Shalat merupakan salah satu rukun Islam dan kewajiban seorang Muslim. Perintah untuk shalat wajib atau shalat fardhu sebanyak lima kali dalam sehari wajib dikerjakan. Sedangkan shalat sunnat merupakan pelengkap jikalau terdapat kekurangan dalam ibadah kita. Perintah shalat sendiri telah disebutkan berkali-kali dalam Alquran yang menjadi penegas bahwa shalat memang wajib dilakukan.
Dalam surah Al Baqarah ayat 45, Allah berfirman,
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya : ”Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”. (QS. Al Baqoroh : 45)
Begitu pula dalam ayat lainnya,
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ – 29:45
Artinya : “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( Q. S. Al-‘Ankabut 45 )
Allah berfirman, “Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (Q. S. Al-Baqarah ayat 110)
Allah kembali berfirman, “Dan kerjakanlah sholat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat.” (Q. S. An-Nuur ayat 56)
Baca juga :
Bahkan Allah juga memberikan ancaman kepada orang yang meninggalkan shalat.
Allah berfirman, “Pada hari betis disingkapkandan mereka dipanggil untuk bersujud, maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera.” (Q.S. Al Qalam : 43)
Allah berfirman, “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam surga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.” (QS. Al Mudatstsir : 38-47)
Setelah shalat, terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan. Salah satu amalan yang sering kita lihat adalah membaca hamdalah sambil mengusap wajah.
Amalan seperti ini sebenarnya tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah sehingga tidak perlu dilakukan, apalagi jika melakukannya setiap selesai shalat. Amalan yang dianjurkan Rasulullah setiap selesai shalat adalah berdzikir.
Dzikir yang diajarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seusai shalat adalah memperbanyak membaca istighfar.
Baca juga :
- Hukum Shalat Berjamaah Dengan Pacar
- hukum sholat jumat bagi wanita
- amalan hari jumat bagi wanita
- Shalat Jenazah
- Cara Melaksanakan Shalat Tahajud
Tsauban Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, “Setiap kali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat, beliau beristighfar 3 kali, lalu membaca:
اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Al-Walid – perawi hadis – bertanya kepada al-Auza’i, “Bagaimana cara beristighfar?”
Beliau mengatakan,
“Cukup kamu mengucapkan: Astaghfirullah… Astaghfirullah…” (HR. Muslim 591 dan Nasai 1261)
Tidak ada satu dalil pun yang menunjukkan bahwa Rasulillah mengajarkan untuk membaca hamdalah setelah selesai shalat. Terdapat banyak amalan yang dapat dilakukan sesuai sunnah Rasulullah. Dan berikut adalah cara berdzikir Rasulullah yang dapat kita amalkan.
Berdasarkan hadits al-Baraa’ bin ‘Azib Radhiyallahu anhu yang berbunyi :
Kami dahulu apabila telah sholat dibelakang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka kami senang berada disebelah kanannya yang ia menghadap kepada kami dengan wajahnya. [HR Muslim]
Beliau kemudian menyatakan bahwa Hadits ini menunjukkan beliau dahulu menghadap makmum (setelah selesai sholat). [Majmû’ Fatâwa 22/501)
Baca juga :
Rasulullah SAW telah mensyari’atkan dzikir setelah shalat bagi umatnya. Di antaranya: “Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wa huwa ‘ alaa kulli syai in qadiir, Laa haula wala quwwata illa billah, laa ilaaha illallahu wala na’budu illa iyyahu, lahul ni’matu walahul fadhlu walahus sana’ul hasan, laa ilaaha illallahu mukhlisina lahuddin walau karihal kaafirun, Allahumma laa mani ‘ aa lima a’ thaita wala mu’ thiya lima mana’ ta, wala yanfa’u dzaljaddi minkal jaddu. ”
Yang artinya, “Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau beri, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (siksa)-Mu.”
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa setelah shalat Maghrib dan Shubuh membaca ‘Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu, yuhyiy wa yumiytu wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir,’ sebanyak 10x Allah akan tulis setiap satu kali 10 kebaikan, dihapus 10 kejelekan, diangkat 10 derajat, Allah lindungi dari setiap kejelekan, dan Allah lindungi dari godaan syetan yang terkutuk.” (HR. Ahmad IV/227, at-Tirmidzi no.3474). At-Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan gharih shahih.”
Baca juga :
- Hukum Menahan Kentut Saat Sholat
- Hukum Keluar Air Mazi dengan Sengaja
- Hukum Mengeluarkan Air Mani dengan Sengaja
- Cara Berwudhu yang Benar
Kemudian beliau membaca tasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, lalu membaca tahmid sebanyak tiga puluh tiga kali dilanjutkan dengan membaca takbir sebanyak tiga puluh tiga kali juga. Dan untuk menyempurnakannya menjadi seratus, beliau mengucapkan: “Laa ilaaha Illallahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahua ‘alaa kuli syai in qadir”.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membaca kalimat tersebut setiap selesai shalat, akan diampuni kesalahannya, sekalipun seperti buih di lautan.” (HR. Muslim no.597, Ahmad II/371,483, Ibnu Khuzaimah no.750 dan al-Baihaqi II/187)
Setelah mengucap doa tersebut Rasul melanjutkan dengan membaca ayat kursi, surat al ikhlas, surat Al-falaq dan surat an-Nas.
Ketiga surat tersebut (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan an-Nas) dibaca setiap kali selesai shalat fardhu. Masing-masing surat disunnahkan untuk dibaca tiga kali setelah shalat maghrib dan shubuh.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang membacanya setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk Surga selain kematian.” (HR. An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah’ no.100 dan Ibnus Sunni no.124 dari Abu Umamah rahimahullah, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani)
Demikianlah artikel tentang hukum membaca hamdalah setelah shalat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kota semua. Aamiin.