Hukum Membaca Doa Iftitah dalam Shalat

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sholat lima waktu merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap orang muslim. Bahkan, dalam agama Islam sholat menempati kedudukan yang paling tinggi dibandingkan amal ibadah yang lain. Sholat memiliki beberapa keutamaan dan hikmah yang juga disebutkan dalam al Quran dan hadis, di antaranya adalah bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, menghapus segala kesalahan, dan lain-lain. Untuk melakukan kewajiban sholat ini, agama Islam juga memberi tuntunan atau aturan yang harus dilakukan untuk menjaga agar sholat yang dilakukan sah. (Baca juga: Tata Cara Sholat Idul Adha)

Syarat dan Rukun Sholat

Salah satu hal yang diperhatikan untuk melakukan sholat adalah mengetahui dahulu syarat sholat. Syarat ini harus dipenuhi sebelum melakukan sholat, yaitu:

Semua hal di atas harus dipenuhi oleh setiap muslim sebelum melakukan sholat. Sementara itu, bagi anak-anak baik laki-laki dan perempuan memang belum diwajibkan untuk sholat, namun sebaiknya mereka dilatih dan dibiasakan untuk sholat lima waktu sedini mungkin. Hal ini untuk membuat mereka terbiasa dan tidak lagi malas-malasan ketika sudah baligh nanti untuk sholat. (Baca juga: Cara Mengajari Anak Sholat)

Dari salah satu syarat sholat yang dicantumkan di atas, terdapat satu poin yang menyebutkan bahwa harus mengetahui rukun sholat dan sunnah sholat. Rukun sholat adalah setiap perkataan dan perbuatan yang akan membentuk hakikat sholat. Jika salah satu saja dari rukun sholat ini tidak dilakukan, maka sholat yang dilakukan dianggap tidak sah dan harus digantikan dengan sujud sahwi. Oleh karena itu, setiap muslim harus tahu rukun sholat untuk memastikan bahwa sholat yang dilakukannya sah dan tidak sia-sia. Lalu, apa sajakah rukun sholat itu?

Ada 13 rukun sholat yang harus kamu ikuti saat sholat, yaitu:

  1. Niat dalam hati.
  2. Berdiri bagi yang mampu. (baca juga: Do’a Setelah Shalat Fardhu)
  3. Takbiiratul-Ihraam. (baca juga: Keutamaan Shalat Istikharah)
  4. Membaca al Fatihah setiap rakaat sholat.
  5. Ruku’ dengan tuma’ninah. (baca juga: Keutamaan Shalat Fajar)
  6. I’tidal setelah ruku’ dengan tuma’ninah.
  7. Sujud dengan 7 anggota tubuh dengan tuma’ninah sebanyak dua kali.
  8. Duduk di antara dua sujud. (baca juga: Shalat dalam Kendaraan )
  9. Duduk tasyahud akhir dengan tuma’ninah.
  10. Membaca tasyahud akhir. (baca juga: Pahala Wanita Shalat di Rumah)
  11. Membaca shalawat Nabi pada tasyahud akhir.
  12. Membaca salam yang pertama. (baca juga: Hukum Shalat Shubuh Kesiangan)
  13. Tertib, menjalankan rukun-rukun sholat dengan berurutan.

Dari rukun sholat di atas, kita mengetahui bahwa bacaan dalam sholat yang wajib adalah surat al Fatihah di setiap rakaat sholat. Lalu, bagaimana kedudukan doa iftitah dalam sholat? Apakah membaca doa iftitah dalam sholat termasuk bacaan yang diwajibkan dalam sholat?

Baca juga:

Hukum Islam tentang Membaca Doa Iftitah Saat Shalat

Doa iftitah adalah satu bacaan doa dalam sholat yang dibaca satu kali dalam sholat setelah melakukan takbiiratul-ihraam pertama sebelum membaca surat al Fatihah. Bacaan ini dibaca dengan pelan baik oleh imam dan makmum dalam sholat berjamaah atau sholat sendirian. (Baca juga: Keutamaan Shalat Ashar Berjamaah)

Di Indonesia sendiri terdapat dua versi doa iftitah yang umum dibaca saat sholat fardhu lima waktu. Perbedaan bacaan ini dibedakan berdasar versi Islam Nadhlatul Ulama (NU) dan versi Islam Muhammadiyah. Terlepas dari bacaannya, hukum membaca doa iftitah dalam sholat itu sendiri adalah sunnah, lebih tepatnya adalah sunnah hajat. Artinya, amalan ini adalah sunnah yang jika ditinggalkan secara sengaja maupun tidak sengaja, maka  tidak disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi. Namun, karena hukumnya yang sunnah, alangkah ruginya jika kita meninggalkannya karena dengan melakukannya kita akan mendapat tambahan pahala dari Allah. (Baca juga: Dasar Hukum Islam)

Imam Nawawi, seorang ulama besar bermazhab Syafi’i, sangat menganjurkan para muslimin dan muslimah untuk membaca doa iftitah di setiap sholatnya, baik sholat wajib maupun sholat sunnah. Bahkan, bagi muslim yang skait dan harus sholat sambal berbaring, atau bagi musafir yang sholat di perjalanan, membaca doa iftitah juga tetap dianjurkan. Lalu, bagaimana jika seseorang meninggalkan bacaan doa iftitah dalam sholatnya?

Berkaitan dengan hukum doa iftitah itu sendiri yang sunnah, maka jika seorang muslim meninggalkannya dalam sholat, sholatnya tetap sah dan tidak batal. Maka, jika kamu merasa pernah lupa membaca doa iftitah dalam sholat, kamu tidak perlu khawatir tentang sah tidaknya sholat yang kamu lakukan. Sholat yang kamu lakukan tetap sah, tapi kamu tidak akan mendapat pahala sunnah dari bacaan doa iftitah.

Namun, jika kita membicarakan hukum membaca doa iftitah dalam sholat sunnah yang jumlah salamnya berbilang, para ulama memiliki perbedaan pendapat. Sebagai contoh sholat dengan jumlah salam berbilang adalah sholat tarawih, sholat dhuha, sholat rawatib dengan dua kali salam. Para ulama berbeda pendapat tentang mana yang lebih afdhal antara doa iftitah dibaca di setiap awal sholat sejumlah takbiiratul-ihraam atau cukup dibaca sekali di awal sholat.

Baca juga:

Pendapat pertama, berpendapat bahwa doa iftitah cukup dibaca sekali di awal sholat. Pendapat ini didasarkan pada makna dzahir hadis Aisyah ra, saat beliau ditanya doa iftitah Rasulullah saw ketika sholat malam. Aisyah menceritakan, ‘Nabi Shallallahu álaihi wa sallam ketika sholat malam, beliau memulai sholatnya dengan membaca doa iftitah, “Allahumma Rabba Jibril wa Mikail wa Israfil…” (HR. Muslim 1847). Ulama yang berpegang pada hadis ini, memahami secara tekstual bahwa hadis ini menunjukkan doa iftitah hanya dibaca sekali di awal sholat malam oleh Rasulullah saw, bukan di setiap selesai takbiiratul-ihraam.

Sementara itu, pendapat kedua menyatakan bahwa doa iftitah dibaca setiap selesai takbiiratul-ihraam. Dalil yang mendasari pendapat ini adalah hadis Abu Hurairah ra, bahwa setial Rasulullah saw usai takbiiratul-ihraam, beliau diam sejenak. Hal ini membuatnya bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa yang And abaca ketika kami tidak mendengar suara Anda antara takbiiratul-ihraam dan fatihah?’ dan Nabi Muhammad menjawab, ‘Saya membaca doa iftitah, “Allahumma baa’id bainii wa baina kha-thaayaa-ya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib…”’

Dari hadis tersebut, secara tekstual disimpulkan bahwa Nabi Muhammad membaca doa iftitah di setiap takbiiratul-ihraam. Hal ini berlaku baik saat sholat wajib maupun sholat sunnah, termasuk sholat sunnah yang jumlah salamnya berbilang seperti tarawih.

Baca juga:

Ternyata, selain doa iftitah, ada lagi amalan-amalan sunnah lain dalam sholat yang bisa kita lakukan untuk menambah pahala kita, yaitu:

  1. Mengangkat kedua tangan ketika takbiiratul-ihraam, hingga ujung jari sejajar dengan telinga dan kedua telapak tangan menghadap kiblat.
  2. Mengangkat kedua tangan ketika akan ruku’, ketika berdiri setelah ruku’, dan ketika berdiri setelah tasyahud awal. (baca juga: Cara Menghilangkan Kesedihan Menurut Islam)
  3. Bersedekap dengan meletakkan telapak tangan kanan di atas tangan kiri di bawah dada.
  4. Pandangan mengarah ke tempat sujud. (baca juga: Sunnah Sebelum Tidur)
  5. Membaca doa iftitah setelah takbiiratul-ihraam.
  6. Membaca ta’awudz sebelum membaca basmalah. (baca juga: Hukum Meninggalkan Shalat Jumat )
  7. Diam sejenak sebelum membaca surat al Fatihah dan sesudahnya.
  8. Membaca ‘aamiin’setelah surat al Fatihah. (baca juga: Hikmah Silaturahmi)
  9. Membaca surat atau ayat al Quran setelah al Fatihah.
  10. Bagi makmum disunnahkan mendengarkan bacaan imam. (baca juga: Hubungan Akhlak dengan Iman )
  11. Mengeraskan bacaan saat sholat Subuh, dan pada dua rakaat pertama di sholat-sholat yang lain.
  12. Takbir ketika turun dan bangkit serta ketika bangkit dari ruku’.
  13. Membaca tasbih 3 kali saat ruku’ dan sujud.
  14. Membaca “Robbanaa walakal hamdu’ saat i’tidal.
  15. Membaca doa di antara dua sujud.
  16. Duduk Iftirasy, yaitu duduk di atas mata kaki kiri, telapak kaki kanan tegak dan ujung jari kanan menghadap kiblat. (baca juga: Hukum Berjabat Tangan )
  17. Duduk istirahat sebentar sesudah sujud kedua sebelum berdiri.
  18. Membaca salam yang kedua.
  19. Berpaling ke kanan dan ke kiri saat salam hingga pipi terlihat dari belakang.
  20. Ketika memberi salam, niatkan untuk memberi salam kepada yang di sebelah kanan dan kirinya.

Keutamaan Doa Iftitah

Meski sholat yang kita lakukan tetap sah meskipun tidak membaca doa iftitah, namun alangkah ruginya jika kita melewatkan kesempatan mendapat pahala tambahan dari amalan ringan ini. Namun, apakah kamu merasa berat untuk menambah bacaan iftitah ketika sholat, terutama sholat yang jumlah salamnya berbilang seperti tarawih?

Ketika sholat tarawih, kamu bisa membaca doa iftitah yang lebih pendek, salah satunya “Alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiih..”. bacaan ini memiliki arti “Segala puji bagi Allah (aku memuji-Nya) dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh keberkahan”.

Nabi Muhammad saw pernah mendengat ada sahabat yang membaca doa iftitah ini, kemudia beliau mengatakan, “Saya melihat ada 12 malaikat yang berebut untuk mengantarkan doa ini (kepada Allah)”. (HR. Muslim 1385, Ibnu Hibban 1761, dan yang lainnya).

Dengan mengetahui keutamaan membaca doa iftitah itu, maka sayang sekali bukan jika kita meninggalkannya dengan sengaja? Sungguh Allah memberi kita banyak sekali cara untuk memperoleh pahala kebaikan, bahkan dengan amalan yang kecil sekalipun. Untuk itu, yuk mulai sekarang jangan kita anggap sepele lagi bacaan doa iftitah, meski hukum membacanya dalam sholat tidaklah wajib.

fbWhatsappTwitterLinkedIn