Makna Cinta Dalam Islam dan Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cinta adalah fitrah yang dimiliki setiap manusia. Orang bilang hidup tanda adanya cinta akan terasa hampa. Biasanya cinta selalu dikaitkan dengan perasaan kasih sayang terhadap lawan jenis. Namun apakah benar ruang lingkup cinta hanya sebatas itu saja?

Nyatanya tidak demikian. Dalam islam, pengertian cinta sangatlah luas. Cinta yang utama adalah kepada Sang Pencinta, Allah Subhanallah Ta’ala. Kemudian kepada Rasul dan keluarga serta sahabat-sahabatnya. Cinta kepada Al-Quran, malaikat-malaikat Allah. Lalu cinta kepada orang tua dan manusia lainnya. Serta cinta kepada lingkungan.

Baca juga:

Makna Cinta Dalam Sudut Pandang Islam

Cinta dalam ajaran islam telah dikenal sejak zaman dahulu kala, tepatnya sejak Nabi Adam ‘alaihis salam dan Siti Hawa diciptakan. Makna cinta dalam islam sendiri sangatlah suci. Cinta haruslah didasari oleh kasih sayang dan dibuktikan dengan perbuatan. Dan apa-apa yang kita cintai di bumi ini haruslah karena Allah Ta’ala. Sangat tidak baik, bahkan berbahaya jika kita mencintai hanya karena nawa nafsu.

Apabila dikaji dari ayat-ayat Al-quran, hadist dan dalil-dalil para ulama, makna cinta dalam islam dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok. Diantaranya yaitu:

  1. Cinta kepada Allah Ta’ala

Kedudukan cinta yang paling haqiqi tentunya cinta kepada Sang Khalik, pencipta langit dan Bumi. Allah Azza wa Jalla. Sebab Allah-lah yang menciptakan kita manusia, memberikan kehidupan dan nikmat di dunia, serta senantiasa menjaga kita. Maka itu, sudah menjadi kewajiban setiap umat manusia untuk mencintai Allah Ta’ala.

“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman mereka sangat mencintai Allah.”(Al-Baqarah ayat 165)

Dari Anas radhiallahu ‘anhu, bahwahsahnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga perkara jika itu ada pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman; orang yang manjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, mencintai seseorang yang ia tak mencintainya kecuali karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran tersebut sebagaimana ia benci untuk masuk neraka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Lalu bagaimana caranya mewujudkan bukti cinta kepada Allah? Yakni dengan meningkatkan iman dan bertakwa hanya kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana firmanNya:

Katakanlah: “Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Al-Imran: 31).

Baca juga:

  1. Cinta kepada manusia

Cinta kepada manusia ini cakupannya juga cukup luas. Yakni meliputi mencintai Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, cinta kepada lawan jenis (pasangan hidup) dan cinta kepada sesama kaum muslim.

  • Cinta kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Al-Hasyr: 7).

Katakanlah, Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali ‘Imran: 31).

Baca juga: Keutamaan Cinta Kepada Rasulullah

  • Cinta sesama kaum muslim (antar umat manusia)

“Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu sekalian saling mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di antara kamu sekalian di sisi Allah ialah orang-orang yang paling takwa di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS Al-Hujurat:13).

  • Cinta Antara lawan jenis (suami dan istri)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar-Rum ayat 21)

Baca juga:

  1. Cinta kepada lingkungan dan makhluk hidup lain

Makna cinta yang terakhir dalam islam adalah cinta kepada lingkungan. Seperti tumbuhan, air, termasuk binatang. Cara untuk mewujudkannya yakni dengan merawatnya dan tidak merusak alam.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al-A’raaf: 56)

Makna Cinta Dalam Pandangan Ulama

Para ulama memiliki pendapat tentang makna cinta yang bisa dibilang cukup sama antara satu dengan yang lain. Diantaranya yakni:

  1. Ibn Qayyim al-Jauziyyah Rahimahullah 

Beliau berpendapat bahwa cinta (mahabbah)memiliki 4 macam jenis yang harus dibedakan, sebab jika tidak bisa membedakan maka akan memicu kesesatan. Diantaranya cinta kepada Allah, cinta terhadap apa-apa saja yang dicintai oleh Allah, cinta untuk dan karena Allah, serta mencintai sesuatu dan mensejajarkannya dengan kecintaan kepada Allah (yang terakhir ini termasuk bentuk syirik).

  1. Menurut Ibn Katsir

Beliau berpendapat bahwa orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang sangat mencintai Allah Ta’ala. Cinta tersebut diwujudkan dengan berusaha untuk meningkatkan pengetahuannya tentang islam, mematuhi dan menjauhi larangannya, serta selalu bertawakal kepada Allah Ta’ala.

Baca juga:

  1. Imam Muhammad Ibnu Daud Azh-Zhahiri

Beliau berpendapat bahwa cinta sejati (cinta hakiki) saat orang mampu bersabar menghadapi ujian yang diberikan oleh kekasihnya. Beliau berkata “Jika seorang kekasih bersabar dengan ujian dari kekasihnya, maka hal yang demikian itu adalah sebuah keberuntungan yang besar dan kesadaran yang agung.

Baca juga:

  1. Imam Ibnu Hazm

Beliau berpendapat bahwa “Cinta adalah sesuatu yang permulaannya seperti sebuah senda gurau dan akhirnya adalah merupakan keseriusan. Karena keagungannya, arti cinta sangat rumit untuk digambarkan. Engkau tidak akan dapat menemukan hakikatnya kecuali setelah bersusah payah (dengan pengorbanan).”

  1. Imam Ibnu Qayyim

Beliau berpendapat bahwa cinta didorong oleh 2 perkara. Yakni apa yang mencintainya serta apa yang dimiliki oleh si pencinta. Hal ini berkaitan dengan kehendak, kecocokan, ketertarikan dan perasaan dari kedua belah pihak.

Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Cinta

Di Al-quran sendiri, cinta dikenal dengan kata hubb, mahabbah, yastahibby, yuhibbu, rohmah, mawaddah dan sebagainya. Ada berbagai macam ayat-ayat yang menjelaskan tentang makna cinta, baik cinta kepada Allah Ta’ala ataupun sesama manusia. Serta konteks-konteks lainnya.

  1. Al-Fajr ayat 20

Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan“.

  1. Al-Imran ayat 14

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”.  

  1. Al-Imran ayat 92

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”.

  1. Maryam ayat 96

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang”.

  1. Al-Hujurat ayat 7

“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang luru.”

  1. Al-Isra’ ayat 24

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

  1. Al-Maidah ayat 54

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui”.

  1. Ar-Rum ayat 21

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. 

  1. Al-Waqiah ayat 36-37

“Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. penuh cinta lagi sebaya umurnya”.

  1. At-Taubah ayat 120

“Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik”.  

  1. Al-Baqarah ayat 165

“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”.

  1. Al-Qiyaamah ayat 20

Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia.”

  1. Al-an’aam ayat 54

“Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: “Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

  1. An-nuur ayat 26

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”.

  1. An-najm ayat 45

“Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita”.

Baca juga:

Demikianlah penjelasan tentang makna cinta dalam islam, pendapat ulama dan pemaparan ayat-ayat Al-quran yang membahas cinta. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn