azab Allah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/azab-allah Sat, 22 Dec 2018 02:26:39 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png azab Allah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/azab-allah 32 32 Hukum Anak Durhaka Kepada Ayah Dalam Islam https://dalamislam.com/hukum-islam/anak/hukum-anak-durhaka-kepada-ayah-dalam-islam Sat, 22 Dec 2018 02:26:39 +0000 https://dalamislam.com/?p=4748 Sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Dalam surat Al-Isra’ ayat 23 Allah SWT berfirman, “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaannmu, maka sekali-kali […]

The post Hukum Anak Durhaka Kepada Ayah Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Dalam surat Al-Isra’ ayat 23 Allah SWT berfirman,

“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaannmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’ : 23)

Allah SWT juga berfirman,

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (QS. An Nisa’ : 36).

Dua ayat di atas merupakan contoh ayat di mana Allah SWT selalu mengaitkan amalan berbuat baik kepada kedua orang tua dengan larangan untuk berbuat syirik. Yang dimaksud dengan berbuat baik kepada kedua orang tua adalah berbakti, mengasihi, dan lemah lembut kepada keduanya.

Mengapa kita harus berbuat baik kepada orang tua? Karena jasa orang tua kepada anak-anaknya sangatlah besar. Misalnya, ibu yang mengandung kita selama sembilan bulan, ibu yang melahirkan kita dengan bertaruh nyawa, ibu yang menyusui kita, dan ayah yang membimbing serta mencari nafkah guna memenuhi semua kebutuhan kita. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahqaf ayat 15 yang artinya,

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tua ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa :

Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al Ahqaf : 15).

Berdasarkan ayat tersebut, seorang ibu memang lebih berhak untuk menerima perbuatan baik dari anak-anaknya dibandingkan ayah mengingat batapa mulianya kedudukan wanita dalam Islam terutama seorang ibu. Namun bukan berarti kita lantas boleh berlaku durhaka kepada ayah.

Contoh anak durhaka dalam Islam kepada ayah di antaranya memandangnya dengan tajam, membuatnya sedih, dan melawan perintahnya selama perintah itu bukan maksiat.

Karena itulah, para ulama sepakat bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua hukumnya adalah wajib dan durhaka kepada kedua orang tua maka itu adalah termasuk dosa besar dalam Islam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“… dosa-dosa besar yang paling besar adalah syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

“Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa-dosa besar yang paling besar? Beliau bertanya ini 3x. Para sahabat mengatakan : tentu wahai Rasulullah. Nabi bersabda : mempersekutukan Allah dan mendurhakai orang tua.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Salah satu riwayat menyatakan Allah SWT menyegerakan balasan bagi mereka yang durhaka kepada orang tua.  Abu Bakroh berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya (di dunia ini) berkat dosa yang disimpan untuknya (di akhirat) daripada perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Demikianlah ulasan singkat tentang hukum anak durhaka kepada ayah. Artikel lain yang dapat dibaca di antaranya adalah 10 azab anak durhaka kepada ibunya, cara menghadapi orang tua yang egois menurut Islam, hukum bersuara keras di depan orang tua, hukum membahagiakan orang tua, cara memuliakan orang tua menurut Islam, cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal, keutamaan berbakti kepada orang tua, dan dalil berbakti kepada orang tua.

The post Hukum Anak Durhaka Kepada Ayah Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Macam – macam Dosa Jariyah – Pengertian https://dalamislam.com/landasan-agama/aqidah/macam-macam-dosa-jariyah Wed, 28 Mar 2018 04:50:43 +0000 https://dalamislam.com/?p=3131 Kita banyak mengetahui atau mendengar istilah sedekah dan atau amal jariyah. Amal jariyah sendiri adalah bentuk sedekah yang pahalanya akan terus mengalir, meskipun kita telah meninggal dunia. Dengan amal jariyah ini, pahala akan terus kita dapatkan selama harta yang kita sedekahkan memilki manfaat bagi kaum muslim yang masih hidup di dunia. Di riwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu […]

The post Macam – macam Dosa Jariyah – Pengertian appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kita banyak mengetahui atau mendengar istilah sedekah dan atau amal jariyah. Amal jariyah sendiri adalah bentuk sedekah yang pahalanya akan terus mengalir, meskipun kita telah meninggal dunia. Dengan amal jariyah ini, pahala akan terus kita dapatkan selama harta yang kita sedekahkan memilki manfaat bagi kaum muslim yang masih hidup di dunia.

Di riwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Apabila manusia meninggal, amalnya akan terputus, kecuali 3 hal: ‘Sedekah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya.’ (HR. Nasa’i 3651, Turmudzi 1376, dan dishahihkan Al-Albani).

Lalu kita sebagai orang beriman, harus sedini mungkin mempersiapkan bekal amal untuk hari akhir kita nanti. Nah sehubungan dengan adanya amal jariyah, apakah terdapat pula dosa jariyah?

Ternyata selain amal jariyah, terdapat pula dosa jariyah. Sifatnya sama, apabila kita melakukan dosa jariyah, akan terus mengalir sekalipun kita sudah meninggal dunia. Mau tahu lebih lanjut? Simak selengkapnya dibawah ini. Baca juga tentang Amalan Penghapus Dosa MaksiatDosa Wanita Yang Paling Dibenci Allah, dan Cara Menghapus Dosa Zina Sebelum Menikah

Pengertian Dosa Jariyah

Dosa jariyah seperti yang dijelaskan diatas, akan selalu ditimpakan ke pelakunya, sekalipun orang tersebut sudah tidak melakukan dosa tersebut. Karena, Allah mencatat semua yang terjadi dalam kehidupan kita, baik itu dan bentuk mengerjakan amalan, juga mengerjakan larangan. Baca juga tentang Amalan Penghapus Dosa Besar

Allah berfirman di surat Yasin,

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)

Sehubungan dengan firman Allah SWT diatas, bagi mereka yang melakukan amal dan aktivitas yang sesuai dengan perintahNya, akan dicatat sebagai amal baik yang menghasilkan pahala. Begitu juga sebaliknya, apabila kita mengerjakan larangannya, akan dicatat sebagai amal buruk yang akan memberatkannya di akhirat nanti. Baca juga tentang Dosa Meninggalkan Shalat Subuh

Ditambah lagi, yang mengerikan dari dosa jariyah adalah aliran itu sendiri. Bayangkan ketika bahkan sudah tidak lagi melakukan dosa tersebut, namun nyatanya dosa itu dihitung dan mengalir menumpuk dalam bagian dosa kita.

Oleh karena itu, mengingat betapa bahaya jenis dosa satu ini, Rasulullah SAW selalu mengingatkan umatnya agar berhati-hati dengan dosa satu ini. Jangan sampai terjebak dan melakukannya.

Sumber Dosa Jariyah

Nah berikut ini terdapat sumber dosa – dosa jariyah, antara lain:

1. Mempelopori perbuatan maksiat

Dalam hadits dari Jarir Bin Abdillah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda:

أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء

“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).

Di waktu lain, Rasulullah SAW juga bersabda:

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ

Orang ini tidak mengajak lingkungan sekitarnya untuk melakukan maksiat yang sama. Orang ini juga tidak memotivasi orang lain untuk melakukan perbuatan dosa seperti yang dia lakukan. Namun orang ini melakukan maksiat itu di hadapan banyak orang, sehingga ada yang menirunya atau menyebarkannya.

Berdasarkan hadits ini, siapa saja yang mempelopori maksiat ini, dosanya akan ditanggung oleh dirinya. Karena itulah, anak adam yang pertama kali melakukan pembunuhan, dialah yang dilimpahi tanggung jawab atas semua kasus pembunuhan karena kedzaliman yang terjadi di alam ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْمًا إِلَّا كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا

“Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu.” (HR. Bukhari 3157, Muslim 4473 dan yang lainnya).

Bisa disimpulkan, dosa jariyah bisa saja mengalir kepada orang-orang yang pertama kali membuat celana ketat bagi wanita, rok mini, pakaian terbuka, video vulgar, game vulgar, dan lain sebagainya. Baca juga tentang Dosa yang Tak Terampuni

2. Mengajak Melakukan Maksiat

Walaupun bukan sebagai pelopor, bagi orang yang juga mengajak orang lainnya melakukan maksiat, termasuk sebagai orang yang sedang memupuk dosa jariyah.

Allah Berfirman tentang cerita bagaimana kondisi orang kafir di akhirat kelak, dimana mereka akan menanggung kekufurannya, serta dosa – dosa yang mereka sesatkan. Hal ini dituturkan dalam surat An-Nahl:

لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ

Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). (QS. an-Nahl: 25)

Dilain waktu Imam Mujahid mengatakan,

يحملون أثقالهم: ذنوبهم وذنوب من أطاعهم، ولا يخفف عمن أطاعهم من العذاب شيئًا

Mereka menanggung dosa mereka sendiri dan dosa orang lain yang mengikutinya. Dan mereka sama sekali tidak diberi keringanan adzab karena dosa orang yang mengikutinya. (Tafsir Ibn Katsir, 4/566).

Ayat ini, memiliki makna sama dengan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Ahmad 9398, Muslim 6980, dan yang lainnya).

Setelah mengetahui bentuk dosa ini, Semoga Allah SWT memudahkan dan meringankan jalan kita untuk melakukan amal jariyah dan menjauhkan kita dari dosa jariyah.

The post Macam – macam Dosa Jariyah – Pengertian appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Azab Menghina Islam yang Mengerikan https://dalamislam.com/akhlaq/larangan/azab-menghina-islam Thu, 07 Dec 2017 08:54:31 +0000 https://dalamislam.com/?p=2449 Al Quran merupakan kalamullah yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW dan merupakan kitab suci pendoman hidup seluruh umat muslim dan menjadi dasar hukum Islam. Dari dulu sampai sekrang, kaum muslim sudah mengetahui tentang kewajiban menghormati dan juga memuliakan Al Quran. Sedangkan bagi mereka yang menghina dan menistakan Islam beserta Al Quran, maka semua ulama sepakat […]

The post 15 Azab Menghina Islam yang Mengerikan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Al Quran merupakan kalamullah yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW dan merupakan kitab suci pendoman hidup seluruh umat muslim dan menjadi dasar hukum Islam. Dari dulu sampai sekrang, kaum muslim sudah mengetahui tentang kewajiban menghormati dan juga memuliakan Al Quran. Sedangkan bagi mereka yang menghina dan menistakan Islam beserta Al Quran, maka semua ulama sepakat untuk menghukumi kafir dan halal darahnya.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab, ‘Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah, ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’ Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman’.” [QS: At-Tauba: 65-66].

Ketikan menjelaskan ayat tersebut, maka ulama sepakat jika ayat ini menjadi dalil tentang kafirnya orang yang sudah mengolok Allah, agama Islam, ayat ayat dan juga Rasul-Nya baik itu dilakukan dengan serius atau sekedar main main. Untuk lebih jelasnya mengenai azab yang diterima saat menghina Islam, berikut ulasan selengkapnya.

  1. Dicabut Nyawanya

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari mengisahkan tentang seorang laki laki yang masuk Islam dan membaca surat Al Baqarah dan juga Ali Imran kemudian bisa menuliskan ayat Al Quran tersebut untuk Nabi Muhammad SAW. Namun, secara tiba tiba ia kembali ke agama asalnya dan berkata jika Muhammad hanya tahu yang aku tuliskan untuknya saja. Dengan itu, Allah SWT mencabut nyawanya dan sesudah dikebumikan, esok paginya ia kembali dimuntahkan oleh bumi sebagai akibat hukum menghina Allah dan juga menghina Islam.

  1. Azab Dunia Akhirat

Dalam beberapa ayat Al Quran juga sudah diberikan peringatan untuk siapa pun yang tinggal dimana saja dan kapan saja termasuk umat muslim, kafir dan munafik pada zaman yang modern ini yang menghina agama Islam sekaligus memperolok, maka akan mendapat kebinasaan di akhirat yakni siksaan di neraka sehingga tidak akan bisa dikeluarkan dari sana dan tidak lagi memiliki kesempatan untuk bertobat sebab termasuk kedalam jenis dosa tak terampuni.

Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al-Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya, tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam, [QS. An-Nisaa’ [4]: 140].

  1. Dihilangkan Barokah Usaha

Azab berikutnya yang akan diterima adalah Allah SWT menghilangkan barokah usaha mereka. Sekeras apapun usaha yang dijalankan dan sebanyak apapun hasil yang didapatkan tidak akan mendapatkan barokah dan tidak bisa membuat kenyang atau mencukupi kebutuhannya dan sebaliknya, malah akan semakin memburuk.

  1. Tidak Mendapatkan Pahala

Orang yang senang menghina Islam tidak akan mendapatkan bahagian atau pahala saat di akhirat nanti dan Allah SWT tidak akan berkata kata dengan mereka dan tidak akan melihat pad amereka di hari kiamat dan tidka juga akan menyucikan mereka dan hanya mendapat azab yang sangat pedih.

Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. [Al Imron 3:77].

  1. Bermuka Hitam di Hari Kiamat

Saat kiamat nanti, ada sebagian orang yang memiliki muka putih berseri. Sedangkan sebagian lagi akan bermuka hitam dan muram yang didapat karena sudah melakukan dosa besar dalam Islam yakni selalu menghina Islam semasa hidupnya.

pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu“. [Al Imron 3:116].

  1. Kulit Hangus Tiada Henti

Seseorang yang senang menghina Islam juga akan mendapatkan azab berupa masuk dalam neraka dan dihanguskan kulitnya. Selain itu, setiap kulit sudah hangus seluruhnya, maka akan diganti kembali dengan kulit yang lain supaya bisa merasakan azab Allah tiada henti.

  1. Tidak Akan Bisa Keluar Dari Neraka

Jika kiamat menurut Islam sudah datang dan para penghina agama Islam berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari neraka, maka perbuatan tersebut hanya sia sia belaka sebab tidak akan ada jalan keluar dari neraka untuk orang yang semacam ini.

  1. Mendapat Balasan Hinaan

Tidak hanya akan mendapat azab saat kiamat, namun seseorang yang menghina Islam siapapun orangnya juga akan menerima azab berupa selalu dihina oleh orang lain tanpa henti selama masih hidup di dunia.

  1. Dihujani Batu Dari Langit

Allah juga sudah berfirman jika akan menurunkan aza berupa hujan batu dari langit dan mendatangkan azab yang sangat pedih bagi siapapun yang berani menghina ajaran Islam kapan pun dan dimana pun.

  1. Diharamkan Syafaat Baginya

Seorang yang senang menghina islam juga tidak akan mendapat teman setia dan tidak akan ada juga baginya seorang penlong yang diterima pertolongannya.

  1. Kesulitan Sakratul Maut

Semua orang zalim dan juga semua orang yang menghina Al Quran, Muhammad dan juga agama Islam juga akan mengalami kesakitan sakratul maut dimana para malaikat akan terus memukulnya dengan tangan sambil terus berkata keluarkanlah nyamamu.

  1. Mendapat Dosa dan Siksa Keras

Bagi semua orang yang sudah mendustakan agama Islam, menghina Muhammad dan juga Al Quran maka Allah SWT sudah menjanjikan siksaan yang terjadi karena dosa dosa mereka dan Allah SWT juga akan berlaku sangat keras untuk siksaannya.

  1. Mendapat Tempat Terburuk Jahannam

Brangsiapa yang sudah berani menentang dan menghina agama Islam beserat Rasul maka akan diluaskan kesesatan dan akan masuk ke dalam Jahannam yang teramat buruk.

  1. Mendapat Tempat Terbawah Neraka

Sesungguhnya untuk semua orang munafik dan orang yang selama hidupnya selalu menghina agama Islam akan mendapat tempat paling bawah di nerak dan tidak akan ada yang bisa menolong orang tersebut.

  1. Tidak Dibukakan Pintu Langit

Allah SWT juga berfirman jika orang orang yang sudah melakukan fitnah dalam Islam dan juga mendustakan ayat Al Quran dan menghina agama Islam juga tidak akan pernah dibukakan pintu pintu langit atau ampunan dan tidak akan masuk ke surga sampai unta masuk lubang jarum dan akan mendapat pembalasan yang sangat kejam.

Allah swt berfirman yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit (ampunan) dan mereka tidak (pula) masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum.  Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat kejahatan.”[al-A’raaf:40].

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”[al-A’raaf:36].

Apakah hukum jahiliyyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin.”[al-Maidah:50].

Hukum Allah merupakan hukum terbaik untuk segala jenis manusia dan dari semua golongan. Tidak ada satu pun hukum yang bisa melebihi dari hukuman Allah SWT. Sehingga tidak dirasa pantas untuk menuruti hawa nafsu dan akal untuk mengesampingkan hukum Allah SWT khususnya menyangkut menghina agama Islam.

Namun pada kenyataannya, masih banyak manusia yang dengan berani menghina agama Islam dan tidak memperdulikan azab yang akan diberikan Allah SWT entah diberikan saat masih hidup di bumi atau saat di akhirat nanti. Ini membuatnya menjadi wajar dimana Allah SWT yang sewaktu waktu akan mengganjar mereka dengan siksa yang teramat pedih dan akan masuk ke lapisan terbawah neraka untuk selama lamanya tanpa bisa keluar kembali dari neraka jahannam tersebut.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya, “Aku diperintahkan untuk membacakan Al-Qur’an kepada semua manusia, “Siapa saja yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya, berarti dia telah mengusahan kebaikan bagi dirinya sendiri.

Dan siapa saja yang menolak Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, maka katakanlah kepada mereka, “Aku diutus hanya untuk menyampaikan peringatan Allah kepada kalian.” [Qs. An-Naml, 27: 92].

Jika Kami berkehendak menghancurkan suatu negeri yang penduduknya zhalim, maka Kami jadikan orang-orang yang suka berbuat sesat di negeri itu sebagai pemimpin, lalu pemimpin itu berbuat durhaka di negerinya. Akibat perbuatan durhaka pemimpin mereka, turunlah adzab kepada mereka dan Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” [Qs. Al-Isra‘, 17:16].

Demikian penjelasan terkait apa saja azab menghina islam yang mengerikan bagi semua manusia yang hidup di dunia, tak terkecuali umat islam sendiri.

The post 15 Azab Menghina Islam yang Mengerikan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Azab Menghina Al-Quran yang Mengerikan https://dalamislam.com/landasan-agama/azab-menghina-al-quran Sat, 09 Sep 2017 01:56:44 +0000 http://dalamislam.com/?p=2044 Al-Quran adalah pedoman umat islam. Sebagai pondasi dasar dalam kehidupan umat islam, Al-Quran memiliki peran penting terhadap kehidupan umat islam dan juga podasi dalam bangunan aturan islam. Al-Quran adalah kitab petunjuk dan penting kiranya untuk selalu dipelajari dan menjadi panduan dalam hidup kita. Hal-hal yang bisa dipelajari dalam Al-Quran, misalnya saja: Tips Menjadi Wanita Shalehah  […]

The post 15 Azab Menghina Al-Quran yang Mengerikan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Al-Quran adalah pedoman umat islam. Sebagai pondasi dasar dalam kehidupan umat islam, Al-Quran memiliki peran penting terhadap kehidupan umat islam dan juga podasi dalam bangunan aturan islam. Al-Quran adalah kitab petunjuk dan penting kiranya untuk selalu dipelajari dan menjadi panduan dalam hidup kita.

Hal-hal yang bisa dipelajari dalam Al-Quran, misalnya saja:

Walaupun begitu, ada juga orang-orang kafir atau munafik yang tidak mau untuk mengimani bahkan menjalankan kitab Al-Quran. Mereka menganggap bahwa Al-Quran adalah kitab yang tidak sesuai dengan hak hak mereka, kebebasan, tertinggal zaman, bahkan juga penghalang kehidupan mereka. Untuk itu, banyak diantaranya mereka yang suka menghina Al-Quran dan menjatuhkan Al-Quran.

Orang-orang yang menghina Al-Quran bukan saja akan dibiarkan oleh Allah SWT. Kelak akan ada balasannya bagi mereka yang menghina Al-Quran dan adzab yang pedih yang didapatkan di dunia dan akhirat.

Balasan Bagi Penghina Al-Quran

Penghina Al-Quran sejatinya telah menghina Allah dan Rasululllah sebagai penyampai wahyu. Begitupun ia menghina rukun islamrukun imanfungsi agama islam, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia. Mereka yang menghina Al-Quran tentu saja bukan berarti akan dibiarkan dan tidak diadzab oleh Allah SWT. Baik di dunia ataupun di akhirat, mereka akan mendapatkan sanksi. Tentunya di akhirat lebih pedih.

Penghinaannya bagi Al-Quran membuat cahaya Al-Quran tidak bisa masuk ke dalam dirinya karena ia tutup sendiri dengan penghinaannya. Berikut adalah balasan dari Allah bagi mereka yang menghina Al-Quran.

  1. Tergolong Orang-Orang yang Dzalim

Orang-orang yang menghina Al-Quran tentu akan mendapat adzab Allah. Orang-orang tersebut adalah orang-orang yang dzalim. Orang yang dzalim adalah yang tidak bisa menempatkan sesuatu secara fungsi dan kebenarannya. Ia menempatkan AL-Quran sebagai hinaan atau mungkin olokan padahal Al-Quran adalah kitab suci yang seharusnya diangkat dan dihargai keberadannya bagi umat manusia. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Quran adalah pedoman dalam melaksanakan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , dan Konsep Manusia dalam Islam.

Bagi mereka yang dzalim terhadap Al-Quran, sejatinya ia telah dzalim terhadap dirinya sendiri. Membiarkan Al-Quran tidak masuk ke dalam diri dan hidupnya sendiri.

  1. Tergolong Orang-Orang Munafikin

Orang-orang yang menghina Al-Quran akan Allah berikan balasan yaitu tergolong sebagai orang-orang munafikin. Orang-orang munafik adalah mereka yang menutup kebenaran, bukan mempelajari atau mendalaminya namun menghina. Orang-orang seperti ini tentu tertutup mata hatinya akan kebenaran yang ada. Tentu adzab Allah sangat pedih kelak bagi orang-orang munafikin.

Hal ini juga disampaikan Allah, “Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam, “ (QS An Nisa : 140)

  1. Seperti Kaum Yahudi dan Nasrani

Di zaman Rasulullah dulu, bahkan sejak nabi-nabi terdahulu, kaum Yahudi dan Nasrani selalu saja menghina Al-Quran, Islam, dan Rasulullah SAW. Mereka sering kali mengolok-olok Nabi dan tidak pernah berhenti sebelum Rasulullah mengikuti mereka. Tentu saja mereka itu bukanlah orang-orang yang akan mendapat rahmat dan hidayah Allah, hidupnya akan penuh kesesatan.

baca juga:

  1. Tidak Mendapatkan Hidayah Allah

Hidayah Allah sejatinya bukan datang tiba-tiba begitu saja. Hidayah Allah turun dan diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang benar-benar mencari kebenaran, sungguh-sungguh terhadap apa yang menjadi kebenaran, bukan sekedar menunggu tanpa sebuah proses.

Banyak sekali orang-orang yang awalnya tidak mengerti dan paham Al-Quran akhirnya benar-benar beriman kepada Al-Quran karena telah membandingkan, berproses, mengikuti kajiannya dan lain sebagainya. Untuk itulah hidayah diturunkan bagi mereka yang benar-benar berproses, bukan menghina AL-Quran saja.

  1. Tidak Mendapatkan Rahmat dan Karunia Allah

Orang-orang yang menghina Al-Quran tentunya tidak akan mendapatkan rahmat dan karunia dari Allah SWT. Orang-orang seperti ini tidak akan mendapatkan cahaya kebenaran dari Allah SWT karena mata dan hatinya tertutup. Rahmat dan Karunia Allah tentu akan Allah berikan kepada mereka yang hatinya tulus ikhlas dan lurus mencari kebenaran, bukan tertutup oleh budaya, keturunan, kebiasaan, dsb.

Tidak mengdapatkan Rahmat dan Hidayat Allah adalah sebuah bentuk adzab tersendiri. Tentu kehidupan manusia tanpa hal tersebut akan kosong dan hampa.

baca juga:

  1. Tidak Akan Mendapatkan Petunjuk Kebenaran

Orang-orang yang menghina Al-Quran tidak akan mendapat petunjuk kebenaran. Dalam hidup tentunya kita membutuhkan petunjuk dalam hidup. Hal ini tentunya dibutuhkan agar kita tahu harus bagaimana melangkah dan mengarahkan hidup. Sebagaimana kita di jalan raya dan berpergian, tentunya membutuhkan petunjuk tersebut.

Hal ini sebagaimana cerita dalam Al-Quran tentang orang-orang yang hanya mengikuti Nenek Moyangnya dan menutup kebenaran Al-Quran.

“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”.(QS Al Baqarah : 170)

  1. Tersesat Hidupnya dalam Kegelapan

Orang-orang yang menghina Al-Quran dalam hidupnya akan benar-benar tersesat sebagaimana seorang yang buta dan tidak tau arah. Mungkin ia akan bahagia di dunia menikmati kehidupannya di dunia, tetapi di akhirat tidak akan selamat. Hal ini juga sebagaimana disampaikan dalam Al-Quran,

“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.” (QS Al Maidah : 77)

baca juga:

  1. Mendapat Penghinaan dari Allah

Seburuk-buruknya adzab dari Allah, bagi mereka yang menghina Al-Quran akan mendapatkan penghinaan dari Allah SWT. Penghinaan dari Allah lebih kejam dan buruk ketimbang penghinaan dari sekedar manusia. Tentu itu adalah adzab yang pedih. Hal ini juga sebagaimana yang Allah sampaikan dalam Al-Quran,

“Allah berfirman: “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku”. (QS Al Mu’minun : 108)

Balasan di Neraka Bagi Mereka yang Menghina Al-Quran

Tentu, orang-orang yang menghina Al-Quran akan mendapatkan Adzab dari Allah kelak di akhirat. Tentunya sebagaimana disampaikan Al-Quran, adzab Akhirat lebih pedih ketimbang di dunia. “Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah.” (QS Ar Rad : 34)

Tentunya adzab ini bukan dalam arti kekejaman Allah tanpa adanya kasih sayang pada manusia. Seseungguhnya Allah telah memberikan petunjuk, alat indra, fisik, jiwa atau ruhani yang sejatinya dapat manusia gunakan memahami ayat-ayatNya. Untuk itu, adzab nya sangat berat kelak di akhirat.

baca juga:

Bentuk Azab yang Allah berikan kelak di akhirat diantaranya adalah sebagaimana orang-orang dzalim, munafik, dan kafir yang tidak mau mengikuti Al-Quran. Berikut adalah 8 bentuk adzab yang Allah berikan kelak di akhirat bagi orang-orang yang menghina dan mendustakan Al-Quran.

  1. Mendapatkan Selimut dan Tikar Tidur Api

Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka.  Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim, (QS Al-Araf : 41)

  1. Minum Air Mendidih

Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (QS Al-An’am : 70)

  1. Pakaian dari Api Neraka

Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. (QS Al Hajj : 19)

  1. Muka dibakar oleh Api Neraka

Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. (QS Al Mu’minunn : 104)

baca juga:

  1. Neraka (Api) terpecah

“hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” (QS Al Mulk : 8)

  1. Kekal di dalam Neraka

Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (QS Athtaghabun : 10)

  1. Makan Pohon Buah Zakum

Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. (QS Ash shaffat : 63)

Itulah 7 gambaran adzab kelak jika Allah memasukkan manusia yang dzalim, sombong, dan menutup kebenaran ke dalam neraka. Semoga kita bukan termasuk kedalam golongan tersebut dan dapat selamat dari api neraka. Selain hal tersebut kita juga mengetahui tentang neraka mengenai Siksa Neraka Bagi Pezina, Ciri-Ciri Wanita Penghuni Neraka, dan Siksa Neraka Bagi Wanita. 

The post 15 Azab Menghina Al-Quran yang Mengerikan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Balasan Menyakiti Hati Orang Lain https://dalamislam.com/akhlaq/balasan-menyakiti-hati-orang-lain Thu, 24 Aug 2017 04:46:57 +0000 http://dalamislam.com/?p=1933 Setiap manusia tentunya tidak akan luput dari kesalahan seperti salah satunya menyakiti hati orang lain. Akan tetapi sebagai seorang muslim, maka sudah selayaknya kita menyadari perbuatan salah tersebut dan berusaha untuk menjauhi perbuatan dosa seperti menyakiti hati orang lain. Di dalam Islam, penerapan dari rukun iman diantara hubungan sesama muslim adalah bersaudara dan sudah wajib […]

The post 15 Balasan Menyakiti Hati Orang Lain appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap manusia tentunya tidak akan luput dari kesalahan seperti salah satunya menyakiti hati orang lain. Akan tetapi sebagai seorang muslim, maka sudah selayaknya kita menyadari perbuatan salah tersebut dan berusaha untuk menjauhi perbuatan dosa seperti menyakiti hati orang lain. Di dalam Islam, penerapan dari rukun iman diantara hubungan sesama muslim adalah bersaudara dan sudah wajib untuk saling mendukung sekaligus memberikan bantuan. Sebagai sesama muslim, kita dilarang untuk saling menyakiti dan menghina supaya nantinya persatuan umat muslim akan terjalin lebih kuat sekaligus menghindar dari berbagai balasan yang akan didapat apabila kita menyakiti hati orang lain.

Artikel terkait:

  1. Memikul Kebohongan dan Dosa Nyata

Allah ta`ala telah berfirman di dalam surat Al-ahzab ayat 58, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.

Dalam ayat tersebut, Allah ta’ala memberikan penjelasan tentang buruknya dosa serta balasan menyakiti orang mukmin tanpa memiliki hak sebab Allah mengancamnya dengan hukuman yang keras yakni memikul kebohongan dan juga dosa yang nyata. Oleh karena itu, terlihat jelas jika perbuatan yang dilakukan orang tersebut sangat rendah dan hina dirinya sekaligus mempunyai ilmu agama yang sangat sedikit, sebab Allah ta’ala sudah memberikan harga diri dan juga kehormatan untuk setiap mukmin. Ini membuat siapa pun yang menyakiti hati orang lain akan mendapat kemurkaan dari Allah SWT.

  1. Menyakiti Hati Akan di Balas di Neraka

Di dalam sebuah hadist, mencaci maki dan menyakiti hati orang lain akan mendapatkan balasan di neraka sebab perbuatan tersebut akan menyakiti hati orang lain dan sudah pantas mendapat balasan neraka jahanam. Beberapa perilaku menyakiti hati yang ada dalam hadist diantaranya adalah menuduh, memakan harta orang lain dan juga mencaci maki.

Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim)

  1. Menyakiti Sesama Muslim Sama Dengan Dosa

Di dalam Islam, menyakiti hati sesama saudara muslim merupakan perbuatan dosa sehingga harus dihindari agar tidak semakin menumpuk menjadi dosa yang sangat besar khususnya antara sesama muslim sehingga Allah tidak akan membenci kita karena terlalu sering menyakiti hati saudara kita.

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (QS Al Ahzab : 58)

  1. Tidur Dengan Tikar dan Selimut Api Neraka

Bagi orang yang zalim atau sering menyakiti hati orang lain, maka nantinya mereka akan tidur dengan beralaskan tikar dari api neraka dan juga berselimutkan api neraka.

“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” (QS. Al A’raaf  [7]: 41)

  1. Mendapat Kutukan Allah

Balasan lain yang akan didapatkan saat menyakiti hati orang lain adalah mendapat kutukan langsung yang diberikan oleh Allah SWT. Allah SWT sangat membenci perbuatan menyakiti hati orang lain khususnya antar sesama muslim.

“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim” (QS : Al A’raaf [7 ] : 44)

Artikel terkait:

  1. Kebinasaan Kota

Dalam sebuah ayat Al Quran juga disebutkan jika Allah tidak akan membinasakan kota kecuali jika penduduk didalamnya sudah melakukan kezaliman atau perbuatan yang menyakiti hati orang lain.

“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS Al Qashash  [28]:59)

  1. Mendapat Balasan Dunia dan Akhirat

Perbuatan menyakiti hati orang lain merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT dan masuk ke dalam salah satu dosa besar. Ini membuat manusia yang sering menyakiti hati orang lain akan mendapatkan balasan tidak hanya saat masih hidup di dunia, namun juga akan mendapatkan siksaan pedih di akhirat.

Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surah Asy-Syura : 42, “Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“.

  1. Tidak Akan Masuk Surga

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”.

Menyakiti hati orang lain akan menjamin tidak akan mendapat surga bagi pelakunya karena sudah membuat rasa tidak nyaman bagi orang yang tersakiti.

  1. Diberikan Laknat

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadukan perihal tetangganya kepada beliau. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda [tiga kali], “Bersabarlah”….[Diriwayatkan oleh Abu Dawud (5153), Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (124) dan Al-Hakim (4/160) dengan sanad hasan. Dan Al-Bazzar (1904), Al-Hakim (4/166) dan Al-Bukhari dalam Al-Adab (125) membawakan riwayat sebagai syahid bagi hadits tersebut dari Abu Juhaifah. Dan di sanadnya ada kelemahan serta jahalah (rawi yang tidak dikenal)]

Menyakiti hati orang lain akan membuat laknat yang diserukan orang yang tersakiti akan terkabul dan menimpa pelaku saat ia masih hidup di dunia.

  1. Mendapatkan Balasan Setimpal

Apabila kita melakuan perbuatan dosa yakni menyakiti hati orang lain, maka perbuatan kejahatan tersebut juga akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Dan bagi orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan dzalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang dzalim. Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada dosa atas mereka. Sesungguhnya doa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas dimuka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya perbuatan demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.’ (QS. Asy-Syuura’ 39-43).

Artikel terkait:

  1. Setara Dengan Makan Bangkai Saudara

Allah SWT lewat surah Hujurat ayat 12 sudah bersabda jika setiap umat muslim harus menjauhi oerbuatan tercela seperti berprasangka, menyakiti hati orang lain, mecari kesalahan dan juga menggunjing. Allah memberi gambaran jika orang yang selalu menyakiti hati orang lain sama saja dengan makan bangkai saudaranya dan perbuatan tersebut tidak hanya menyakiti hati sesama muslim namun juga mengancam kerukunan antar umat muslim.

Sesungguhnya orang-orang yang senang menyebarkan kejelekan dalam kalangan orang beriman bagi mereka siksa yang pedih di dunia dan akhirat, dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak tahu. [Hadist Termizi No. 1827 Abwabu Birri wa Shillah]

  1. Amal Tidak Berguna dan Tak Berpahala

Semua amal yang sudah dilakukan tidak akan berarti dan tidak akan mendapatkan pahala apabila masih sering melakukan perbuatan dosa seperti menyakiti hati orang lain. Semua amalan ini akan sia – sia belaka di sisi Allah SWT.

  1. Amal Shalat Tidak Berpahala

Menyakiti hati orang lain juga akan membuat semua amalan shalat yang sudah dilakukan tidak akan memperoleh pahala. Rasulullah SAW bersabda, “Terdapat 5 macam orang yang salatnya tidak berpahala, yaitu: Istri yang dimurkai suami karena menjengkelkannya, budak yang melarikan diri, orang yang mendendam saudaranya melebihi 3 hari, peminum khamar dan imam shalat yang tidak disenangi makmumnya.”

  1. Allah Akan Mengorek Kesalahannya

Barang siapa yang seringkali mencari kejelekan saudara sesama muslim dan juga menyakiti hatinya dengan cara menuduh, berkata dusta dan berbagai perkataan serta perbuatan yang menyakiti hati, maka Allah sendiri juga akan mengorek kesalahan orang yang menyakiti hati orang lain tersebut dan akhirnya akan dihinakan oleh Allah SWT meski sudah berada di bilik rumahnya.

  1. Allah Akan Mengintai Kekurangannya

Seseorang yang menyakiti hati orang lain dengan cara membuka aib seseorang dan mencari kelemahan mereka maka Allah sendiri juga akan mencari serta mengintai kekurangan orang yang menyakiti hati orang lain tersebut dan Allah juga akan mengungkapkan aib orang tersebut meski orang itu sudah berada dalam rumahnya.

Artikel terkait:

Sebagai saudara, sudah sepantasnya kita saling menjaga hubungan baik antar sesama muslim supaya tetap terjalin dengan harmonis. Saling menyakiti hati orang lain tidak akan memberikan keuntungan sama sekali dan hanya mendatangkan murka Allah SWT.

The post 15 Balasan Menyakiti Hati Orang Lain appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Azab Meninggalkan Shalat Jumat dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/larangan/azab-meninggalkan-shalat-jumat Fri, 04 Aug 2017 02:01:53 +0000 http://dalamislam.com/?p=1829 Azab meninggalkan shalat jumat khususnya bagi kaum laki-laki yang sudah baligh tentunya sudah di atur dalam Al-Qur’an. Shalat jumat hukumnya wajib bagi mereka kaum laki-laki yang sudah baligh seperti halnya shalat lima waktu. Baca juga : keutamaan berkurban keutamaan menjaga lisan dalam islam keutamaan puasa ayyamul bidh keutamaan ibadah umroh keutamaan menikah di bulan syawal […]

The post 6 Azab Meninggalkan Shalat Jumat dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Azab meninggalkan shalat jumat khususnya bagi kaum laki-laki yang sudah baligh tentunya sudah di atur dalam Al-Qur’an. Shalat jumat hukumnya wajib bagi mereka kaum laki-laki yang sudah baligh seperti halnya shalat lima waktu.

Baca juga :

Larangan Meninggalkan Shalat Jumat

Dilihat dari sabda Rasulullah Saw, yang menjelaskan mengenai shalat jum’at sebagai berikut :

“Sungguh harus berhenti orang-orang yang terbiasa meninggalkan sholat Jum’at, atau sungguh Allah benar-benar akan menutup hati-hati mereka, kemudian sungguh benar-benar mereka akan termasuk orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma)

Pelajaran yang bisa kita petik pelajarannya dari sabda Rasulullah di atas yakni seperti :

  • Bagaimana bahaya seseorang yang diwajibkan untuk melaksanakan shalat jum’at, namun ia meninggalkan tanpa adanya suatu alasan yang jelas sesuai dengan syariat yang sudah dibenarkan.
  • Mengandung peringatan untuk segera bertaubat karena ssudah meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu melaksanakan shalat jum’at.
  • Wahyu yang diterima oleh Rasulullah pasti akan disampaikan kepada umat-umatnya khususnya umat muslim. Berikut penjelasan haditsnya :

“Maknanya, bahwa satu dari dua perkara mesti terjadi pada siapa pun tidak mungkin tidak, yaitu apakah segera berhenti meninggalkan sholat Jum’at, atau kalau tidak maka Allah akan menutup hati-hati mereka, karena terbiasa meninggalkan sholat Jum’at menyebabkan dominasi noda hitam di hati, menjadikan jiwa malas dalam melakukan ketaatan, dan itu semua mengantarkan mereka menjadi orang-orang yang lalai.” (Al-Mirqoh, 3/1023)

Allah Swt akan memberikan adzab dengan menimpanya pada bagian hati mereka yang sudah memalingkan kebenaran dari kehidupannya dan tidak mempunyai niat untuk mengamalkan apa yang sudah diperintahkan-Nya. Adzab tersebut spesifiknya adalah Allah akan menutup hati umatnya yang lalai sehingga mereka tidak akan lagi mengenal kebenaran itu seperti apa. Selanjutnya jika adzab pada hatinya selesai, Allah akan melanjutkan dengan adzab yang akan ditimpakan pada seluruh bagian tubuhnya.

Dijelaskan mengenai syarat seseorang yang mempunyai kewajiban melaksanakan shalat jum’at, seperti halnya seorang laki-laki muslim yang sudah baligh, mempunyai akal yang sehat, merdeka dan juga muqim. Maka selain syarat yang disebutkan di atas, tidak mempunyai kewajiban untuk melaksanakan shalat jum’at. Namun untuk seorang kafir tentunya akan mendapat balasan karena kekafirannya tersebut.

Baca juga :

Ancaman bagi Mereka yang Meninggalkan Shalat Jumat

Selain itu terdapat beberapa ancaman bagi mereka yang wajib menjalankan shalat jum’at namun tidak melaksanakannya sebanyak 3 kali berturut-turut, yuk simak penjelasannya sebagai berikut :

1. Berdasarkan penjelasan dari Ibnu Abbas, perkataannya sebagai berikut :

”Siapa yang meninggalkan jumatan 3 kali berturut-turut, berarti dia telah membuang islam ke belakang punggungnya.” (HR. Abu Ya’la secara Mauquf dengan sanad yang shahih – shahih Targhib: 732).

2. Berdasarkan penjelasan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, yakni sebagai berikut :

“Siapa yang meninggalkan jumatan 3 kali berturut-turut tanpa udzur, Allah akan mengunci mati hatinya.” (HR. At-Thayalisi dalam Musnadnya 2548 dan dishahihkan al-Albani dalam shahih Jami’ as-Shaghir).

3. Berdasarkan penjelasan dari Usamah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, yakni sebagai berikut :

Siapa yang mendengar adzan jumatan 3 kali, kemudian dia tidak menghadirinya maka dicatat sebagai orang munafik. (HR. Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir, dan dihasankan al-Albani dalam Shahih Targhib, no. 728).

4. Berdasarkan penjelasan dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, yakni sebagai berikut :

“Siapa yang meninggalkan jumatan 3 kali, bukan karena darurat, Allah akan mengunci hatinya.” (HR. Ibnu Majah 1126 dan dishahihkan al-Albani)

5. Berdasarkan penjelasan dari Abul Ja’d ad-Dhamri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, yakni sebagai berikut :

”Siapa yang meninggalkan 3 kali jumatan karena meremehkan, maka Allah akan mengunci hatinya.” (HR. Ahmad 15498, Nasai 1369, Abu Daud 1052, dan dinilai hasan Syuaib al-Arnauth)

6. Berdasarkan penjelasan dari Ibnu Umar dan juga Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhum, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, yakni sebagai berikut :

”Hendaknya orang yang suka meninggalkan jumatan itu menghentikan kebiasaan buruknya, atau Allah akan mengunci mati hatinya, kemudian dia menjadi orang ghafilin (orang lalai).” (HR. Muslim 865)

Baca juga :

Hikmah

Dari penjelasan mengenai beberapa riwayat yang sudah diulas di atas, dapat kita ambil banyak pelajaran penting untuk kehidupan yang akan datang, seperti halnya :

Pelajaran Pertama, maksud dari ‘Allah kunci hatinya’ ialah Allah Swt akan menutup semua bagian hatinya, kemudian akan menghalangi hidayah serta rahmat yang masuk ke bagian dalam hatinya. Selanjutnya akan diambil alih dengan sifat beringas, keras kepala dan juga kebodohan di dalam hatinya tersebut. Bisa dikatakan bahwa hatinya akan seperti halnya hati orang yang munafik. Itulah penjelasan dari al-Munawi dalam Faidhul Qodir (6/133).

Pada saat bagian hati seseorang telah dikunci rapat oleh Allah Swt, maka ia akan menjadi lebih kebal terhadap hidayah. Berapa banyak suatu peringatan yang telah ia dengarkan, pasti sia-sia dan tidak akan memberikan pengaruh, manfaat serta tidak bisa membuat hatinya menjadi tergerak. Seakan-akan terdapat suatu jarak dan penghalang untuk ia bertaubat kembali ke jalan yang benar.

baca juga:

Hukuman seperti ini serupa terhadap hukuman kepada iblis, yang diberikan oleh Allah Swt. Karena ketidak patuhannya terhadap kewajiban yang harus dilakukan, maka Allah tidak memberikan suatu kesempatan untuk melakukan taubat bagi iblis. Hukuman tersebut terlihat sangat menakutkan bukan.

Sama halnya dengan kondisi orang yang tergolong dalam kategori sebagai orang munafik. Karena di dalam batin mereka memang menjauhi sebuah kebenaran. Lalu Allah Swt akan kunci mati semua bagian hatinya, sehingga mereka secara perlahan akan menjadi bodoh terhadap hidayah yang diberikan oleh Allah.

”Lalu hatinya dikunci mati, sehingga mereka tidak memahami.” (QS. Al-Munafiqun: 3).

Baca juga :

Pelajaran Kedua, ialah semua tindakan yang mengarah ke dosa dan juga maksiat, akan menjadi salah satu penyebab utama tertutupnya hati. Jika seseorang semakin banyak melakukan dosa yang telah dilakukannya, maka akan semakin banyak pula hatinya menjadi tertutup. Berdasarkan penjelasan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

Sesungguhnya seorang hamba, apabila melakukan perbuatan maksiat maka akan dititikkan dalam hatinya satu titik hitam. Jika dia meninggalkan maksiat itu, memohon ampun dan bertaubat, hatinya akan dibersihakn. Namun jika dia kembali maksiat, akan ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar-raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya, (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.’ (HR. Turmudzi 3334, dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnauth).

Mengabaikan kewajiban melaksanakan shalat jum’at tanpa adanya udzur bisa dikatakan masuk dalam kategori melakukan dosa yang berbahaya, kemudian nantinya akan menyebabkan hati seseorang tersebut menjadi dikunci mati.

Baca juga :

Pelajaran Ketiga, yang didapatkan apakah harus berturut-turut?

Terdapat dua kemungkinan maksud di dalamnya, berdasarkan penjelasan dari As-Syaukani yakni sebagai berikut:

Maksud pertama ialah, suatu ancaman bisa terjadi pada saat dia mengabaikan shalat jum’at, baik secara berturut-turut atau pun secara terpisah-pisah. Sehingga pada saat ada seseorang yang mengabaikan shalat jum’at sebanyak 1 kali dalam satu tahun, maka Allah Swt akan mengunci seluruh hatinya terhadap suatu pelanggaran ketiga yang ia lakukan. Itulah zahir hadis.

Maksud kedua, suatu ancaman bisa terjadi pada saat dia mengabaikan shalat jum’at sebanyak 3 kali secara berturut-turut, berdasarkan pada hadits Anas yang telah disebutkan disebutkan. Karena apabila melakukan suatu dosa dengan cara berturut-turut ataupun secara terus-menerus, berarti hal tersebut secara tidak langsung akan memperlihatkan sedikitnya rasa takutnya.

Baca juga :

Pelajaran Keempat, suatu ancaman bisa terjadi bagi orang yang mengabaikan shalat jum’at tanpa adanya udzur, berdasarkan yang sudah ditegaskan di dalam banyak penjelasan mengenai hadis di atas. Sedangkan bagi orang yang mempunyao udzur untuk tidak melaksanakan shalat jum’at, seperti misalnya karena ia sakit, sedang dalam safar (perjalanan), berada di laut, atau pun sedang udzur lainnya, bisa dikatakan tidak masuk dalam kategori mendaptkan ancaman ini.

Pada zaman Umar, ada seseorang yang mempunyai sebuah rencana ingin melakukan perjalanan tepat pada hari jumat. Lalu dia mempunyai niat untuk membatalkan rencananya tersebut, dikarenakan ingat bahwa ia berkewajiban untuk melaksanakan shalat jum’at. Selanjutnya ia ditegur oleh Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, yakni sebagai berikut :

”Berangkatlah, karena jumatan tidaklah menghalangi orang untuk melakukan safar.” (HR. Ibnu Abi Syaibah 5107).

Baca juga :

Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai azab meninggalkan shalat jum’at yang diulas secara detail dan dikemas dengan menarik, diharapkan akan memudahkan anda dalam mempelajari serta memahami lebih dalam lagi, sehingga mungkin bisa anda jadikan sebagai referensi untuk menambah wawasan baru.

Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai azab meninggalkan shalat jum’at. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel saya ini

The post 6 Azab Meninggalkan Shalat Jumat dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Anak Durhaka Dalam Islam Menurut Al-Quran dan Hadist https://dalamislam.com/dasar-islam/anak-durhaka-dalam-islam Sat, 31 Dec 2016 06:12:32 +0000 http://dalamislam.com/?p=1266 Anak adalah suatu amanah atau titipkan dari Allah SWT yang harus dijaga oleh setiap orang tua. Mereka bertanggung jawab atas segala macam kebutuhan anak-anaknya , mulai dari pemberian sandang pangan, kasih sayang dan pendidikan agar kelak si buah hati bisa tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan berakhlakul karimah. Begitupun sebaliknya, anak juga diwajibkan untuk menghormati […]

The post Anak Durhaka Dalam Islam Menurut Al-Quran dan Hadist appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Anak adalah suatu amanah atau titipkan dari Allah SWT yang harus dijaga oleh setiap orang tua. Mereka bertanggung jawab atas segala macam kebutuhan anak-anaknya , mulai dari pemberian sandang pangan, kasih sayang dan pendidikan agar kelak si buah hati bisa tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan berakhlakul karimah.

Begitupun sebaliknya, anak juga diwajibkan untuk menghormati kedua orang tuanya. Sebab perjuangan ibu takala ia mengandung selama 9 bulan tentu sangatlah berat. Kemudian, ibu bertaruh nyawa untuk melahirkan, menyusui dan merawat anaknya hingga tumbuh besar. Sedangkan peranan ayah adalah mencari nafkah demi memenuhi segala kebutuhan keluarga. Sungguh, jasa kedua orang tua itu tiada bandingnya. Allah SWT berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (al-Ahqâf:15).”

Ayat diatas menegaskan bahwa islam mengajarkan seorang anak untuk berbuat baik kepada ibu dan bapaknya. Namun sayang, dewasa kini perlakuan anak kepada orang tua bisa dikatakan jauh dari kata sopan. Bahkan tak jarang mereka berlaku durhaka tanpa mengindahkan perintah agama. (Baca juga: Keutamaan Berbakti Kepada Orang tua dalam Islam dan Cara Mendidik Anak Menurut Islam) . Berikut adalah penjelasan dari Anak Durhaka Dalam Islam :

Pengertian Anak Durhaka Dalam Prespektif Islam

Durhaka (al-‘uquuq) berasal dari al-‘aqqu yang berarti al-qath’u yaitu memutus, membelah, merobek, atau memotong. Dalam islam, anak dikatakan durhaka pada orang tua (uquuqul walidain) apabila melakukan perbuatan atau mengucapkan sesuatu yang menyakiti hati orang tuanya.

Perbuatan durhaka kepada orang tua jelas dilarang oleh agama. Bahkan termasuk dalam dosa besar yang setara dengan mempersekutukan Allah SWT. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran dan hadist yang menjelaskan dosa berbuat durhaka, salah satunya disebutkan pada Hadist Riwayat Bukhari dibawah ini:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْكَبَائِرُ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ عُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قُلْتُ وَمَا الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قَالَ الَّذِي يَقْتَطِعُ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ هُوَ فِيهَا كَاذِبٌ

Dari Abdullâh bin ‘Amr, ia berkata: Seorang Arab Badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasûlullâh, apakah dosa-dosa besar itu ?” Beliau menjawab, “Isyrak (menyekutukan sesuatu) dengan Allâh”, ia bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian durhaka kepada dua orang tua,” ia bertanya lagi, “Kemudian apa ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah yang menjerumuskan”. Aku bertanya, “Apa sumpah yang menjerumuskan itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah dusta yang menjadikan dia mengambil harta seorang muslim”. (HR al-Bukhâri, no. 6255)

Ciri-ciri Anak Durhaka menurut Islam

Islam mengajarkan seorang anak untuk berlaku sopan dan bertutur kata yang lembut kepada orang tuanya. Adapun mereka yang berkata kasar, membentak, memukul, memasang muka masam di depan orang tua, maka perlakuan-perlakuan tersebut dikategorikan dalam perbuatan durhaka.

Nah, dibawah ini beberapa ciri anak durhaka menurut pandangan islam dan Al-Quran:

  1. Berkata “Ah” dan membentak orang tua

Islam mewajibkan setiap anak untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Bahkan berkata “ah” pun juga dilarang. Apalagi meninggikan nada suara di depan orang tua atau membentak, sungguh perbuatan tersebut benar-benar dilarang oleh Allah SWT.

Allah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 23 yang artinya “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia“.

  1. Membuat orang tua bersedih dan menangis

Setiap orang tua pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka rela melakukan apapun demi melihat senyum anaknya. Lalu bagaimana bila kita sebagai anak tega membuat orang tua bersedih bahkan menangis? Tentu perbuatan tersebut dapat menjadi dosa besar untuk kita. Ibnu ‘Umar berkata: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari)

  1. Menelantarkan dan tidak melayani orang tua

Orang tua tidak pernah merasa lelah untuk melayani kita. Sedari kecil, mereka merawat kita, menyusui, membantu buang air, memberi makan dan minum, mengajari kita berbicara dan berjalan. Segala sesuatu mereka berikan secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Di saat kedua orang tua kita telah berusia lanjut, maka kewajiban kita untuk merawatnya. Segala keperluannya haruslah kita cukupi dan apa-apa yang sulit ia kerjakan, kita harus membantunya. Jangan sampai kita menelantarkan orang tua hanya karena mereka telah pikun. Jika kamu berbuat demikian, sama saja kamu telah berbuat durhaka kepada orang tua. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahkaf ayat 15 yang artinya :

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandung dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a. “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberikan kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

  1. Lebih mementingkan istri dibandingkan orang tua

Islam memang mengajarkan suami untuk menyayangi seorang istri. Bahkan dikatakan bahwa sebaik-baiknya pria adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Namun demikian, bila suami berlebihan dalam memanjakan istri sampai-sampai melupakan hak orang tua maka itu bisa jadi dosa baginya.

(Baca juga: Kewajiban Suami terhadap Istri dalam Islam, Ciri Istri Durhaka Terhadap Suami Menurut Islam, Ciri Istri Shalehah Menurut Islam)

  1. Memasang muka cemberut di depan orang tua

Banyak sekali orang yang tampak ceria dan murah senyum dihadapan kawan-kawannya. Tapi saat di rumah, ia selalu memasang muka cemberut di depan orang tuanya. Ketika diajak berbicara oleh ibuk-bapaknya, ia hanya diam dan kadang menjawab sinis sepatah atau dua patah.

Ketahuilah, orang tuamu adalah orang yang paling berhak memperoleh senyummu. Mereka yang capek merawatmu, bukan teman-temanmu! Jadi janganlah sekali-kali memasang wajah masam dihadapan mereka. Jika ada masalah, sebaiknya ceritakan secara baik-baik. Tak perlu dipendam sendiri.

  1. Tidak menghormati orang tua

Tidak menghormati orang tua juga termasuk dalam perbuatan durhaka. Dimana menghormati disini berarti bertutur kata yang sopan dan halus, mencium tangan kedua orang setiap hendak pergi keluar rumah, dan selalu meminta restu jika ingin melakukan sesuatu. Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surat An-Nisaa’ ayat 36 yang artinya “Beribadahlah kepada Allâh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.”

  1. Tidak menuruti perintah orang tua

Salah satu ciri anak jaman sekarang adalah seringkali tidak menuruti perintah atau nasehat orang tuanya. Misalnya saja, orang tua meminta bantuan untuk membelikan bumbu masak, lalu si anak malas dan tidak mau pergi. Begitu juga saat disuruh sholat dan anak tidak mendengarkan. Perbuatan-perbuatan yang demikian adalah termasuk durhaka kepada orang tua.

  1. Mencela orang tua

Janganlah sekali-kali kamu menghina orang tuamu. Seburuk apapun rupanya, walaupun mereka sangat miskin dan tidak berpendidikan, kamu tetap harus menghormati dan menyayangi mereka.  Ingatlah suatu hadist yang berkata: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Adabul Mufrod no. 2, shahih).

  1. Tidak mengakui mereka sebagai orang tua

Seorang anak yang tidak mengakui kedua orang tuanya karena alasan apapun (termasuk malu) adalah tindakan yang sangat berdosa. Sampai kapanpun orang tua tetap menjadi orang tua. Tidak ada mantan orang tua! Sebanyak apapun hartamu tidak akan mampu menembus kasih sayang mereka. Jangalah kamu sia-siakan orang tuamu. Apalagi sampai melupakannya. Sungguh itu perbuatan durhaka yang dimurkai Allah SWT.

Azab bagi Anak Durhaka kepada Orang tua

Bagi orang-orang yang durhaka kepada orang tua, mereka tidak hanya merasakan azab di akhirat. Selagi mereka masih di dunia, hidupnya akan ditimpa kesengsaraan tiada akhir. Bahkan saat sakaratul maut pun juga sulit.

Adapun azab-azab yang diterima oleh anak durhaka, antara lain adalah:

  1. Shalatnya tidak diterima di sisi Allah SWT

Sia-sia saja shalatnya orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya. Walaupun sekhusyuk apapun, tetap saja Allah SWT menolaknya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist: “Allah tidak akan menerima shalat orang dibenci kedua orang tuannya yang tidak menganiaya kepadannya”. (H.R.  Abu al-Hasan bin Makruf)

(Baca juga: Keutamaan Shalat Dhuha yang Luar Biasa, Keutamaan Shalat Ashar Berjamaah, Manfaat Shalat Tahajjud bagi Kehidupan Sehari-hari dan Kesehatan)

  1. Diharamkan masuk surga

Mereka juga diharamkan mencium aroma surga ataupun masuk kedalamnya. Sebagaimana hadist yang berbunyi: “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh)”. (H.R. Nasa’i dan Ahmad).

  1. Dibenci oleh Allah SWT

Jika kamu ingin dicintai oleh Allah SWT, maka cintailah kedua orang tuamu. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:“Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua”. (H.R. al-Hakim).

  1. Ditimpa azab di dunia

Orang yang durhaka kepada bapak ibunya tidak hanya memperoleh dosa. Mereka juga akan diazab oleh Allah SWT selagi mereka hidup di dunia. Al-hakim dan al-Ashbahani, dari abu bakrah r.a. dari Nabi Saw, beliau bersauba, “Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai kedua orang tua. sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunnya didalam hidupnya sebelum mati”.

  1. Dianggap kafir

Mendurhakai orang tua termasuk dosa besar, dan orang-orang yang berbuat demikian digolongkan dalam sifat kafir. Sebagaimana Hadist Riwayat Muslim yang berbunyi: “Jangan membenci kedua orang tuamu. Barang siapa mengabaikan kedua orang tua, maka dia kafir”.

  1. Dosa-dosanya tidak diampuni

Dari Aisyah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. Bersabda, “dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, “berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. “Dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orang tua, perbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku mengampunimu.” (H.R. Abu Nu’aim).

  1. Segala amal perbuatannya dihapuskan

Meskipun kamu berbuat baik terhadap semua umat manusia di dunia, tapi kalau kamu durhaka pada orang tuamu, sungguh kebaikanmu itu sia-sia saja di sisi Allah SWT. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oelh Thabrani: “ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, seorang alim yang dipermainkan oleh orang dungu dan jahil”.

Itulah beberapa azab yang kelak ditimpakan kepada anak yang durhaka kepada orang tuanya. Dosa dan siksaanya begitu pedih baik di dunia ataupun di akhirat. Semoga kita bisa menjadi sosok yang berbakti kepada orang tua dengan tetap menjalankan Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman. Bila mereka masih hidup, marilah kita menyayangi dan memuliakan mereka. Dan kalaupun mereka telah tiada, jangan pernah lupa untuk mendoakan agar mereka memperoleh kebahagiaan di sisi Allah SWT. Amin ya Rabbal Alamin dan begitulah pembahasan mengenai Anak Durhaka Dalam Islam.

The post Anak Durhaka Dalam Islam Menurut Al-Quran dan Hadist appeared first on DalamIslam.com.

]]>