Ramadhan merupakan bulan yang paling didambakan dan dinantikan oleh seluruh umat islam. Terlebih lagi bagi bulan ini datangnya hanya satu tahun sekali dan hanya berlabgsung selama satu bulan. Bulan ini menjadi begitu iatimewa sebab, Allah SWT begitu memanjakan umat muslim dengan memenerikan limpahan pahala dan berkah atas kebaikam yang dilakukan sebagaimana pahala sahur di bulan ramadhan . Poin paling penting pada bulan ini adalah kewajiban untuk pelaksaan puasa dengan menahan lapar dan hais serta hawa nafsu selama satu bulan.
Bagi muslim laki-laki tentunya akan bisa lebih fokus dalam menjalankan ibadah ramadhan selama sebulan penuh dalam do’a menyambut ramadhan . Sebab secara kodrati tentu mereka tidak mengalami siklus menstruasi sebagaimana wanita yang akan menghambat puasa ramadhan menjadi full. Namun, dalam kondisi lain tentu saja terdapat situasi yang urgent. Misalnya sakit yang membuat tidak bisa menjalankam ibadah puasa atau sedang dalam kondisi diperjalanan (Musyafir).
Sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut :
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).
Dijelaskan dalam firmanNya bahwa Allah SWT tidak menganjurkan untuk memaksakan kemampuan diri. Jika memang tidak kuat maka tentu akan ada kelonggaran yang diberikan. Dimana boleh tidak melakukan ibadah puasa pada saat itu. Namun, tentunya dengan catatan bahwa harus mengganti ibadah puasa tersebut pada waktu lainnya. Untuk membahasnya lebih jauh berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai 13 Cara Mengganti Puasa Ramadhan Bagi Laki – Laki beserta dalilnya.
1. Tidak Ada Kewajiba Mengqodho’ Jika Meninggalkam Puasa dengan Sengaja
Syaikh Ibnu Utsaimin rohimahulloh menjelaskan,
“Amalan ketaatan seperti puasa, sholat, zakat dan selainnya yang ditinggalkan tanpa ada udzur, ibadah-ibadah tersebut tidak ada kewajiban qodho’, dan taubatlah yang nanti akan menghapuskan kesalahan-kesalahan tersebut. Jika dia bertaubat kepada Alloh dengan sesungguhnya dan banyak melakukan amalan sholih, maka itu sudah cukup daripada mengulangi amalan-amalan tersebut.”
Pendapat diatas menuyebutkan bahwa jika seorang muslim meninggalkan kewajiban seperti puasa dengan tidak sengaja maka ia diwajibkan untuk menqodho. Maka dalam hal ini, seorang laki-laki yang meninggalkan ibadah puasa dengan sengaja ia tidak diperkenankan untuk menqodho’. Sebagai penebus atas hal tersebut adalah dengan melakukan taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh sebagaimana amalan dzikir di bulan ramadhan .
2. Mengqodho
Allah Ta’ala berfirman,
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 184).
Dalam firman ini Allah menegaskan bahwa jika dalam kondisi tertentu, misal sakit atau musyafir. Maka seorang laki-laki yang meninggalkan puasanya diberi kewajiban untuk mengqodho’. Qodho’ sendiri merupakan bentk penggantian puasa yang dilakukan di luar bulan ramadahan. Hal ini merupakam bentuk penebusan atas ketidaksengajaaan karena telah meninggalkan ibadah wajib puasa.
3. Wajib Menganti dengan Jumlah yang Sama
Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala :
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. (QS. Al-Baqoroh: 185).
Berikutnya Cara Mengganti Puasa Ramadhan Bagi Laki – Laki adalah dilakukan dengan menganti puasa dalam jumlah yang sama. Jumlah yang dimaksud disini adalah jumlah puasa yang ditinggalkan. Misalnya selama 3 hari tidak menjalankan puasa wajib, maka yang wajib di bayar adalah tiga hari tersebut.
4. Mengganti Di Luar Bulan Ramadhan
Kewajiban mengganti puasa ramadhan wajib dilakukan sebagaimana pahala shalat dhuha di bulan ramadhan . Wajib artinya bahwa jika tidak di bayar maka hukumnya akan berdosa. Ketentuan mengganti puasa ini harus di lakukan di luar bulan ramadhan. Dimana dapat dilakukam setelah ramadhan pada tahun tersebut selesai.
5. Niat Mengganti Puasa
Paling utama yang harus dilakukan bagi laki-laki yang meninggalkan puasa tentunya adalah memiliki niat untuk menggantinya. Meskipun hanya satu hari namun sesuatu yang telah melekat sebagai kewajiban artinya tidak dapat diganggu gugat. Pada faktanya malah banyak yang meremehkan hal ini, sehingga sampai pada bulan ramadhan ditahun berikutnya tiba hutang puasa di tahun kemarin belum diganti. Tentunya hal yang demikian akan sangat merugi.
6. Diganti Sebelum Jatuhnya Bulan Ramadhan di Tahun Selanjutnya
Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan,
وَيؤْخَذ مِنْ حِرْصهَا عَلَى ذلك في شَعْبَان: أَنَّهُ لا يجُوز تَأْخِير الْقَضَاء حَتَّى يدْخُلَ رَمَضَان آخر
Disimpulkan dari semangatnya A’isyah untuk mengqadha puasa di bulan sya’ban, menunjukkan bahwa tidak boleh mengakhirkan qadha puasa ramadhan, hingga masuk ramadhan berikutnya. (Fathul Bari, 4/191).
7. Tidak Wajib Dilaksanakan Berurutan
Cara mengganti puasa bagi laki-laki adalah wajib diganti namun dengan ketentuan tidak wajib dilaksanakan secara berurutan. Dibolehkannya hal ini adalah adalah berdasarkan pada hadist berikut :
فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqoroh: 185). Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tidak mengapa jika (dalam mengqodho’ puasa) tidak berurutan”.
Yang dimaksud dengan tidak wajib berurutan disini adalah misalnya kita memiliki kewajiban 3 hari untuk mengganti puasa. Maka boleh dilakukan dua hari di bulan dzulhidjah dan satu hari di bulan sya’ban.
8. Disunnahkan Diganti Berurutan
Terdapat pendapat lain bahwa sebaiknya kewajiban mengganti puasa ramadhan dilakukan secara berurutan. Hal ini merupakan pendapat Ibnu Taimiyah bahwa qadha’ puasa lebih afdhol berturut-turut karena akan lebih cepat lepas dari beban kewajiban. Ia berkata, “Disunnahkan qadha’ puasa Ramadhan secara berturut-turut. Jika tidak bisa dilakukan secara berturut-turut, maka tidak mengapa terpisah-pisah.” (Majmu’ Al Fatawa, 24: 136). Seperti itu pun tidak dihukumi makruh menurut Ibnu Taimiyah.
Selain itu, Sabda Rasulullah SAW:
قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ
“Qadha’ (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. ” (HR. Daruquthni, dari Ibnu ‘Umar)
9. Dilakukan Dengan Semangat
Sebaiknya segala sesuatu dilakukan dengan semangat sebagaimana pahala mengaji di bulan ramdhan dan pahala bersedekah di bulan ramadhan . Apalagi bentuk ibadah yang memang telah menjadi sebuaj kewajiban. Maka dari itu, cara mengganti puasa ramadhan bagi laki-laki adalah melakukannya dengan penuh semangat. Dengan demikian maka and abisa melewatinya dengan mudah.
10. Menyegerakan Menggantinya
Cara mengganti puasa ramadhan bagi laki-laki selanjutnya adalah dianjurkan untuk segera menggantinya. Secara analogi saja hutang kepada sesama manusia harus di bayar. Apalagi ini merupakan hutang yang kewajiban membayarnya pasti harus disegerakan.
11. Dilakukan Sebagaimana Pada Bulan Ramadhan
Mengganti puasa ramdahan dibulan lain dilakukan sebagaimana anda berpuasa ramadhan. Tidak ada ketentuan khusus, anda juga disunnahkan untuk makan sahur sebagaimana hukum sahur di bulan ramadhan sebelum subuh. Waktu berbuka tiba pun ketika adzan magrib mulai berkumandang.
12. Dilakukan dengan Sungguh-Sungguh
Meskipun hanya ibadah pengganti tentunya harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Dengan demikian maka anda akan bisa lebih fokus dalam melaksanakan ibadah. Hasilnya pasti ibadah anda akan lebih optimal dan dapat mendatangkan pahala.
13. Membayar Kifarat
Pendapat mengganti puasa ramadhan dengan kifarat masih mengalami perdebatan. Hal ini didasari oleh Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Dia harus membayar fidyah dengan memberi makan orang miskin”,
Namun terdapat pendapat lain yang menyatakan :
Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (QS. Al-aqarah: 184).
13 Cara Mengganti Puasa Ramadhan Bagi Laki – Laki beserta dalilnya. Tentunya dapat menjadi panduan bagi anda untuk lebih berfokus dalam melaksanakan ibadah puasa ramadhan. Selamat menjalankan ibadah puasa dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.