lailatul qadar Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/lailatul-qadar Mon, 28 Mar 2022 07:07:36 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png lailatul qadar Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/lailatul-qadar 32 32 Cara Menyambut Malam Lailatul Qadar yang Mudah untuk dilakukan! https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/cara-menyambut-malam-lailatul-qadar Mon, 28 Mar 2022 07:07:35 +0000 https://dalamislam.com/?p=10680 Cara Rasulullah SAW sambut lailatul qadar memang perlu diketahui, agar umat Muslim bisa turut menerapkannya disisa ibadah puasa Ramadan ini. Nah, di sisa waktu Ramadan ini umat Muslim bersemangat untuk mendapatkan keistimewaan yang diberikan Allah SWT di bulan Ramadan, yaitu malam Lailatul Qadar. Ya, lailatul qadar ini hanya ada di bulan Ramadan dan merupakan malam […]

The post Cara Menyambut Malam Lailatul Qadar yang Mudah untuk dilakukan! appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara Rasulullah SAW sambut lailatul qadar memang perlu diketahui, agar umat Muslim bisa turut menerapkannya disisa ibadah puasa Ramadan ini.

Nah, di sisa waktu Ramadan ini umat Muslim bersemangat untuk mendapatkan keistimewaan yang diberikan Allah SWT di bulan Ramadan, yaitu malam Lailatul Qadar. Ya, lailatul qadar ini hanya ada di bulan Ramadan dan merupakan malam paling utama dibanding malam-malam lainnya.

Pada hitungan 10 malam terakhir bulan Ramadan, Nabi Muhammad SAW menyambut malam mulia itu dengan mengajarkan kepada umatnya agar melakukan iktikaf. Walaupun iktikaf bisa dilakukan kapan saja dan selama apapun.

Di dalam pandangan Imam Syafi’i, walaupun hanya sesaat, selama dibarengi oleh niat yang suci, namun Nabi Muhammad selalu melakukannya pada 10 hari dan malam terakhir bulan puasa.

Di sanalah beliau bertadarus dan merenung sambil berdoa. Salah satu doa yang paling sering beliau baca dan hayati maknanya adalah:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.

Artinya, “(Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka)”.

Doa yang sering dipanjatkan oleh Nabi Muhammad tersebut bukan sekadar berarti permohonan untuk memperoleh kebajikan di dunia dan akhirat, tetapi juga untuk memantapkan langkah dalam berupaya meraih kebajikan yang dimaksud. Artinya daya atau kemampuan untuk mendapatkan kebajikan tersebut.

Sebab doa sendiri mengandung arti permohonan yang disertai usaha. Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan untuk melakukannya sambil mengamalkan iktikaf di masjid dalam rangka melakukan perenungan dan penyucian jiwa.

Masjid adalah tempat suci, tempat segala aktivitas kebajikan bermula. Di masjid, seseorang diharapkan merenung tentang diri dan masyarakatnya.

Sudah banyak dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, antara lain hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan, dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1768 dan Muslim:1268).

Dari seribu macam bentuk cara beribadah kepada Allah SWT, yang bisa dilakukan pada malam lailatul qadar, tetapi dari sekian banyak itu ada sebuah ibadah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana apa yang diriwayatkan oleh lima imam hadits:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ اَرَاَيْتَ اِنْ عَلِمْتُ اَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلًةَ الْقَدْرِ مَااَقُولُ فِيْهَا. قَالَ قُوْلِى اَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى‎

Dari Syayidah ‘Aisyah, r.a. Ia berkata: saya bertanya kepada Rasulullah SAW, Apa pendapat Engkau, seandainya aku menemukan malam lailatul qadar, maka do’a apakah yang semestinya aku ucapkan pada malam itu? Rasullullah SAW, menjawabnya; berdo’alah dengan mengucapkan “Ya Tuhanku, sesungguhnya Engakau Dzat Maha Pengampun, dan menyukai memberikan pengampunan kepada hamban-Nya, maka ampunilah kesalahanku.” (H.R. Lima Imam hadits, kecuali imam Abu Daud).

Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Raih Lailatul Qadar

  • Iktikaf
    Iktikaf adalah berhenti (berdiam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu dengan niat semata-mata beribadah hanya untuk Allah SWT. Iktikaf adalah momen untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dengan melakukan serangkaian ibadah. Ada beberapa syarat untuk sahnya iktikaf, antara lain beragam Islam, sudah baligh, dilaksanakan di masjid (baik masjid jami’ maupun masjid biasa), dan memiliki niat iktikaf.
  • Membaca Alquran
    Dengan niat beribadah hanya pada Allah SWT, membaca Alquran bisa mendatangkan pahala yang berlipat ganda di malam-malam sepertiga terakhir bulan Ramadan. Apalagi bila disertai dengan meresapi arti dan makna dari setiap ayat yang dibaca, kita bisa lebih khusyuk lagi dalam menunaikan amalan ini.
  • Memperbanyak Doa
    Perbanyak doa di malam-malam sepertiga terakhir bulan Ramadan untuk meningkatkan peluang meraih kemuliaan malam lailatul qadar. Rasulullah SAW memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu. Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qodar, apa yang harus aku ucapkan?”, beliau menjawab: “Ucapkanlah; Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anna”. Artinya, “(Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).
  • Menunaikan Shalat Malam
    Setelah shalat tarawih dan tadarusan, kamu bisa tidur terlebih dahulu. Lalu saat tengah malam atau menjelang sahur kamu bangun untuk menunaikan shalat malam. Dengan menunaikan ibadah shalat malam ini, maka peluang untuk mendapat malam lailatul qadar juga akan meningkat. Fokuskan ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
  • Perbanyak Taubat
    Manusia tak pernah luput dari yang namanya salah dan dosa. Di saat masih ada waktu di sepertiga terakhir Ramadan, isi malam-malammu dengan memperbanyak taubat dan permohonan ampun. Kalau bertepatan dengan malam lailatul qadar, berkahnya akan sangat luar biasa.

Hikmah Malam Lailatul Qadar

Dari hadis-hadis Rasulullah SAW tersebut, setidaknya ada 3 hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik menyangkut lailatul qadar:

  • Malam lailatul qadar merupakan anugerah yang tak ternilai bagi umat Islam. Dalam malam kemuliaan ini, Allah melimpahkan banyak berkah dan pahala yang besar bagi umatnya yang mau melakukan ibadah.
  • Merupakan nikmat yang perlu disyukuri. Dengan nikmat tersebut, bagi yang merasa kekurangan amal ibadah bisa menambah dan meningkatkan ibadah di malam lailatul qadar.
  • Pada malam lailatul qadar, Allah SWT akan membuka lebar pintu ampunan-Nya, sehingga barangsiapa yang melaksanakan ibadah salat malam pada malam ini, akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.

Itulah hadis dan hikmah yang bisa dipetik dari malam lailatul qadar. Semoga ibadah puasa Ramadan kita selalu dilancarkan dan diterima oleh Allah SWT.

The post Cara Menyambut Malam Lailatul Qadar yang Mudah untuk dilakukan! appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Alasan Diturunkannya Surah Al-Qadr dan Cara Memaknainya https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/alasan-diturunkannya-surah-al-qadr Wed, 22 May 2019 06:03:40 +0000 https://dalamislam.com/?p=7004 Malam Lailatul Qadr Merupakan Malam yang sebaik-baiknya malam untuk beribadah, yang mana pada malam tersebut telah dijelaskan berbagai macam kemuliaan-kemuliaan yang bisa didapat oleh setiap umat muslim apabila diisi dengan mendekatkan diri kepada Allah. Tentunya disetiap kemuliaan-kemuliaan tersebut telah dijelaskan dalam Kitabullah Al-Qur’an. Dan kita tidak bisa membantahnya karena Al-Qur’an tentunya merupakan petunjuk yang sebenar-benarnya […]

The post Alasan Diturunkannya Surah Al-Qadr dan Cara Memaknainya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Malam Lailatul Qadr Merupakan Malam yang sebaik-baiknya malam untuk beribadah, yang mana pada malam tersebut telah dijelaskan berbagai macam kemuliaan-kemuliaan yang bisa didapat oleh setiap umat muslim apabila diisi dengan mendekatkan diri kepada Allah. Tentunya disetiap kemuliaan-kemuliaan tersebut telah dijelaskan dalam Kitabullah Al-Qur’an. Dan kita tidak bisa membantahnya karena Al-Qur’an tentunya merupakan petunjuk yang sebenar-benarnya petunjuk.

Karena di setiap ayat yang ada didalamnya, maka terkandung Firman Allah yang maha benar yang menjadi penerang bagi setiap manusia yang mengimaninya. Dalam mempelajari kandungan yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur’an, tentunya kita harus paham juga terntang Sebab-sebab diturunkannya surat tersebut. Hal ini bertujuan agar kita terlepas dari segala macam keraguan dalam memahami makna yang terkandung di dalamnya (Al-Qur’an).

Itulah kenapa, memahami secara khusus perihal alasan diturunkannya surah Al-Qadr merupakan hal yang harus dilakukan untuk lebih memaknai secara tepat akan datangnya malam Laylatul Qadr.

Cerita Rasulullah Tentang Asal Lailatul Qadr

Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertutur tatkala bulan ramadhan kepada para sahabatnya perihal seorang pemuda yang lahir dari keturunan Bani Israil.

Suatu ketika, tatkala Rasulullah dan para sahabat tengah berkumpul, Rasulullah tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang manis yang menimbulkan penasaran para sahabat. Para sahabat yang melihatnya pun terheran dan bertanya.

Baca juga :

“Wahai Rasulullah. Apa yang membuatmu tersenyum?” Tanya mereka kepada Rasulullah

Rasulullah menatap para sahabatnya itu.

“Diperlihatkan kepadaku kelak di hari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang mahsyar, akan ada seorang Nabi Allah yang membawa pedang dan tidak mempunyai pengikut. Namun dia akan masik ke dalam surga.” Jawab Rasulullah.

Para sahabat bertanya lagi. “Siapakah dia wahai Rasulullah?”

Rasulullah kemudian menjawab. “Dia bernama Sya’mun Al Ghozi”

Di kala itu, para sahabat mendengarkan Rasulullah yang bercerita tentang seorang nabi dari keturuna Bani Israil yang memerangi kaum-kaum kafir dengan kemampuan berpedang yang sangat hebat. Dia memiliki mukjizat kekuatan yang mana tidak bisa dikalahkan oleh siapapun.

Suatu ketika, dia dikhianati istrinya. Dia dijebak oleh istrinya sendiri yang melakukan perjanjian dengan kaum kafir. Hingga pada akhirnya dia disiksa dan diikat di depan para penduduk romawi atas perintah raja lalim kala itu.

Kemudian dia berdoa dan Sya’mun Al Ghozi diberikan kekuatan oleh Allah untuk membalas perlakuan kaum kafir. Hingga pada akhirnya, seluruh kaum kafir itu mendapat balasannya. Saat itulah Sya’mun Al Ghozi bersumpah akan menumpas kekhafiran 1000 bulan tanpa henti.

Penyebab Turunnya Surah Al-Qadr

Para sahabat yang diperdengarkan kisah tersebut tentu saja sangat terharu. Karena perjuangan Sya’mun al Ghozi yang dikhianati istrinya adalah sebuah cobaan yang sangat berat yang harus dijalani. Dan atas kegigihannya, para sahabat pun tidak bisa lagi menyembunyikan rasa kagumnya. Dan inilah yang menjadi alasan diturunkannya surah Al-Qadr.

Baca juga :

Setelah Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam selesai berkisah itulah, dimana Kemudian Allah menyuruh Malaikat Jibril datang dan menurunkan Surat Al-Qadr. Allah Berfirman dalam QS Al Qadr, ayat 1-5 :

بِّسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Cara Mengamalkan Kandungan Surat Al Qadr

Setelah paham latar belakang diturunkannya Surat Al Qadr, tentunya kita harus mengimaini dan mengamalkan isina sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Berikut adalah cara untuk mengamalkan Surat Al Qadr

1. Menyambut Malam Lailatul Qadr dengan persiapan.

Tentu saja persiapan yang dimaksud adalah persiapan secara ilmu dan niat. Pasalnya malam lailatul Qadr tidak berlangsung selama setahun penuh dan oleh sebab itu untuk memberikan upaya maksimal dalam menjalaninya, hal-hal yang perlu diketahui juga harus disiapkan.

2. Berbahagia dalam Beribadah

Dalam surat Al Qadr dijelaskan bahwa malam Lailatul Qadr merupakan malam penuh kesejahteraan sampai terbit fajar. Tentu saja kesejahteraan itu merupakan kesejahteraan yang akan kekal sampai Akhirat apabila diisi dengan Amalan-Amalan yang ikhlas.

Baca juga :

3. Mengamalkan kisah Sya’mun Al Ghozi sebagai refleksi diri.

Kisah Sya’mun Al Ghozi mengajarkan kepada kita bahkan untuk sekelas orang yang dicintai (pasangan hidup) tidak akan selalu mendukung kita. Itulah kenapa segala macam pertolongan dan support, hanya Allah lah yang akan selalu menyediakan. Di akhir hari, sebesar apapun kita dicintai oleh manusia, tidak akan pernah bisa mengalahkan cinta Allah kepada Hambanya.

4. Membenarkan Al-Qur’an sebagai sebenar-benarnya petunjuk

Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan sebagai petunjuk untuk manusia. Dan tidak ada dusta di dalamnya. Itulah kenapa beriman dengan berdasar petunjuk dari Al Qur’an merupakan hal yang harus dilakukan oleh seluruh umat Islam. Dikarenakan Al Qur’an datang dari Allah dan isinya tidak pernah ditambah-tambahi oleh Manusia.

Demikian alasan diturunkannya surah Al-Qadr. Tentu saja kita sebagai umat muslim harus mengerti akan betapa luar biasanya petunjuk yang diberikan oleh Allah. Dan disetiap petunjuk tersebut, terdapat kenikmatan yang luar biasa bagi setiap orang yang memahaminya. Semoga dapat menambah keilmuan kita agar lebih baik dari hari kemarin. Insya Allah.

Hamsa,

The post Alasan Diturunkannya Surah Al-Qadr dan Cara Memaknainya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Tanda Seseorang Mendapat Lailatul Qadar dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/tanda-seseorang-mendapat-lailatul-qadar Wed, 22 May 2019 04:12:53 +0000 https://dalamislam.com/?p=6902 Lailatul Qadar adalah malam yang begitu mulia. Bahkan begitu mulianya, Allah telah menyebutkannya langsung di dalam Al Quran: إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ “(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada […]

The post 12 Tanda Seseorang Mendapat Lailatul Qadar dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Lailatul Qadar adalah malam yang begitu mulia. Bahkan begitu mulianya, Allah telah menyebutkannya langsung di dalam Al Quran:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. (5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”.

(QS. Al-Qadr: 1-5)

Maka dari itu, kita sangat dianjurkan mengejar malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Berikut ini adalah 12 tanda seseorang mendapat Lailatul Qadar:

1. Mencari di 10 malam terakhir

Dari Aisyah radhiallahu’anha, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

تَحَرَّوْا ليلة القدرِ في الوِتْرِ، من العشرِ الأواخرِ من رمضانَ

Carilah oleh kalian keutamaan lailatul qadr (malam kemuliaan) pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”.

Baca juga :

2. Memperbanyak ibadah

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.”

(HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)

3. Mendirikan shalat malam

Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ

“Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat ‘Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh.”

(HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221)

4. Melaksanakan i’tikaf

Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu’anhu, beliau berkata:

اعتكَف رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عشرَ الأُوَلِ من رمضانَ، واعتكفْنا معَه، فأتاه جبريلُ فقال : إن الذي تطلُبُ أمامَك، فاعتكَف العشرَ الأوسَطَ فاعتكَفْنا معَه، فأتاه جبريلُ فقال : إن الذي تطلُبُ أمامَك، قام النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم ؟طيبًا، صبيحةَ عِشرينَ من رمضانَ، فقال : مَن كان اعتكَف معَ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فليَرجِعْ، فإني أُريتُ ليلةَ القدْرِ وإني نُسِّيتُها وإنها في العشرِ الأواخِرِ، وفي وِترٍ، وإني رأيتُ كأني أسجدُ في طينٍ وماءٍ . وكان سقفُ المسجدِ جريدَ النخلِ، وما نرى في السماءِ شيئًا، فجاءتْ قزَعةٌ فأُمطِرْنا، فصلَّى بنا النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم حتى رأيتُ أثرَ الطينِ والماءِ . على جبهةِ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم وأرنبتِه، تصديقَ رؤياه

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melakukan i’tikaf pada sepuluh hari pertama di bulan Ramadhan, dan kami pun melakukan i’tikaf bersamanya. Lalu Jibril datang dan berkata, “Sesungguhnya apa yang engkau minta (cari) ada di depanmu”, lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkhutbah pada pagi hari yang ke dua puluh di bulan Ramadhan dan bersabda, “Barangsiapa yang i’tikaf bersama Nabi, maka kembalilah (untuk melakukan i’tikaf)!

Karena sesungguhnya aku telah diperlihatkan Lailatul Qadr, dan aku sudah lupa. Lailatul Qadr akan terjadi pada sepuluh hari terakhir pada (malam) ganjilnya, dan aku sudah bermimpi bahwa aku bersujud di atas tanah dan air”. Dan saat itu atap masjid (terbuat dari) pelepah daun pohon kurma, dan kami tidak melihat sesuatupun di langit, lalu tiba-tiba muncul awan dan kami pun dituruni hujan.

Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam shalat bersama kami sampai-sampai aku melihat bekas tanah dan air yang melekat di dahi dan ujung hidung beliau sebagai bukti benarnya mimpi beliau. Asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Hadits ini adalah riwayat paling shahih”

Baca juga :

5. Merasakan malam penuh kesejahteraan

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.”

(HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 5475)

6. Tidak mencari-cari tanda malam tersebut

Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata,

وَقَدْ وَرَدَ لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ عَلَامَاتٌ أَكْثَرُهَا لَا تَظْهَرُ إِلَّا بَعْدَ أَنْ تَمْضِي

“Ada beberapa dalil yang membicarakan mengenai tanda-tanda lailatul qadar. Namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu.”

(Fath Al-Bari, 4: 260)

7. Bersungguh-sungguh dalam beribadah

Allah berfirman,

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

(QS. Al-Ankabut: 69)

8. Hati merasa tenteram

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”

(Qs. ar-Ra’du: 28)

9. Lebih bersemangat beribadah

Dari Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda.

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُوْلُ : يَا ابْنَ آدَمَ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ، أَمْلأْ صَدْ رَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ، وَإِنْ لاَ تَفْعَلْ مَلأْتُ يَدَكَ شُغْلاً، وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكْ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan [3] dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)”

Baca juga :

10. Wajahnya berseri

Allah Ta’ala telah berfirman,

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ (22) إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ (23)

“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhan-nyalah mereka melihat”

(QS. Al-Qiyamah [75]: 22-23)

11. Lebih ikhlas menjalani hidup

Al ‘Izz bin Abdis Salam berkata :

“Ikhlas ialah, seorang mukallaf melaksanakan ketaatan semata-mata karena Allah. Dia tidak berharap pengagungan dan penghormatan manusia, dan tidak pula berharap manfaat dan menolak bahaya”.

12. Lebih banyak mengamalkan sunnah

Dari ‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun“

Itulah 12 tanda seseorang mendapat Lailatul Qadar . Namun sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui siapa yang benar-benar mendapatkan keutamaan dari malam yang mulia itu. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha beribadah sebanyak mungkin.

The post 12 Tanda Seseorang Mendapat Lailatul Qadar dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Amalan Saat Malam Lailatul Qadar dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-saat-malam-lailatul-qadar Wed, 22 May 2019 03:26:06 +0000 https://dalamislam.com/?p=6912 Tidak ada malam yang lebih mulia dibandingkan dengan malam Lailatul Qadar. Begitu banyak keutamaan di malam yang satu ini. Maka dari itu, kita dianjurkan untuk mengerjakan banyak amalan pada malam itu. Berikut ini adalah 10 amalan saat malam Lailatul Qadar yang dapat dikerjakan: 1. Shalat tarawih Shalat tarawih atau qiyam Ramadhan merupakan salah satu ibadah […]

The post 10 Amalan Saat Malam Lailatul Qadar dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tidak ada malam yang lebih mulia dibandingkan dengan malam Lailatul Qadar. Begitu banyak keutamaan di malam yang satu ini. Maka dari itu, kita dianjurkan untuk mengerjakan banyak amalan pada malam itu. Berikut ini adalah 10 amalan saat malam Lailatul Qadar yang dapat dikerjakan:

1. Shalat tarawih

Shalat tarawih atau qiyam Ramadhan merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”

(HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101)

Baca juga :

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda,

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”

(HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ 447 mengatakan bahwa hadits ini shahih)

2. Sedekah

Amalan saat malam Lailatul Qadar yang bisa dilakukan adalah bersedekah. Dari Asma’ binti Abi Bakr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padaku,

لاَ تُوكِي فَيُوكى عَلَيْكِ

“Janganlah engkau menyimpan harta (tanpa mensedekahkannya). Jika tidak, maka Allah akan menahan rizki untukmu.”

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.”

(QS. Saba’: 39)

3. I’tikaf

Allah ta’ala berfirman,

وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ

“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud.”

(Al Baqarah: 125)

Baca juga :

4. Membaca Al Quran

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,

أن جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فيه

“Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun sekali (pada bulan ramadhan). Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayi wasallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya)”

( HR. Bukhari no. 4614)

Ibnu Atsir rahimahullah menjelaskan,

أي كان يدارسه جميع ما نزل من القرآن

“yaitu mempelajari (mudarasah) semua ayat Al-Quran yang turun”

( Al-Jami’ fi Gharib Hadits, 4/64)

5. Menuntut ilmu

Pada kitab Durratun Nasihin disebutkan hadist bersumber dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anh, dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang bersabda,

“Barangsiapa hadir di majelis ilmu pada bulan Ramadhan maka Allah menulis bagi orang tersebut tiap-tiap jangkahan kakinya sebagai ibadah satu tahun”.

6. Perbanyak doa

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.”

(HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)

Baca juga :

7. Perbanyak istighfar

Rasulullah SAW bersabda,

Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah memberikan jalan keluar untuk setiap kesedihannya, dan untuk setiap kesempitannya diberi kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.

(HR. Abu Dawud)

8. Umroh

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.

(HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256)

فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً

Umrah pada bulan Ramadhan senilai dengan haji.” 

(HR. Muslim no. 1256)

9. Perbanyak zikir

Amalan saat malam Lailatul Qadar lain yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak zikir. Allah berfirman,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

(QS. Al-Baqarah : 152)

Baca juga :

10. Taubat

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةَ مَرَّةٍ، رَبِّ اغْفِرْلِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ تَوَّابُ الرَّحِيْمُ.

“Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata,”Kami pernah menghitung di satu majelis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa seratus kali beliau mengucapkan, ‘Ya Rabb-ku, ampunilah aku dan aku bertaubat kepadaMu, sesungguhnya Engkau Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang’.”

Itulah 10 amalan saat malam Lailatul Qadar . Dengan memperbanyak amalan, maka semakin besar pula kesempatan kita untuk mendapatkan keutamaan di malam Lailatul Qadar. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga bermanfaat dan semakin menambah keimanan kita semua. Aamiin.

The post 10 Amalan Saat Malam Lailatul Qadar dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Cara Agar Mendapat Lailatul Qadar dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/cara-agar-mendapat-lailatul-qadar Tue, 21 May 2019 04:11:03 +0000 https://dalamislam.com/?p=6913 Allah Ta’ala berfirman, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5) “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit […]

The post 12 Cara Agar Mendapat Lailatul Qadar dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Allah Ta’ala berfirman,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

(QS. Al-Qadr: 3-5)

Tidak ada manusia yang mengetahui dengan pasti kapan malam Lailatul Qadar itu datang. Allah sengaja merahasiakannya dari kita, bahkan dari Rasulullah saw.

Jika kita tidak mengetahui kapan malam yang mulia ini datang, lalu bagaimana kita bisa mendapatkannya? Berikut ini adalah 12 cara agar mendapat lailatul qadar di bulan ramadhan.

1. Puasa

Jika ingin mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar, maka tunaikanlah kewajiban di bulan Ramadhan, yakni puasa. Allah berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Q.S. Al-Baqarah/2: 183)

Baca juga :

2. Shalat berjamaah

Dinukil oleh Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas disebutkan,

أَنَّ إِحْيَاءَهَا يَحْصُلُ بِأَنْ يُصَلِّيَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ وَ يَعْزِمُ عَلَى أَنْ يُصَلِّيَ الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ

“Menghidupkan lailatul qadar bisa dengan melaksanakan shalat Isya’ berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Shubuh secara berjama’ah.”

Dari Imam Malik dalam Al-Muwatha’, Ibnul Musayyib menyatakan,

مَنْ شَهِدَ لَيْلَةَ القَدْرِ ـ يَعْنِي فِي جَمَاعَةٍ ـ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا

“Siapa yang menghadiri shalat berjama’ah pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut.”

3. Shalat sunnah

وَعَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنهُمَا ، قَالَ : صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتْينِ بَعْدَهَا، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الجُمُعَةِ ، وَرَكْعَتَينِ بَعدَ المَغْرِبِ ، وَرَكْعَتَينِ بَعدَ العِشَاءِ . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku melaksanakan shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dua rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah Jumat, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya.”

(HR. Bukhari, no. 1172 dan Muslim, no. 729)

Baca juga :

4. Shalat tarawih

Dalam Musnad Imam Ahmad, disebutkan dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ بَقِيَّةُ لَيْلَتِهِ

“Sesungguhnya jika seseorang shalat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dihitung mendapatkan pahala shalat di sisa malamnya.”

(HR. Ahmad, 5:163. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).

5. Berdoa

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).”

(HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

6. Taubat

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).”

(QS. At Tahrim: 8)

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS. Az Zumar: 53)

7. Khatam Quran

Cara agar mendapat lailatul qadar berikutnya adalah dengan mengkhatamkan al-quran. Allah ta’ala berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”

(QS. Al Baqarah: 185)

Abu Hurairah radhiallahu anhu, mengatakan:

أَنَّ جِبْرِيْلَ كَانَ يُعْرِضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فِيْهِ

“Sesungguhnya Jibril mengulang kembali Al-Quran kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam sekali dalam setahun. Pada tahun wafatnya beliau, Dia mengulangnya dua kali.” 

(HR. Bukhari, no. 4614)

Baca juga :

8. I’tikaf

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:- أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih.

(HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)

Dari Abu Sa’id Al Khudri di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« إِنِّى اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوَّلَ أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوْسَطَ ثُمَّ أُتِيتُ فَقِيلَ لِى إِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ ». فَاعْتَكَفَ النَّاسُ مَعَهُ

Aku pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut. Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa lailatul qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah.” Lalu di antara para sahabat ada yang beri’tikaf bersama beliau.

(HR. Bukhari no. 2018 dan Muslim no. 1167)


9. Sedekah

Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” 

(HR. Bukhari, no.6)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali bersabda:

من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا

“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” 

(HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)

10. Belajar agama

Rasulullah saw bersabda,

Menghadiri majelis ilmu lebih utama dari pada sholat seribu rakaat, menjenguk seribu orang sakit, dan mengiring seribu jenazah”

(Imam al-Ghazali)

Baca juga:

11. Perbanyak zikir

Rasul bersabda,

Jika ada suatu kaum yang duduk untuk berdzikir kepada Allah ‘Azza wa jalla, niscaya para malaikat akan mengelilingi mereka, mereka pun diliputi rahmat, dan diturunkan ketenangan jiwa untuk mereka. Dan Allah pun menyebut mereka kepada orang-orang yang berada di sisi-Nya.”

(HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ahmad)

12. Perbanyak istighfar

Allah berfirman,

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).

(QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 18)

Itulah 12 cara agar mendapat lailatul qadar di bulan Ramadhan. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini menambah wawasan dan keimanan kita kepada Allah SWT. Aamiin.

The post 12 Cara Agar Mendapat Lailatul Qadar dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Penyebab Turunnya Surah Al-Qadr dan Kisah Sang Ksatria 1000 Bulan https://dalamislam.com/sejarah-islam/penyebab-turunnya-surah-al-qadr Thu, 02 May 2019 01:40:23 +0000 https://dalamislam.com/?p=6681 Al-Qur’an tentunya merupakan petunjuk yang sebenar-benarnya petunjuk. Dan dari setiap ayat yang ada di dalamnya, maka terkandung Firman Allah yang maha benar. Dalam mempelajari dan lebih memahami kandungan yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur’an, tentunya kita harus paham juga terntang Asbabun Nuzul atau Sebab-sebab diturunkannya surat tersebut. Tujuannya adalah agar kita terlepas dari keraguan dalam memahami […]

The post Penyebab Turunnya Surah Al-Qadr dan Kisah Sang Ksatria 1000 Bulan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Al-Qur’an tentunya merupakan petunjuk yang sebenar-benarnya petunjuk. Dan dari setiap ayat yang ada di dalamnya, maka terkandung Firman Allah yang maha benar. Dalam mempelajari dan lebih memahami kandungan yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur’an, tentunya kita harus paham juga terntang Asbabun Nuzul atau Sebab-sebab diturunkannya surat tersebut. Tujuannya adalah agar kita terlepas dari keraguan dalam memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Dalam hal ini, kita akan memahami secara terkhusus perihal penyebab turunnya surah Al-Qadr.

Apakah alasan yang mendasari Allah menurunkan surat tersebut? Hal ini berhubungan kepada cerita yang pernah diceritakan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabatnya

Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam pernah bercerita tatkala bulan ramadhan kepada para sahabatnya perihal seorang dari Bani Israil. Suatu ketika, tatkala Rasulullah dan para sahabat berkumpul, Rasulullah tiba-tiba tersenyum. Para sahabat yang melihatnya pun terheran dan bertanya.

“Wahai Rasulullah. Apa yang membuatmu tersenyum?” Tanya mereka.

Rasulullah menatap para sahabatnya itu.

“Diperlihatkan kepadaku kelak di hari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang mahsyar, akan ada seorang Nabi yang membawa pedang dan tidak mempunyai pengikut. Namun dia akan masik ke dalam surga.” Jawab Rasulullah.

Para sahabat bertanya lagi. “Siapakah dia wahai Rasulullah?”

Rasulullah kemudian menjawab. “Dia bernama Sya’mun Al Ghozi”

Baca Juga :

Kisah Sya’mun Al Ghozi, Sang Ksatria 1000 Bulan

Sya’mun al Ghozi merupakan Nabi keturunan Bani Israil yang diutus di tanah Romawi. Dia selalu memerangi bangsa-bangsa yang menentang ajaran tauhid dan agama Allah. Dia dighambarkan memiliki rambut panjang sampai ke kak, dan diberi mukjizat kekuatan tiada tara.

Dalam berperang, Sya’mun Al Ghozi bersenjatakan pedang yang terbuat dari tuluang rahang unta. Pedang tersebut bernama Liha Jamal. Dalam kehidupannya, pedang tersebut mampu memusnahkan ribuan orang karfir. Tidak ada yang dapat mengalahkan Sya’mun Al Ghozi dan pedang yang dimilikinya.  Saking hebatnya, para kaum kafir pun mengakuinya sebagai orang yang luar biasa.

Orang-orang kafir tau, bahwa mereka tidak akan bisa mengalahkan Sya’mun Al Ghozi dalam berpedang. Itulah kenapa mereka berniat membunuh Sya’mun al Ghozi dengan cara lain. Ide-ide yang licik pun akhirnya bermunculan di benak orang-orang kafir. Hingga pada akhirnya muncul satu gagasan dimana Sya’mun Al Ghozi harus dibunuh tatkala dia tertidur.

Orang-Orang kafir tersebut kemudian mengiming-imingi imbalan emas dan permata bagi Istri Sya’mun al Ghozi apabila dia mau melumpukan suaminya. Saat suaminya sudah lumpuh, kaum kafir lah yang akan membunuh Sya’mun Al Ghozi. Istri Sya’mun Al Ghozi yang memang tidak bisa menahan diri dari godaan dunia pun akhirnya bersedia.

Sya’mun Al Ghozi yang Dikhianati Isterinya

Di hari pertama, Istrinya gagal untuk melumpukan Suaminya, pasalnya Sya’mun Al Ghozi kala itu beribadah dan salat malam sampai menjelang pagi, hingga sang istri yang menunggunya ketiduran. Esok harinya dia pun melapor kepada orang kafir. Orang-orang kafir itu lalu memberikan seutas tali untuk membelenggu Syaa’mun Al Ghozi di malam berikutnya.

Di hari kedua, istri Sya’mun berhasil mengikat suaminya ketika tidur dengan seutas tali. Syangnya ketika bangun, dia awalnya terkejut, namun dengan mudah melepaskan diri.

“Wahai Istriku, kenapa kau mengikatku?” tanya Sya’mun kepada Istrinya.

“Aku hanya ingin menguji kekuatanmu.” Jawab sang istri.

Mengetahui usahanya gagal, sang istri pun kemudian kembali kepada orang-orang kafir. Kali ini mereka memberikan rantai. Di hari ketiga, Sya’mun terbangun dengan kondisi yang sama. Terikat namun kali ini terbelenggu rantai besi.

“Wahai Istriku, kenapa kau mengikatku?” tanya Sya’mun kepada Istrinya lagi.

“Aku hanya ingin menguji kekuatanmu.” Jawab sang istri dengan kalimat yang sama.

Dengan mudah, Sya’mun Al Ghozi pun melepaskan diri. Istrinya pun sedikit terkejut. Melihat aksihnya gagal, Sang istri pun bertanya.

“Suamiku. Kenapa kau begitu kuat? Apa rahasia kekuatanmu?” tanya sang istri.

“Wahai Istriku, aku adalah wali diantara wali-wali Allah yang lain, segala perkara dunia ini tidak ada yang sanggup mengalahkan aku. Aku punya rambut panjang ini, pahamilah bahwa tidak ada sesuatupun yang mampu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku.” Jawab Sya’mun panjang lebar.

Baca juga :

Sang Istri pun mengangguk paham.

Di hari ke empat, Sya’mun al Ghozi bangun dengan kondisi terikat, namun kali ini dia terikat dengan helaian rambutnya sendiri. Dia tidak bisa bergerak.

“Wahai Istriku, kenapa kau mengikatku?” tanya Sya’mun kepada Istrinya

“Untuk menguji mu.”

Jawab Istrinya sembari ketakutan. Kemudian tak selang beberapa lama datanglah para kafir yang mengetahui bahwa Istri Sya’mun berhasil melaksanakan tugasnya.

Mereka kemudian menggotong tubuh Sya’mun untuk dipertemukan oleh pemimpin para kaum mafir. Di sana,Sya’mun Al Ghozi diikat di sebuah tiang dan disiksa. Kedua telinga, bibir, tangan dan kaki dilukai. Bahkan kedua matanya pun dibutakan. Istrinya pun ikut pula menyaksikan penyiksaan tersebut. Ditengah penyiksaan yang menyakitkan itu, Sya’mun Al Ghozi berdo’a kepada Allah.

“Ya Allah. Berikan kekuatan kepadaku hingga aku dapat menghancurkan mereka. Bismillah! La Haula wal la quwaata illa billah!”

Do’a Sya’mun didengar oleh Allah dan dengan sekejap, putuslah rambut yang membelenggu badannya. Lalu dengan sebuah hentakan, tiang yang digunakan untuk mengikat dirinya dirobohkan dan langsung menimpa pimpinan kaum kafir, bahkan juga istrinya yang berkhianat. Kemudian Sya’nam Al Ghozi memberantas semua orang kafir yang ada di situ. Tempat para orang-orang kafir itu pun dirobohkan.

Kemudian, Allah swt menyembuhkan luka Sya’mun Al Ghozi dan mengembalikan penglihatannya. Setelah peristiwa tersebut Sya’mun Al Ghozi bersumpah kepada Allah akan menebus semua dosanya dengan berjuang beribadah dan menumpas kekafiran selama 1000 bulan tanpa henti.

Penyebab Turunnya Surah Al-Qadr

Para sahabat terharu saat mendengar kisah penyebab turunnya surah Al-Qadr yang diceritakan oleh Rasulullah tersebut. Mereka bertanya.

Ya Rasulullah, tahukah engkau akan pahalanya?” tanya Para Sahabat.

Rasulullah Menggeleng.

Aku tidak mengetahuinya“. Jawab Rasulullah.

Baca juga :

Setelah Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam selesai berkisah. Kemudian Allah menyuruh Malaikat Jibril datang dan menurunkan Surat Al-Qadr. Allah Berfirman dalam QS Al Qadr, ayat 1-5 :

بِّسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.”

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ

“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ .

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْر

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”

سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

Kandungan surat diatas memiliki makna bahwasanya malam laylatut Qadr lebih baik dibanding malam 1000 bulan. Dimana para malaikat akan turun ke bumi dan menyambangi para umat-umat Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam dan menemani mereka tatkala beribadah sampai teributnya fajar. Itulah kenapa Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada para sahabatnya untuk beribadah dan mencari berkah di malam lailatur Qadr.

Demikian penyebab turunnya surah Al-Qadr dan kisah sang Ksatria 1000 bulan. Semoga dapat menambah keilmuan kita agar lebih baik dari hari kemarin. Insya Allah.

Hamsa,

The post Penyebab Turunnya Surah Al-Qadr dan Kisah Sang Ksatria 1000 Bulan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Alasan Berpuasa di Bulan Ramadhan dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/alasan-berpuasa-di-bulan-ramadhan Thu, 31 May 2018 05:43:16 +0000 https://dalamislam.com/?p=3580 Sebagaimana firman Allah SWT: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Q. S. Al Baqarah :183) Kita sebagai umat Muslim wajib menjalankan puasa Ramadhan. Tidak ada satu orang pun […]

The post 13 Alasan Berpuasa di Bulan Ramadhan dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagaimana firman Allah SWT:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Q. S. Al Baqarah :183)

Kita sebagai umat Muslim wajib menjalankan puasa Ramadhan. Tidak ada satu orang pun yang tidak diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan kecuali mereka yang diringankan puasanya oleh Allah.

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.

Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Q. S. Al Baqarah :185)

Namum tahukan Anda alasan di balik perintah puasa wajib di bulan Ramadhan?  Berikut adalah alasan puasa Ramadhan :

1. Rukun Islam

Puasa adalah salah satu rukun Islam. Keislaman seorang Muslim tidak akan sempurna tanpa menjalankan puasa Ramadhan.

Dari Ibnu umar radhiallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله و أن محمدا رسول الله و إقاق الصلاة و إيتاء الزكاة و صوم رمضان و الحج و صوم رمضان

Islam dibangun diatas lima ( pondasi ) : Syahadat laa ilaaha illallah wa anna Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah haji ( bagi yang mampu ), dan berpuasa di bulan Ramadhan ) (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Perintah Allah

Puasa adalah perintah Allah yang jelas tertuang dalam Al Quran sehingga wajib kita laksanakan. Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ

Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu” (Q. S. Muhammad: 33).

Baca juga:

3. Tanda orang beriman

Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Q. S. Al Baqarah :183)

4. Kesempatan mendapat pengampunan

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

من صام رمضان إيماناً واحتساباً غُفر له ما تقدم من ذنبه

“ barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )

5. Jalan menuju surga

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“ sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu yang disebut sebagai Ar Rayyan, yang hanya dimasuki oleh orang – orang berpuasa dan tidak ada satupun yang masuk kecuali mereka. Tatkala ada yang menyeru “ manakah orang – orang yang berpuasa ? “ maka merekapun memasuki pintu tersebut dan tak ada yang masuk dari pintu tersebut selain mereka. Hingga apabila mereka telah memasukinya pintu tersebut akan ditutup dan tak ada lagi yang akan memasukinya “ ( HR. Bukhari dan Muslim )

6. Menjauhkan diri dari api neraka

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“barangsiapa yang berpuasa satu hari fi sabilillah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun ( perjalanan ) “ ( HR. Bukhari dan Muslim )

7. Bulan yang penuh berkah

Allah ta’ala berfiman :

“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan  (permulaan ) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda  ( antara yang hak dan yang bathil ) “ ( Al Baqarah : 185 )

Baca juga:

8. Bulan penuh sejarah

Selama bulan Ramadhan, banyak terjadi berbagai kemajuan dalam perkembangan sejarah Islam. Misalnya saja seperti perang Badar, perang Ain Jalut, pembebasan Mekah, pembebasan Yerusalem,  dan peristiwa penting lainnya yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Muslim saat itu.

9. Terdapat malam lailatul qadar 

Allah berfirman.

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar” (Q. S. Al-Qadar : 1-5)

10. Pahala dilipatgandakan di bulan Ramadhan 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.

Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

11. Menyehatkan tubuh

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung,dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa. Selain itu, ada juga beberapa penelitian yang menyatakan bahwa berpuasa dapat mengurangi resistensi insulin yang memicu diabetes.

Baca juga:

12. Mencegah kemaksiatan

Firman Allah SWT,  “Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka derhaka dan selalu melampaui batasan. Mereka satu sama lain tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat itu. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka lakukan itu.” (Q.S. Surah al-Ma’idah: 78-79 )

13. Melatih kesabaran

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Q. S. Az Zumar: 10)

Demikian penjelasan terkait apa saja alasan berpuasa di bulan ramadhan dan dalilnya. Semoga bermanfaat.

The post 13 Alasan Berpuasa di Bulan Ramadhan dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Doa di Malam Lailatul Qadar yang Mustajab https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/doa-di-malam-lailatul-qadar Fri, 09 Jun 2017 07:18:44 +0000 http://dalamislam.com/?p=1654 Malam lailatul qadar adalah malam spesial yang ada di bulan Ramadhan. Malam lailatul qadar adalah malam dimana al-quran diturunkan pertama kali dan menjadi tonggak sejarah dalam islam. Tonggak sejarah dalam islam ini berawal dari kitab Al-Quran yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia, khususnya umat islam yang meyakini kebenaran islam. Puasa Ramadhan dan cara pelaksanaannya memiliki kekhususan […]

The post 10 Doa di Malam Lailatul Qadar yang Mustajab appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Malam lailatul qadar adalah malam spesial yang ada di bulan Ramadhan. Malam lailatul qadar adalah malam dimana al-quran diturunkan pertama kali dan menjadi tonggak sejarah dalam islam. Tonggak sejarah dalam islam ini berawal dari kitab Al-Quran yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia, khususnya umat islam yang meyakini kebenaran islam. Puasa Ramadhan dan cara pelaksanaannya memiliki kekhususan sendiri, khususnya terhadap adanya malam lailatul qadar.

Dalam informasi hadist, lailatul qadar menjadi malam yang bernilai 1000 bulan. Artinya amalan di bulan itu menjadi bernilai lebih dan spesial. Walaupun ada banyak perbedaan pandangan dan pendapat dari pra ulama, tentunya kita harus menjadikan kesempatan lailatul qadar ini sebagai moment untuk terus menjadi lebih baik dan memberikan yang terbaik dalam ibadah kita kepada Allah.

Tentunya, lailatul qadar tidak sembarang orang bisa mendapatkan makna dan hikmahnya. Hanya orang-orang yang mampu berpikir, merenungi keadaan, merenungi dirinya, mengevaluasi dirinya dan juga mendapatkan kesadaran yang tinggi yang bisa mendapatkannya. Untuk itu, ketika malam lailatul qadar hadir, disarankan untuk terus berdoa, beribadah, itikaf, merenungi alam semesta, mengevaluasi diri, agar bisa menangkap tanda-tanda kekuasaan Allah lebih banyak.

baca juga:

Doa-Doa Mujarab yang Bisa Dibaca Saat Lailatul Qadar

Salah satu hal yang bisa kita lakukan saat malam lailatul qadar adalah berdoa. Berdoa bukan saja berarti kita hanya meminta kepada Allah melainkan sebagai pengisi spiritual kita agar terus bersemangat dalam berikhtiar dalam kebaikan sebagai langkah mendekatkan diri pada Allah SWT dan mencapai Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam.

Hakikat doa di malam lailatul qadar tentunya tidak berhenti hanya pada meminta saja. Doa bagi Allah dikabulkan atau tidak, tidak pernah kita ketahui. Untuk itu, manusia diperintahkan untuk senantiasa berikhtiar dan bekerja keras agar menggapai pertolongan Allah. Doa di malam lailatul qadar tidak ada kehususan. Kita bisa membaca doa apapun selagi memang hal tersebut dibenarkan, dan terlebih terdapat dalam Al-Quran.

Berikut ini adalah 10 doa-doa yang bisa kita baca saat malam lailatul qadar, agar menjadi pengingat dan juga penyemangat spiritual kita untuk tetap terus berada di jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.

baca juga:

  1. Doa Meminta Keturunan yang Taat dan Baik

“Ya Tuhan, terimalah amal kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu, dan jadikanlah pula anak turunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu. Tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, serta terimalah taubat kami. Sungguh Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (QS : Al Baqarah : 127 -128)

  1. Doa Memohon Ampun dan Pertolongan

“Ya Tuhan, janganlah Engka siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Tuhan, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kamj, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir” (QS : Al Baqarah : 286)

baca juga:

  1. Doa Meminta Rahmat Allah

“Ya Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS : Al A’raf : 23)

  1. Doa Meminta Keadilan

“Ya Tuhan, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan haq (adil). Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya” (QS : Al A’raf :  89)

  1. Doa Meminta Jalan yang Benar

“Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)” (QS : Ali Imran : 53)

baca juga:

  1. Doa Meminta Perlindungan

“Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (QS : Hud : 47)

  1. Doa Meminta Ampunan

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS: Ibrahim : 40-41)

  1. Doa Meminta Keteguhan Iman

“Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan (pemimpin) yang menolong.” (QS : Al Isra : 80)

baca juga:

  1. Doa Meminta Kemudahan Urusan

“Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (QS : Thaha : 27)

  1. Doa Meminta Petunjuk

“Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini” (QS : Al Kahfi : 10)

Itulah referensi 10 doa dari Al-Quran yang bisa kita baca saat di malam lailatul qadar. Tentunya doa-doa tersebut yang berasal dari Al-Quran bisa menjadi referensi bagi kita atas masalah-masalah atau keinginan keinginan yang ingin kita selesaikan. Semuanya adalah dalam rangka kita menjalankan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama

Jangan lupa baca:

Malam Lailatul Qadar Bagi Mereka yang Beriman

Malam lailatul qadar akan menjadi malam yang khusus dan spesial bagi mereka yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. Untuk itu, perkuat ibadah, memperkuat doa, dan mengevaluasi diri adalah hal yang harus dilakukan sebagai hamba Allah. Tidak akan mungkin kita mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar jika kita tidak pernah mendekatkan diri kepada Allah termasuk melaksanakan amalan yang diperintahkannya.

Untuk itu, saat malam lailatul qadar kita bisa melaksanakan amalan-amalan yang wajib atau sunnah sebagai bentuk pelatihan diri. Tentunya ada banyak Keutamaan Malam Lailatul QadarShalat Lailatul QadarMalam Lailatul Qadar Keutamaan Malam Lailatul Qodar. Jangan kita berharap apapun selain dari keridhoan Allah dan tentunya hikmah atau manfaat lailatul qadar akan didapatkan ketika kita melaksanakan segala amalan secara konsisten. Bisa jadi keutamaan tersebut belum hadir saat itu juga, tetapi akan kita rasakan di waktu atau bulan-bulan berikutnya. Tentunya butuh keistiqomahan dan keseriusan dalam melaksanakan ibadah-ibadah dari Allah SWT.

baca juga:

Semoga dengan malam lailatul qadar menjadi penyemangat umat islam untuk terus mencari kerdihoan Allah agar selamat baik di dunia maupun di akhirat kelak.

The post 10 Doa di Malam Lailatul Qadar yang Mustajab appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Keutamaan Malam Lailatul Qadar https://dalamislam.com/info-islami/keutamaan-malam-lailatul-qadar Mon, 29 May 2017 08:18:21 +0000 http://dalamislam.com/?p=1604 Kedatangan bulan ramadhan tentunya selalu ditunggu-tunggu oleh umat islam. Sebab bulan ramadhan begitu sangat mulia. Bahkan di dalam bulan ramadhan terdapat satu malam penuh keberkahan yakni malam lailatul qadar. Malam ini sering disebut sebagai malam seribu bulan. Kedatangan malam lailatul qadar sendiri tidak ada seorang pun yang dapat mengetahuinya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam hanya memberikan […]

The post 15 Keutamaan Malam Lailatul Qadar appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kedatangan bulan ramadhan tentunya selalu ditunggu-tunggu oleh umat islam. Sebab bulan ramadhan begitu sangat mulia. Bahkan di dalam bulan ramadhan terdapat satu malam penuh keberkahan yakni malam lailatul qadar. Malam ini sering disebut sebagai malam seribu bulan. Kedatangan malam lailatul qadar sendiri tidak ada seorang pun yang dapat mengetahuinya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam hanya memberikan tanda bahwa lailatul qadar tersebut hadir pada sepuluh malam terakhir, tepatnya di malam-malam ganjil. Sebagaima sabdanya: Carilah malam malam Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir.” (Muttafaqun ‘alaih) (Baca juga: Malam Terakhir Bulan Ramadhan)

Nah, dibawah ini beberapa keutamaan malam lailatul qadar bagi umat muslim:

  1. Malam yang mulia

Allah Ta’ala berfirman: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al-Qadr: 1-5).

Dari ayat di atas, Allah SWT telah menjelaskan bahwa malam lailatul qadar adalah malam kemuliaan. Sesuatu mulia berarti sangatlah baik dan tentulah harus dikejar. Maka itu, umat islam disarankan memperbanyak ibadah di malam-malam terakhir pada bulan ramadhan.

Baca juga:

  1. Malam diturunkannya Al-Quran

Allah Ta’ala berfirman: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran…” (QS. Al-Baqarah: 185)

Salah satu sebab mengapa bulan ramadhan begitu istimewa yakni karena di bulan tersebut Al-Quran Al-Karim pertama kali diturunkan oleh Allah SWT melalui perantara nabi Muhammad Saw. Dan Al-Quran ini diturunkan pada malam lailatul qadar, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Qasr ayat 1: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan (Al Qadr:1)

  1. Malam yang lebih utama dari seribu bulan

Allah Ta’ala berfirman: “Tahukah kamu apa itu lailatul qadar? Lailatul qadar lebih baik daripada seribu bulan.” (Q.s. Al-Qadar:2–3)

Mayoritas ulama berpendapat bahwa melakukan ibadah dan amalan di malam lailatul qadar pahalanya sangatlah besar. Nilai pahalanya lebih dari orang dari yang beribadah selama seribu bulan atau setara dengan 80 tahun. Sungguh sangat sayang bila dilewatkan begitu saja, bukan?

  1. Malam penuh keberkahan

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِين

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami.  Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Al-Dukhan: 3-5)

Disebut sebagai malam penuh keberkahan karena pada saat lailatul qadar, para malaikat di utus oleh Allah SWT untuk turun ke bumi dan membagi-bagikan rahmat serta keberkahan bagi manusia yang beribadah dengan sungguh-sungguh di malam itu.

Baca juga:

  1. Malam ditetapkannya takdir satu tahun kedepan

Allah Ta’ala berfirman: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4).

Dari ayat diatas, sebagian besar para ulama (seperti ibnu Umar, Abu Malik, Mujahid dan masih banyak lainnya) menerangkan bahwa pada malam lailatul qadar akan dicatat takdir manusia untuk satu tahun kedepan. Menurut Syaikh Abdurrazaq Al-Badr Hafidzahullah, takdir yang dimaksud disini yaitu takdir sanawiy, yakni takdir yang bersifat tahunan dan takdir tersebut tentunya ditulis dengan seizin Allah SWT. Apabila seseorang memperbanyak ibadah di malam tersebut, maka ia akan memperoleh catatan takdir baik untuk setahun kedepan hidupnya.

  1. Malam penuh kesejahteraan

Allah Ta’ala berfirman: “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadar: 5)

Lailatur qadar adalah malam yang sangatlah indah bagi umat muslim. Pada malam  itu, manusia tidak hanya diliputi keberkahan tapi juga kesejahteraan. Seseroang yang memperbanyak ibadah dan amalan-amalan di malam tersebut akan memperoleh kedamaian hati. Ia akan dibebaskan dari kerusakan, bahkan tidak ada syaitan yang mampu menggodanya.

  1. Malam penuh ampunan

Disampaikan oleh Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 “Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R Al Bukhari, An Nasa’i, dan Ahmad)

Sayang sekali orang-orang yang tidak memanfaatkan malam lailatul qadar untuk beribadah kepada Allah SWT. Sebab di malam tersebut Allah SWT membukakan pintu ampunan dengan lebar. Seseorang yang bertaubat dan berdoa maka dosa-dosa di masa lalu akan diampuni oleh Allah SWT.

  1. Malaikat-malaikat turun ke bumi

Allah Ta’ala berfirman:

تَنَزَّلُ المَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (QS. Al- Qadar ayat 4)

Kapan lagi Allah SWT menurunkan para malaikatnya berbondong-berbondong turun ke bumi? Ya, di malam lailatul qadar malaikat Jibril dan malaikat lainya turun ke bumi membawa rahmat, keberkahan, serta kesejahteraan. Maka itu, perbanyaklah membaca doa di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir ramadhan. Sungguh, betapa beruntungnya orang yang memperoleh keberkahan di malam tersebut.

Baca juga:

  1. Pintu langit dibuka

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)” (HR. An-Nasai)

Di bulan ramadhan, termasuk pada malam lailatul qadar Allah SWT akan membukakan pintu-pintu langit. Para malaikat juga akan turun bumi. Sebab itu, kita bersungguh-sungguh dalam meningkatkan amal ibadah dan memperoleh keutamaan lailatul qadar.

  1. Pintu neraka ditutup

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim…” (HR. An-Nasai)

Keistimewaan lain dari bulan ramadhan yang didalamnya ada malam lailatul qadar yakni ditutupnya pintu neraka. Malam tersebut hanya dipenuhi kebaikan-kebaikan. Umat islam yang menjalankan ibadah ikhlas karena Allah SWT akan disejukkan hatinya dan dipenuhi keberkahan. (Baca juga: Dosa besar dalam islam)

  1. Setan dibelenggu

 “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang..” (HR. An-Nasai)

Selain tertutupnya pintu neraka, di bulan penuh rahmat tersebut Allah SWT juga membelenggu para syaitan. Namun demikian, manusia juga masih bisa berbuat salah disebabkan oleh nafsunya sendiri.

  1. Malam penuh kebaikan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ، وَلَا يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلَّا مَحْرُومٌ

“Sesungguhnya bulan Ramadhan ini telah menghampiri kalian. Dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang dari menjumpainya, maka sungguh dia telah terhalang dari seluruh kebaikan. Dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi.” (HR Ibnu Majah)

Dari hadist diatas, rasulullah Saw menunjukkan betapa berartinya malam lailatul qadar. Sebab pada malam tersebut seluruh kebaikan diperuntukan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah. Sedangkan mereka yang menghiraukan malam tersebut menjadi orang-orang yang merugi karena tidak mendapatkan apa-apa.

Baca juga:

  1. Meningkatkan iman dan taqwa

Bulan ramadhan, khusunya malam lailatul qadar juga bisa menjadi peningkat iman dan taqwa seseorang. Apabila ia sanggup menghabiskan waktu di malam tersebut dengan memperbanyak berdoa, dzikir, membaca Al-quran, solat dan mengerjakan kebaikan-kebaikan lain maka secara otomatis kadar keimanan orang tersebut tentu akan bertambah. Berbeda dari orang yang hanya bermalas-malasan, hidupnya tidak akan berubah dan ia sulit mendapatkan hidayah. (Baca juga: Cara meningkatkan iman dan taqwa)

  1. Penenang hati

Sebagaimana yang telah dijelaskan di poin-poin sebelumnya bahwa di malam lailatul qadar segala kebaikan diturunkan dari langit. Malaikat turun membawa rahmat dan keberkahan, Allah SWT membuka pintu ampunan, neraka ditutup dan syaitan dibelenggu. Maka pada saat tersebut, hati orang-orang yang beriman akan menjadi tenang dan damai. Mereka bisa merasakan betapa manisnya iman dan betapa indahnya mendekatkan diri kepada Sang Maha Kuasa, Rabb semesta alam.

Baca juga:

  1. Pahala dilipat gandakan

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhar-Muslim)

Hadist diatas menjelaskan bahwa segala amalan yang dikerjakan pada bulan ramadhan akan dilipat gandakan, bahkan hingga tujuh ratus kali lipat. Baik itu solat sunnah, membaca Al-quran dan perbuatan-perbuatan kebaikan lainnya. Kecuali puasa akan dibalas sendiri oleh Allah SWT.

Baca juga:

Nah, setelah mengetahui keutamaan malam lailatul qadar diatas tentunya kita harus giat untuk beribadah agar memperoleh keberkahan dari malam tersebut. Ingat, malam lailatul qadar tidak datang setiap hari. Hanya  1 kali dalam setahun. Apabila kita sanggup menjalaninya dengan bersungguh-sungguh maka nilai-nilai pahalanya bisa membantu memberatkan timbangan kebaikan kita di akhirat kelak. Amin Ya RabbalAlamin.

The post 15 Keutamaan Malam Lailatul Qadar appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Hikmah Bulan Ramadhan beserta Hadisnya https://dalamislam.com/puasa/hikmah-bulan-ramadhan Wed, 21 Dec 2016 06:20:48 +0000 http://dalamislam.com/?p=1221 “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan […]

The post 6 Hikmah Bulan Ramadhan beserta Hadisnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al-Baqarah: 185)

Ayat di atas adalah salah satu yang menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang memiliki banyak keutamaan. Keutamaan bulan Ramadhan tentu saja akan dapat dirasakan oleh mereka yang melakukan puasa, bukan yang tidak.

Hal ini sebagaimana disampaikan dari Rasulullah SAW, ”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.”

Untuk itu, sebagai bulan yang istimewa, tentunya bulan Ramadhan memiliki banyak hikmah dan kebaikan yang bisa dipetik. Berikut adalah beberapa hikmah Ramadhan yang dapat kita petik.

Kebaikan dan Hikmah Bulan Ramadhan Ramadhan

Ada banyak sekali kebaikan dan hikmah yang didapatkan saat bulan Ramadhan. Tentu saja hikmah dan kebaikan ini berbeda-beda setiap orang tergantung dari pengalaman spiritual masing-masing. Namun, hikmah-hikmah ini adalah hal-hal yang dapat diambil secara umum dari adanya bulan Ramadhan.

  1. Pahala Berlipat Ganda

Bulan ramadhan adalah bulan yang berlipat Ganda akan pahala. Bulan Ramadhan adalah saat yang tepat untuk membiasakan diri beribadah. Untuk itu, tidak salah jika Allah memberikan pahala yang dilipatgandakan saat bulan ini. Ditambah lagi dengan aktivitas puasa ramadhan, tentu menjadi suatu proses melatih kesabaran.

Di bulan ini, tentu saat yang tepat untuk membiasakan diri beribadah dengan motivasi yang besar. Tentu ramadhan tidak datang setiap bulan, untuk itu kesempatan ini harus benar-benar dioptimalkan oleh seluruh ummat islam di dunia.

Hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadist berikut,

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim)

  1. Malam Lailatul Qadar

Malam lailatul qadar adalah malam saat diturunkannya Al-Quran. Untuk itu, keutamaan ini berada di bulan Ramadhan. Malam lailatul qadar adalah malam yang dimuliakan Allah dan beribadah di dalamnya seperti 1000 tahun beribadah. Al Quran di bulan ini adalah memiliki sejarah turunnya dan manusia diberikan cahaya kehidupan atas petunjuk Al-Quran yang diturunkan.

Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam Al-Quran,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. “ (QS Al Qadar 1-5)

Di Ayat lain, disampauikan pula mengenai malam turunnya Al-Quran. “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami” (QS Ad-Dhukhan : 3-5)

  1. Semangat Lebih Untuk Beribadah

Hikmah di bulan Ramadhan adalah kita akan memiliki semangat lebih untuk beribadah. Hal ini dapat dirasakan karena berbagai kegiatan di lingkungan, masjid, dan sekitar kita atau bahkan di media-media yang ada mengkondisikan itu untuk lebih banyak beribadah. Mungkin saat bulan biasa, masjid sepi dan menjadi ramai saat bulan Ramadhan. Hal ini tentunya menjadi semangat

  1. Lingkungan Menjadi Kondusif dan Religius

Lingkungan sekitar menjadi kondusif dan religius saat memasuki bulan Ramadhan. Acara-acara ceramah, spiritual, ibadah, kegiatan islam, tontonan banyak menampilkan religiusitas yang sangat tinggi. Bahkan mendadak artis-artis atau public figure pun turut meramaikan suasana ramadhan ini.

Andai saja setiap bulan adalah bulan Ramadhan tentu keberkahan dan ajaran islam akan semakin menancap di umat islam seluruh negeri.

  1. Saling Berbagi dan Memaafkan

Di bulan Ramadhan ini umat islam saling berbagi dan memaafkan, untuk itu situasi seperti ini jarang sekali didapatkan saat bulan-bulan biasa. Saat Ramadhan, orang-orang dengan mudah berbagi makanan, menyantuni anak yatim dan piatu, berbagi bingkisan dan saling membahagiakan. Sungguh indah jika hal tersebut terus menerus dijaga dan dipelihara walaupun bukan dalam bulan Ramadhan.

  1. Meningkatnya Ekonomi Islam

Dengan adanya bulan Ramadhan ini, ekonomi islam akan menjadi meningkat. Hal ini dikaenakan pembayaran zakat, infaq, sedekah, dan dana amal lainnya sangat banyak diberikan di bulan ramadhan ini oleh umat islam sebagai bentuk pembersihan harta dan melakukan amal perbuatan baik. Untuk itu menjadi berkah bagi peningkatan ekonomi islam.

Tentunya, zakat, infaq, sedekah, dan dana amal lainnya adalah sumber dari pembangunan ekonomi ummat. Biasanya ummat muslim menunggu hingga waktu ramadhan untuk dapat menyalurkannya. Sebetulnya tidak perlu menunggu ramadhan, walaupun memang momentum ramadhan adalah bulan yang pas untuk membersihkan diri, harta, dan jiwa kita. Ramadhan menjadi berkah bagi ummat islam karena adanya hal tersebut.

Jika dilihat dari berbagai hikmah yang ada, semua hikmah ramadhan menunjang pada tercapainya Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam di muka bumi.

Sebagai pelatihannya, tentu berpuasa tidak hanya bisa dilakukan di bulan ramadhan. Ada banyak puasa sunnah yang bisa dilakukan di luar ramadhan, diantaranya adalah

The post 6 Hikmah Bulan Ramadhan beserta Hadisnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>