Hukum Mengumandangkan Adzan dan Keutamaannya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Adzan adalah seruan umat muslim untuk menunaikan ibadah shalat. Bila adzan tiba, itu berarti waktu shalat telah datang dan umat muslim diwajibkan untuk menyegerakan shalat. Lantas apa hukum mengumandangkan adzan? Simak penjelasan di bawah ini.

Mengenal Kata Adzan

Adzan secara bahasa adalah pemberitahuan. Secara istilah, adzan mengacu pada rangkaian dzikir tertentu yang disyariatkan pada asalnya untuk memberitahukan masuknya waktu shalat lima waktu. Adzan disyariatkan tanpa khilaf ulama.

Ada ulama yang menyebutkan bahwa adzan adalah kalimat tertentu yang karenanya kedatangan waktu shalat wajib dapat diketahui oleh masyarakat.

Agama islam mewajibkan shalat guna sebagai ketakwaan kepada Allah SWT. Bahkan nabi Muhammad SAW pun melaksanakan shalat dan letih untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk mengetahui apakah sudah masuk waktu shalat maka Rasul memerintah Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan adzan di zamannya. Ketahui pula biografi Bilal Bin Rabah.

Adzan dikumandangkan dengan kalimat-kalimat seruan dan mengajak. Adzan juga dikumandangkan harus dengan suara yang bisa terdengar oleh banyak orang, agar mereka tahu bahwa waktu shalat telah tiba, supaya para kaum muslim bisa bersiap-siap untuk mendatangi tempat ibadah dan melaksanakan shalat.

Allah SWT berfirman dalam surah at-Taubah ayat 3 yang berbunyi :

وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ۙ وَرَسُولُهُ ۚ فَإِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Artinya : “Dan (innilah) suatu pemakluman daripada Allah SWT dan Rasul-nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyirikin) bertaubat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” (QS. At-Taubah : 3)

Dalam surah tersebut, kata adzan memiliki arti menyampaikan informasi bahwa Allah dan Rasul melepas diri dari orang-orang musyrik. Ketahui pula tata cara adzan yang benar.

Hukum Mengumandangkan Adzan

Jadi hukum mengumandangkan adzan adalah fardhu kifayah, jika salah satu dari penduduk di daerah diharuskan mewakili untuk mengumandangkan adzan, seperti pada sabda Rasulullah SAW,

“Jika waktu shalat telah tiba, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan untuk kalian, dan hendaklah orang yang paling tua diantara kalian mengimami kalian.” (Muttafaq alaih).

Diriwayatkan dari Al-Bukhari bahwa Rasulullah SAW bersabda mengenai sunahnya adzan bagi musafir dan penghuni padan pasir.

“Jika engkau bersama kambing-kambingmu, atau di padang pasirmu, maka adzanlah untuk shalat dan tinggikan suaramu ketika adzan karena tidaklah jin, manusia dan apa saja yang mendengar suara muadzin melainkan menjadi saksi baginya pada hari kiamat.”

Hukum mengumandangkan adzan adalah keharusan bagi seorang muslim namun tidak wajib, dan apabila sudah dilakukan oleh salah seorang muslim maka anjuran atas muslim yang lain otomatis gugur.

Adzan biasanya dilakukan ketika akan shalat fardhu jamaah. Lantas bagaimana jika tidak berjamaah karena sebuah kondisi yang krisis seperti saat pandemi covid-19? Apakah diharuskan adzan?

Maka hukumnya menjadi sunnah kifayah. Tetap diharuskan adzan dan iqomah. Disyariatkan untuk shalat wajib lima waktu.

Keutamaan Adzan

Adzan memiliki keutamaan, khususnya bagi orang yang mengumandangkan adzan sendiri yakni muadzin dianataranya adalah :

1. Memperoleh Kemuliaan di Hari Kiamat

Sebuah hadits meriwayatkan dari HR. Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah bahwa,

“Sesungguhnya para muadzin itu adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.”

Maksud dari leher panjang ini adalah orang yang paling banyak pahalanya, paling banyak pengharapan ampunan dari Allah SWT, paling bagus alasan amal perbuatannya dan orang yang paling dekat dengan Allah SWT. Ketahui pula hukum menjawab adzan yang baik dilakukan.

2. Memperoleh Jaminan Surga

Abu Hurairah berkata,

“Suatu ketika, kami sedang berada bersama Rasulullah SAW, lalu kami melihat Bilal mengumandangkan adzan. Setelah selesai lalu Rasul bersabda, “Barang siapa mengatakan seperti ini dengan penuh keyakinan, maka dia dijamin masuk surga.” (HR. Nasa’i).

“Barang siapa yang adzan selama 12 tahun, maka wajib baginya mendapatkan surga. Setiap adzan yang dilakukannya setiap hari akan mendapatkan 60 kebaikan. Dan dengan iqamahnya, Ia dicatat mendapatkan 30 kebaikan.” (HR. Ibnu Majah).

“Sekiranya orang-orang mengetahui akan rahasia keutamaan adzan dan rahasia shaf pertama, niscaya mereka akan berebutan meraihnya meski dengan cara mengundi. Dan seandainya mereka mengetahui rahasia keutamaan yang ada pada waktu panasnya saat dzuhur, niscaya mereka akan berebut mengerjakan shalat pada saat itu. Dan seandainya mereka mengetahui rahasia keutamaan yang ada pada waktu isya dan subuh, niscaya mereka akan mendatanginya untuk melakukan shalat keduanya walaupun harus dengan cara merangkak.” (HR. Muslim).

3. Mendapatkan Pengampunan

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa,

“Orang yang adzan akan diampuni kesalahannya oleh Allah SWT sepanjang suaranya. Dan akan menjadi saksi baginya segala apa yag ada di bumi, baik yang kering ataupun yang basah. Sedangkan, orang yang menjadi saksi shalat akan dicatat baginya pahaladua puluh lima shalat akan dicatat baginya pahala dua puluh lima shalat dan akan diampuni darinya dosa-dosa antara keduanya.” (HR. Abu Daud dan Nasa’i).

Demikianlah pembahasan tentang hukum mengumandangkan adzan. Semoga kita semua semakin bertambah ilmu dan wawasannya serta dapat mengamalkannya. Aamiin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn