Mendidik Anak Dalam Islam Sejak Dini

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap orangtua memiliki kewajiban untuk mendidik anak-anaknya. Mendidik anak dalam islam juga merupakan suatu bentuk ibadah dan untuk itu orangtua bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Kehadiran seorang anak di dalam keluarga adalah suatu anugerah terutama bagi pasangan yang baru saja menikah (baca hukum pernikahan , rukun nikah dan fiqih pernikahan). Oleh sebab itu keluarga atau orangtua sudah selayaknya bersyukur kepada Allah SWT baik bersyukur secara lisan maupun dengan perbuatan.

Seorang anak adalah harapan bagi kedua orangtuanya, ia akan dinantikan untuk tumbuh besar dan membawa nama baik kedua orangtuanya serta meneruskan nasab keluarga (baca arti nasab) serta mewarisi harta orangtuanya (baca juga hak waris anak tiri). Anak yang dilahirkan juga bisa menjadi penolong bagi orangtua mereka jika ia meninggal diusia kanak-kanak dan saat mereka tumbuh dewasa, merekalah yang akan merawat orangtua disaat mereka menjadi tua. Anak yang dididik dengan baik tentunya akan memberikan banyak kebahagiaan dan manfaat bagi orangtuanya sehingga sangatlah penting orangtua mengetahui bagaiamana cara mendidik anak menurut islam

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan” (QS. Al Kahfi: 46).

Mendidik Anak  Sejak Dini

Adapun pendidikan seorang anak sebenarnya tidak hanya ketika ia lahir dan tumbuh dewasa saja melainkan pendidikan tersebut dimulai dari saat sebelum menikah. Untuk mengetahui dengan lebih jelas simak uraian cara mendidik anak dalam islam berikut ini

1. Memilih Ibu yang Baik bagi si anak

Seorang lelaki sebelum menikah hendaknya memilih pendamping hidup atau istri yang baik untuk anaknya terutama yang memiliki ciri-ciri istri sholehah dan yang baik akhlaknya. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari berikut ini

“Pilihlah wanita yang memiliki agama”. (HR. Al. Bukhari)

Adapun dikisahkan pada zaman Rasulullah, seorang lelaki datang mengadu kepada khalifah Umar bin Khatab dan ia mengeluh tentang anaknya yang bersikap durhaka. Kemudian sang anak berkata dan bertanya pada khalifah umar apakah seorang anak memiliki hak terhadap ayahnya? Maka Umar pun menjawab “Ya, seorang anak berhak untuk mendapatkan ibu yang terbaik baginya, diberikan nama yang baik serta mengajarkannya kitab suci Alqur’an. Kemudian sang anak berkata, “”Aku tidak mendapatkan itu semua dari ayahkku, ibuku adalah seorang budak orang majusi, ia memberikanku nama Ju’l, dan ia tidak pernah sekalipun mengajarkanku membaca ayat Alquran”. Kemudian khalifah Umar berkata “apakah kau masih mendatangiku untuk mengadukan bahwa anakmu itu durhaka sementara kau telah durhaka padanya dan berlaku buruk terhadapnya sebelum ia berlaku durhaka kepadamu.

Berdasarkan kisah tersebut maka jelaslah bahwa mendidik anak tidak hanya saat ia tumbuh menjadi remaja melainkan sebelum sang ayah menikah dan memilih istri

2. Berdoa sebelum berhubungan suami istri

Sebelum berhubungan suami istri selayaknya berdoa agar tidak diganggu oleh setan sebab setan tersebut berada dalam urat nadi manusia dan dalam darah manusia

“Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka” [QS. al Isra: 64].

Adapun doa yang dibaca sang istri sebelum berhubungan badan adalah

“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah diri kami dari setan dan jauhkanlah setan dari rizki yang telah Engkau berikan kepada kami”.

Hal ini dimaksudkan jika dari hubungan tersebut dieproleh anak maka anak tersebut tidak akan dijerumuskan oleh setan dalam kekafiran dan tidak mudah tergoda dengan tipuian setan.

3. Mengazankan telinganya saat ia lahir

Seorang anak berhak mendapatkan adzan dari ayahnya Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan AlTurmudzi dan dari Abi Rafi’ radhiallahu anhu berkata: Aku telah melihat Rasulullah SAW mengazankan Al-Hasan bin Ali pada telinganya saat dilahirkan oleh Fatimah dengan azan seperti azan shalat”.(HR. Turmudzi, kitab al Adhahi. Abu Dawud kitab Al Adab). Adzan yang dimaksudkan adalah agar anak mengenal islam sejak ia dilahirkan dan ia mendengar kalimat tauhid sejak dini. Hal ini termasuk dalam menanamkan pendidikan aqidah pada anak.

4. Memberikan nama yang baik pada anak

Nama adalah sebuah doa maka orangtua wajib memberikan nama yang baik bagi anaknya dan meanggilnya dengan julukan yang baik pula. Hal ini merupakan cara mendidik anak dalam islam terutama dalam pendidikan akhlak karena termasuk mendidik anak dengan sopan santun dan kelemah lembutan. Orangtua dilarang memberikan nama yang buruk maupun julukan yang tidak baik kepada anaknya.

5. Mengkhitan anak

Mendidik anak dalam islam salah satunya adalah dengan mengkhitan sang anak hal ini sesuai denga hadits Rasulullah SAW

Fitrah itu ada lima atau lima perkara yang termasuk fitrah, yaitu berkhitan, mencabut bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan menggunting kumis”. (HR. Al-Bukhari )

Khitan yang dimaksudkan adalah salah satu cara untuk mendidik anak dalam menaati perintah Allah SWT dan membedakannya dengan umat lainnya. Khitan juga bermanfaat untuk kesehatan sang anak baik di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang.

6. Memberikannya makanan yang halal

Agar anak senantiasa memiliki karakter yang baik maka orangtua juga harus memberinya makan dengan makanan yang halal dan dari harta yang halal pula. Hal ini sesuai dengan dalil berikut ini

“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. al Mukminun: 51)

“Sesungguhnya tidaklah suatu daging tumbuh dari makanan yang haram kecuali neraka lebih utama baginya”. (HR. Al-Turmudzi)

7. Mengajarkannya Al-Qur’an.

Setiap orangtua muslim wajib mengajarkan Alqur’an kepada anaknya karena Alqur’an adalah pedoman hidup bagi umat muslim. Sebagaimana yang disebutkan dalah hadits berikut

Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Al-Bukhari)

“Dan dikatakan bagi orang yang membaca Al-Qur’an bacalah, meninggilah dan lantunkanlah Al Qur’an sebagaimana dirimu telah melantunkannya di dunia sebab keududukannmu ada ayat terakhir yang engkau baca”. (HR. Al-Turmudzi)

Ajarkan anak untuk membaca Alqur’an setiap hari karena manfaat membaca Alqur’an setiap hari sangatlah besar dan hal ini akan berpenbgaruh pada karakter anak.

8. Membiasakan anak untuk mendirikan shalat

Pendidikan ibadah harus ditanamkan pada anak sejak usia dini teermasuk mengajarkan anak shalat dan membiasakannya shalat wajib tepat waktu. Hal ini merupakan bagian dari cara mendidik anak dalam Islam sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadits berikut

“Perintahkanlah anakmu untuk mendirikan shalat pada saat usia mereka telah sampai tujuh tahun dan pukullah mereka pada usia sepuluh tahun, serta pisahkanlah mereka dalam ranjang tidurnya”. (HR. Imam Ahmad)

Meskipun demikian dewasa ini banyak orangtua yang membiarkan anaknya meninggalkan perintah Allah SWT dan tidak menyuruhnya pada perbuatan yang baik atau amar ma’ruf nahi mungkar terutama membiarkan anak tidak shalat ketika usianya beranjak tujuh tahun dengan alasan anak masih kecil dan belum diperintahkan untuk mengerjakan shalat atau belum wajib hukumnya. Sebaiknya orangtua membiasakan anak sejak dini untuk mendirikan shalat terutama shalat berjamaah dalam masjid.

9. Mengawasi dengan siapa anak bergaul

Islam mengatur segala aspek kehidupan terutama pergaulan dalam islam dan islam memiliki tata cara sendiri dalam bergaul antar sesama manusia. Oleh sebab itu orangtua perlu mendidik anak sejak dini untuk bergaul dengan orang-orang yang baik dan memilih teman sebaya yang tidak akan menjerumuskan mereka dalam perbuatan yang tidak baik karena dewasa ini banyak sekali remaja yang melakukan hal-hal buruk yang idpengaruhi oleh teman atau lingkungannya.

Hal ini juga bertujuan agar ia dapat bergaul dengan baik dan memperhatikan pergaulan terutama dengan lawan jenis atau orang yang bukan mahramnya (baca muhrim dalam islam dan pengertian mahram). Mahram dalam islam adalah wanita yang haram dinikahi. Berikan pengertian pada anak saat dia tumbuh remaja bahwa pacaran dalam islam haram hukumnya serta dapat menjerumuskan pada perbuatan zina (baca zina dalam islam)

10. Bersikap demokratis dan lemah lembut

Dalam mendidik seorang anak maka orangtua harus bersikap lemah lembut dan tidak menggunakan kekerasan meskipun orangtua bisa memberikan hukuman jika anak berbuat salah. Orangtua juga tidak diperbolehkan bersikap terlalu lunak kepada anaknya dan selalu menuruti kemauannya. Hal ini akan membuat sang anak memiliki sifat manja dan sulit untuk diatur. Orangtua hendaknya memiliki sifat yang tegas namun tetap lemah lembut kepada anaknya. Sikap kasar orangtua pada anak hanya akan menimbulkan konflik dalam keluarga dan membuat anak tidak nyaman tinggal dirumahnya.

Pendidikan anak dalam islam adalah suatu hal yang paling utama dan paling penting dalam hidup oleh sebab itu mendidik anak dalam islam penting dilakukan sejak anak masih berusia dini. Mendidik anak dalam islam bertujuan agar anak tersebut memiliki moral dan ilmu pengetahuan yang benar serta menjalankan semua tuntunan yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala larangannya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn