12 Cara Menyiapkan Diri Menyambut Bulan Ramadhan dan Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ramadhan sudah di ujung mata. Tidak seharusnya kita berdiam diri dalam menyambut bulan suci ini. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam menyambut bulan Ramadhan. Berikut ini adalah beberapa cara terbaik dalam menyambut bulan penuh berkah dan cara menyiapkan diri menyambut bulan ramadhan ini.

1. Puasa sunnah

Salah satu ibadah dalam bulan Ramadhan adalah puasa Ramadhan, maka dari itu sebaiknya kita juga menyiapkan diri dalam berpuasa dengan melakukan puasa sunnah.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW senantiasa puasa Senin dan Kamis. Dikatakan kepada beliau,

“Wahai Rasul, engkau senantiasa puasa Senin dan Kamis.”

Beliau menjawab,

“Sesungguhnya pada setiap hari Senin dan Kamis Allah SWT mengampuni dosa setiap Muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan. Allah berfirman, ‘Tangguhkanlah keduanya sampai keduanya berdamai’.” (HR. Ibnu Majah).

Rasul SAW bersabda kepada Abu Dzar Al-Ghifari RA,

“Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa setiap bulan, maka puasalah tanggal 13,14 dan 15.” (HR. Tirmidzi).

2. Memperbarui taubat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُون

“Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.”

Allah ta’ala berfirman,

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٣١)

“Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An Nuur: 31).

Baca juga :

3. Perbanyak doa

Mu’alla bin al-Fadhl berkata,

“Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)

4. Menyelesaikan qadha puasa

Dari Abu Salamah, dia berkata, saya mendengar ‘Aisyah radhiallahu ’anha berkata:

“Aku memiliki kewajiban berpuasa dari bulan Ramadan lalu, dan aku baru dapat mengqadanya pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, no. 1849, dan Muslim, no. 1146)

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata:

“Dari keseriusan beliau (mengqadha) pada bulan Sya’ban disimpulkan bahwa hal itu menunjukkan tidak diperkenankan mengakhirkan qadha sampai memasuki bulan Ramadan berikutnya.” (Fathul Bari, 4/191)

5. Menuntut ilmu

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).

Baca juga :

6. Perbanyak baca Al Quran

Salamah bin Kuhail berkata: Dahulu dikatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan bacaan (Al-Qur’an).

Adalah Amr bin Qais apabila memasuki bulan Sya’ban, beliau menutup tokonya, lalu berkonsetrasi membaca Al-Qur’an.

Abu Bakar Al-Balkhi berkata:

“Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadan adalah bulan memanen tanaman.”

Dia juga berkata:

“Perumpamaan bulan Rajab bagaikan angin, sedangkan perumpamaan Sya’ban bagaikan mendung dan perumpamaan Ramadan bagaikan hujan. Barangsiapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiram pada bulan Sya’ban, bagaimana dia akan memanen di bulan Ramadan.”

Kini bulan Rajab telah berlalu, lalu apa yang akan anda kerjakan pada bulan Sya’ban jika anda ingin bertemu dengan bulan Ramadan. Demikianlah halnya keadaan Nabi anda dan salaf (pendahulu) umat ini di bulan yang barokah. Maka, dimana posisi anda dari amalan dan derajat tersebut?

7. Perbanyak sedekah

Rasul bersabda,

أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ

“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut[1]. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari no. 1433 dan Muslim no. 1029, 88)

8. Perbanyak zikir

Dari ‘Abdullâh bin Busr Radhiyallahu anhu berkata,

“Seorang Badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata, ‘Wahai Rasûlullâh, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak pada kami. Beritahukanlah kepada kami sesuatu yang kami bisa berpegang teguh kepadanya ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah lidahmu senantiasa berdzikir kepada Allâh Azza wa Jalla”

(Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya (IV/188, 190); at-Tirmidzi (no. 3375). Beliau berkata, “Hadits ini hasan gharib.”; Ibnu Majah (no. 3793) dan lafazh ini miliknya. Ibnu Abi Syaibah (X/89, no. 29944); Al-Baihaqi (III/371))

9. Menjaga kesehatan

Allah berfirman,

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (Q.S. Al Maidah : 88).

“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Q.S Al Baqarah : 168).

Baca juga:

10. Perbanyak shalat malam

Allah berfirman,

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ

“Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu….” [Al-Israa’/17: 79]

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا

“Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” [Al-Insaan/76: 25-26].

وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ

Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.” [Qaaf/50: 40].

11. Menjaga lidah

Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.

Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12]

Baca juga:

12. Menjaga pandangan

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24] : 30).

Itulah 12 cara menyambut bulan Ramadhan yang sebaiknya dilakukan. Semoga kita semua bisa menyambut Ramadhan tahun ini dengan baik dan mendapatkan ridho Allah SWT dalam beribadah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn