Allah berfirman, Hanyalah yang memakmurkan Masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS At-Taubah 9:18)
Masjid adalah tempat ibadah umat Islam yang memiliki banyak fungsi. Bukan hanya sekedar menjadi tempat ibadah sebagai keutamaan membangun masjid dalam Islam, tapi juga beberapa fungsi lain yang membuat bangunan ini menjadi begitu istimewa. Berikut adalah beberapa fungsi masjid dalam Islam:
1. Tempat shalat
Fungsi utama masjid memang sebagai tempat ibadah. Disinilah tempat umat Islam melaksanakan shalat, baik shalat wajib atau shalat fardhu serta shalat Sunnah. Kata masjid sendiri berasal dari bahasa Arab “sajada, yasjudu, sujûdan”, yang berarti “sujud.”
Allah berfirman dalam al-Quran surat al-Jin (72): 18 : “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.”
Dari riwayat Jabir bin Abdullah, Rasulullah Saw. bersabda: “Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri.”
Baca juga:
- Kewajiban istri terhadap suami dalam islam
- Kewajiban suami terhadap istri
- Mendidik anak dalam islam
- hutang dalam islam
- pamer dalam islam
- hukum bertato dalam islam
2. Tempat ibadah lainnya
Allah berfirman dalam surat an-Nur (24): 36-37, yang artinya:
“Bertasbih kepada Allah dimasjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) membayarkan zakat.
Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.”
3. Tempat pendidikan
Masjid bukan hanya sekedar tempat melaksanakan ibadah, tapi juga sebagai tempat penyebaran pendidikan atau ilmu. Di masjid, banyak dilakukan kegiatan menambah ilmu seperti dakwah atau pengajian.
Dari Abdullah bin Umar bahwasannya seseorang sedang berdiri di masjid lalu ia bertanya, “Hai Rasulullah, dari arah manakah engkau memerintahkan kami untuk mulai membaca talbiyah dengan suara keras?” Rasulullah SAW menjawab.
“Penduduk Madinah membaca talbiyah dengan keras dari daerah Dzul Khulaifah, penduduk Syam dari arah Juhfah, dan penduduk Najd dari Qorn. Abdullah berkata
“Telah sampai berita kepadaku bahwa rasulullah bersabda, “Penduduk Yaman membaca talbiyah dengan keras dari arah Yalamlam”. (Hadits dikeluarkan oleh Bukhari, Al-Lu’lu’wal Majan, no. 735)
Baca juga:
- keutamaan berkurban
- keutamaan menjaga lisan dalam islam
- hukum sholat jumat bagi wanita
- ciri ciri wanita penghuni neraka
- hukum meninggalkan shalat jumat
- ciri ciri orang munafik
4. Tempat musyawarah
Masjid merupakan tempat yang penuh dengan ketenangan sehingga sangat cocok dijadikan sebagai tempat musyawarah. Umat Islam bisa melakukan musyawarah di masjid tentang berbagai perkara dengan lebih tenang karena masjid jauh dari setan yang dapat menimbulkan gangguan saat bermusyawarah.
5. Tempat pengadilan
Masjid yang jauh dari setan merupakan tempat yang tepat untuk mengadakan pengadilan dalam berbagai perkara. Di dalam masjid, masyarakat dapat mengambil keputusan dengan lebih tenang.
Malik berkata (Dep. Agama DIY, 2003: 9):
“Pelaksanaan qadha (peradilan) di dalam masjid merupakan kebiasaan yang telah lama dijalani, dan dalam mengadili apapun.
Halaman masjidnya pun dapat digunakan sebagai tempat duduk agar orang-orang yang lemah, orang-orang musyrik atau wanita yang sedang haidh bisa hadir dan mengikuti acara yang digelar di masjid. Adapun pelaksanaan hudud (hukuman) tidak boleh dilaksanakan di dalam masjid”.
6. Tempat penyambutan utusan
Di jaman Rasulullah, masjid juga menjadi tempat menyambut utusan. Salah satunya adalah ketika Rasulullah menyambut utusan dari Nasrani Najran. Ketika itu, jumlah rombongan adalah 60 orang dengan 14 pembesar Nasrani di dalamnya.
Mereka dipersilakan masuk ke dalam masjid dengan menggunakan jubah kenasranian mereka dan berdialog dengan Rasul mengenai Nabi Isa as.
Baca juga:
- Hujan menurut Islam
- Bunuh Diri dalam Islam
- Mengenal Diri Sendiri Dalam Islam
- Menghadapi Musibah Dalam Islam
- Cara Agar Hati Tenang
7. Tempat penjagaan dan kehidupan sosial
Dari Utsman bin Yaman, ia berkata, “Ketika para Muhajirin membanjiri kota Madinah tanpa memiliki rumah dan tempat tinggal, maka Rasulullah SAW menempatkan mereka di masjid dan beliau menamai mereka dengan Ashabush Shuffah. Beliau juga duduk bersama mereka dengan sikap yang sangat ramah”. (HR. Baihaqi)
8. Tempat akad nikah
Sebagaimana kita ketahui bahwa masjid juga sering digunakan sebagai tempat pelaksanaan akad nikah. Banyak pasangan yang memilih untuk melakukan akad nikah di masjid karena kesucian tempat ini.
Aisyah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Beritakanlah pernikahan ini dan selenggarakanlah ia di dalam masjid, lalu pukullah rebana-rebana”. (HR. Tirmidzi, Al Misykah, juz. II, no. 3152)
9. Tempat latihan perang
Dari Aisyah RA, ia berkata: “Aku melihat Nabi SAW menghalangi (pandangan)ku dengan serbannya, padahal aku sedang memperhatikan orang-orang Habsyi yang sedang bermain-main di masjid, sehingga aku keluar (hendak melihat mereka lagi). Aku perkirakan masih suka bermain.” (Shahih Bukhari dengan syarah Ibnu Hajar, juz IX, no. 5236).
Ibnu Hajar Al Asqalani mengomentari hadits tersebut bahwa yang dimaksud bermain-main di dalam hadits itu adalah “latihan perang”, bukan semata-mata bermain. Tetapi di dalamnya adalah melatih keberanian di medan-medan pertempuran dan keberanian menghadapi musuh”.
Sementara itu Ibnu Mahlab berkata, “Masjid merupakan tempat untuk memberi rasa aman kepada kaum muslimin. Perbuatan apa saja yang membuahkan kemanfaatan bagi agama dan bagi keluarganya boleh dilakukan di masjid. (Fathul Bari, Ibnu Hajar, juz. II, hlm. 96).
10. Tempat pengobatan
Aisyah RA berkata, “Pada hari terjadinya perang Khandaq, Sa’ad bin Mu’adz mengalami luka-luka karena dipanah oleh seseorang dari kafir Quraisy. Kata Khabban bin Araqah, orang itu memanah Sa’ad pada bagian lehernya. Maka, Nabi SAW membuatkan tenda di masjid agar beliau bisa pulang (istirahat) dari jarak yang dekat.”
Baca juga:
- Sumpah Pocong Dalam Islam
- Penyebab Terhalangnya Jodoh dalam Islam
- Cara Menghindari Pelet Menurut Islam
- hukum akad nikah di bulan ramadhan
11. Tempat perlindungan
Masjid juga menjadi tempat paling baik untuk berlindung, baik dari bencana maupun serangan. Ketika musibah datang, masjid yang bangunannya lebih kokoh dibandingkan bangunan lain menjadi tempat perlindungan yang paling aman. Masjid juga akan selalu dilindungi oleh Allah SWT.
12. Tempat pembelaan agama
Masjid adalah wadah umat Islam dimana di dalamnya berisikan orang-orang yang akan selalu membela agama Allah. Masjid menjadi tempat pusat penyebaran agama Islam yang tidak akan pernah sepi.
Itulah 12 fungsi masjid dalam Islam. Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi (5/12 dan 277), Ibnu Majah (no. 802), Ahmad (3/68 dan 76) dan al-Hakim (1/322 dan 2/363) dari Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Jika engkau melihat seorang hamba yang selalu mengunjungi masjid maka persaksikanlah keimanannya”.
Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.