Isi Khutbah Rasulullah Untuk Bulan Ramadhan

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menyambut datangnya bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan para sahabatnya. Isi khutbah Rasulullah untuk bulan Ramadhan adalah beliau menyampaikan beberapa keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan.

Baca juga :

Adapun isi khutbah akhir Sya’ban Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan adalah sebagai berikut.

“Wahai manusia, sesungguhnya telah menaungi kamu bulan yang agung dan penuh berkah. Bulan yang didalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan itu Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain.

Ramadhan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan, pada bulan itu rizki orang-orang mukmin ditambah. Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikitpun.

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kami tidak semua memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain.”

Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu.”

Dialah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan dan maghfirah, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka. Barang siapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka.

Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan. Dua bagian yang pertama ialah bersaksi dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan hendaklah memohon ampunan kepada-Nya. Dua bagian yang kedua yaitu kamu memohon (dimasukkan ke dalam) surgaa dan berlindung dari api neraka.

Siapa yang memberi minuman kepada orang yang berpuasa niscaya Allah memberi minum kepadanya dari telagaku, suatu minuman yang seseorang tidak akan merasa haus dan dahaga lagi sesudahnya, sehingga ia masuk ke dalam surga.”

(Hadits dhaif, riwayat Ibnu Khuzaimah : 1870, al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman : 3455, redaksi hadits di atas riwayat Ibnu Khuzaimah)

Sebagian ahli berpendapat bahwa hadits di atas berstatus dhaif. Terkait hal ini, Imam Ahmad bin Hambal menyatakan pandangannya tentang hadits dhaif, salah satunya adalah sebagai berikut.

“Beramal dengan hadits yang dhaif lebih utama dari menggunakan qiyas (analogi).”

Berdasarkan pandangan Imam Ahmad bin Hambal di atas, hadits tersebut masih bisa ditoleransi karena berkaitan erat dengan keutamaan amal. Adapun beberapa keterangan dalam hadits ini, menurut para ahli, memiliki banyak persamaan dengan yang disebutkan dalam hadits yang lebih shahih.

Baca juga :

Demikianlah ulasan singkat tentang isi khutbah Rasulullah untuk bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn