Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita yang mulia sebagai bagian dari hukum beradab dengan Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Sesungguhnya seorang mu’min mengetahui bahwa dirinya akan berdiri di hadapan Allah dan akan dimintai pertanggungjawaban atas amalan amalan yang diperbuat oleh pendengaran, penglihatan dan hatinya. Allah berfirman, “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isra’: 36)
Dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi shallallau ‘alaihi wa sallam bahwasanya, beliau bersabda tentang kiamat menurut islam, “Tidaklah bergeser kaki anak adam di hari kiamat di hadapan Rabb nya sampai ditanya tentang lima perkara (yaitu): umurnya bagaimana dia lalui, masa mudanya bagaimana ia habiskan, hartanya darimana ia dapatkan dan bagaimanan ia belanjakan, serta tentang apa yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.”
Oleh karena itu, sudah selayaknya bagi setiap muslim untuk instropeksi diri dan melakukan cara agar terhindar dari sifat munafik, mempersiapkan dirinya untuk menghadapi pengadilan Allah Yang Maha Adil, menjaga diri dan keluarga Nya dari api neraka. Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Akan tetapi, sudah menjadi sunnatullah bahwa Iblis beserta bala tentaranya selalu berusaha untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus agar masuk salah satu jenis neraka dalam islam. Iblis berkata, sebagaimana dikisahkan oleh Allah di dalam Al Qur’an, “Iblis berkata: “Demi kemulian Mu, akan aku sesatkan mereka semuanya” (QS. Shood: 82) Iblis juga berkata, “Ya Rabbku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya,” (QS. Al Hijr: 39)
Oleh karena itu, Iblis serta bala tentaranya mengerahkan seluruh tenaga, potensi yang dimilikinya dan mengatur strategi strategi dalam rangka menyesatkan manusia dari jalan yang lurus dengan segala cara dan sarana yang dimilikinya sehingga jauh dari jenis surga dalam islam.
Iblis berkata, “Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar benar akan (menghalang halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari arah depan mereka, dari arah belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al A’raaf: 16 17)
Di antara sarana Iblis untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus adalah makluk yang bernama film horor. Bagaimana Islam sebagai agama yang lurus dan sempurna memandang tentang kemunculan ini? yuk simak selengkapnya, Hukum Menonton Film Horor dalam Islam. Tidak boleh menontot film horor, karena mengandung banyak kerusakan diantaranya
1. Kedustaan
Memerankan cerita cerita dusta yang jauh dari kenyataan dan realita. Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda “Hai orang orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allâh, dan hendaklah kamu bersama orang orang yang benar”. (QS At Taubah : 119)
2. Mengumbar aurat
“Ada dua golongan penghuni Neraka, yang belum pernah aku lihat, yaitu ; Suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi. Mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita wanita yang berpakaian tetapi telanjang, ia berjalan berlenggak lenggok menggoyangkan (bahu dan punggungnya) dan rambutnya (disasak) seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium aroma Surga, padahal sesungguhnya aroma Surga itu tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian.” (HR Muslim : 2128)
3. Merusak aqidah dan menimbulkan asumsi serta keyakinan yang bertentangan dengan aqidah Islam
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS Al Isra’ : 36).
4.Musik
Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda : “Kelak akan ada sekelompok kaum dari umatku yang akan menghalalkan zina, kain sutra (bagi lelaki), khamar, dan alat alat musik.” (HR. Bukhari : 5590)
5. Tak jarang film horor kadang malah memberikan pelajaran agar berbuat syirik ketika menjelaskan tata cara mengundang setan, meminta bantuan jin, pesugihan dll
Padahal Nabi Ibrahim alaihissalam senantiasa berdoa agar selalu dijauhkan dari kesyirikan : “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata : “Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak keturunanku daripada menyembah berhala berhala.” (QS. Ibrahim : 35).
6. Menyebabkan seseorang menjadi penakut, karena takut terhadap syaithan sehingga akan berkurang rasa takutnya terhadap Allāh Ta’ālā.
“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut nakuti (kamu) dengan kawan kawannya (orang orang musyrik Quraisy). Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada Ku, jika kamu benar benar orang yang beriman.” (QS Ali Imran : 175).
7. Berisi cerita tidak bermanfaat
Walaupun pada asalnya film horor (secara dzat) itu dibolehkan, namun yang lebih penting untuk dikaji adalah hukum penggunaan film horor di zaman kita sekarang ini. Tentu hampir tidak ada film horor tersebut digunakan untuk perkara yang bermanfaat, seperti penyebaran ilmu agama yang shohih, informasi tentang ilmu pengetahuan yang hukumnya adalah dibolehkan. Akan tetapi apabila film horor tersebut digunakan untuk penyebaran syi’ar syiar kekafiran, kemaksiatan, dan segala sesuatu yang menyelisihi syariat maka tidak diragukan lagi bahwa hukumnya berubah menjadi sesuatu yang dilarang.
8. Lebih banyak keburukan daripada kebaikannya
Hal ini berdasarkan kaidah, “Al hukmu ‘alal gholib (Hukum itu ditinjau dari keumumannnya).” Serta kaidah, “Menolak mudharat (bahaya) lebih didahulukan dari mengambil manfaat”. Dua kaidah di atas merupakan kaidah yang agung di dalam agama kita, agama Islam yang lurus,
agama yang menjaga para pemeluknya dari kehancuran serta kemudharatan yang akan menimpa mereka. Kaidah yang didasarkan pada firman Allah, “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS. Al Baqarah: 219).
9. Menyebarkan bid’ah
Sadar atau tidak sadar, film horor mempunyai andil yang besar dalam penyebaran kekufuran, bid’ah, khurofat dan kemaksiatan di tengah tengah umat. Betapa sering ritual ritual kesyirikan, bid’ah serta hal hal yang berbau khurofat muncul di televise. Di mana acara acara ini ditonton oleh kaum muslimin dan anak anak kaum muslimin yang banyak di antara mereka yang miskin ilmu. Tidak diragukan lagi, sedikit banyak mereka akan termakan oleh syubhat syubhat acara acara tersebut.
Betapa banyak kita temui di antara kaum muslimin yang meyakini adanya kemampuan orang yang telah meninggal untuk memberikan manfaat dan bahaya disebabkan oleh banyaknya cerita cerita hantu di film horor. Padahal menurut aqidah kaum muslimin, bahwa orang yang sudah meninggal itu tidak bisa memberikan manfaat dan bahaya serta mereka tidak bisa gentayangan sebagaimana yang disangka oleh orang orang jahil.
10. Tidak ada horor (hantu) dalam islam
“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat berbuat amal yang saleh yag telah aku tinggalkan. Sekali kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. dan di depan mereka ada barzah sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al Mukminun: 99 100). Ayat yang mulia ini menjelaskan dengan gamblang kepada kita bahwa orang yang sudah meninggal itu tidak bisa kembali lagi ke dunia karena ada dinding yang menghalanginya.
11. Sering dibumbui dengan adegan yang tidak sesuai syariat islam
Agama Islam yang hanif mengajarkan kepada para pemeluknya untuk menundukkan pandangan guna menjaga kesucian mereka. Allah berfirman, “Katakanlah kepada orang laki laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An Nur: 30). “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya..” (QS. An Nur: 31)
12. Membuat rasa takut dan prasangka buruk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tali keimanan yang paling kokoh adalah bersikap loyal karena Allah, memusuhi kareana Allah, cinta karena Allah serta benci karena Allah” Sungguh akidah yang agung ini telah terkikis sedikit demi sedikit dengan semakin banyaknya acara acara di Film horor. Betapa banyak kita temui anak anak islam yang begitu ngefans (gandrung yang gak ketulungan) dengan para aktor atau aktris film horor.
Tidak ada yang membuat mereka ngefans dengan para aktor atau aktris film tersebut kecuali karena kelihaian para penebar fitnah tersebut dalam berakting. Padahal mungkin saja para bintang film horor tersebut adalah orang yang fasik, peminum arak, tukang mempermainkan wanita atau bahkan orang kafir. Sampai sampai gaya gaya mereka yang tidak tahu malu dalam berakting pun ditirukan oleh sebagian anak anak kaum muslimin.