Dasar Ekonomi Islam dalam Al-Quran

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di dalam Al-Quran ada banyak sekali ayat-ayat yang Allah turunkan dan berikan kepada manusia sebagai petunjuk. Petunjuk tersebut sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia di segala sektor. Hal ini karena memang islam tidak hanya mengatur masalah-masalah ibadah terhadap Allah saja melainkan seluruh aspek manusia mulai dari hukum, pemerintahan, ekonomi, pernikahan, dan lain sebagainya.

Untuk bisa menjalankan perintah Allah tersebut, tentu saja manusia harus mengetahui dasar-dasarnya, termasuk dalam dasar ekonomi islam. Ekonomi adalah hal yang sangat penting dalam hidup manusia dan menjadi hal yang dibutuhkan sehari-hari. Aktivitas ekonomi seperti memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan adalah hal lumrah dilakukan manusia.

Berikut adalah penjelasan mengenai dasar ekonomi islam berdasarkan ayat-ayat yang ada dalam Al-Quran, agar umat islam dapat menjalankannya di tengah perkembangan ekonomi saat ini.

Ketauhidan Dasar Utama Ekonomi Islam

“Katakanlah: “Siapakan yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah: “Allah”, dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.” (QS Saba : 24)

Dari ayat di atas telah Allah jelaskan bahwa sesungguhnya rezeki yang manusia nikmati adalah limpahan nikmat dari Allah SWT. Allah memberikannya dari sunnatullah yang Allah tetapkan di langit dan bumi. Sesungguhnya kemakmuran ekonomi manusia di muka bumi tidak akan pernah terjadi jika tanpa adanya bantuan dan ketetapan dari Allah SWT.

Hal ini dapat kita hayati dari hal-hal berikut ini:

  • Manusia tidak akan bisa panen jika tanpa ada keteraturan musim hujan dan musim panas yang Allah tetapkan
  • Manusia tidak akan bisa memakan dan meminum sesuai kebutuhannya jika Allah tidak menurunkan sunnatullah di alam raya ini
  • Manusia bisa melaksanakan bisnisnya dengan bahan baku yang didapat dari ciptaan Allah, tidak ada yang bisa manusia buat kecuali hanya mengkreasikan
  • Perputaran uang dan harta manusia tidak akan abadi, sedangkan rezeki yang Allah nilai bukan hanya harta melainkan kesehatan, kasih sayang, dsb

Hal-hal diatas menunjukkan bahwa dasar ekonomi islam adalah ketundukkan dan ketaatan kepada Allah SWT pelaksanaan nilai, Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman. Ekonomi islam didasarkanpada ketauhidan. Seluruh aktivitas ekonomi umat manusia di muka bumi ini tidak akan bisa dilakukan jika Allah tidak menetapkan Sunnatullahnya.

Perintah Allah Untuk Aktivitas Ekonomi

Allah telah memberikan perintah kepada umat manusia agar melaksanakan aktivitas ekonomi. Ekonomi adalah kebutuhan mendasar bagi manusia. Tentu saja Allah Yang Maha Sempurna pun memperhatikan betul apa yang akan dilakukan dan dibutuhkan manusia di muka bumi. Berikut adalah perintah Allah mengenai aktivitas ekonomi.

  1. Menggali Karunia Allah di Muka Bumi

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. “ (QS Al Jumuah : 10)

Ayat di atas menunjukkan bahwa manusia diperintahkan Allah untuk mencari karunia Allah di bumi. Rezeki tersebut tentu tidak akan datang kepada kita andai kita tidak berikhtiar. Allah sudah menetapkan sunnatullah untuk manusia mendapatkan rezeki, tinggal manusia mengoptimalkan dan mengaturnya dengan baik atau tidak.

Hal ini misalnya, Allah menciptakan pohon mangga beserta sistem tumbuh dan berkembangnya. Manusia bisa mendapatkan rezeki mangga-mangga tersebut asalkan ia mau mengolahnya, merawat, dan memetiknya secara rutin sampai dijual kepada konsumen. Jika tidak dilakukan, tentu saja rezeki tersebut tidak akan bisa didapatkan.

  1. Melakukan Perniagaan

 “Tidak ada dosa bagimu mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Rabb-mu”.  (QS Al Baqarah : 198)

Dalam ayat di atas disebutkan bahwa Allah tidak melarang adanya perniagaan atau jual beli. Untuk itu proses jual beli adalah hal yang dihalalkan oleh islam, asalkan dengan proses yang halal dan tidak merugikan satu pihak pun.

Proses jual beli adalah aktivitas yang sering sekali kita lakukan. Untuk itu, proses ini harus dilakukan secara adil, seimbang, terbuka, dan tidak menghalangi keuntungan orang lainnya. Perniagaan bertujuan agar sama-sama untung dan dapat memenuhi kebutuhan manusia.

Dari ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa dasar ekonomi islam adalah melaukan perniagaan dan juga menggali banyak karunia Allah di muka bumi dengan hukum sunnatullah yang berlaku. Bukan membiarkan potensi yang ada di bumi dan malas untuk mengolahnya.

Mengindari Riba dan Melakukan Jual Beli

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…..” (QS Al Baqarah : 275)

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa yang dilarang oleh Allah adalah Riba sedangkan jual beli adalah halal. Tentu riba adalah hal yang harus dihindari oleh manusia dan jangan sampai manusia masuk neraka hanya gara-gara aktivitas ekonominya memiliki prinisp riba.

Untuk itu, prinsip dasar ekonomi islam adalah menghindari riba karena haram dan melakukan jual beli sebagai transaksi ekonomi yang halal dan diperbolehkan oleh Allah SWT.

Larangan Berlebihan dalam Mengelola Ekonomi

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS Al Furqan : 67)

Aktivitas ekonomi atau perniagaan memang dihalalkan oleh Allah. Akan tetapi proses membelanjakan harta tentu saja tidak boleh berlebihan atau tidak boleh juga kikir. Artinya manusia wajib memenuhi kebutuhan hidupnya dan hal tersebut tentu saja membutuhkan harta. Akan tetapi jika manusia bersikap kikir atau pelit, tentu kebutuhan tersebut akan sulit dipenuhi dan berakibat negatif pada hidup manusia.

Dari hal tersebut, prinsip dasar ekonomi islam disini adalah manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara cukup, tidak berlebihan menghamburkan harta hingga orang lain tidak dapat merasakannya sedangkan harta hanya menumpuk padanya. Akan tetapi tidak kikir alias pelit baik dalam membelanjakan harta untuk diri sendiri dan sosial.

Itulah dasar ekonomi dalam islam. Selain hal tersebut, umat islam juga bisa mempelajari hal lain mengenai ekonomi seperti, Transaksi Ekonomi dalam Islam, Contoh Transaksi Ekonomi dalam Islam, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam, Tujuan Ekonomi Islam, Ekonomi Dalam Islam, Hukum Ekonomi Syariah Menurut Islam, Macam-macam Riba, Hak dan Kewajiban dalam Islam, Fiqih Muamalah Jual Beli, dan Jual Beli Kredit Dalam Islam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn