ditinggalkan akibat manusia terlampau khawatir dengan kehidupan dunia atau materialistis (baca hakikat penciptaan manusia dan tujuan hidup menurut islam).
Munculnya pemikiran islam dan kewajiban menuntut ilmu mendorong manusia untuk tidak hanya mengejar materi saja melainkan mempelajari ilmu rohani atau yang sering disebut dengan istilah tasawuf. Ada beberapa aliran dalam ilmu tasawuf dan salah satu diantaranya adalah tasawuf sunni. Kali ini dalamislam.com akan membahas mengenai ilmu tasawuf sunni dan fungsi serta keutamaan ilmu tersebut. (baca hukum menuntut ilmu dan ilmu pendidikan islam)
Pengertian Tasawuf Sunni
Ada beberapa hal yang dapat menjelaskan ilmu tasawuf sunni baik secara bahasa maupun secara istilah.
- Secara Bahasa
Ilmu tasawuf berkembang dalam islam sebagaimana ilmu filsafat. Tasawuf sendiri dalam bahasa Arab berasal dari kata Shufah yang artinya adalah selembar bulu (baca jazirah islam dan sejarah islam di Arab Saudi). Maksudnya, para sufi atau ahli tasawuf adalah layaknya bulu yang ringan dan tidak ada apa-apanya dibanding Allah SWT pencipta seluruh alam semesta.
Kata tasawuf juga diyakini berasal dari kata shafah yang artinya bersih dan jernih, dengan kata lain tasawuf sendiri merupakan bentuk ilmu yang mengedepankan kejernihan dan kebersihan hati serta akal sehat, selain itu para sufi juga menyeru kepada umat islam lainnya untuk senantiasa menaati Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS Al Kahfi :28)
- Secara Istilah
Ada dua aliran utama dalam ilmu tasawuf yakni tasawuf falsafi dan tasawuf sunni. Pengertian Tasawuf sunni adalah suatu aliran tasawuf yang tidak dicampuri oleh filsafat atau para pelakunya hanya berusaha mengikuti Alqur’an dan hadits dengan sebaik-baiknya serta membersihkan hati dan pikiran, dan juga memperbaiki akhlak dan ibadah mereka disisi Allah SWT.
Dengan kata lain para penganut tasawuf sunni cenderung menjauhi hal-hal yang bersiafat keduniaan seperti jabatan, kekayaan dan hal lain yang bisa menggangu ibadahnya kepada Allah SWT. (baca cara meningkatkan akhlak terpuji dan akhlak dalam islam)
Sejarah Tasawuf Sunni
Perkembangan ilmu tasawuf khususnya ilmu tasawuf sunni melewati beberapa fase dan tahapan sebagaimana disebutkan berikut ini.
- Awal Abad Hijriyah
Ilmu tasawuf sudah berkembang sejak awal-awal tahun hijriyah. Saat itu para penganut tasawuf bahkan tidak memperdulikan makanan, pakaian, tempat tinggal dan hal lain yang terkait dengan dunia dan hanya berfokus pada ibadah dan menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim saja.
Diantara para penganut tasawuf saat itu antara lain adalah para sahabat dan tabiin seperti halnya salman Al Farisi, Ammar bin Yasir,Abu dzar Al ghifari dan Hudzaifah bin Al Yaman. Selanjutnya pada ketiga dan keempat hijriyah, ilmu tasawuf pun berkembang dan pada abad ini tasawuf lebih fokus pada perbaikan akhlak atau tasawuf akhlak dimana akhlak terpuji menjadi salah satu hal utama yang harus dimiliki umat muslim. (baca hubungan akhlak dengan iman islam dan ihsan dan hubungan akhlak dengan tasawuf dalam islam)
- Abad kelima hijriyah dan seterusnya
Barulah pada abad kelima hijriyah muncul pengaruh ilmu dan budaya bangsa barat terutama filsafat bangsa Yunani yang mulai mmepengaruhi paham tasawuf dalam agama islam dan kemudian dikenql dengan istilah tasawuf falsafi. Banyaknya kalangan yang tidak menyetujui tasawuf falsafi pada abad itu dan akhirnya seorang cendekiawan muslim yakni Al Ghazali menetapkan dasar atau landasan pokok tasawuf berdasarkan Alqur’an dan sunnah dan yang selanjutnya dikenal sebagai tasawuf sunni.(baca juga tasawuf akhlaqi dan hubungan tasawuf dengan ilmu kalam)
Sumber Tasawuf Sunni
Tidak seperti aliran tasawuf laiinya yang berlandaskan pemikiran islam dan budaya serta faklsafah bangsa barat, tasawuf sunni bersumber dari Alqur’an dan hadits yang merupakan pedoman hidup bagi manusia didunia. Beberapa dalil yang mendasari ilmu tasawuf antara lain sebagai berikut
“Tidaklah para hamba yang beribadah kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku fardhukan kepadanya. Dan hamba yang beribadah kepada-Ku dengan perbuatan-perbuatan sunat, maka Aku juga mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku adalah pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatan yang ia gunakan untuk melihat, tangan yang ia pakai memegang dan kaki yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, maka Aku akan melindunginya
Dasar ilmu tasawuf atau ilmu kebatinan juga disebutkan juga dalam surat Almaidah ayat 54 secara eksplisit yakni mengenai orang beriman dan kecintaan kepada Allah SWT berikut ini
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (Qs Al Maidah : 54)
Manfaat Tasawuf Sunni
Seseorang yang mengamalkan ilmu tasawuf terutama tasawuf sunni tentu akan memiliki jiwa atau batin yang lebih tenang, hati yang dermawan serta tidak mudah terpikat oleh gemerlap dunia yang bisa mendatangkan kemudharatan. Tasawuf yang diamalkan akan membuat orang lain merasa nyaman dan pelakunya akan lebih ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT.
Dengan kata lain, mempelajari ilmu tasawuf dapat melengkapi ilmu-ilmu lainnya dan membuat seseorang senantiasa rendah hati meskipun ia memiliki banyak ilmu maupun materi. Tasawuf dapat dilakukan dengan mempelajari ilmu agama dengan benar dan memahami maknanya serta dengan berzikir dan beribadah kepada Allah SWT. Wallahu A’lam Bisshawab. (baca juga hubungan akhlak dengan iman dalam islam dan ilmu filsafat islam)