Hukum Berputus Asa Menurut Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebagai manusia, tentunya kita tidak pernah lepas dari berbagai macam cobaan, ujian atau musibah. Cobaan, ujian atau musibah ini seolah datang silih berganti. Terkadang kita merasa cobaan, ujian atau musibah yang dihadapi sangatlah berat hingga membuat kita putus harapan. Tak jarang, sebagian dari kita justru mengambil jalan pintas untuk mengatasi cobaan, ujian atau musibah yang dihadapi. Misalnya, beberapa waktu lalu terbetik kabar seorang ibu dengan sadar menyuruh ketiga anaknya untuk minum racun bersama sang ibu karena tidak mampu menanggung beratnya beban hidup. Tak lama kemudian mereka pun ditemukan tewas di rumah mereka.

Kisah singkat di atas menunjukkan bahwa berputus asa dapat membawa ke arah yang negatif dan bahkan dilarang oleh agama yakni melakukan bunuh diri. Hukum bunuh diri dalam Islam sendiri adalah haram dan termasuk dosa besar. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita tidak diperkenankan untuk berputus asa ketika dihadapkan pada berbagai macam cobaan, ujian atau musibah karena bahaya putus asa dalam Islam salah satunya adalah sama derajatnya dengan kaum kafir. Dan sebaiknya kita juga harus mengetahui hukum berputus asa menurut Islam. Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf ayat 87, yang artinya,

“Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah kaum yang kafir.” (QS. Yusuf : 87)

Baca juga :

Mengapa Allah SWT memberikan cobaan, ujian atau musibah ?

Dalam Islam, Allah SWT memberikan manusia cobaan, ujian atau musibah merupakan tanda Allah sayang pada hamba-Nya dan agar manusia memperoleh keberkahan dan rahmat. Keberkahan dan rahmat ini hanya diperoleh oleh mereka yang tetap sabar menghadapi dan menjalani cobaan, ujian atau musibah dihadapi. Selain itu, salah satu cara menghadapi musibah dalam Islam adalah dengan mengucapkan Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’un”.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 155-157 yang artinya,

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang bersabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’un”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al Baqarah : 155-157)

Diriwayatkan dari Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sungguh menakjubkan keadaan orang mukmin, karena semua urusannya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan lalu ia bersyukur, maka yang demikian itu lebih baik baginya, dan ketika ia tertimpa kesusahan lalu ia bersabar, maka yang demikian itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim).

Dalam salah satu riwayat bahkan disebutkan ketika kita bersabar atas beragam cobaan, ujian atau musibah maka Allah SWT akan memberikan ganti di akhirat kelak berupa surga. Itulah salah satu keutamaan sabar dalam Islam.

Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah berfirman, “Jika Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya yang ia cintai, lalu ia bersabar, maka Aku akan memberinya surga sebagai gantinya.” (HR. Bukhari)

Baca juga :

Hikmah di balik cobaan, ujian, dan musibah

Sejatinya dibalik cobaan, ujian atau musibah yang dialami oleh manusia khususnya orang Mukmin ada beberapa hikmah yang diperoleh. Salah satunya adalah untuk menghapus dosa yang telah dilakukan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah seorang muslim tertimpa keletihan, sakit, penderitaan, kesedihan, siksaan, dan kesengsaraan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah pasti menghapus dosa-dosanya dengan itu semua.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hukum

Imam Syamsuddin Adz-Dzahabi dalam buku Dosa-dosa Besar (2007) menyatakan bahwa hukum berputus asa menurut Islam adalah haram dan termasuk dosa besar dalam Islam berdasarkan transkrip Dar Ash-Shabuni yang ditahqiq oleh Abdul Muhsin Qasim Al-Bazzaz.

Wallahu ‘alam.

Demikianlah ulasan singkat tentang hukum berputus asa menurut Islam. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn