Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang diciptakan paling mendekati sempurna jika dibandingkan dengan makhluk hidup lain yang diciptakan Allah seperti tumbuhan atau binatang. Manusia diberi akal kecerdasan pikiran dan perasaan serta bisa bergerak bebas sesuka hati tidak seperti binatang ataupun tumbuhan yang tidak memiliki akal dan perasaan serta bergerak bebas sesuka hati.
Namun demikian manusia memiliki tanggung jawab dan cobaan yang lebih besar dengan adanya akal, perasaan dan kebebasan bergerak ke sana kemari yang dimilikinya.
Tanggung jawab dan cobaan tersebut datang dari berbagai hal dalam hidup salah satunya adalah kebutuhan hidup untuk memiliki rejeki yang cukup bahkan berlebih. (Baca juga: Cara Menghindari Riya; Cara Bersyukur Menurut Islam)
Banyak manusia salah kaprah memaknai hidup mereka yang terkadang memiliki kebutuhan melebihi batas kemampuan yang dimilikinya terlebih dari segi finansial. Kebutuhan hidup yang memang semakin menghimpit terkadang tidak mensingkronkan antara akal, hati dan gerak langkah kita dalam bertindak mendapatkan rejeki sehingga mengambil jalan yang ternyata tidak berkah atau bahkan tak jarang manusia yang secara sadar mengambil jalan pintas yang jelas-jelas diharamkan Islam. Padahal Allah telah menjamin dan akan memberikan rejeki bagi seluruh hamba-Nya jika dijemput dengan cara yang tepat. Tanpa perlu bersusah payah berbuat dosa dan menukarkan diri dengan harta yang tak akan dibawa sampai ke liang lahat. (Baca juga: Cara Menghindari Syirik ; Cara Mengatasi Galau dalam Islam)
Untuk itu artikel kali ini akan membahas mengenai cara cepat kaya menurut Islam.
Banyak cara halal yang dapat kita lakukan untuk menjemput rejeki yang telah Allah gariskan untuk kita. Mulai dari berdoa dengan melakukan ibadah dan memanjatkan permohonan kepada Allah Subhanahua ta’ala Sampai dengan berikhtiar melakukan usaha seperti dengan cara bekerja atau berdagang.
Terlepas dari semua cara untuk menjemput rejeki Allah, yang teruatama adalah dengan mendekatkan diri Kepada Allah SWT. Curahkan seluruh keresahan dan kesulitan yang kita rasakan kepada Allah, lalu panjatkan segala doa positif kita kepada Allah, harapat-harapan serta keinginan kita dalam menjemput rejeki yang berkah. Untuk berdoa sendiri ada banyak yang bisa kita lakukan. Mulai dari terus bersyukur hingga terus merayu Allah agar terus menurunkah rejekinya kepada kita. (Baca juga: Keutamaan Shalat Fajar; Sifat Orang yang Bertakwa)
Berikut ini adalah beberapa cara cepat kaya menurut Islam
- Senantiasa Bersyukur Kepada Allah
Hal yang paling sulit untuk dilakukan mungkin adalah dengan bersyukur. Manusia dengan sifat alamiahnya yang tidak pernah merasa puas, akan selalu merasa serba kekurangan dan ingin diberi lebih banyak dengan dalih kebutuhan hidup yang semakin banyak. Apalagi jika berurusan dengan harta kekayaan.
Saat si fulan mendapatkan penghasilan 10 ribu rupiah perhari maka ia akan mengeluh biaya hidupnya kurang, karena dengan uang sebesar 10 ribu rupiah hanya cukup untuk membeli satu porsi makan sedangkan dalam satu hari ia butuh tiga kali makan. Kemudian hingga saat si fulan mendapat penghasilan uang sebesar 100 ribu rupiah perhari maka ia akan bersyukur namun juga tetap merasa kurang dengan penghasilannya yang telah bertambah tersebut. Uang 100 ribu rupiah perhari tersebut tidak akan cukup karena selain harus membeli makan yang totalnya 30 ribu rupiah, ia juga masih harus membayar tagihan listrik, internet, pakaian, dan kebutuhan lainnya. Begitupun seterusnya, hingga ia mendapat penghasilan satu juta perharipun tidak menutup kemungkinan akan ada kebutuhan lain yang sebenarnya bukan kebutuhan primer akan tetapi hanya keinginan dari si fulan seperti mobil mewah, handphone mewah, rumah mewah dan lainnya. (Baca juga: Siksa Neraka Bagi Wanita; Pamer dalam Islam)
Secara tidak sadar hal tersebut menjadi salah satu penyebab terbesar mengapa manusia terkadang selalu merasa serba kekurangan walaupun telah diberi banyak rejeki berupa harta oleh Allah SWT.
Oleh karena itu upayakanlah untuk selalu bersyukur pada setiap apapun harta yang kita miliki, sehingga kita tidak perlu merasa serba kekurangan walaupun harta yang kita miliki tidaklah banyak. (Baca juga: Tips Berhemat Saat Ramadhan ; Hukum Menyakiti Hati Orang Lain dalam Islam )
Karena sekaya-kayanya manusia adalah dia yang mampu banyak bersyukur dengan apa yang dia punya, bukan dia yang mampu mengumpulkan banyak harta terlebih jika hartanya tersebut hanya dihambur-hamburkan untuk kebutuhan yang fungsinya hanya demi menaikkan prestise duniawi saja.
Dengan selalu bersyukur maka Allah akan senanatiasa mempercayakan nikmat rejeki-Nya kepada kita. Sehingga harta kita akan bertambah dan terus bertambah seiring rasa syukur kita yang kian terus bertambah juga. (Baca juga: Cara Mengatasi Depresi Menurut Islam; Doa Agar Dipermudah Segala Urusan)
- Rajin Beribadah Kepada Allah
Ibadah kepada Allah sang pencipta adalah kewajiban bagi seluruh makhluk-Nya terlebih kita sebagai manusia yang dilengkapi dengan akal, perasaan dan gerak bebas. Sudah seharusnya kelebihan kita tersebut dijadikan modal untuk terus beribadah menyembah Allah SWT. Baik itu ibadah wajib maupun Sunnah.
Sholat Sunnah adalah sholat yang tidak diwajibkan untuk dikerjakan. Artinya kita boleh melakukannya atau tidak tanpa harus takut mendapat dosa saat meninggalkannya dan akan mendapat pahala saat mengerjakannya. Berikut ini akan dijelaskan sedikit mengenai sholat Sunnah untuk memohon kelancaran rejeki kepada Allah SWT. (Baca juga: Keutamaan Doa Seorang Ibu; Cara Mengendalikan Emosi Menurut Islam)
- Menegakkan Sholat Sunah Dhuha
Sesibuk apapun kita bekerja, upayakanlah untuk menyempatkan diri sholat dhuha minimal dua rakaat serta membaca doa setelah sholat dhuha untuk meminta rejeki yang halal dan berkah dari Allah SWT. (Baca juga: Cara Menghilangkan Kesedihan Menurut Islam; Cara Meningkatkan Kesabaran dalam Islam)
- Menegakkan Sholat Hajat
Selain sholat dhuha, sholat hajat juga sangat dianjurkan untuk dilakukan setelah sholat dhuha untuk melancarkan seluruh urusan dan rejeki kita. (Baca juga: Doa Mustajab agar Keinginan Tercapai; Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib)
- Menegakkan Sholat Tahajud
Sholat di sepertiga malam sangat adalah ibadah yang sangat sulit untuk dilakukan karena diwaktu ini biasanya tengah nyenyak-nyenyaknya kita dibuah alam mimpi terlebih sholat tahajud ini hukumnya Sunnah, sehingga banyak yang melewatkannya dengan sia-sia. Padahal justru dengan sholat tahajud ini yang sangat berat dilakukan, banyak Malaikat yang turun ke bumi dan mendengarkan doa-doa kita selain itu Allah yang maha pendengar akan lebih tergerak hatinya untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya termasuk untuk melancarkan rejeki. (Baca juga: Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa ; Bacaan Utama Doa Shalat Tahajud)
- Rajin berdzikir
Selain mengerjakan sholat Sunnah, dzikir juga sangat penting untuk terus dilakukan sebagai salah satu cara termudah untuk mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah karena dzikir dapat dilakukan dalam posisi apapun, berdiri atau duduk, membuka atau menutup mata, dilafalkan atau hanya dibacakan dengan hati. (Baca juga: Keistimewaan Amalan Istighfar ; Doa Mustajab untuk Menghadapi Ujian)
- Mengamalkan al-qur’an
Kemudian yang tak kalah penting untuk dilakukan agar mendapatkan kelancaran rejeki adalah dengan membaca surat dalam al-Quran. Beberapa surat dalam al-Quran memiliki fadilah untuk melancarkan rejeki kita di dunia dan di akhirat.
Salah satu surat yang disebut-sebut sebagai salah satu surat yang memiliki khasiat untuk menambah kekayaan harta. Banyak kyai dan ulama yang menyampaikan tentang khasiat dan pengamalan dari surat ini. (Baca juga: Cara agar Tidak Malas Shalat; Amalan Sunnah di Malam Jumat )
Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersaba:
“Barang siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.”
Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda :
“Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya.
Riwayat tersebut dengan sangat jelas bahwa salah satu cara untuk memohon rejeki dan menambah harta adalah dengan Membaca surat al-Waqiah.
Kemudian pada Hadis riwayat Ibnu Ady juga memberikan berita bahwa Rasul bersabda:
“Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.”
Kemudian Rasulullah s.a.w. meminta kita mengajarkan surat ini kepada anak-anak kita.
“Barang siapa yang membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”
Tak hanya itu beberapa ulama pun berpendapat bahwa:
“Barangsiapa membaca surah Al-Waqi’ah pada setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir terus dari pelbagai penjuru serta berkah pula.” (Baca juga: Konsep Uang dalam Islam ; Fungsi Uang Dalam Islam)
Berikut ini adalah beberapa fadhilah yang terkandung dalam surat al-Waqi’ah:
- Barang siapa yang membaca surah al-Waqiah setiap malam satu kali, maka orang yang membacanya itu akan dijauhkan dari kemiskinan selamanya. Insya Allah.
- Barang siapa yang membaca surat al-Waqiah sebanyak 14 kali setiap selesai solat Asar, maka orang yang membacanya itu akan memperoleh kekayaan yang berlimpah ruah. Insya Allah.
- Barang siapa yang membaca surat al-Waqiah sebanyak 41 kali dalam satu Majlis atau sekali duduk, maka orang yang membacanya itu akan di tunaikan segala hajatnya khususnya yang berkaitan dengan rezeki. Insya Allah.
- Barang siapa yang membaca surat al-Waqiah sebanyak 3 kali selepas solat subuh dan 3 kali selepas solat Isya’. Maka tidak akan berlalu masa setahun itu melainkan orang yang membacanya itu ia akan di jadikan seorang yang hartawan lagi dermawan. Insya Allah.
- Barang siapa yang mengamalkan amalan orang-orang sufi maka akan dilimpahkan rezeki kepadanya. Caranya dengan berpuasa selama seminggu yang dimulai pada hari Jumat. Lalu setiap selepas solat fardhu membaca Surah Al-Waqi’ah sebanyak 25 kali hingga sampai pada malam Jumaat berikutnya; dan pada malam Jumat berikutnya itu, selepas solat Maghrib membaca surah al-Waqi’ah sebanyak 25 kali, selepas solat Isya’ membaca surah al-Waqi’ah sebanyak 125 kali disertai dengan sholawat Nabi sebanyak 1000 kali. Setelah itu, memperbanyakkan sedekah dan mengamalkanlah surat al-Waqi’ah sekali setiap waktu pagi dan petang. Insya’Allah.
(Baca juga: Transaksi Ekonomi dalam Islam ; Usaha Menurut Islam)
Kemudian As’Syeikh Abi’l Abbas mengatakan bahwa:
- Saat akan mengamalkan surah Al-Waqi’ah ini, sebaiknya terlebih dahulu berpuasa (dengan cara tidak memakan sesuatu yang bernyawa seperti ikan segala hewan, hanya makan sayur-sayuran saja)selama 7 hari yang dimulai pada hari Jumaat dan berakhir pada hari Kamis. Puasanya “tidak memakan sesuatu yang bernyawa / tidak makan ikan, daging atau hewan lain, hanya makan sayur-sayuran saja). Dalam 7 hari itu setiap selesai sholat fardhu membaca surah Al-Waqi’ah sebanyak 25 kali. Apabila bacaan tersebut di mulai setelah solat fardhu Subuh pada hari Jumat pertama, maka diakhiri pada setelah fardhu Isya’ pada Jumat berikutnya. Kemudian Pada malam Jumat terakhirnya ini hendaklah membaca surah Al-Waqi’ah sebanyak 125 kali kemudian membaca sholawat sebanyak 1000 kali. Insya Allah.
(Baca juga: Asas Sistem Ekonomi Islam ; Perekonomian dalam Islam)
- Berdoa
Allah menyukai hamba-Nya yang senantiasa berdoa dan melibatkan Allah dalam setiap apapun urusannya. Maka untuk mencari rejeki sangat dianjurkan untuk berdoa kepada Allah karena Allah maha mengabulkan apa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya yang Sholeh dan sholehah.
Hal ini tertuang dalam firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 186 yang mengatakan bahwa:
Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Selain itu dalam Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim juga diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda :
“Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”.
- Bersedekah
Sedekah adalah suatu kegiatan menyisihkan penghasilan kita dan memberikannya secara ikhlas kepada orang yang membutuhkan. Sedekah sangat dimuliakan oleh Allah SWT. Karena dengan bersedekah maka berarti ia peduli dengan sesamanya dan Allah menyukai hamba-Nya yang peduli pada makhluk yang diciptakanNya. )(Baca juga: Transaksi Ekonomi dalam Islam dan Prinsip Penerapannya; Etika Jual Beli Dalam Ekonomi Islam)
Meskipun kita bersedekah dalam jumlah yang besar, tidak akan habis harta kita justru Allah akan memberikan yang lebih banyak kepada kita. Bahkan dengan bersedekah maka niscaya akan dibalas dengan 10x lipatnya oleh Allah SWT.
- Ikhtiar duniawi
Ikhtiar duniawi maksudnya adalah berusaha di dunia yang melibatkan dengan manusia lain seperti berdagang, membangun usaha dan pekerjaan lainnya.
Ikhtiar di sini tentu saja tetap harus senantiasa melibatkan Allah dalam perjalanannya. Mulai dari niatnya, prosesnya, maupun hasil yang harus senantiasa disyukuri dan di sedekahkan pada mereka yang membutuhkan supaya rejekinya berkah dan Allah dengan senang hati terus mengalirkan rejeki yang lancar dan berkah untuk kita. (Baca juga: Etika Pemasaran Dalam Islam dan Prinsipnya; Etika Bisnis Dalam Islam)
Salah satu usaha yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah dengan menjadi pengusaha atau pedagang.
Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan dalam sebuah hadis bahwa profesi terbaik adalah perdagangan. Sabda Rasul:
”Sesungguhnya sebaik-baik usaha adalah usaha perdagangan“
(Baca juga: Contoh Transaksi Ekonomi dalam Islam ; Bisnis Menurut Islam)
Kemudian dikisahkan dalam hadis riwayat Ahmad di dalam Al-Musnad no.16628 bahwa dahulu pernah ada seseorang yang bertanya kepada Rasul:
“Penghasilan apakah yang paling baik, Wahai Rasulullah?”
Kemudian rasulpun memberikan jawaban:
“Penghasilan seseorang yang dari jerih payah tangannya sendiri (pengusaha) dan setiap jual beli yang mabrur (pedagang yang jujur).”(Baca juga: Hak dan Kewajiban dalam Islam)
Berikut ini adalah ulasan singkat mengenai cara untuk menjadi kaya dengan mentauladani Nabi SAW:
- Tidak menjual barang haram
Dalam berdagang, kita diharuskan untuk menjual barang-barang yang halal karena dari barang halal yang kita jual dan berguna untuk orang lain tersebut keberkahan akan menghampiri kita. Diriwayatkan dari ‘Amir dari Abdullah bin Nu’man bin Basyir r.a. beliau berkata:
” Saya mendengar Rasulallah bersabda, ”sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang subhat (samara-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap subhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara subhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembala hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati.” (HR al-Bukhari dan Muslim -redaksi lafazh dari al-Bukhari). (Baca juga: Jual Beli Terlarang dalam Islam)
- Tidak merusak lingkungan
Selain memastikan kehalalan dari barang dagangan yang kita jual, kita juga diharuskan berdagang dengan cara yang ramah terhadap lingkungan sekitar. Seperti yang difirmankan oleh Allah SWT. dalam al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya……..” (Q.S. al-Hijr ayat 19), ”Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.”
- Tidak menipu pembeli dengan barang cacat atau rusak
Kejujuran adalah hal utama yang harus dimiliki oleh pedagang kejujuran tentang harga serta kualitas dari barang yang didagangkan kepada pembeli. Seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadis:
“Barangsiapa menipu (orang lain) maka bukan termasuk golongan kami (umat Islam).” [HR. Muslim I/69 nomor. 45]
- Tidak mengurangi hak pembeli
Lagi-lagi pedagang dalam prosesnya harus memiliki kejujuran yang tinggi. Saat ini banyak penjual yang curang dalam ukuran atau kuantitas dari barang yang dijual kepada pembeli maka ketahuilah uangd dari hasi dagang yang seperti itu tidak berkah.
- Tidak cepat patus asa dalam berdagang
Kegiatan berdagang tidak selamanya mulus dan tidak selaalu lancer oleh karena itu kita harus sabar dan tetap optimis selama usaha yang kita jalani sesuai dengan aturan Allah
“Tidak akan di rubah nasib suatu kaum kalau mereka sendiri tidak berubah”
- modal berbisnis (investasi)
Investasi dalam islam diperbolehkan bahkan Nabi sendiri juga mengajarkan umatnya untuk berinvestasi yang aman dan menguntungkan seperti Investasi tanah, rumah, kontrakan, perumahan atau emas yang nyatanya sampai sekarang invenstasi tersebut sangat menjanjikan dan harganya selalu naik di setiap tahunnya.
- Silaturahmi
Silaturahmi sangat penting untuk dilakukan tidak hanya untuk menyambung tali persaudaraan tapi juga untuk memperluas jaringan kerjasama dan jual beli dalam berdagang. Semakin banyak orang yang kita kenal dan mengetahui usaha kita maka semakin besar peluang dagangan kita untuk menjadi terkenal dan terjual dengan laku. (Baca juga: Hikmah Silaturahmi Antar Saudara)
Sebuah hadis meriwayatkan bahwa:
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)
Kemudian diriwayatkan juga dalam sebuah hadis bahwa:
“Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 58, hasan)
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang dua cara utama untuk menjadi cepat kaya menurut Islam. Hal yang terpenting adalah dengan memperdalam keilmuan dan keimanan kita terhadap Allah maka dunialah (termasuk harta dan kekayaan) yang seakan senantiasa mengikuti kita. Bukan kita yang susah payah mencarinya terlebih dengan cara yang tidak diridoi Allah SWT. (Baca juga: Bahagia Menurut Al-Quran ; Cara Bahagia Menurut Islam )
Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.