Hukum Shalat Berjamaah Dengan Pacar dan Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Shalat adalah perintah Islam yang menjadi dasar atau pondasi keimanan dalam islam. Hal ini sebagiamana di sampaikan dalam islam, “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (QS An Nisa : 103). Untuk itu hal ini sesuai dengan Rukun IslamDasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman.

Salah satu ibadah yang utama adalah melaksanakan shalat wajib dan dilakukan secara berjamaah. Shalat berjamaah dalam sebuah hadist disebutkan bahwa shalat berjamaah memiliki pahala yang berlipat ganda yaitu hingga 27 derajat. Hal ini tentu memiliki alasan tersendiri dalam islam mengapa Shalat Berjamaah menjadi suatu yang utama.

Hal ini juga disampaikan dalam sebuah hadist, “Shalat dengan berjamaah, dua puluh tujuh kali lebih baik daripada shalat sendirian.” (HR Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa`i).

baca juga:

Di dalam islam sendiri, berjamaah tentunya menjadi lebih baik dibandingkan dengan sendiri-sendiri. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam QS Ash-shaff ayat 4, “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”

Hal ini juga disampaikan dalam sebuah hadist, “Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” (HR Muslim).

Untuk itu, melaksanakan shalat berjamaah sangat diutamakan dibandingkan dengan shalat sendiri. Mengusahakan shalat berjamaah tentu menjadi sebuah keutamaan karena kita telah menerapkan semangat persatuan dan kesatuan umat islam, walaupun mungkin saat berjamaah kita belum mengenal siapa orang tersebut.

baca juga:

Keutamaan Shalat Berjamaah

Selain pahala 27 derajat dibanding shalat sendiri, ada beberapa keutamaan lainnya dari shalat berjamaah. Hal ini misalnya adalah apa yang disampaikan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah SAW.

Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Shalatnya seorang lelaki dengan berjamaah itu melebihi shalatnya (sendirian) di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh lima kali, yang demikian itu disebabkan karena bila dia berwudhu dengan sempurna, kemudian pergi ke masjid dengan tiada tujuan lain kecuali untuk melakukan shalat (berjamaah) semata-mata, maka tiadalah ia melangkah kecuali diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya.”

Dengan adanya ini shalat berjamaah adalah suatu keutamaan apalagi jika dilakukan oleh seorang laki-laki. Tentu hal yang juga berlaku jika dilakukan oleh seorang wanita juga. Tidak masalah apabila perempuan juga berjamaah sesama dengan perempuan. Perempuan bisa menjadi imam jika jamaahnya juga perempuan lain bukan laki-laki.

Hal ini juga disampaikan dalam sebuah hadist berikut.

“Seseorang yang selalu shalat dengan berjamaah selama empat puluh hari tanpa tertinggal takbir yang pertama (bersama imam) akan mendapat dua jaminan: diselamatkan dari neraka dan bebas dari sifat munafik.” (HR Tirmidzi).

Untuk itu, melaksanakan ibadah shalat dengan berjamaah adalah salah satu ladang pahala bagi kita sendiri. Untuk itu shalat berjamaah lebih baik dibandingkan dengan shalat sendirian.

baca juga:

Pertimbangan Pelaksanaan Berjamaah Dengan Pacar

Ada sebuah pertanyaan apakah boleh jika kita melaksanakan shalat berjamaah bersama pacar?  Tentu hal ini sangat berkaitan dengan bagaimana hukum mengenai hubungan pacaran atau laki-laki dan wanita yang bukan muhrim. Sebagai seorang laki-laki dan wanita yang memiliki hubungan khusus atau perasaan cinta, tentunya akan ada rasa yang spesial jika melaksanakan shalat berjamaah.

Persoalan mengenai pacaran dalam islam sudah dibahas dalam beberapa artikel seperti, Indahnya Menikah Tanpa Pacaran, Cara Menghindari Pacaran Menurut Islam, Larangan Berpacaran Dalam Islam, Pacaran Beda Agama Dalam Islam, dan Pacaran Dalam Islam. 

Untuk itu sebelum mengenal hukumnya berikut adalah penjelasan mengenai berdua-duaan atau berkhalwat antar laki-laki dan wanita.

  1. Larangan Berkhalwat

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali berkhalwat (berduaan) dengan perempuan yang bukan mahram karena yang ketiga di antara mereka adalah setan” (HR Ahmad)

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah melarang wanita dan laki-laki yang bukan muhrimnya untuk berkhalwat atau berdua-duaan. Di dalam hadist diatas dijelaskan bahwa jika manusia yang bukan muhrim berkhalwat maka ketiganya akan ada setan.

Memahami hal ini tentu saja tidak bisa secara tekstual dalam artian setan secara makhluk atau wujud saja. Namun, orang yang berduaan lalu tidak ada kontrol dan penglihatan orang lain tentu saja akan menjadikan hawa nafsu bisa tak terkontrol dan mudah untuk didorong oleh keinginan-keinginan setan yang menjerumuskan. Untuk itu, larangan ini sangat logis bahwa manusia jangan sampai berdua-duaan, tanpa ada orang lain yang bisa mengingatkan dan mengkontrol.

Termasuk ketika melakukan shalat. Shalat tentunya adalah ibadah. Tetapi jika niat bukan ibadah atau hanya untuk berdua-duaan, maka tentu saja Allah melarang hal ini.

baca juga:

  1. Bekhalwat adalah Makruh

“Dan dimakruhkan seorang laki-laki shalat dengan seorang perempuan ajnabiyyah karena didasarkan pada sabda Nabi SAW, ‘Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan perempuan karena yang ketiga di antara mereka adalah setan”

Hal ini tentang berjamaah bersama pacar dijelaskan pula dalam hadist diatas. Artinya seorang laki-laki yag bukan muhrim tidak disunnahkan untuk melaksanakan shalat bersama perempuan ajnabiyyah tersebut. Namun, beberapa ulama mengatakan bahwa selagi syarat dan rukun shalat tetap dilaksanakan adalah tetap sah walaupun shalat dengan berdua yang bukan muhrim.

Akan tetapi, bagaimanapun kita harus memahami bahwa aturan atau syariat islam adalah sesuatu yang terintegrasi. Untuk itu walaupun shalat nya dianggap sah, akan tetapi jika melanggar syariat yang lain maka harus diperhatikan bahwa perbuatan tersebut tetap mengandung kesalahan atau kekeliruan.

  1. Larangan Mendekati Zinah

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. “ (QS Al Isra : 32)

Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa ada larangan mendekati zinah. Untuk itu, salah satunya adalah dengan melakukan khalwat atau berdua-duaan, adalah salah satu yang mendekatinya. Larangan ini tentunya berlaku juga dalam setiap aktivitas atau kegiatan apapun. Termasuk jika shalat, maka jika berdua-duaan atau hanya berdua saja lebih baik dihindari agar tidak menimbulkan fitnah apalagi opini yang negatif.

Walaupun aktivitas yang dilakukannya shalat, tetapi niat dan tujuan seseorang bisa berbeda-beda. Untuk itu walaupun shalat adalah ibadah, tetapi jika dilakukan dengan cara dan proses yang salah maka tidak bisa dibenarkan atau lebih baik dihindari saja.

  1. Larangan Berduaan Tanpa Mahram

”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan, kecuali dia ditemani mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagaimana disampaikan pada penjelasan di atas, wanita dan laki-laki non muhrim dilarang untuk berdua-duaan kecuali ada mahramnya. Untuk itu, termasuk shalat maka bisa tidak jadi masalah jika ada muhrim lain atau orang yang lain, alias bukan berdua-duaan saja. Walaupun sang lelaki atau pacar menjadi imam tidak akan menjadi masalah, asalkan jamaah tidak hanya satu orang saja.

baca juga:

Hukum Jika Shalat Bersama Pacar

Dari penjelasan dan pertimbangan di atas, maka kita bisa memahami bahwa sejatinya melaksanakan shalat bersama pacar bukanlah hal yang disyariatkan islam. Shalat bersama pacar apalagi jika dilakukan berdua maka hal termasuk tersebut termasuk hal yang dilarang dalam islam. Walaupun begitu, jika pelaksanaan shalatnya dilaksanakan sesuai syariat atau sesuai rukun sah shalat maka akan menjadi tetap sah. Namun dari segi syariat pergaulan, maka ini lebih baik dihindari.

Untuk shalat bersama pacar, tentu saja akan lebih baik jika ada muhrim atau keluarga yang mendampingi. Untuk itu, walaupun pacar yang menjadi imam atau shalat bersama, kita masih ada yang menemani atau mendampingi yaitu muhrim yang lain. Tentu tidak akan menjadi masalah.

Tentu saja larangan berdua-duaan bukan hanya dilakukan saat kita shalat, akan tetapi saat melakukan aktivitas di luar shalat atau saat berkegiatan pada umumnya, berduaan juga dilarang untuk dilakukan.

Semoga penjelasan ini bisa menjadikan kita manusia yang sesuai dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama Dunia Menurut IslamSukses Menurut IslamSukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam.

Sebagai motivasi, Allah telah memberikannya dalam Al-Quran. Jangan sampai aturan islam mengenai shalat berjamaah bersama pacar ini menjadikan kita tidak taat dan mengeluh akan perintah Allah. Dalam Al-Quran telah Allah sampaikan, “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS Al Baqarah : 62)

baca juga:

fbWhatsappTwitterLinkedIn