Hukum Tidak Sengaja Mendahului Imam Ketika Shalat Berjamaah

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kita saat melakukan shalat berjamaah, sering kali lupa kalau kita sedang diimamin dan melaksanakan shalat berjamaah. Dan secara tidak sengaja mendahului gerakan shalatnya. Kemudian, apa hukum tidak sengaja mendahului imam ketika shalat berjamaah? Simak selengkapnya disini.

Berdasarkan Qoul Ashoh, apabila makmum langsung berdiri karena lupa, padahal imam sedang melakukan tasyahud awal, maka makmum wajib duduk kembali mengikuti tasyahud awal bersama imam.

Baca juga tentang Hukum Lupa Bacaan ShalatHukum Lupa Rakaat Shalat Kedudukan Shalat Dalam IslamHukum Menguap Ketika Shalat, dan Dosa Meninggalkan Shalat

Atau apabila, imam sudah melaksanakan sujud ke dua sedang makmum langsung berdiri karena lupa, maka makmum langsung melaksanakan sujud ke dua bersama imam dan hukumnya wajib.

Dari sini kita bisa simpulkan, makmum harus mengikuti semua gerakan yang imam buat. Hal ini dikarenakan, shalat berjamaah pada dasarnya wajib mengikuti imam. Jadi apabila kita salah gerakan, atau mendahului gerakan imam, makmum harus kembali mengikuti gerakan imam.

Baca juga tentang Hukum Shalat Berjamaah dengan Wanita yang Bukan MuhrimHukum Meninggalkan Shalat Dengan Sengaja Keutamaan Shalat Tahiyatul Masjid, dan Hukum Meninggalkan Shalat Jumat Dengan Sengaja

Hal ini diperjelas dalam Kitab Al Mughni dibawah ini:

– Almughni al muhtaj juz 1 halaman 286

(وللمأموم) إذا انتصب ناسياً وجلس إمامه للتشهُّد الأول، أو نهضا سهواً معاً ولكن تذكر الإمام فعاد قبل انتصابه وانتصب المأموم، (العود لمتابعة إمامه في الأصح) لأن المتابعة فرض فرجوعه رجوع إلى فرض لا إلى سنة؛ والثاني: ليس له العود بل ينتظر إمامه قائماً لأنه متلبس بفرض وليس فيما فعله إلاَّ التقدّم على الإمام بركن.

– Bughyatu Al mustarsyidin halaman 27 :

(مسألة): إذا ترك المأموم القنوت وهوى للسجود ناسياً لزمه العود، وإن نوى المفارقة أو لحقه الإمام إلى السجود عند (حج) قال: ثم إن تذكر أو علم وإمامه في الاعتدال أو السجود الأول عاد المأموم إلى الاعتدال، أو وقد رفع رأسه من السجدة الأولى وافقه وأتى بركعة بعد سلام إمامه اهـ وقال (م ر) تبعاً للمجموع والتحقيق والجواهر والأنوار: إذا نوى المفارقة أو لحقه الإمام إلى السجود فلا يلزمه العود.

Sebaiknya bagi makmum mengikuti imamnya, Makmum tidak boleh mendahului imamnya dalam gerakan-gerakan sholatnya berdasarkan hadits nabi SAW:bahwasanya di jadikanya imam agar ia menjadi imam denganya ketaika ia takbir maka bertakbirlah,ketika ia rukuk maka rukuklah dan janganlah kalian menyalahi kepadanya (tidak mengikuti gerakan imamnya).ketika ia (imam) mengucapkan Sami’a allhu liman hamidahu,maka berdoalah Robbana laka al hamdu,ketika imam sujud maka kalian sujudlah,dan jangan mengangkat (dari sujud) sebelum imamnya.

Jika makmum bertakbirotul ihrom sebelum imamnya atau bersamaan imamnya maka sholatnya tidak sah karena sholatnya makmum bergantungan dengan sholatnya imamnya sebelum sahnya sholatnya imam maka tidak sah sholatnya makmum jika mendahului atau berbarengan dengan takbirnya imam.

فصل في مُتَابَعَةِ المَأْمُومِ إمَامَهُ: وَيَنْبَغِى لِلْمَأْمُومِ أَنْ يَتْبَعَ الإمَامَ، وَلاَ يَتَقَدَّمَهُ فِي شَيْءٍ مِنَ الأَفْعَالِ، لِمَا رَوَى أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ؛ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «إنَّمَا جُعِلَ الإمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ، فَإذَا كَبَّرَ، فَكَبِّرُوا، وَإذَا رَكَعَ، فَارْكَعُوا، وَلاَ تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ، فَإذَا قَالَ: سَمِعَ الله لِمَنْ حَمِدَهُ، فَقُولُوا: رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ، وَإذَا سَجَدَ، فَاسْجُدُوا، وَلاَ تَرْفَعُوا قَبْلَهُ» .فَإنْ كَبَّرَ قَبْلَهُ أَوْ كَبَّرَ مَعَهُ لِلإحْرَامِ، لَمْ تَنْعَقِدْ صَلاَتُهُ، لأَنَّهُ عَلَّقَ صَلاَتُهُ بِصَلاَتِهِ قَبْلَ أَنْ تَنْعَقِدَ، فَلَمْ تَصِحَّ،
Semoga penjelasan ini membantu. Aamiiin ya Rabbal A’lamiin
fbWhatsappTwitterLinkedIn