Rasul Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/rasul Mon, 12 Aug 2019 04:58:25 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png Rasul Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/rasul 32 32 8 Cara Beriman Kepada Rasul dan Dalilnya https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/cara-beriman-kepada-rasul Wed, 14 Aug 2019 07:42:02 +0000 https://dalamislam.com/?p=7545 Beriman kepaa rasul adalah rukun iman yang keempat dalam Islam. Sebagai muslim yang taat, kita wajib melakukan berbagai perbuatan yang menunjukkan keimanan kita kepada rasul. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa cara beriman kepada rasul yang perlu diketahui: 1. Percaya bahwa rasul adalah utusan Allah Hal pertama yang harus kita lakukan adalah percaya […]

The post 8 Cara Beriman Kepada Rasul dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Beriman kepaa rasul adalah rukun iman yang keempat dalam Islam. Sebagai muslim yang taat, kita wajib melakukan berbagai perbuatan yang menunjukkan keimanan kita kepada rasul. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa cara beriman kepada rasul yang perlu diketahui:

1. Percaya bahwa rasul adalah utusan Allah

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah percaya bahwa rasul adalah manusia pilihan Allah yang diutus untuk keselamatan manusia. Allah berfirman,

كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا

Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya (mereka mengatakan):’ Kita tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang  lain) dan rasul-rasul-Nya’, dan mereka mengatakan “Kami dengar dan kami taat…” (QS. Al Baqarah: 285)

2. Percaya pada ajaran yang dibawa

Keimanan kepada rasul juga dapat ditunjukkan dengan percaya bahwa ajaran yang dibawa adalah agama Allah. Maka dari itu, kita wajib menerima segala ajaran rasul tanpa memilah-milahnya lagi.

Allah Ta’ala berfirman,

شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَاوَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَاوَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلاَتَتَفَرَّقُوا فِيهِ

Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya…. ”(QS. Asy Syuuraa:13)

Baca juga:

يَآأَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَاتَعْمَلُونَ عَلِيمٌ {51} وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونَ {52}

Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shaleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku” (QS. Al Mu’minun:51-52)

3. Percaya pada semua rasul

Kita diwajibkan percaya pada rasul yang telah diketahui namanya maupun yang tidak kita ketahui namanya karena memang jumlah nabi dan rasul hanya Allah yang mengetahui pastinya. Allah berfirman,

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ

Dan sesungguhnya telah Kami utus bebrapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu” (QS. Al Mukmin:78)

4. Berdoa seperti doa para nabi

Dalam Al Quran, telah banyak diketahui beberapa doa para nabi dalam menghadapi setiap kesulitan. Maka dari itu, kita juga sebaiknya berdoa pada Allah dengan menggunakan doa layaknya doa para nabi.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُو بِهَا وَأُرِيْدُ أَنْ أَخْتَبِئَ دَعْوَتِيْ شَفَاعَةً ِلأُمَّتِيْ فِي اْلآخِرَةِ (رواه البخاري و مسلم)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu (dia berkata), “Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap Nabi memiliki do’a yang mustajab yang dia berdo’a dengan do’a yang mustajab itu, maka aku ingin menyimpan do’aku sebagai syafa’at untuk umatku di akherat.” [HSR. Bukhari (6304 –dan ini lafazhnya- dan 7474) dan Muslim (198 & 199)].

Baca juga:

5. Selalu bershalawat

Orang yang beriman pada rasul akan menunjukkan kecintaannya pada rasul dengan selalu bershalawat. Hal ini juga disebutkan Allah dalam firmanNya,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-Ahzaab: 56]

6. Meneladani akhlak para rasul

Tanda keimanan seseorang pada rasul juga meneladani akhlak para rasul. Rasul bersabda,

نما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق

”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).

7. Memperbanyak amalan

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ ؛ وَكَانَ يَقُولُ: خُذُوا مِنَ العَمَلِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا ؛ وَأَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّتْ، وَكَانَ إِذَا صَلَّى صَلاَةً دَاوَمَ عَلَيْهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melaksanakan puasa yang lebih banyak dalam sebulan melebihi puasa beliau di bulan Sya’ban. Beliau melaksanakan puasa bulan Sya’ban seluruhnya. Beliau bersabda, “Lakukanlah amal-amal yang kalian sanggup melaksanakannya, karena Allah tidak akan bosan (dalam memberikan pahala) sampai kalian yang lebih dahulu bosan (dari mengerjakan amal).” Dan salat yang paling Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam cintai adalah salat yang dijaga kesinambungannya sekalipun sedikit. Dan bila beliau sudah terbiasa melaksanakan salat (sunah), Beliau menjaga kesinambungannya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 741)

Baca juga:

8. Rajin membaca Al Quran

Rasul juga sangat menyukai orang yang rajin membaca Al Quran. Selain sebagai bentuk keimanan kepada rasul juga menjadi pahala.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضى الله عنه قَالَ : تَعَلَّمُوا هَذَا الْقُرْآنَ ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ بِتِلاَوَتِهِ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ بِ الم وَلَكِنْ بِأَلِفٍ وَلاَمٍ وَمِيمٍ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرُ حَسَنَاتٍ.

“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم , akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 660).

Itulah cara beriman kepada rasul yang bisa kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita mampu menjadi pribadi yang lebih beriman kepada Allah dan para rasul. Aamiin

The post 8 Cara Beriman Kepada Rasul dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tanda-Tanda Beriman Kepada Rasul Dalam Kehidupan Sehari-hari https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/tanda-tanda-beriman-kepada-rasul Tue, 30 Jul 2019 02:28:47 +0000 https://dalamislam.com/?p=7475 Setelah mempelajari tanda-tanda beriman kepada malaikat, selanjutnya kita akan mempelajari tanda-tanda beriman kepada Rasul. Iman kepada Rasul adalah salah satu bagian penting dalam keimanan seorang Muslim. Maka dari itu, kita harus benar-benar mengimani setiap Rasul yang dikirimkan Allah sebagai penyampai agamaNya. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa tanda-tanda beriman kepada Rasul yang perlu […]

The post Tanda-Tanda Beriman Kepada Rasul Dalam Kehidupan Sehari-hari appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setelah mempelajari tanda-tanda beriman kepada malaikat, selanjutnya kita akan mempelajari tanda-tanda beriman kepada Rasul. Iman kepada Rasul adalah salah satu bagian penting dalam keimanan seorang Muslim.

Maka dari itu, kita harus benar-benar mengimani setiap Rasul yang dikirimkan Allah sebagai penyampai agamaNya. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa tanda-tanda beriman kepada Rasul yang perlu diketahui:

1. Mempercayai keberadaan Rasul

Allah berfirman:

ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya,” dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali”. [Al Baqarah:285]

Sebagaimana perintah Allah dalam Al Quran, maka sebagai seorang muslim yang baik kita harus percaya bahwa Allah mengirimkan Rasul untuk membawa ajaran agamanya. Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ءَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [An Nisaa’:136].

Baca juga:

2. Mempercayai Rasul adalah manusia pilihan

Rasul adalah duta yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Rasul dipilih bukan karena ilmu atau usahanya seperti bertapa, melainkan karena dipilih langsung oleh Allah SWT. Allah berfirman,

وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Dan Allah menentukan siapa yang dikehendakiNya (untuk diberi) rahmatNya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar. [Al Baqarah:105].

قَالَ يَامُوسَى إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالاَتِي وَبِكَلاَمِي فَخُذْ مَآءَاتَيْتُكَ وَكُن مِّنَ الشَّاكِرِينَ

Allah berfirman: “Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”. [Al A’raf:144].

Baca juga:

3. Percaya mukjizat Rasul

Rasul tak hanya diberikan wahyu untuk disampaikan kepada manusia saja, tapi juga mukjizat sehingga para pengikutnya akan percaya kebesaran Allah SWT. Allah berfirman,

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Diantara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada ‘Isa putera Maryam beberapa mu’jizat, serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. [Al Baqarah:253].

Rasul bersabda,

مَا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أُعْطِيَ مِنَ الْآيَاتِ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ

“Tidak ada seorang nabi pun, kecuali diberi bukti-bukti (mukjizat) yang dengan semisal itu manusia beriman.” ( HR. Muslim)

4. Mengikuti ajaran Rasul

Tindakan nyata sebagai bukti beriman kepada Rasul adalah dengan mengikuti ajaran Rasul. Tidak akan mungkin seseorang dianggap beriman jika ia justru bertentangan dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulnya. Allah berfirman,

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُُ قُلْ أَطِيعُوا اللهَ وَالرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَ

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan RasulNya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”. [Ali Imran:31, 32]

Baca juga:

Mengikuti ajaran Rasul juga tidak bisa sembarangan hanya mengambil yang disukai lalu membuang yang tidak disukai. Seluruh ajaran yang dibawa para Rasul hendaknya diterima dan dilaksanakan dengan baik dan benar. Misalnya seperti dalam penghakiman suatu masalah yang diberitahukan oleh Allah lewat Al Quran,

فَلاَ وَرَبِّكَ لاَيُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman, hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [An Nisaa:65].

5. Meneladani sifat dan sunnah Rasul

Rasul bersabda,

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي – أي من يطول به العمر- فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Sesungguhnya, barangsiapa yang hidup di antara kalian (panjang umurnya), maka dia akan mendapatkan perbedaan yang sangat banyak.

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ مِنْ بَعْدِي عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

Maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan Sunnah-ku, dan sunnah para khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah (peganglah) sunnah tersebut dengan gerahammu. [HR Abu Daud]

6. Teguh memegang agama

Seorang yang beriman pada Rasul adalah orang yang selalu teguh dalam memegang agama. Ia akan selalu melaksanakan perintah Allah sebagaimana yang diajarkan oleh para Rasul. Allah berfirman,

أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ

Tegakkanlah agama dan jangan kalian berpecah belah tentangnya. [Asy Syura : 13].

7. Selalu bershalawat untuk Rasul

Seseorang yang mencintai dan mengimani Rasul tentu akan rajin bershalawat untuk Rasul. Sebagaimana perintah Allah SWT,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-Ahzaab: 56]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا.

“Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”

Itulah tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah yang perlu diketahui. Sungguh mengimani Rasul menjadi bagian penting dari keimanan kita semua. Semoga artikel ini semakin menambah keimanan kita pada Allah dan rasul-rasulNya. Aamiin.

The post Tanda-Tanda Beriman Kepada Rasul Dalam Kehidupan Sehari-hari appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Fungsi Beriman Kepada Rasul dan Dalilnya https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/fungsi-beriman-kepada-rasul Tue, 30 Jul 2019 02:23:15 +0000 https://dalamislam.com/?p=7496 Salah satu rukun iman yang wajib dipahami dengan baik adalah iman kepada rasul-rasul Allah. Sebagaimana kita ketahui, Allah telah mengirim beberapa orang rasul sebagai penyampai pesan atau kalam-Nya. Maka dari itu, kita wajib mengimani rasul-rasul Allah yang merupakan orang-orang pilihan Allah SWT. Tak hanya sekedar wajib mengimani, namun terdapat beberapa fungsi beriman kepada rasul Allah. […]

The post 6 Fungsi Beriman Kepada Rasul dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Salah satu rukun iman yang wajib dipahami dengan baik adalah iman kepada rasul-rasul Allah. Sebagaimana kita ketahui, Allah telah mengirim beberapa orang rasul sebagai penyampai pesan atau kalam-Nya. Maka dari itu, kita wajib mengimani rasul-rasul Allah yang merupakan orang-orang pilihan Allah SWT.

Tak hanya sekedar wajib mengimani, namun terdapat beberapa fungsi beriman kepada rasul Allah. Berikut ini adalah beberapa fungsi beriman kepada rasul yang perlu diketahui:

1. Bukti keimanan pada Allah

Allah berfirman,

ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya,” dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali”. [Al Baqarah:285].

Baca juga:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ءَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [An Nisaa’:136].

Dalam ayat tersebut, jelas Allah telah memerintahkan para orang beriman untuk beriman kepada rasul-rasul Allah. Maka sebagai bukti keimanan kepada Allah, kita wajib mengimani para rasul.

2. Percaya adanya orang pilihan Allah

Allah berfirman,

أُوْلَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ مِن ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَاءِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَـنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا

Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayt-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. [Maryam:58].

Baca juga:

3. Bentuk kepercayaan kebesaran Allah

Mempercayai atau mengimani para rasul berarti kita juga mempercayai kebesaran Allah SWT. Melalui mukjizat yang dimiliki para rasul menunjukkan bahwa segalanya mungkin bagi Allah dan hanya Dia lah yang mampu memberikan mukjizat atau keajaiban. Allah berfirman,

۞ وَلَقَدْ جَاءَكُمْ مُوسَىٰ بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ

Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim. (Al Baqarah: 92)

4. Menjadi lebih teratur hidupnya

Tidak ada manusia yang beriman kepada rasul yang hidupnya tidak teratur. Ia akan memiliki hidup yang jauh lebih teratur dan lebih tenang. Hal ini disebabkan karena ia meneladani segala sesuatu yang ada dalam diri para rasul. Allah berfirman mengenai Rasulullah saw,

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. al-Qalam/68:4)

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari Kiamat dan dia banyak menyebut Nama Allah.” [Al-Ahzaab: 21]

Baca juga:

Rasul juga bersabda,

فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرَ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

Sesungguhnya sebaik-baik berita adalah kitab Allâh, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk perkara adalah perkara-perkara baru (dalam agama), dan semua bid’ah adalah kesesatan. [HR.Muslim no. 864]

5. Terhindar dari dosa

Mereka yang beriman kepada rasul tentu akan mengikuti ajaran para rasul sehingga mereka pun akan terhindar dari berbagai macam dosa. Allah berfirman,

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka hendaklah orang-orang yang melanggar perintah Rasul takut akan ditimpa fitnah (cobaan) atau ditimpa adzab yang pedih.” [An-Nuur: 63]

6. Mendapatkan ampunan

Mereka yang beriman kepada rasul juga akan mendapatkan ampunan atas segala dosa yang pernah dibuat. Allah berfirman,

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan mengam-puni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” [Ali ‘Imran: 31]

Baca juga:

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan mengenai ayat tersebut:

“Ayat ini adalah pemutus hukum bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah namun tidak mau menempuh jalan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka orang itu dusta dalam pengakuannya tersebut hingga ia mengikuti syari’at dan agama yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salalm dalam semua ucapan dan perbuatannya.” ( Tafsiir Ibni Katsiir (I/384), cet. Daarus Salam)

Itulah beberapa fungsi beriman kepada rasul-rasul Allah. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini mampu menambah keimanan kita pada Allah maupun pada rasulNya. Aamiin.

The post 6 Fungsi Beriman Kepada Rasul dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Keutamaan dan Pentingnya Mengenal Rasulullah SAW https://dalamislam.com/akhlaq/pentingnya-mengenal-rasulullah-saw Mon, 02 Apr 2018 06:20:29 +0000 https://dalamislam.com/?p=3184 Rasulullah SAW adalah satu – satunya orang yang selalu mengingat kita setiap saat selain Allah SWT. Rasulullah SAW akan berada di sisi kita sekalipun kita ditinggalkan oleh orang tua kita, teman teman kita, sahabat sepermainan kita, guru – guru kita, senior – senior kita, suami atau istri kita dan siapapun yang pernah hadir mengisi hari […]

The post Keutamaan dan Pentingnya Mengenal Rasulullah SAW appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Rasulullah SAW adalah satu – satunya orang yang selalu mengingat kita setiap saat selain Allah SWT. Rasulullah SAW akan berada di sisi kita sekalipun kita ditinggalkan oleh orang tua kita, teman teman kita, sahabat sepermainan kita, guru – guru kita, senior – senior kita, suami atau istri kita dan siapapun yang pernah hadir mengisi hari – hari kita.

Rasulullah SAW bahkan menyebutkan kita, umat muslim sejak zaman Rasulullah SAW diangkat menjadi nabi hingga akhir hayatnya. Baca juga tentang Cara Rasulullah Menyayangi Istri Cara Rasulullah Marah Kepada Istri,  Tips Sehat Ala Rasulullah, dan Amalan Rasulullah Sebelum Tidur

Dengan penjelasan diatas, apakah tidak menjadi suatu alasan penting bagi kita mengenal dan selalu mengingat Rasulullah SAW? Mengapa dan seberapa pentingnya mengenal Rasulullah SAW? Simak selengkapnya dibawah sini.

Ma’rifatul Rasul

Ma’rifatul Rasul adalah pengertian bahasa Arab dari mengenal Rasul.  Rasul sendiri adalah seorang laki-laki yang diberi wahyu oleh Allah SWT dan memiliki kewajiban untuk melaksanakan dan menyebarkan wahyu tersebut kepada umat manusia. Hal ini tertulis dalam firman Allah SWT Quran surah Al-Anbiya ayat 7 yang berbunyi:

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۖ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.

Sifat – sifat Rasul

Berikut ini adalah sifat – sifat Rasul yang tertuang dalam Al Quran, antara lain:

1. Manusia

Tertulis dalam Quran surah Al-Isra ayat 93-94 dan Al Kahfi ayat 10, yang berbunyi:

  • Al-Isra Ayat 93 – 94

أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِنْ زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَىٰ فِي السَّمَاءِ وَلَنْ نُؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّىٰ تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَابًا نَقْرَؤُهُ ۗ قُلْ سُبْحَانَ رَبِّي هَلْ كُنْتُ إِلَّا بَشَرًا رَسُولًا

Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca”. Katakanlah: “Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?” (93)

وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمُ الْهُدَىٰ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَبَعَثَ اللَّهُ بَشَرًا رَسُولًا

Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: “Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasuI?” (94)

  • Al – Kahfi Ayat 10

إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.

2. Ma’sum

Sifat Ma’sum adalah sifat dimana seseorang yang terpelihara dari dosa karena berada dalam lindungan Allah SWT. Sifat Ma’sum Rasul juga dijelaskan dalam Quran surah Ali Imran ayat 161 yang berbunyi:

وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ يَغُلَّ ۚ وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.

3. Suri Tauladan

Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan ajaran Islam yang membawa sebaik – baik kebenaran. Oleh karena itu, Rasul dijadikan teladan bagi umat manusia ketika hidup di dunia untuk menggapai sebaik – baiknya akhirat. Baca juga tentang Keutamaan Cinta Kepada RasulullahCara Berdagang Rasulullah, dan Pola Makan Sehat ala Rasulullah

Hal ini tertulis di dalam firman Allah SWT Quran surah Al – Ahzab ayat 21 dan Al-Anam ayat 89-90 yang berbunyi:

  • Al – Ahzab ayat 21

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

  • Al – Anam ayat 89-90

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ۚ فَإِنْ يَكْفُرْ بِهَا هَٰؤُلَاءِ فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا قَوْمًا لَيْسُوا بِهَا بِكَافِرِينَ

Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmat dan kenabian Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya.(89)

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ ۗ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْعَالَمِينَ

Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)”. Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat. (90)

Tugas Para Rasul

Sebagai pembawa wahyu Allah SWT, Rasul memiliki tugas yaitu tabliqh yang berarti menyampaikan. Hal – hal yang harus disampaikan Rasul antara lain:

1. Ma’rifatullah

Ma’rifatullah atau mengenal Allah SWT. Tujuan penyampaian ini untuk memberi tahu seberapa pentingnya mengenal Allah SWT. Di sisi lain, tugas rasul untuk mengenal Allah SWT tertulis dalam Quran surah Al – Maidah ayat 67 dan Al – Ahzab ayat 39, yang berbunyi:

  • Al – Maidah ayat 67

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

  • Al – Ahzab ayat 39

الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ حَسِيبًا

(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.

2. Tauhidullah

Tauhidullah secara bahasa berarti mengesakan Allah SWT dan mengakui bahwa Allah itu satu. Sedangkan ditinjau dari segi istilah, Tauhidullah berarti mengesakan Allah SWT dalam hal – hal yang berupa kekhusyukan bagi Allah SWT, diikuti dengan keyakinan untuk tidak menyekutukanNya dengan apapun bentuknya.

Sementara itu, Tauhidullah terdapat di Quran surah Al-Anam ayat 102, yang berbunyi:

ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ

(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.

3. Memberi Kabar dan Peringatan

Tugas lain Rasul adalah menyampaikan kabar dan peringatan dari Allah SWT. Adapun tertulis dalam firman Allah SWT Quran surah Al-Anbiya ayat 35 yang berbunyi:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

4. Mendidik dan Membimbing

Sebagai utusan Allah SWT, Rasul diwajibkan untuk mendidik dan membimbing umat manusia ke jalan yang benar sesuai syariat Allah SWT. Adapun tugas ini tertulis dalam Quran surah Al-Jumuah ayat 2, yang berbunyi:

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

Akhlak Rasul

Secara umum, Rasul Allah memliki semua akhlak yang dibimbing oleh Quran dan dipilih sebagai manusia terbaik oleh Allah SWT. Seluruh akhlak mulia seperti jujur, dermawan, malu, baik, dan akhlaq terpuji lainnya dimiliki oleh Rasul. Akhlaq – akhlaq rasul tertera di Quran surah An-Nissa ayat 1 dan An – Nur ayat 19 yang berbunyi:

  1. An – Nissa Ayat 1

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

  1. An – Nur ayat 19

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.

Pentingnya mengenal Rasul

Mengapa penting mengenal Rasul? Simak selengkapnya penjelasan mengenai bab tersebut dibawah ini:

  • Membantu kita mengetahui dan mengenal keberadaan Allah SWT sebagai Al – Khalik yaitu sang Pencipta
  • Mengetahui tata cara beribadah kepada Allah SWT
  • Menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Demikian penjelasan tentang mengenal Rasul Allah dengan segala urgensinya yang bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam bi Shawwab. Aamiin ya Rabbal A’lamin

The post Keutamaan dan Pentingnya Mengenal Rasulullah SAW appeared first on DalamIslam.com.

]]>
16 Cara Makan Rasulullah Sesuai Sunnah Rasul https://dalamislam.com/makanan-dan-minuman/cara-makan-rasulullah Wed, 14 Sep 2016 08:41:46 +0000 http://dalamislam.com/?p=867 Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan bagi umat islam dan segala perilakunya menjadi pedoman hidup bagi seluruh manusia. Tidak hanya akhlak yang mulia dan tuntunannya dalam beribadah (baca cara meningkatkan akhlak terpuji), Rasul juga mencontohkan pada umatnya bagaimana cara melakukan sesuatu dengan baik dan benar seperti halnya saat makan. Berikut ini adalah beberapa anjuran dan […]

The post 16 Cara Makan Rasulullah Sesuai Sunnah Rasul appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan bagi umat islam dan segala perilakunya menjadi pedoman hidup bagi seluruh manusia. Tidak hanya akhlak yang mulia dan tuntunannya dalam beribadah (baca cara meningkatkan akhlak terpuji), Rasul juga mencontohkan pada umatnya bagaimana cara melakukan sesuatu dengan baik dan benar seperti halnya saat makan. Berikut ini adalah beberapa anjuran dan cara makan rasulullah berdasarkan hadits.(baca kisah teladan nabi muhammad SAW dan keutamaan cinta Rasulullah SAW bagi umat muslim).

  1. Makan secukupnya dan tidak berlebihan

Rasul selalu menganjurkan umatnya untuk makan secukupnya dan menghindari perilaku boros. Tidak hanya itu Rasul juga menyebutkan bahwa perut atau lambung terbagi menjadi tiga bagian, sepertiga untuk udara, sepertiga untuk makanan dan sepertiga untuk minuman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini (baca juga makanan halal dan makanan haram menurut islam)

 Hendaklah kamu makan, minum,berpakaian, dan bersedekah dengan tidak berlebihan dan sombong (HR Ahmad dan Abu Daud)

Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya (HR Ibnu Maajah)

Adapun sebenarnya kekenyangan dapat mengeraskan hai. memberatkan tubuh, mengurangi kecerdasan, menyebabkan ngantuk dan tidur lebih banyak serta melemahkan seseorang untuk beribadah

  1. Berwudhu sebelum dan sesudah makan

Tidak hanya sebelum melakukan shalat wajib maupun shalat sunnah, Rasul juga berwudhu sebelum makan untuk menghindari gangguan setan dan menghilangkan kefakiran sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini (baca cara berwudhu yang benar )

Berwudhu sebelum makan menghilangkan kefakiran, dan berwudhu setelah makan menghilangkan gangguan setan 

  1. Makan dengan tangan kanan

Seorang muslim hendaknya mengikuti sunnah Rasul untuk senantiasa makan dengan tangan kanan dan menurut para ilmuwan hal ini bermanfaat bagi kesehatan terutama untuk melatih saraf sensorik pada tangan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut

Hendaklah kamu sekalian makan dengan tangan kanan. Sebab setan makan dan minum dengan tangan kirinya (HR Muslim)

  1. Membaca Basmalah

Mengawali segala sesuatu dengan basmalah sangat dianjurkan bagi umat islam karena dengan membaca basmalah seseorang dapat menghindari gangguan setan yang dapat melemahkan iman dan ibadah seseorang. Adapun jika lupa membaca basmalah sebelum makan maka bacalah kalimat “Bismillahi Awwa-lahu wa Akhirahu” seperti yang disebutkan dalam hadits

Jika lupa membaca Bismillah, bacalah “Bismillahi Awwa-lahu wa Akhirahu”  (Dengan nama Allah dari mula hingga akhir) (HR Abu Dawud dan Attirmidzi)

  1. Duduk saat makan dan tidak bersandar atau berdiri

Seorang muslim Hendaknya tidak makan atau minum sambil berdiri maupun menyandar dan makan maupun minum sambil duduk lebih utama  dan sebaiknya makanan yang dimakan diletakkan di atas tanah untuk menjaga kerendahan diri. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW

Aku tidak makan sambil bersandar. Aku adalah seorang hamba, maka aku minum seperti minumnya hamba dan makan pun seperti makannya seorang hamba”

 Janganlah seorang di antara kalian minum sambil berdiri  (HR Muslim)

  1. Tidak mencela makanan

Seperti apapun makanan yang didapat dan diperoleh apabila kita tidak menyukainya sebaiknya jangan mencela makanan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW

Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan; Jika ia suka dimakannya, jika tidak suka ditinggalkannya  (HR Al Bukhari dan Muslim)

  1. Dianjurkan untuk makan bersama

Rasulullah jarang makan sendirian, beliau SAW selalu mengajak orang lain untuk makan bersamanya oleh karena itu seorang muslim hendaknya mengajak orang lain untuk makan misalhnya keluarganya. Makanan yang baik dalam islam adalah makanan yang banyak orang memakannya sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut (baca keutamaan bersedekah)

Rasulullah SAW tidak pernah makan sendirian (HR Anas RA)

Makanan dua orang cukup untuk tiga orang, makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang (HR Al Bukhari dan Muslim)

  1. Bersabar untuk mengambil makanan saat makan bersama

Jika makan bersama dengan orang lain atau banyak orang maka Rasul menganjurkan untuk bersabar hingga orangtua atau pemimpin mengambil makanan terlebih dahulu dan orang yang menyajikan makanan akan makan setelah orang lain makan. Rasulullah SAW bersabda: Yang melayani minuman suatu kaum, hendaknya dialah yang terakhir orang yang minum (HR Attirmidzi)

  1. Tidak meniup makanan

Terkadang kita suka meniup makanan saat makanan masih panas, hal ini sebenarnya harus dihindari karena Rasul melarang kita untuk meniup makanan tatkala masih panas. Hal ini juga telah dibuktikan oleh para ahli kesehatan asa kini bahwa meniup makanan tidaklah baik untuk kesehatan. Sebagaimana hadits berikut ini

Rasulullah SAW melarang orang untuk meniup-niup minuman/makanan (HR Abu Dawud)

  1. Makan dari tepian piring

Jika memakan makanan maka makanlah dari sisi pinggiran atau tepi piring makan hingga ke tengahnya seperti yang senantiasa dicontohkan oleh Rasulullah SAW

Berkat itu turun di tengah-tengah makanan, maka makanlah dari tepi-tepinya dan jangan makan dari tengah-tengahnya (HR Abu Dawud,Attirmidzi)

  1. Mengunyah secara perlahan dan mengecilkan suapan

Rasulullah selalu menyantap makanan dengan mengecilkan suapannya dan mengunyahnya hinga berkali-kali. Selain itu Rasul tidak menyuapkan makanan sebelum suapan yang sebelumnya selesai ditelan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW

“Kecilkan suapan dan baguskan Mengunyahnya”

“Janganlah mengulurkan tangan pada suapan yang lain sebelum menelan suapan pertama”

  1. Tidak menggunakan perkakas makan yang terbuat dari emas dan perak

Makan dengan perkakas emas dan perak adalah kebiasaan kaum kafir oleh karena itu Rasul melarang umatnya untuk tidak menggunakan perkakas yang terbuat dari logam tersebut. (baca kisah mualaf dan sejarah yahudi)

Rasulullah SAW melarang kami minum dan makan dengan perkakas makan dan minum dari emas dan perak (Mutafaq ‘alaih)

  1. Minum dari gelas dan tidak minum sekali teguk

Selain makan dengan perlahan Rasul pun menganjurkan untuk minum dengan benar yakni tidak meminum air dalam gelas dengan sekali teguk dan juga tidak meminumnya langsung dari teko, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini

Jangan minum sekaligus, ambillah jeda (ambil nafas) dua sampai tiga kali . Rasulullah jika minum bernafas sampai tiga kali  (HR Al Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW melarang orang yang minum dengan membalik mulut kendi langsung ke mulutnya  (HR Al Bukhari dan Muslim)

  1. Menghabiskan makanan yang diambil

Rasul menganjurkan kita untuk makan secukupnya dan senantiasa menghabiskan makanan yang diambil untuk menghindari perilaku boros dan mubazir serta untuk mendapatkan berkat dari makanan secara utuh. Rasulullah SAW bersabda

Kamu tidak mengetahui di bagian yang manakah makananmu yang berkat (HR Muslim)

  1. Membaca hamdalah setelah selasai makan

Makanan yang kita dapatkan dan makan setiap hari adalah pemberian dan rezeki dari Allah SWt oleh sebab itu setelah makan Rasul senantiasa mengucapkan syukur dengan membaca hamdalah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini

Rasulullah SAW jika selesai makan dan mengangkat hidangannya membaca: alhamdulillahi hamdan katsiran thoyyiban mubaarokan fihi, ghoiro makfiyin wala mustaghnan ‘anhu rabbana (segala puji bagi Allah, pujian yang sebaik-baiknya, yang baik dan berkat. Tiada terbalas, dan tidak dapat tidak, tentu kami membutuhkan kepadanya, wahai Tuhan kami) (HR Al Bukhari)

  1. Tidak memberikan makanan yang tidak disukai pada orang lain

Rasul senang berbagi makanan dengan orang lain tetapi beliau tidak pernah memberikan suatu makanan yang tidak disukai oleh dirinya sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini

Janganlah kamu memberi makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya (HR Ahmad)

Demikianlah cara makan Rasulullah yang semestinya dapat ditiru oleh umat islam karena apa yang dicontohkan oleh Rasul pastilah memiliki sisi positif dan manfaat yang besar bagi manusia. Selain itu kita hendaknya menghindari makanan haram dan minuman haram (baca minuman keras dalam islam) yang berdampak buruk bagi tubuh.  (baca juga akibat makan makanan haram)

The post 16 Cara Makan Rasulullah Sesuai Sunnah Rasul appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Istri – Istri Nabi Muhammad SAW dan Sifatnya https://dalamislam.com/info-islami/istri-istri-nabi-muhammad-saw Thu, 21 Jan 2016 09:59:50 +0000 http://dalamislam.com/?p=491 Izin untuk menikah dengan lebih dari empat wanita merupakan salah satu hal yang disyariatkan Allah SWT hanya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam pernah menikahi 13 orang wanita, dua diantaranya yaitu Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha dan Zainab bintu Khuzaimah meninggal dunia sebelum Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam sendiri wafat. Istri-istri Nabi Muhammad […]

The post 13 Istri – Istri Nabi Muhammad SAW dan Sifatnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Izin untuk menikah dengan lebih dari empat wanita merupakan salah satu hal yang disyariatkan Allah SWT hanya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam pernah menikahi 13 orang wanita, dua diantaranya yaitu Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha dan Zainab bintu Khuzaimah meninggal dunia sebelum Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam sendiri wafat.

Istri-istri Nabi Muhammad SAW merupakan para wanita yang mulia, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Mereka merupakan para wanita yang senantiasa mendapatkan gelar ummul mukminin yaitu ibu dari orang-orang yang beriman. Selain itu, mereka nantinya akan selalu mendampingi Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam di syurga.

Lalu siapa sajakah istri-istri Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam ? berikut ulasannya.

  1. Khadijah bintu Khuwailid radhiyallahu ‘anha (556-619 M)

Beberapa hal yang terkait dengan Khadijah bintu Khuwailid, di antaranya adalah :

  • Khadijah bintu Khuwailid adalah seorang wanita yang berasal dari bangsa Quraisy, Beliau lahir pada tahun 68 sebelum hijrah. akan tetapi Beliau terkenal memiliki kemuliaan, baik dari segi nasab maupun akhlaknya. Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam pernah bersabda :

خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ

ArtinyaWanita terbaik ialah Maryam putri Imran dan Khadijah” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

  • Status Khadijah sebelum menikah dengan dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam adalah janda yang ditinggalkan wafat oleh dua suami terdahulunya, yang bernama Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almakzomy.
  • Bagi Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam, Khadijah adalah istri Beliau yang pertama. Dan selama menikah dengan Khadijah, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam tidak pernah melakukan poligami, kecuali setelah Khadijah wafat.
  • Khadijah merupakan istri yang paling dicintai oleh Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam setelah Aisyah Radhiyallahu’ Anha. Bahkan karena kecintaan Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam terhadap Khadijah membuat Aisyah cemburu, beliau pun (Aisyah Radhiyallahu’ Anha) berkata :

ما غرتُ على نساءِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ إلا على خديجةَ . وإني لم أُدركها . قالت : وكان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ إذا ذبح الشاةَ فيقول ” أرسلوا بها إلى أصدقاءِ خديجةَ ” قالت ، فأغضبتُه يومًا فقلتُ : خديجةُ ؟ فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ ” إني قد رُزِقْتُ حُبَّها

Artinya:

Aku tidak pernah merasa cemburu terhadap istri-istri Nabi melebihi kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku belum pernah berjumpa dengannya. Biasanya ketika beliau menyembelih kambing, beliau memerintakan: “bagikanlah daging kambing ini kepada teman-teman Khadijah“. Suatu hari, kecemburuanku membuat beliau marah. Kataku, “Khadijah?” beliau lalu mengatakan, “Aku dikaruniai rasa cintah kepadanya.” (HR Al Bukhari)

  • Khadijah adalah wanita yang merupakan ibu kandung dari seluruh putra-putri Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, kecuali Ibrahim. Adapun putra-putri Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang lahir dari rahim khadijah adalah : Al- Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan Abdullah. Semua putra-putri Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam tersebut wafat sebelum Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam wafat, kecuali Fathimah.
  • Khadijah Radhiallahu’ anha wafat ketika beliau berusia 6 tahun, tepatnya 3 tahun sebelum Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam hijrah ke Madinah.
  • Para Ulama berbeda pendapat tentang usia Khadijah ketika Beliau dinikahi oleh Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam.

Pendapat pertama menyatakan bahwa ketika menikah dengan Khadijah, Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam berusia 25 tahun, sedangkan Khadijah berusia 40 tahun. Pendapat tersebu berdasarkan sebuah riwayat yang disebutkan Ibnu Sa’ad dalam At-Thabaqat Al-Kubro :

وتزوجها رسول الله صلى الله عليه و سلم وهو بن خمس وعشرين سنة وخديجة يومئذ بنت أربعين سنة ولدت قبل الفيل بخمس عشرة سنة

Artinya:Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya (Khadijah) ketika beliau berusia 25 tahun, sementara Khadijah berusia 40 tahun.

Pendapat kedua menyatakan bahwa ketika menikah dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, Khadijah berusia 28 tahun. Hal ini berdasarkan pada sebuah riwayat Al Hakim yang menyatakan bahwasannya dari Muhammad Ibnu Ishaq berkata :

وكان لها يوم تزوجها ثمان وعشرون سنة

Artinya “Pada hari pernikahannya (Khadijah), beliau berusia 28 tahun.”

Pendapat ketiga menyebutkan bahwa ketika menikah dengan Khadijah, saat itu Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam berusia 25 tahun, sedangkan khadijah sendiri kala itu berusia 35 tahun. Pendapat tersebut dinukil oleh Al-Baihaqi dari Al-Hakim bahwa usia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menikah dengan Khadijah adalah 25 tahun, sedangkan usia Khadijah ketika itu adalah 35 tahun.

2. Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha (596-674 M)

Ada beberapa hal yang terkait dengan Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anh, di antaranya :

  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha merupakan wanita yang dinikahi oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam setelah Khadijah wafat. Beliau merupakan satu-satunya istri Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam hingga Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam menikah dengan Aisyah.
  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha merupakan janda dari seorang sahabat bernama Sakran bin Amr Al-Amiry yang wafat di Habasyah. Lalu datanglah Rasulullah Shalallahu Alalihi Wassalam meminang Saudah, dan akhirnya Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam menikahi Saudah bintu Zam’ah pada bulan Ramadhan tahun 10 hijriyah.
  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha adalah tipe istri yang menyenangkan bagi baginda Rosul. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibrahim AN-Nakha’i dalam kisahnya. Dalam kisah yang tertulis dalam Thobaqoh Kubra tersebut mengatakan bahwa:

“Saudah berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam“Wahai Rasulullah tadi malam aku shalat di belakangmu, ketika ruku’ punggungmu menyentuh hidungku dengan keras, maka aku pegang hidungku karena takut kalau keluar darah,” maka tertawalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ibrahim berkata, Saudah biasa membuat tertawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan candanya.”

  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha adalah salah satu istri Baginda Rasul yang taat dan setia hingga Beliau wafat, ketika Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam hendak menceraikannya, maka Saudah pun memohon agar Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam tidak melakukan hal itu.
  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha adalah termasuk istri Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam yang berperan dalam penyebaran sunnah-sunnah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, di mana beliau menghafall dan menyampaikan hadist-hadist yang banyak diriwayatkan oleh para imam terkemuka seperti Nasai, Ahmad, Bukhari, serta Abu Dawud.
  • Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha wafat pada akhir kekhilafan Umar, tepatnya tahun 54 hijriyah di Madinah.

3. A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhma (614-678 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhma, di antaranya :

  • Ummu Abdillah Aisyah Ash-Siddiqoh binti Ash-Shiddiq adalah wanita yang dinikahi oleh Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam setelah Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha. Beliau adalah putri dari sahabat Abu bakar Ash-Shiddqi.
  • Keistimewaan lain yang dimiliki A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhma adalah bahwa kesuciannya telah diakui Allah SWT dari atas langit ketujuh, dan Malaikat telah menampakkan A’isyah kepada Baginda Rasul sebelum Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam menikahi A’isyah.

Hal tersebut sebagaimana sabda Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam :

رأيتُك في المنام ثلاث ليال ، جاء بك الملك في سرقة من حرير، فيقول : هذه امرأتك فأكشف عن وجهك فإذا أنت فيه، فأقول : إن يك هذا من عند الله يُمضه

Artinya:

Aku melihatmu (Aisyah) dalam mimpiku selama tiga malam. Malaikat datang membawamu dengan mengenakan pakaian sutra putih. Malaikat itu berkata, ‘Ini adalah istrimu’. Lalu kusingkapkan penutup wajahmu, ternyata itu adalah dirimu. Aku bergumam, ‘Seandainya mimpi ini datangnya dari Allah, pasti Dia akan menjadikannya nyata.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Ummu Abdillah Aisyah Ash-Siddiqoh binti Ash-Shiddiq adalah wanita yang paling dicintai oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Pernikahan Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam dengan A’isyah terjadi pada bulan Syawal tahun 11 setelah kenabian, tepatnya dua tahun lima bulan setelah peristiwa hijrah serta setahun setelah pernikahan Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam dengan Saudah bintu Zam’ah berlangsung.
  • Saat menikah dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam A’isyah bintu Abi Bakar As-Shiddiq berumur 6 tahun. Hal itu berdasarkan sebuah hadist bahwasannya A’isyah berkata :

تَزَوَّجَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا بِنْتُ سِتِّ سِنِينَ ، وبنى بي وأنا بنت تسع سنين

Artinya:Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku ketika aku berusia 6 tahun. Dan beliau kumpul bersamaku ketika aku berusia 9 tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • A’isyah bintu Abi Bakar As-Shiddiq adalah satu-satunya wanita yang dinikahi Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dalam keadaan masih gadis atau perawan. Dia adalah istri Rosulullah shalallahu  ‘alaihi wa sallam yang paling paham tentang agama serta yang paling pandai, bahkan secara mutlak dia adalah wanita terpandai di antara para wanita lainnya.
  • A’isyah bintu Abi Bakar As-Shiddiq wafat pada tanggal 17 ramadhan tahun 57 H. Akan tetapi ada juga pendapat yang menyatakan bahwa dia wafat pada tahun 58 H dan makamnya berada di Baqi’.

4. Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma (607-antara tahun 648 dan 665 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhma, di antaranya :

  • Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma adalah putri dari sahabat Umar Bin Khatab Radhiallahu anhu yang memiliki kepribadian yang kuat seperti sang ayah. Selain itu, dia juga seorang wanita yang pandai dalam hal membaca dan menulis, meskipun pada waktu itu kemampuan tersebut belum lazim dimiliki oleh kaum wanita.
  • Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma adalah seorang janda, di mana suaminya yang bernama Khunais bin Khudzafah As-Sahmi telah meninggal sekitar tahun 2-3 Hijriyah pada saat terjadinya perang badar.
  • Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma juga terkenal sebagai ahli ibadah, sehingga dia di sebut sebagai Shawwamah (wanita rajin puasa) dan qawwamah (wanita rajin shalat malam).
  • Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma menikah dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam ketika berusia 21 tahun. Pernikahan tersebut terjadi pada tahun ke-3 Hijriyah. Hafshah menjalani kehidupan rumah tangga bersama Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam selama 8 tahun, dan ketika usianya menginjak 29 tahun, Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam wafat.
  • Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma meninggal pada usia 63 tahun, tepatnya pada masa pemerintahan Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, yaitu tahun 45 H di Madinah, dan jenazahnya dimakamkan di Baqi’.

5. Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha (595-626 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anhma, di antaranya :

  • Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha terkenal dengan kedermawanan yang ia miliki, sehingga ia mendapatkan gelar sebagai Ummul Masakin (ibunya orang-orang miskin). Belia berasal dari bangsa Quraisy dan merupakan janda dari seorang pahlawan pada masa terjadinya perang uhud yang bernama Abdullah bin Jahsy radhiallahu ‘anh.
  • Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha dinikahi Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pada bulan Ramadhan tahun 3 Hijriyah, akan tetapi ketika pernikahan tersebut belum mencapai 8 bulan, Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Akhir tahun 4 Hijriyah, tepatnya ketika Zainab bintu Khuzaimah berusia 30 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Baqi’.

6. Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha (599-683 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha, di antaranya :

  • Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha adalah seorang wanita Bani Makhzum. Dia adalah putri dari seorang Quraisy yang paling dermawan bernama Umayyah bin al-Mughirah yang dilahirkan pada tahun 24 sebelum Hijrah.
  • Sebelum menikah dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, Ummu Salamah merupakan istri dari seorang Muhajirin yang pertama kali memeluk islam yang bernama Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi al-Qurasyi. Akan tetapi pada tahun 4 Hijrah, Abu Salamah meninggal dunia.
  • Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha dinikahi Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam ketika dia berusia 28 tahun, yaitu sekitar tahun 4 H.
  • Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha adalah wanita yang menawan dan juga cerdas. Dia selalu memberikan dukungan dan saran  kepada Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam ketika sedang berdakwah.
  • Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha meninggal di usia 85 tahun, yaitu pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah pada tahun 61 H. jenazahnya dimakamkan di Baqi’.

7. Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha (588-641 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha, di antaranya :

  • Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha merupakan salah satu istri Baginda Rosul yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam, di mana ibu dari Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha yang bernama Umayyah binti Muththalib adalah putri dari paman Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam. Dia terkenal sebagai ahli ibadah dan wanita yang gemar bersedekah.
  • Sebelum menikah dengan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha bernama Barra’. Dia adalah istri dari Zaid bin Haritsah yang merupakan anak angkat dari Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam. Akan tetapi dalam pernikahan mereka terdapat ketidakcocokan sehingga keduanya pun bercerai.
  • Pernikahan yang terjadi antara Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dan Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha berlangsung tanpa adanya wali dan saksi. Hal ini berdasarkan sebuah hadist yang menyatakan bahwasannya Zainab pernah berkata :

زوجكن أهاليكن وزوجني الله من فوق سبع سموات

Artinya “Kalian dinikahkan oleh orang tua kalian, sementara aku dinikahkan oleh Allah dari atas langit yang tujuh.” (HR. Bukhari)

Pernikahan tersebut terjadi pada bulan Dzul Qa’dah tahun 5 H. akan tetapi ada pendapat yang menyatakan bahwa Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dan Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha menikah pada tahun 6 H.

  • Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha meninggal pada usia 53 tahun, yaitu pada Tahun 20 H, dan jenazahnya dimakamkan di Baqi’.

8. Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha (605-670 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha, di antaranya :

  • Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha merupakan seorang wanita yang berasal dari kelompok Yahudi Bani Musthaliq. Ayahnya yang bernama Harits bin Abi Dhirar merupakan pemimpin kaum tersebut kala itu. Sebelum memeluk islam, nama Juwairiyah bintu Al-Harits adalah Barrah.
  • Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha adalah janda dari Musafi’ bin Shafwan yang meninggal dalam peperangan yang terjadi antara pasukan Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam dengan Bani Musthaliq di lembah Al-Muraisi yang merupakan Salah satu daerah sumber air bagi bani Musthaliq.
  • Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha dianggap sebagai wanita yang paling berkah bagi kaumnya, karena setelah pernikahannya dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, banyak sahabat Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam yang membebaskan budak mereka yang berasal dari Bani Musthaliq.
  • Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha meninggal pada tahun 56 H di Madinah. Waktu itu pemerintahan dipegang oleh Khalifah Muawiyah.

9. Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma (591-665 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha, di antaranya :

  • Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha adalah saudara sepupu dari Utsman Bin Affan. Ibunya yang bernama Shafiyah bintu Abil ‘Ash adalah saudara dari Affan yang merupakan ayah dari Utsman.
  • Sebelum menikah dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha telah menikah dengan Ubaidillah bin Jahsy. Akan tetapi suaminya tersebut meninggal di Habasyah. Dari pernikahannya itu, Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha dikaruniai seorang putri yang bernama Habibah.
  • Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha meninggal pada masa khalifah Muawiyyah pada tahun 44 H di Madinah.

10. Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab (628-672 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab, di antaranya :

  • Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab berasal dari bangsa Yahudi Bani Nadzir yang tinggal di daerah Khaibar yang letaknya sekitar 120 km ke utara kota Madinah. Daerah tersebut terkenal sebagai sebuah kota besar yang di dalamnya terdapat kebun-kebun kurma yang sangat luas serta benteng-benteng yang sangat banyak. Ayahnya yang bernama Huyai bin Akhtab merupakan kepala suku dari Bani Nadzir.
  • Sebelum menikah dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab pernah menikah dengan dua lelaki, yang pertama dengan Salam bin Masykam ketika ia belum masuk islam, dan setelah berpisah, lalu Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab menikah dengan Kinanah bin Abil Haqiq yang akhirnya terbunuh ketika kaum muslimin menaklukan Bani Nadzir. Sementara itu, Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab menjadi salah satu budak tawanan.
  • Pernikahan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dengan Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab terjadi pada tahun 7 H, yaitu setelah Bani Nadzir berhasil ditaklukkan.
  • Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab disebut sebagai wanita Shadiqah oleh Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, yang artinya adalah wanita yang jujur imannya. Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab meninggal pada tahun 50 H dan dimakamkan di Baqi’.

11. Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu (602-681 M)

Hal-hal yang berkaitan dengan Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu, di antaranya :

  • Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu adalah saudara dari ibu kandung Khalid bin Walid yang bernama Lubabah As-Shugra. Selain itu, Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu juga merupakan saudara seibu dari istri Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam yang bernama Zainab bintu Khuzaimah.
  • Pernikahan antara Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dengan Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu terjadi pada bulan Dzul Qo’dah tahun 7 H, seusai umrah qadha.
  • Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu meninggal pada tahun 61 H di Saraf, yaitu ketika beliau sedang dalam perjalanan pulang dari ibadah haji. Jenazahnya dimakamkan di Saraf.

Selain kesebelas istri, Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam juga memiliki 2 budak wanita, yaitu :

1. Mariyah Al-Qibtiyah

Hal-hal yang berkaitan dengan Mariyah Al-Qibtiyah  di antaranya :

  • Mariyah Al-Qibtiyah merupakan hadiah yang diterima Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dari raja Muqauqis sebagai jawaban atas surat Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajaknya untuk memeluk agama islam.
  • Dari Mariyah Al-Qibtiyah, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam mendapatkan seorang putra yang bernama Ibrahim. Akan tetapi Ibrahim meninggal ketika usianya belum genap 2 tahun.
  • Mariyah Al-Qibtiyah meninggal pada masa pemerintahan Umar Bin Khattab, dan jenazahnya dimakamkan bersama para istri Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam lainnya.

2. Raihanah binti Zaid Al-Quradziyah

Hal-hal yang berkaitan dengan Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah di antaranya :

  • Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah awalnya adalah seorang tawanan dari Bani Quraidzah, lalu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menjadikannya sebagai budak. Akan tetapi pendapat yang lain menyatakan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam telah membebaskan Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah lalu menjadikannya istri.

artikel terkait lainnya:

The post 13 Istri – Istri Nabi Muhammad SAW dan Sifatnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
25 Macam – Macam Mukjizat Nabi https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/macam-macam-mukjizat-nabi Wed, 30 Dec 2015 09:35:29 +0000 http://dalamislam.com/?p=461 Mukjizat adalah suatu kejadian luar biasa yang dialami oleh para Nabi dan Rasul atas kehendak dari Allah SWT sebagai pembuktian atas kebenaran dan keabsahan risalah yang mereka sampaikan.  Kata mukjizat berasal dari bahasa Arab a’jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Sejarah telah mencatat bahwa tidaklah mudah perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyampaikan […]

The post 25 Macam – Macam Mukjizat Nabi appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Mukjizat adalah suatu kejadian luar biasa yang dialami oleh para Nabi dan Rasul atas kehendak dari Allah SWT sebagai pembuktian atas kebenaran dan keabsahan risalah yang mereka sampaikan.  Kata mukjizat berasal dari bahasa Arab a’jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu.

Sejarah telah mencatat bahwa tidaklah mudah perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyampaikan risalah yang mereka bawa, dimana banyak sekali pertentangan dari masyarakat atas mereka. Banyak yang mencemooh serta menganggap bahwa ajaran yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul adalah kebohongan semata dan bahkan masyarakat menganggap bahwa hal itu adalah sihir.

Untuk itu, maka Allah SWT memberikan mukjizat-mukjizat bagi utusan-utusan-Nya tersebut untuk membuktikan kebenaran tentang kenabian dan kerasulan utusan-Nya serta untuk melemahkan tuduhan dari kaum yang ingkar tersebut, yaitu melalui kejadian-kejadian atau peristiwa besar yang luar biasa.

Apakah manusia biasa bisa mendapatkan mukjizat dari Allah SWT?

Mukjizat hanya diberikan Allah SWT kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Sedangkan manusia yang bukan berasal dari dua golongan tersebut diberikan kejadian yang luar biasa dari Allah SWT, maka kejadian tersebut tidak bisa disebut sebagai mukjizat, akan tetapi disebut sebagai karomah.

Firman Allah SWT :

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ

Artinya:

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (QS. Al- Mu’min ayat 78)

Mukjizat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Mukjizat yang bersifat Material

Ini merupakan jenis mukjizat yang bisa disaksikan oleh kaum tempat para Nabi dan Rosul Allah SWT menyampaikan risalah melalui indera mereka. Misalnya saja adalah mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Nuh Alaihissalam yaitu berupa perahu yang mampu bertahan menghadapi gelombang yang begitu dahsyat yang pada akhirnya menyelamatkan Nabi Nuh dan para pengikutnya.

2. Mukjizat Immaterial

Ini merupakan mukjizat darii Allah SWT yang tidak dapat dilihat atau dirasakan melalui indera, akan tetapi hanya dapat diketahui dengan menggunakan akal dan pikiran. Contohnya adalah mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Baginda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam berupa Al-qur’an. Dimana Al-qur’an hanya dapat dimengerti oleh mereka yang memiliki fikiran yang sehat, budi pekerti luhur, serta dapat menggunakan akalnya dengan jernih dan jujur.

Memiliki keimanan terhadap nabi dan rasul Allah adalah bagian dari rukun iman. oleh karenanya, beriman kepada Allah dan utusannya menjadi syafaat kaum muslim untuk mencapai dunia yang makmur dan surga kelak. Terutama cinta kepada Rasulullah SAW. (baca juga: keutamaan cinta kepada Rasulullah)

Apa sajakan Mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi dan Rosul-Nya?

  1. Mukjizat Nabi Adam Alaihissalam

Terdapat beberapa keistimewaan yang ada pada diri nabi Adam Alaihissalam, diantaranya :

  • Nabi Adam Alaihissalam adalah manusia serta khalifah pertama yang diciptakan Allah SWT dari segumpal tanah. Allah SWT berfirman :

و اذ قال ربک للملئکة انی جاعل فی الارض خلیفة قالوا اتجعل فیها من ‏یفسد فیها و یسفک الدماء ونحن نسبح بحمدک ونقدس لک قال انی ‏اعلم ما لا تعلمون

Artinya:

Dan ingatlah ketika Tuhanmu berkata kepada para Malaikat: “Aku akan ‎menciptakan seorang khalifah di bumi”. Para Malaikat berkata: “Apakah ‎Engkau akan menciptakan orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya ‎dan mengalirkan darah, sementara kami selalu bertasbih dengan memuji-Mu ‎serta mengagungkan-Mu. Allah berkata: “Aku mengetahui apa yang tidak ‎kalian ketahui.” (QS. Al- Baqarah ayat 30)

  • Allah SWT telah melengkapi penciptaan nabi Adam Alaihissalam dengan rahasia ma’rifat ketuhanan yang tidak ada makhluk lain serta para malaikat yang mampu menandingi hal tersebut.Allah SWT berfirman :

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيم

Artinya

“Dan telah diajarkan Nya kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian Dia kemukakan semua kepada Malaikat, lalu Dia berfirman : Beritakanlah kepada Ku nama-nama itu semua, jika kamu adalah makhluk-makhluk yang benar. Mereka menjawab : Maha suci Engkau ! Tidak ada pengetahuan bagi kami, kecuali yang Engkau ajarkan kepada kami. Karena sesungguhnya Engkaulah yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al- Baqarah ayat 31-32)

  1. Mukjizat Nabi Idris alaihissalam

Nabi Idris Alaihissalam merupakan keturunan keenam Nabi Adam Alaihissalam, dan ia merupakan Nabi pertama yang diangkat Allah SWT dari garis keturunan Adam Alaihissalam. Allah SWT memberikan beberapa keistimewaan kepada Nabi Idris Alaihissalam yaitu berupa kejujuran, kepandaian, kemahiran, serta kemampuan dalam menciptakan hal-hal yang dapat memudahkan kegiatan manusia, seperti ilmu perbintangan, mengenal tulisa, ilmu berhitung, ilmu menjahit, dan lain sebagainya.

  1. Mukjizat Nabi Nuh Alaihissalam

Nabi Nuh Alaihissalam mendapatkan mukjizat dari Allah SWT berupa keselamatan dari adanya banjir bandang sebagai bentuk adzab dari Allah SWT bagi kaum Nabi Nuh yang mengingkari ajaran-ajaran yang dibawa oleh beliau waktu itu, dimana sebagian besar manusia binasa dan musnah dalam peristiwa tersebut, sementara Nabi Nuh dan pengikutnya yang setia bersama para binatang selamat di dalam bahtera yang mereka buat.

  1. Mukjizat Nabi Hud Alaihissalam

Nabi Hud Alaihissalam adalah utusan Allah SWT bagi kaum Add yang merupakan orang-orang hidup dalam kemewahan dan suka berfoya-foya. Nabi Hud menyerukan agar mereka (kaum Add) menyembah hanya kepada Allah SWT dan meninggalkan perbuatan syirik yang menyekutukan Allah, serta meninggalkan segala bentuk kemaksiatan.

Akan tetapi banyak dari kaum tersebut yang memiliki hati yang telah mati dan sekeras batu, mereka tetap memegang teguh kesesatan dan penyimpangan, yaitu dengan menyembah berhala-berhala. Pada akhirnya Allah SWT menurunkan Adzab bagi mereka yaitu berupa badai panas yang berkepanjangan yang membuat sumur-sumur serta sumber-sumber air mengering serta banyak tanaman dan buah-buahan yang mati karenya. Lalu Allah mendatangkan awan hitam yang dikira sebagai anugrah berupa hujan bagi kaum tersebut.

Akan tetapi sebenarnya itu merupakan adzab dari Allah SWT yang berupa awan hitam yang disertai dengan badai topan dan petir yang akhirnya membinasakan kaum yang mengingkari ajaran yang dibawa Nabi Hud alaihissalam. Sementara Nabi Hus Alaihissalam dan pengikutnya dapat selamat dan berhijrah ke tempat lain.

  1. Mukjizat nabi Saleh Alaihissalam

Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada nabi Saleh Alaihissalam adalah berupa Onta betina yang lahir dari celah-celah batu sebagai tanda-tanda kebesaran dari Allah bagi kaum Tsamud, dimana Nabi Saleh Alaihissalam diutus Allah SWT untuk menyampaikan risalahnya.

Allah SWT berfirman :

وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ هَذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ وَلا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya:

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Rabbmu. Unta betina Allah ini menjadi menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al- A’raf ayat 73)

  1. Mukjizat Nabi Ibrahim Alaihissalam

Nabi Ibrahim merupakan utusan Allah SWT bagi kaum yang hidup pada zaman kekuasaan Raja Namrud bin Kan’an, dimana masyarakat dari kaum tersebut banyak yang menyembah berhala. Salah satu cara yang dilakukan oleh Nabi Nuh untuk menyadarkan kaum tersebut adalah dengan menghancurkan berhala-berhala tersebut, dan hal itulah yang membuat kaum serta raja Namrud menjadi sangat marah dan akhirnya memutuskan untuk menghukum Nabi Ibrahim Alaihissalam dengan cara membakar beliau. Dan atas kekuasaan Allah SWT, maka Nabi Ibrahimpun selamat dari panasnya api yang membakarnya.

Firman Allah SWT :

قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (٦٨)قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ (٦٩)وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الأخْسَرِينَ (٧٠

Artinya:

Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah ilah-ilah kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan itu mereka orang-orang yang paling merugi.” (QS. Al- Anbiya’ ayat 68-70)

  1. Mukjizat Nabi Luth Alaihissalam

Nabi Luth Alaihissalam merupakan utusan Allah SWT bagi kaum sodom dan Gomorrah yang memiliki perilaku seks yang menyimpang. Dan ketika Nabi Luth menyerukan agar kaum tersebut meninggalkan kebiasaan tersebut, justru Beliau mendapatkan perlakuan buruk dari kaum tersebut, yaitu mengusir Nabi Luth dan pengikutnya dari kota tempat mereka tinggal.

Allah pun menurukan adzab bagi kaum tersebut berupa gempa bumi yang dahsyat yang disertai dengan hujan batu sijjil dan angin kencang yang pada akhirnya menghancurkan dan membinasakan penduduk di kota tersebut kecuali Nabi Luth dan pengikutnya.

  1. Mukjizat Nabi Ismail Alaihissalam

Mukjizat yang diterima nabi Ismail Alaihisslam dari Allah SWT adalah berupa keselamatan ketika ayahnya (Nabi Ibrahim Alaihisslam) hendak menyembelihnya sebagai kurban atas perintah Allah SWT. Ketika hendak disembelih, Allah SWT menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba.

artikel terkait: menyembeli hewan qurban sesuai syar’i

  1. Mukjizat Nabi Ishaq Alaihissalam

Nabi Ishaq Alaihissalam adalah putera dari Nabi Ibrahim Alaihissalam dan adik dari Nabi Ismail Alaihissalam. Semasa hidupnya, Beliau menemani Nabi Ibrahim dalam menyampaikan dakwah. Akan tetapi istrinya yang bernama Rafqah binti Batu’il adalah seorang wanita yang mandul. Dan atas do’a yang dipanjatkan Nabi Ishaq Alaihissalam kepada Allah SWT, akhirnya Istrinya dapat menangdung dan melahirkan anak kembar yaitu ‘Iishuu yang merupakan nenek moyang bangsa Romawi dan Ya’qub yang merupakan nenek moyang Bani Israil.

  1. Mukjizat Nabi Yaqub Alaihissalam

Nabi Yaqub Alaihissalam adalah anak dari Nabi Ishaq Alaihissalam dan ayah dari Nabi Yusuf Alaihissalam. Nabi Yaqub dikarunia 12 orang anak, dan sebelum wafat, beliau berwasiat kepada putra-putranya, dimana hal tersebut tercantum dalam Alquran :

أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوْبَ اْلمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيْهِ مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ بَعْدِي قَالُوْا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيْمَ وَإِسْمَاعِيْلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهَا وَاحِدًا وَنَحنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ

Artinya:

““Apakah kalian menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya’qub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, ‘Apa yang kalian sembah sepeninggalku?’ Mereka menjawab, ‘Kami akan menyembah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa, dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.” (QS. Al- Baqarah ayat 133)

  1. Mukjizat Nabi Yusuf Alaihissalam

Nabi Yusuf merupakan anak dari Nabi Yaqub Alaihissalam, dimana pada suatu malam, Allah memberikan mimpi kepadanya, dimana dalam mimpi tersebut, nabi Yusuf melihat sebelas bintang, bulan, dan Matahari bersujud padanya. Lalu keesokan harinya, Nabi Yusuf Alaihissalam menceritakam mimpi tersebut kepada ayahnya, lalu Nabi Yaqub Alaihissalam berkata

“Sebelas bintang adalah saudara-saudaramu. Matahari adalah ayahmu, bulan adalah ibumu. Semua akan menghormatimu, kelak kau akan jadi orang besar, maka jangan sampai saudara-saudaram tahu. Jika saudamu tahu mereka akan mencelakakanmu.”

Nabi Yusuf Alaihissalam dikaruniai Allah SWT dengan wajah yang tampan, sehingga banyak kaum wanita termasuk ibu angkatnya yaitu Ratu Zulaiha tertarik padanya. Selain itu, ia juga merupakan seorang penafsir mimpi yang handal, dimana suatu ketika Nabi Yusuf Alaihissalam pernah menafsirkan mimpi dari Raja Mesir.

  1. Mukjizat Nabi Ayyub Alaihissalam

Nabi Ayyub Alaihissalam adalah utusan Allah SWT yang dianggap paling sabar dalam menghadapi cobaan. Hal itu digambarkan Allah SWT dalam firmannya :

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

Artinya:

Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah). (QS. Shaad ayat 44)

  1. Mukjizat Nabi Syuaib Alaihissalam

Allah telah menyelamatkan Nabi Syuaib dan pengikutnya dari adzab Allah SWT yang menimpa kaum Madyan tempat beliau diutus untuk menyampaikan ajarannya, yaitu berupa badai panas, yang dilanjutkan dengan datangnya awan hitam, petir, dan gempa bumi yang menghancurkan kaum tersebut.

  1. Mukjizat Nabi Musa Alaihissalam

Allah SWT memberikan mukjizat-Nya kepada nabi Musa Alaihissalam berupa sebuah tongkat yang dapat berubah menjadi seekor ular. Atas bantuan dari Allah SWT melalui tongkat tersebut, maka Nabi Musa Alaihissalam dapat membelah laut merah sehingga beliau dan para pengikutnya dapat selamat dari kejaran Raja Fir’aun.

Selain itu, Allah SWT juga menurunkan kitab Taurat yang di dalamnya terdapat pedoman atau panduan ke jalan yang diridhoi Allah SWT secara terperinci.

  1. Mukjizat nabi Harun Alaihissalam

Kisah Nabi Harun Alaihissalam tidak bisa dilepaskan dari kisah Nabi Musa Alaihissalam. Allah SWT telah mengkaruniakan kemampuan bahasa yang baik kepada Nabi Harun sehingga Nabi Musa memohon kepada Allah SWT agar kakaknya tersebut mendampinginya dalam menyampaikan ajaran-ajarannya kepada bani Israil.

  1. Mukjizat Nabi Zulkifli Alaihissalam

Nabu Zulkifli Alaihisalam merupakan anak dari Nabi Ayyub Alaihissalam yang dapat selamat dari reruntuhan bangunan rumah Nabi Ayyub yang menewaskan seluruh anak-anak beliau. Nabi Zulkifli adalah salah satu utusan Allah SWT yang terkenal dengan kesabaran serta sifat dermawannya.

  1. Mukjizat Nabi Daud Alaihissalam

Selain kitab Zabur yang diturunkan Allah kepadanya, Nabi Daud Alaihissalam juga menerima berbagai mukjizat dari Allah SWT seperti berupa kemampuan untuk mengerti bahasa burung, memiliki kecerdasan akal, memiliki suara yang merdu, serta mampu melembutkan besi dengan menggunakan tangan kosong.

Allah SWT berfirman yang artinya:

Sungguh, telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya.” (QS. Saba’ ayat 10)

  1. Mukjizat Nabi Sulaiman Alaihissalam

Allah SWT telah memberikan berbagai macam mukjizat kepada nabi Sulaiman Alaihissalam, diantaranya adalah : Allah SWT mengkaruniakan kebijaksanaan yang luar biasa kepada Beliau, Mampu berbicara dan memahami bahasa binatang, serta mampu menundukkan Jin dan angin sehingga mereka mau menuruti kehendak Beliau.

  1. Mukjizat Nabi Ilyas Alaihissalam

Nabi Ilyas Alaihissalam merupakan utusan Allah SWT bagi kaun Bani Israil yang gemar menyembah patung yang diberi nama Ba’al. Akan tetapi kaum tersebut mengingkari apa yang diajarkan oleh Beliau. Oleh karena itulah Allah SWT menurunkan Adzab Bagi mereka berupa kemarau yang berkepanjangan serta hujan yang tidak mampu menyentuh bumi.

Hal inilah yang membuat kaum Bani Israil insaf. Akan tetapi hal itu hanya bersifat sementara waktu, ketika rahmat Allah SWT telah datang, merekapun kembali ingkar atas rahmad dari Allah SWT tersebut. Sehingga Allah SWT kembali menurunkan adzab-Nya

  1. Mukjizat nabi Ilyasa Alaihissalam

Nabi Ilyasa Alaihissalam merupakan anak angkat dari Nabi Ilyas Alaihissalam, dimana Beliau diutus untuk melanjutkan dakwah sang ayah angkat bagi kaum bani Israil. Beliau termasuk hamba Allah SWT yang terbaik, dimana ia diberikan mukjizat oleh Allah SWT dapat menghidupkan orang yang telah meninggal.

  1. Mukjizat nabi Yunus Alaihissalam

Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada nabi Yunus Alaihissalam antara lain adalah Beliau dapat selamat ketika ditelan oleh ikan paus dalam beberapa waktu ketika beliau meninggalkan kaum Asyiria di Ninawa.

  1. Mukjizat nabi Zakaria Alaihissalam

Nabi Zakaria merupakan utusan Allah SWT bagi kaum bani Israil yang tinggal di Palestina. Beliau baru dikarunia keturunan ketika umurnya telah uzur. Hal ini dikarenakan istrinya yang bernama Isya adalah wanita mandul. Lalu Nabi Zakaria pun memanjatkan do’a kepada Allah SWT, dan akhirnya Allah SWT mengabulkannya dan mengirimkan nabi yahya sebagai anak atau keturunan Nabi Zakaria Alaihissalam.

  1. Mukjizat Nabi Yahya Alaihissalam

Nabi yahya Alaihissalam lahir ketika ayahnya Nabi Zakaria Alaihissalam telah berusia lanjut. Allah SWT mengkarunia Yahya Alaihissalam kemampuan untuk mengetahui syariat serta memutuskan perkara manusia sejak ia masih kecil. Beliau terkenal sangat rajin dan gemar membaca.

Beliau memiliki kemampuan untuk  menyelesaikan persoalan di antara manusia serta memberikan penjelasa kepada mereka tentang rahasia-rahasia agama, serta mengenalkan mereka pada jalan kebenaran dan mengingatkan mereka dari jalan kesalahan atau kebatilan.

  1. Mukjizat nabi Isa Alaihissalam

Selain kitab Injil yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Isa Alaihissalam, Allah SWT telah memberikan berbagai macam mukjizat bagi Nabi Isa, diantaranya adalah : Beliau mampu berbicara dengan manusia lainnya ketika masih berada dalam buaian (masih bayi), Beliau lahir tanpa adanya seorang ayah, Beliau mampu membentu tanah menyerupai bentuk burung lalu  meniupnya, dan tanah itupun menjadi burung.

Selain itu, Nabi Isa juga mampu menyembuhkan orang-orang yang buta, mampu menghidupkan orang-orang yang telah meninggal, serta mampu menurunkan makanan dari langit, dan Beliaupn akhirnya diangkat ke langit oleh Allah SWT ketika orang-orang Yahudi berusaha menyalibnya.

  1. Mukjizat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam

Allah telah mengutus Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wassalam sebagai Nabi penutup, jadi tidak ada lagi Nutusan Allah SWT setelah Beliau. Adapun ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam adalah untuk menyempurnakan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi-Nabi dan Rosul terdahulu.

Adapun mukjizat terbesar yang diterima oleh Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam adalah Al-Qur’an. Selain itu, Allah SWT juga telah mengkaruniakan sebuah peristiwa yang luar biasa yaitu Isra’ dan Mi’raj kepada Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam, dimana dalam peristiwa tersebut berlangsung dalam kurun waktu kuang daru satu hari. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wassalam juga memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam berbagai ilmu pengetahuan, diantaranya adalah tentang ilmu ketauhidan.

Pengutusan Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam adalah berbeda dengan Nabi-Nabi sebelumnya, dimana Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam merupakan utusan Allah SWT bagi seluruh umat, sedangkan Nabi dan Rasul yang terdahulu hanya dikhususkan untuk kaum mereka saat itu saja.

(baca juga: nama-nama nabi dan rasul)

The post 25 Macam – Macam Mukjizat Nabi appeared first on DalamIslam.com.

]]>
25 Nama – Nama Nabi Dan Rasul https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/nama-nama-nabi-dan-rasul Fri, 27 Nov 2015 10:10:55 +0000 http://dalamislam.com/?p=405 Nabi dan Rasul adalah para utusan Allah SWT yang wajib kita percayai, yakini, dan imani. Adapun dengan percaya, yakin, serta beriman kepada Nabi dan Rasul merupakan salah satu bentuk keimanan kita   kepada Allah SWT. Ini adalah rukun iman dalam islam yang keempat. Lalu bagaimanakah cara kita membuktikan keimanan tersebut? Jawabannya adalah dengan mempercayai kenabian dan […]

The post 25 Nama – Nama Nabi Dan Rasul appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Nabi dan Rasul adalah para utusan Allah SWT yang wajib kita percayai, yakini, dan imani. Adapun dengan percaya, yakin, serta beriman kepada Nabi dan Rasul merupakan salah satu bentuk keimanan kita   kepada Allah SWT. Ini adalah rukun iman dalam islam yang keempat. Lalu bagaimanakah cara kita membuktikan keimanan tersebut? Jawabannya adalah dengan mempercayai kenabian dan kerasulan mereka, melaksanakan ajaran-ajarannya, menjauhi segala larangan-larangannya, serta menjadikan mereka sebagai teladan dalam kehidupan kita.

Firman Allah SWT :

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ

Artinya

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (QS. Al- Mu’min ayat 78)

Pengertian Nabi dan Rasul

Pada dasarnya Nabi dan Rasul memiliki pengertian yang berbeda, berikut ini penjelasannya :

  1. Nabi

Dalam bahasa Arab,  kata Nabi berasal dari kata naba, dimana ia merupakan manusia pilihan Allah SWT untuk menerima wahyu dari-Nya sebagai pedoman hidup bagi dirinya sendiri dan ia tidak diwajibkan untuk menyampaikan wahyu yang ia terima tersebut kepada orang lain.

  1. Rasul

Kata rasul berasal dari kata irsal yang artinya memberikan arahan atau membimbing. Jadi dengan begitu, rasul dapat didefinisikan sebagai manusia pilihan Allah untuk menerima wahyu-wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada manusia.

Dari pengertian di atas bisa kita bisa tahu dimana letak perbedaan antara nabi dan rasul, dimana :

  • Seorang Nabi belum tentu seorang rasul, sedangkan seorang rasul pastilah seorang nabi
  • Rasul diwajibkan untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada manusia atau umatnya, sementara nabi tidak diwajibkan untuk menyampaikan wahyu yang ia terima kepada manusia yang lainnya.
  • Asy-Syaukaany dan al-Aluusy berpendapat bahwasannya Rasul merupakan utusan Allah yang membawa syariat yang baru, sedangkan Nabi sifatnya menguatkan atau melanjutkan syariat dari para rasul tersebut
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berpendapat bahwa rasul diutus kepada kaum yang menentang, sedangkan Nabi merupakan utusan bagi kaum yang telah tunduk kepada syariat dari para rasul sebelumnya.

Akan tetapi meskipun berbeda, nabi dan rasul sama-sama ciptaan Allah SWT yang memiliki sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya seperti makan, minum, berkeluarga, sakit, bekerja, bermasyarakat, dan lain sebagainya. Nabi dan Rasul merupakan ciptaan Allah SWT yang sama-sama menerima wahyu dari-Nya, Beriman dan mengesakan Allah, serta selalu terjaga dari perbuatan dosa dan tercela.

Jumlah dan Nama-Nama Nabi dan Rasul

Dalam ajaran agama islam, jumlah Nabi dan Rasul yang wajib diyakini adalah ada 25, meskipun di dalam Al-Qur’an sendiri tidak terdapat penjelasan tentang berapakah jumlah Nabi maupun Rasul yang menjadi utusan Allah SWT. Akan tetapi Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah memberikan paparan terkait dengan hal tersebut, yaitu ketika beliau ditanya tentang berapakah jumlah Nabi dan Rasul utusan Allah Ta’alaa.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya beliau pernah bertanya kepada Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, berapakah jumlah rasul?” lalu Rasulullah pun menjawab :

ثلاثمائة وبضعة عشر جمّاً غفيرا

Artinya “Sekitar tiga ratus belasan orang. Banyak sekali.” (HR. Baihaqi)

Akan tetapi dalam riwayat lain, jumlah tersebut dipertegas yaitu 315 Rasul, bahwasannya Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Berapa jumlah persis para nabi.” Beliau menjawab:

مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفًا الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا

Artinya “Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak sekali.” (HR. Ahmad)

Mengapa hanya 25 nama nabi dan Rasul yang wajib kita yakini?

Allah SWT telah berfirman :

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ

Artinya

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, diantara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan diantara mereka ada yang tidak Kami ceritakan kepadamu” (QS. Al-Ghafir ayat 78)

Dari Firman Allah di atas, bisa disimpulkan bahwa memang hanya sebagian dari sekian banyak nabi dan rasul yang nama-namanya disebutkan di dalam Alqur’an, dan nama-nama itulah yang wajib diketahui dan diyakini oleh umat manusia, khususnya umat muslim. Akan tetapi meskipun dalam Al-qur’an hanya tercantum 25 nama Nabi dan Rasul, kita sebagai hamba Allah SWT harus tetap mengimani seluruh jumlah Nabi dan Rasul meskipun mereka tidak dikisahkan dalam Al-qur’an.

Adapun 25 Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui dan yakini adalah :

1. Nabi Adam As.

Nabi Adam Alaihissalam merupakan Nabi sekaligus manusia pertama ciptaan Allah SWT. Selain itu, Nabi Adam juga merupakan khalifah Allah yang memiliki tingkat derajat yang tinggi dan mulia. Penciptaan Nabi Adam Alaihissalam adalah kehendak Allah SWT agar bumi yang diciptakan oleh-Nya dapat terhuni, terisi, serta terpelihara dengan baik.

Nabi Adam diciptakan dari segumpal tanah, dan awal mulanya ia ditempatkan oleh Allah SWT di Surga. Dan karena kekuasaan yang dimiliki Allah SWT, maka diciptakan juga oleh Allah Ta’alaa pasangan dari Nabi Adam Alaihissalam tersebut yang bernama Siti Hawa, dimana ia diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri Nabi Adam.

Pada akhirnya atas kehendak Allah SWT Nabi Adam dan istrinya diturunkan ke bumi. Nabi Adam Alaihissalam ditugaskan oleh Allah SWT untuk memberikan peringatan bagi anak cucu Adam kelak untuk menyembah kepada Allah SWT.

Adapun keistimewaan Nabi Adam Alaihissalam adalah :

  • Ia Merupakan Nabi, manusia, sekaligus khalifah Allah yang pertama kali diciptakan dari segumpal tanah.
  • Terdapat cahaya dari Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam di dalam sulbinya. Ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam sebuah hadist yang artinya “Wahai Rasulullah, bilakah engkau dicatat sebagai seorang Nabi?” Baginda bersabda: “Ketika Adam ‘alaihis salam antara ruh dan jasad.”
  • Adam adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang diberikan anugrah sedemikian rupa, dimana hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk Allah lainnya, yaitu berupa ruhul quddus (roh suci).
  • Allah SWT melengkapi penciptaan Nabi Adam alaihissalam dengan rahasia ma’rifat Ketuhanan. Hal inilah yang tidak ada makhluk lain ciptaan Allah SWT termasuk para Malaikat yang dapat menandingi pengetahuan Nabi Adam Alaihissalam.

2. Nabi Idris As.

Nabi Idris merupakan keturunan ke enam dari Nabi Adam Alaihissalam, dan ia menjadi keturunan pertama dari Nabi Adam Alaihissalam yang ditunjuk oleh Allah SWT sebagai utusan-Nya.  Nabi Idris merupakan kakek dari ayah Nabi Nuh, dimana nama sebenarnya dari Nabi Idris adalah Akhnukh.

Di dalam Al-Qur’an, Nabi Idris telah dinyatakan sebagai manusia pilihan Allah SWT yang diangkat ke langit oleh-Nya. Di dalam agama Yahudi dan Nasrani, nabi Idris dikenal dengan nama Henokh. Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dalam sebuah tafsir bahwasannya Nabi Idris wafat ketia Beliau sedang berada di langit keempat bersama dengan seorang malaikat.

Nabi Idris berdakwah untuk mengajarkan tauhid, menegakkan agama Allah, mengajarkan untuk beribadah kepada Allah, serta memberikan pedoman hidup bagi para pengikutnya agar mereka dapat selamat dari siksa baik di dunia maupun di akhirat.

Allah SWT telah berfirman :

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا (٥٦)وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا (٥٧

Artinya

Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam kitab (al-qur’an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi,” (QS. Maryam ayat 56-57)

Adapun beberapa keistimewaan Nabi Idris adalah :

  • Allah SWT telah menganugerahkan kepandaian, kemahiran, serta kemampuan dalam menciptakan peralatan yang nantinya dapat memudahkan pekerjaan manusia, seperti pengenalan tulisan, astronomi, ilmu berhitung (matematika), dan lain sebagainya.
  • Nabi idris merupakan manusia pertama yang menjahit serta mengenakan pakaian dari kain.
  • Nabi idris merupakan manusia pertama yang mempelajari tentang ilmu perbintangan, ilmu berhitung, serta menulis dengan menggunakan pena.
  • Allah SWT mengangkat Nabi Idris pada kedudukan yang tinggi.
  • Allah SWT mensifati Nabi Idris dengan beberapa hal seperti kejujuran

3. Nabi Nuh As.

Allah SWT berfirman :

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ

Artinya

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang setelahnya”. (QS. An-Nisa` ayat 163)

Nabi Adam Alaihissama pernah berkata :

وَلَكِنِ ائْتُوْا نُوْحًا فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُوْلٍ بَعَثَهُ اللهُ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ

Artinya

Akan tetapi kalian datangilah Nuh, karena sesungguhnya dia adalah rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik)

Nabi Nuh merupakan rasul yang pertama, dimana kisah yang paling terkenal dari Nabi Nuh adalah tentang bahtera Nabi Nuh, yaitu ketika sebagian besar manusia binasa dalam peristiwa banjir besar yang kala itu terjadi. Mereka yang binasa adalah orang-orang yang tidak mau mengikuti dan justru mengingkari ajaran-ajaran Nabi Nuh.

4. Nabi Hud As

Nabi Hud adalah utusan Allah bagi kaum Ad (yaitu sebuah wilayah yang terletak diantara Oman dan Yaman) yang pada waktu itu membangkang terhadap perintah Allah dan menyekutukan-Nya. Sampai pada akhirnya Allah SWT menurunkan adzab bagi kaum tersebut berupa bencana kekeringan serta adzab gumpalan awan hitam berupa angin topan dan petir.

5. Nabi Saleh As.

Nabi Saleh Alaihissalam merupakan utusan Allah SWT bagi kaum Tsamud, yaitu kaum yang bermukim di daerah Al-Hijr (saat ini bernama Mada’in Salih) yang berada di wilayah pegunungan antara Madinah dan Syam (Syiria). Kaum Tsamud telah mengingkari nikmat yang diberikan Allah SWT. Dan pada akhirnya Allah SWT mendatangkan adzab bagi kaum tersebut layaknya adzab yang Allah berikan pada kaum Nabi Hud, yakni kaum Ad.

Allah SWT memberikan Mu’jizat bagi Nabi Sholeh, yaitu berupa seekor unta betina yang lahir dari celah-celah batu. Hal ini sebagaimana firman Allah :

وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ هَذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ وَلا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Rabbmu. Unta betina Allah ini menjadi menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al- A’raf ayat 73)

6. Nabi Ibrahim As.

Nabi Ibrahim mendapatkan julukan sebagai “Bapak para Nabi”, beliau juga mendapatkan gelar sebagai sahabat Allah (khahlil Allah). Nabi Ibrahim lahir di daerah Ur, yaitu daerah bagian dari selatan Irak pada zaman Raja Namrud bin kan’an, dimana masyarakat pada waktu itu banyak yang menyembah berhala.

Dan pada suatu hari, Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang menjadi Tuhan mereka tersebut. Hal inilah yang membuat raja Namrud dan masyarakat penyembah berhala marah serta memutuskan untuk menghukum Nabi Ibrahim dengan cara dibakar. Dan Allah SWT memberikan mu’jizat-Nya kepada Nabi Ibrahim, yaitu beliau tidak mempan dibakar oleh api.

Allah SWT berfirman :

قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (٦٨)قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ (٦٩)وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الأخْسَرِينَ (٧٠

Artinya

Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah ilah-ilah kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan itu mereka orang-orang yang paling merugi.” (QS. Al- Anbiya’ ayat 68-70)

Bagi umat islam, Nabi Ibrahim merupakan salah satu Nabi yang terpenting, karena selain mengajarkan tauhid, Nabi Ibrahim juga merupakan penggagas berdirinya Ka’bah. Dalam Tarikh Makkah, Al- Azraqi berkata

Setelah peristiwa banjir besar, lokasi Ka’bah dulu telah hilang. Lokasi tersebut berbentuk bukit kecil berwarna merah yang tidak terjangkau oleh aliran air. Saat itu, manusia hanya tahu bahwa di sana ada tempat yang amat bernilai, tanpa mengetahui pasti lokasinya. Dari seluruh penjuru dunia, mereka yang dizhalimi, menderita, dan butuh perlindungan datang ke tempat ini untuk berdoa, dan doa mereka pun dikabulkan. Manusia pun selalu mengunjunginya hingga Allah memerintahkan Ibrahim untuk membangun Ka’bah kembali. Sejak Nabi Adam diturunkan ke bumi, Baitullah selalu menjadi tempat yang dimuliakan dan diperbaiki terus oleh setiap agama dan umat dari satu generasi ke generasi lainnya. Tempat itu juga selalu dikunjungi para malaikat sebelum Nabi Adam turun ke bumi.”

Selain itu juga, Nabi Ibrahim juga mengajarkan bagi kita untuk berkurban, dimana keika itu Beliau hampir saja mengorbankan putra kesayangannya yaitu Ismail atas perintah Allah SWT.

7. Nabi Luth As.

Nabi Luth merupakan keponakan dari Nabi Ibrahim Alaihissalam. Ia diutus Allah SWT bagi kaum Sodom dan Gomorrah yang memiliki perilaku seks yang menyimpang.

Allah SWT berfirman :

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (٨٠)إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ (٨١)وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ (٨٢

Artunya

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu 551 yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kota ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri.” (QS. Al- A’raf ayat 80-82)

Karena itulah maka Allah SWT menurunkan Adzab bagi kaum tersebut yaitu dengan adanya gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan kota Sodom berserta semua penghuninya.

Allah SWT berfirman :

فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ (٨٣)وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ

Artinya

Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.” (QS. Al- A’raf ayat 83-84)

8. Nabi Ismail As.

Nabi Ismail merupakan putra dari Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, dan beliau merupakan kakak dari Nabi Ishaq Alaihihssalam. Bersama ayahnya, Beliau bersama-sama membangun Ka’bah yang saat ini menjadi pusat peribadatan kaum muslim diseluruh dunia. Kisah yang terkenal daripada Nabi Ismail adalah ketika ia dengan rela menerima keputusan ayahnya (Nabi Ibrahim) untuk menyembelihnya sebagai kurban atas perintah Allah SWT.

9. Nabi Ishaq As.

Nabi Ishaq merupakan putra kedua dari Nabi Ibrahim Alaihissalam dan beliau merupakan adik dari Nabi ismail alaihissalam. Nama Ishaq berasal dari bahasa Yahudi Yis.h.a-q yang berarti tersenyum atau tertawa. Allah menjadikan Ishaq sebagai utusan-Nya bagi kaum Kana’an, khususnya di kota Hebron (al-Khalil) yang pada waktu itu tidak mengenal Allah SWT. Nabi Ishaq meninggal pada usia 180 tahun yaitu pada tahun 1717 Sebelum Masehi.

10. Nabi Yaqub As

Nabi Yaqub merupakan putra dari Nabi Ishaq dan merupakan cucu dari Nabi Ibrahim. Beliau merupakan utusan Allah SWT bagi kaum Kana’an yang tinggal di syam (syiria). Nabi Yaqub memiliki 12 putra yang salah satu diantaranya adalah Nabi Yusuf Alaihissalam. Nabi Ya’qub wafat di Mesir, dan setelah tubuhnya sempat dipertahankan di negara tersebut, lalu kemudian jasad Beliau dibawa ke Palestina untuk dimakamkan di sana, yaitu di Gua al-Makfilah, di kota Hebron (al-Khalil) .

Adapun Wasiat dari Nabi Ya’qub Alaihissalam kepada putra-putranya termaktub dalam Al-qur’an Surat Al- Baqarah ayat 133 yang artinya:

Apakah kalian menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya’qub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, ‘Apa yang kalian sembah sepeninggalku?’ Mereka menjawab, ‘Kami akan menyembah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa, dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.”

11. Nabi Yusuf As

Telah diketahui di point sebelumnya bahwa Nabi Yusuf Alaihissalam merupakan salah satu dari keduabelas putra Nabi Ya’qub Alaihissalam. Beliau lahir di negeri Kan’an dan memiliki satu saudara kandung yang bernama Banyumin. Sedangkan 10 saudaranya yang lain berasal dari ibu yang berbeda.

Kasih sayang yang diberikan Nabi Ya’qub pada nabi Yusuf telah membuat saudaranya yang lain merasa iri, sehingga mereka merencanakan untuk membuang Nabi Yusuf, yaitu menjatuhkannya ke dalam sebuah sumur. Akan tetapi kekuasaan dari Allah SWT telah menolong Nabi Yusuf, yaitu dengan perantara para kafilah dagang yang kemudian menjual Nabi Yusuf ke negara Mesir.

Lalu Nabi Yusuf dibeli oleh seorang raja mesir yang mendapat julukan Al- Aziz, yaitu raja Qithfir. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al- Bukhari, Rosulullah sholallahu Alaihi wassalam memuji Nabi Yusuf yaitu

Dia adalah orang yang mulia, anak orang mulia, cucu orang mulia, dan cicit orang yang mulia: Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim.

12. Nabi Ayyub As.

Sosok Nabi Ayyub Alaihissalam digambarkan sebagai orang yang paling sabar dalam menghadapi cobaan. Hal ini telah terbukti ketika Allah SWT menguji Beliau dengan harta, keluarga, dan juga badannya. Dimana suatu ketika Nabi Ayyub Alaihissalam kehilangan seluruh harta yang dimilikinya, padahal sebelumnya Beliau termasuk salah satu orang yang paling kaya di negerinya.

Cobaan yang lain adalah ketika Beliau begitu menderita akibat penyakit yang dialaminya dan kemudian Beliau ditinggalkan oleh istri dan keluarganya sehingga Beliau merasakan kesunyian. Akan tetapi Nabi Ayyub tetap bersabar dan bersyukur kepada Allah SWT.

Allah SWT telah berfirman :

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

Artinya

Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah). (QS. Shaad ayat 44)

Nabi Ayyub Alaihissalam merupakan utusan Allah SWT bagi Kaum bani Israil dan Amoria di Haran, Syam.  Usia Nabi Ayyub mencapai 120 tahun yaitu dari tahun 1540 hingga 1420 Sebelum Masehi. Selama hidupnya, Nabi Ayyub dikarunia 26 anak.

13. Nabi Syu’aib As.

Nabi Syu’aib merupakan salah satu Nabi yang berasal dari bangsa Arab. Nama Syu’aib memiliki arti sebagai yang menunjukkan jalan kebenaran. Nabi Syu’aib merupakan utusan dari Allah SWT bagi kaum Madyan yang berada bagian Barat Laut Hijaz, tepatnya di daerah Al- Bada’.

Kaum Madyan merupakan orang-orang yang pandai dalam urusan perdagangan dan bercocok tanam, akan tetapi mereka merupakan kaum yang suka menipu dan sangat licik ketika berinteraksi dengan sesamanya. Selain itu, Kaum Madyan juga terkenal dengan perbuatan mereka yang telah menyekutukan Allah dan banyak yang menempuh jalan sesat.

Sama seperti Nabi-Nabi yang lain, tidak mudah bagi Nabi Syu’aib untuk mengajak kaum tersebut ke jalan yang benar, dan justru kaum Madyan mengancam, menyiksa, serta mengusir Nabi Syu’aib dan para pengikutnya. Hal itu disebutkan dalam sebuah ayat Alqur’an yang artinya:

Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari negeri kami, kecuali kamu kembali kepada agama kami”. Berkata Syuaib: “Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?” (QS. Al-A’raf ayat 88)

Allah lalu menurunkan adzab bagi kaum Madyan yaitu berupa angin panas yang dapat membakar kulit serta membuat dahaga. Selain itu, Allah juga mendatangkan awan hitam, petir, serta gempa bumi yang dapat menghancurkan kota serta kaum madyan. Semasa hidupnya, nabi Syu’aib dikarunia 2 anak perempuan, dan beliau wafat ketika berusia 110 tahun, yaitu pada tahun 1490 Sebelum Masehi.

14. Nabi Musa As.

Nabi Musa Alaihissalam yang juga sebagai Rosul Allah SWT mendapatkan julukan Kalimullah (كليم الله) yang artinya manusia yang diajak Allah SWT untuk bicara. Nabi Musa merupakan rasul utusan Allah SWT dan merupakan saudara dari nabi harun Alaihissalam. Beliau dilahirkan atas kehendak Allah SWT di negara Mesir pada masa pemerintahan raja Fir’aun.

Kelahiran Musa dirahasiakan oleh kedua orang tuanya karena pada waktu itu Raja Fir’aun mengeluarkan peraturan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Nabi Musa sendiri besar di dalam lingkungan kerajaan Fir’aun, dimana ketika bayi Musa berusia 3 bulan orang tuanya menghanyutkannya ke sungai Nil dan pada akhirnya Musa ditemukan oleh seorang wanita yang merupakan istri dari Raja Fir’aun bernama Aisyah.

Nabi Musa menerima wahyu dari Allah SWT di suatu malam di Bukit Tursina. Allah SWT berfirman yang artinya:

Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada ilah selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku,” (QS. Thaha ayat 14).

Adapun mu’jizat yang pernah diterima oleh Nabi Musa Alaihissalam sebagai karunia dari Allah SWT adalah berupa tongkat yang bisa berubah menjadi ular serta tangan yang putih berseri-seri. Kepada nabi Musa alaihissalam, Allah juga menurunkan sebuah kitab suci yang bernama Taurat. Yang di dalamnya terdapat pedoman atau panduan ke jalan yang diridhoi Allah SWT secara terperinci.

15. Nabi Harun As.

Nabi harun Alaihissalam adalah Kaka dari Nabi Musa Alaihissalam. Beliau dilahirkan atas kehendak Allah SWT untuk menjadi pemimpin bagi bani Israil  untuk menuju jalan yang benar. Masa hidup Nabi harusn Alaihissalam adalah selama 123 tahun. Beliau Wafat sebelas bulan sebelum wafatnya Nabi Musa Alaihissalam, yaitu pada tahun 1408 Sebelum Masehi di Bukit nabu’ di Jordania.

Kisah-kisah Nabi Harun Alaihissalam tidak pernah terlepas dari kisah Nabi Musa Alaihissalam, karena memang keduanya melakukan dakwah secara bersamaan, dimana waktu itu tugas nabi Harun adalah untuk membantu Nabi Musa.

16. Nabi Zulkifli As.

Kisah Nabi Zulkifli Alaihissalam tidak banyak dikisahkan di dalam Al-Qur’an. Beliau memiliki nama asli Basyar dan merupakan putra dari Nabi Ayyub Alaihissalam yang terselamatkan dari reruntuhan rumah Nabi Ayyub dan menewaskan seluruh anak-anaknya. Nabi Zulkifli merupakan utusan Allah SWT bagi kaum Rom yang berasal dari bangsa Amori dan Arami yang tinggal di daerah Syiria dan Jordania agar mereka tidak menyembah berhala dan agar mereka selalu mengingat satu Tuhan yaitu Allah SWT.

Zulkifli adalah nabi yang sabar, suka menolong, dan selalu membela kebenaran. Dalam Al-Qur’an Surat Al- Anbiya’ ayat 86 Allah SWT telah berfirman yang artinya

“(Ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.”

Nabi Zulkifli Alaihissalam wafat dalam usia 75 tahun, tepatnya pada tahun 1425 Sebelum Masehi di Damaskus.

17. Nabi Daud As.

Beliau merupakan Nabi sekaligus Rasul utusan Allah SWT bagi kaum bani Israil dan merupakan ayah dari Nabi Sulaiman Alaihissalam. Kepada nabi Daud lah Allah SWT menurunkan kitab Zabur. Selain itu, Allah SWT telah memberikan berbagai mu’jizat bagi Nabi Daud Alaihissalam seperti beliau dapat mengert bahasa burung, memiliki kecerdasan akal, serta beliau mampu melembutkan besi tanpa menggunakan suatu alatpun atau hanya dengan menggunakan tangan kosong.

Dalam Al-Qur’an Surat Saba’ ayat 10 Allah SWT telah berfirman yang artinya

Sungguh, telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya.”

Selain dianugrahi memiliki wajah yang tampan, Nabi Daud Alaihissalam juga memiliki suara yang sangat merdu, sehingga ketika beliau sedang melantunkan Zabur, burung-burung serta gunung-gunung  turut serta dalam mengagungkan nama Allah SWT. Nabi Daud Alaihissalam sangat dihormati, dimuliakan, serta sangat dihargai oleh kaum Bani Israil, karena Beliau mampu memutuskan perkara di antara manusia dengan adil serta mampu menyelesaikan dan menjadi penengah saat di masyarakatnya terjadi pertengkaran dan perselisihan.

Nabi Daud adalah pendiri Baitul Muqqadis (atau yang dikenal dengan Masjid Al- Aqsa) yang tahap penyelesaiannya dilanjutkan oleh putranya, yaitu Nabi Sulaiman. Nabi Daud Alaihissalam wafat pada usia 100 tahun dan dimakamkan di Baitul Maqdis di Yerusalem.

18. Nabi Sulaiman As.

Nabi Sulaiman merupakan putra dari Nabi Daud Alaihissalam, dimana Beliau lah yang melanjutkan pembangunan Baitul Muqqadis yang dahulunya dibangun oleh ayahnya. Nabi Sulaiman mulai diangkat menjadi seorang Nabi pada tahun 970 Sebelum masehi, dimana sedari kecil beliau memiliki kecerdasan akal serta ketajaman pikiran.

Nabi sulaiman dikenal sebagai  raja dari segala makhluk. Ketika Ayahandanya wafat, Nabi Sulaiman diangkat menjadi Raja bagi kerajaan Israil. Akan tetapi selain sebagai raja bagi kaum tersebut, Nabi Sulaiman juga merupakan raja bagi para binatang serta makhluk halus seperti jin dan lainnya. Adapun beberapa keistimewaan dari Nabi Sulaiman Alaihissalam antara lain adalah :

  • Nabi Sulaiman dikaruniai kebijaksanaan yang luar biasa meskipun usianya masih remaja.
  • Nabi Sulaiman mampu memahami dan berbicara serta memahami bahasa hewan, sehingga mekhluk tersebut mau menuruti kehendaknya
  • Nabi Sulaiman mampu menundukkan jin dan angin, sehingga mereka mau menuruti segala perintahnya

Nabi Sulaiman Alaihissalam meninggal di usia 66 tahun di Baitul Maqqdis Yerusalem. Beliau wafat ketika sedang terduduk di kursi dengan sebuah tongkat ditangannya yang kala itu Beliau sedang mengawasi para jin yang sedang bekerja. Allah SWT berfirman

Tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka setelah kematiannya itu melainkan rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, nyatalah bagi jin itu bahawa sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam seksa yang menghinakan.”

19. Nabi Ilyas As.

Nabi Ilyas Alaihissalam merupakan utusan Allh SWT bagi kaum finisia dan bani israil. Beliau menyeru kepada kaumnya agar berjalan di jalan Allah SWT, akan tetapi mereka mengabiakannya dan tetap menyembah berhala yang merka namakan Ba’l.

Adapun firman allah SWT terkait dengan Nabi Ilyas adalah dalam Al-Qur’an Surat ash-Shaffat ayat 123-132 yang artinya:

Dan sesungguhnya Ilyas termasuk salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: ‘Mengapa kamu tidak bertakwa? Pantaskah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, iaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?’ Maka mereka mendustakannya, kerana itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di halangan orang-orang yang datang kemudian. (Iaitu) kesejahteran dilimpahkan atas Ilyas? Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”

20. Nabi Ilyasa As.

Nabi Ilyasa merupakan keturunan keempat dari Nabi Yusuf Alaihissalam dan merupakan anak angkat dari Nabi Ilyas Alaihissalam. Beliau melanjutkan tugas kenabian Nabi Ilyas setelah Nabi Ilyas Alaihissalam wafat, yaitu menyerukan pada umatnya yaitu kaum Bani Israil dan Arami agar mereka kembali ke jalan yang diridhoi Allah SWT.

Sepeninggalnya Nabi Ilyas Alaihissalam kaum Bani Israil dan Arami banyak yang kembali menyembah berhala, dan meskipun Nabi Ilyasa telah menunjukkan berbagai macam mu’jizat dari Allah SWT, akan tetapi mereka justru menganggapnya sebagai tukang sihir. Nabi Ilyasa Alaihissalam wafat di Palestina ketika beliau berusia 90 tahun.

21. Nabi Yunus As

Nabi Yunus alaihissalam adalah Nabi utusan Allah SWT bagi kaum Asyiria di Ninawa yang merupakan daerah di utara Iraq. Beliau merupakan salah satu dari dua nabi yang namanya dinasbkan kepada ibunya. Nabi Yunus memberikan ajaran Tauhid dan Iman kepada kaum Asyria serta mengajak mereka untuk meninggalkan kebiasaan menyembah berhala dan beralih menyembah kepada Allah SWT.

Akan tetapi ajaran Nabi Yunus tersebut ditentang oleh kaum Asyiria di Ninawa merupakan suatu hal baru yang baru mereka dengar, sehingga mereka tidak mau menerima serta menggantikan ajaran serta kepercayaan dari nenek moyang mereka dengan ajaran dari nabi Yunus Alaihissalam.

Pada akhirnya Nabi Yunus alaihissalam meninggalkan daerah tersebut karena penduduk Ninawa berkeras hati dan tidak memperduliakn sama sekali ajaran dari Beliau. Dan sepeninggal Nabi Yunus dari daerah tersebut, Allah SWT menurunkan Adzab bagi mereka yang telah membangkang terhadap ajaran Nabi Yunus Alaihissalam. Saat dalam perjalanan meninggalkan Ninawa Nabi Yunus mengalami sebuah kejadian dimana Beliau ditelan oleh ikan paus selama beberapa waktu.

Ketika berada di dalam perut ikan tersebut nabi Yunus memohon pengampunan dari Allah karena telah meninggalkan  kaumnya. Akhirnya atas kehendak Allah SWT ikan paus tersebut memuntahkan kembali dan melemparkan tubuh Nabi Yunus ke pantai dalam keadaan sakit, lemah, dan kurus.

Dan Dengan rahmad-Nya, Allah SWT menumbuhkan pohon labu dimana dengan pohon tersebut nabi Yunus dapat bernaung dibawah daun-daunnya serta dapat memakan buahnya. Setelah sehat, Allah SWT kembali memerintahkan kepada beliau untuk kembali ke Ninawa. Nabi Yunus alaihissalam wafat di Ninawa pada usia 70 tahun.

22. Nabi Zakaria As.

Nabi Zakaria merupakan utusan Allah SWT bagi kaum Bani Israil di Palestina yang senang pada kemaksiatan, kezhaliman, kemungkaran, serta menimbulkan kerusakan di mana-mana. Saat itu Palestina dipimpin oleh seorang raja yang paling jahat dan suka melanggar yang bernama herodes.

Herodes jugalah yang memerintahkan untuk membunuh Nabi Zakaria beserta putranya Nabi yahya Alaihissalam. Kisah yang terkenal dari nabi Zakaria Alaihissalam adalah ketika Beliau berdo’a kepada Allah SWT agar diberikan keturunan, Dan Allah SWT punmengabulkan do’a tersebut. Kisah ini tertulis dalam Al-Qur’an Surat Maryam ayat 4-6 yang artinya

Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Yakub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai.”

Nabi Zakaria wafat di Halap (Aleppo) pada usia 122 tahun, yaitu ketika Beliau lari dari kejaran para prajurit raja Herodus.

23. Nabi Yahya As.

Kelahiran Nabi yahya Alaihissalam dikabarkan oleh Malaikat Jibril kepada nabi Zakaria Alaihissalam. Hal ini dikisahkan dalam Al-Qur’an Surat Maryam ayat 4-6 di atas. Akan tetapi Nabi yahya Alaihissalam wafat di usianya yang masih muda, yaitu 32 tahun di damskus. Ia dibunuh atas perintah Raja Herodes yang saat itu menguasai bani Israil.

24. Nabi Isa As.

Nabi Isa Alaihissalam masih memiliki hubungan persaudaran dengan nabi Yahya Alaihissalam, dimana keduanya merukana saudara sepupu. Nabi Isa Alaihissalam diutus Allah SWT ke tengah-tengah masyarakat yang bersifat materialistik serta mengingkari ruh dan hari kebangkitan. Mereka itu termasuk juga kedalam golongan orang-orang yang disesatkan oleh falsafah dasarnya menyatakan bahwa penciptaan alam memiliki sumber pertama, seperti sebab dari akibat.

Allah SWT telah berfirman:

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “”(Tuhan itu) tiga””, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” (An-Nisa, ayat 171)

Nabi Isa Alaihissalam dikarunia oleh Allah SWT dengan berbagai macam Mu’jizat, diantaranya :

  • Saat masih dalam buaian, Nabi Isa Alaihissalam mampu berbicara dengan manusia yang lainnya.
  • Nabi Isa diajarkan kitab taurat, meskipun saat itu kitab isi dari kitab tersebut telah banyak mengalami perubahan akibat ulah kaum yahudi
  • Nabi Isa mampu membentuk tanah menyerupai bentuk burung, lalu beliau meniupkannya. Dan tanah itupun berubah menjadi burung
  • Nabi Isa Alaihissalam mampu menghidupkan orang-orang yang telah meninggal dunia
  • Nabi Isa Alaihissalam mapu menyembuhkan orang-orang yang buta dan belang
  • Nabi Isa memiliki kemampuan untuk menurunkan makanan dari langit atas permintaan Hawariyin
  • Nabi isa Alaihissalam mampu melihat hal-hal yang ghaib meskipun beliau tidak menyaksikan secara langsung
  • Nabi Isa Alaihissalam dilahirkan tanpa adanya seorang ayah
  • Nabi Isa Alaihissalam diangkat ke langit ketika Beliau disalib oleh para penguasa.

Selain mu’jizat-mu’jizat tersebut, Allah SWT juha menurukan kitab Injil bagi nabi Isa.

25. Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi wassalam

Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang diutus Allah SWT  sebagai pembawa ajaran agama islam, dan tidak ada lagi Nabi setelah Beliau. Ajaran-ajaran yang dibawakan oleh nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam merupakan penyempurna bagi ajaran-ajaran agama yang disampaikan oleh para nabi dan rasul sebelumnya. Allah SWT telah berfirman yang artinya

diutus kepada seluruh manusia, dan beliau merupakan khataman nabiyyin (penutup para nabi)”

Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam dilahirkan di tengah-tengah masyarakat yang suka dengan kekerasan dan pertempuran. Beliau menerima wahyu dari Allah SWT pertama kalinya pada tanggal 17 ramadhan, yaitu ketika Beliau sedang menyendiri di Gua Hiro’ yaitu sebuah gua yang terletak di sebelah timur kota Mekkah yang sekarang dikenal dengan sebutan Jabal An Nur.

Wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam tersebut tercatat dalam al-Qur’an yaitu Surat Al- Alaq ayat 1-5 yang artinya:

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Mu’jizat terbesar dari nabi Muhammad Sholallahu alaihi Wassalam adala Al-qur’an. Selain itu, Rosulullah juga dipercayai pernah membelah bulan yaitu melalui peristiwa Isro’ Mi’raj dalam jangka waktu kurang dari satu hari. Keistimewaan lain yang dimiliki Rosulullah adalah dengan kecerdasan yang beliau miliki terkait dengan ilmu ketauhidan.

Dalam pandangan Islam Nabi Muhammad memiliki perbedaan dengan Nabi-Nabi sebelumnya dalam Hal berdakwah, dimana Nabi Muhammad Sholallhu Alaihi wassalam diutus Allah SWT bagi seluruh umat manusia, sedangkan nabi dan Rasul sebelumnya diutus hanya untuk kaumnya masing-masing.

Sedangkan persamaan antar nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam dengan Nabi dan Rasul yang sebelumnya adalah sama- sama mengajarkan tauhid, yaitu kesaksian bahwa Tuhan yang berhak disembah atau diibadahi itu hanyalah Allah.

The post 25 Nama – Nama Nabi Dan Rasul appeared first on DalamIslam.com.

]]>
5 Keutamaan Cinta Kepada Rasulullah bagi Umat Muslim https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/keutamaan-cinta-kepada-rasulullah Wed, 25 Nov 2015 09:56:29 +0000 http://dalamislam.com/?p=401 Seorang sahabat bernama Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu pernah berkata: “Tidak ada seorangpun yang paling dicintai oleh para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi jika mereka melihat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka tidak berdiri (untuk menghormati beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam), karena mereka mengetahui bahwa Rasulullah […]

The post 5 Keutamaan Cinta Kepada Rasulullah bagi Umat Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Seorang sahabat bernama Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu pernah berkata:

Tidak ada seorangpun yang paling dicintai oleh para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi jika mereka melihat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka tidak berdiri (untuk menghormati beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam), karena mereka mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci perbuatan tersebut.

Sebagai Umat Islam yang baik, sudahkah kita benar-benar mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam meskipun sebenarnya kita belum pernah mengenal beliau secara langsung? Dan seperti apakah bentuk cinta kita kepada beliau Sholallahu Alaihi Wassalam?

Imam al-Qadhi ‘Iyadh al-Yahshubi pernah berkata

Ketahuilah, bahwa barangsiapa yang mencintai sesuatu, maka dia akan mengutamakannya dan berusaha meneladaninya. Kalau tidak demikian, maka berarti dia tidak dianggap benar dalam kecintaanya dan hanya mengaku-aku (tanpa bukti nyata). Maka orang yang benar dalam (pengakuan) mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah jika terlihat tanda (bukti) kecintaan tersebut pada dirinya. Tanda (bukti) cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang utama adalah (dengan) meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya, mengikuti semua ucapan dan perbuatannya, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta menghiasi diri dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam keadaan susah maupun senang dan lapang maupun sempit.”

Jika menilik dari keterangan para sahabat di atas, sudah jelaslah bagi kita tentang arti yang sebenarnya dari mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, yaitu dengan meneladani aklaq dan budi pekerti, petunjuk, serta sunnah-sunnah beliau dan berusaha untuk mempelajari dan mengamalkannya dengan baik.

Selain itu, juga dengan tidak melakukan hal-hal yang Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam tidak menyukainya seperti terlalu berlebihan dalam hal memuji serta mensifati beliau, yaitu dengan menempatkan beliau pada kedudukan yang lebih tinggi daripada kedudukan yang telah Allah SWT berikan kepadanya.

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda

Janganlah kalian memuji diriku secara berlebihan dan melampaui batas, sebagaimana orang-orang nasrani melampaui batas dalam memuji (Nabi Isa) bin Maryam, karena sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba Allah, maka katakanlah: hamba Allah dan Rasul-Nya.”

Apa saja Fadhilah (keutamaan) cinta kepada Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam?

Hikmah dan keutamaan yang bisa kita ambil dari rasa cinta kita terhadap Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, diantaranya adalah :

  1. Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam adalah teladan yang baik bagi umatnya

Mereka yang meneladani Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam baik ucapan maupun perbuatan beliau adalah orang-orang yang telah menempuh jalan yang lurus yang pada akhirnya akan membawa mereka menuju kemuliaan serta rahmad dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Qs. al-Ahzaab: 21)

  1. Dengan mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan membawa kita untuk melakukan hal-hal yang beliau cintai

Suatu ungkapan menyatakan bahwa “bukankah pecinta akan melakukan hal-hal yang disukai oleh yang dicintai?” jadi dengan mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam maka kita akan terbawa untuk melakukan hal-hal yang disukai oleh Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam.

Dan itu artinya bahwa kita akan berjalan di jalan yang diridhoi Allah SWT. Selain itu, orang yang mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dengan sungguh-sungguh, maka Beliau sholallahu Alaihi Wassalam akan membalas dengan cintanya pula.

  1. Mereka yang mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan senantiasa bersama Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam

Ini sesuai dengan sebuah Hadist yang diriwayatkanoleh Bukhari, yaitu : Dari Anas bin Malik Rhadiyallahu Anhu bahwasannya “Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW tentang hari kiamat,

Kapankah kiamat datang?” Nabi pun SAW menjawab, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku belum mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak, hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya SAW” Maka Rasulullah SAW pun bersabda, “Seseorang (di hari kiamat) akan bersama orang yang dicintainya, dan engkau akan bersama yang engkau cintai.” Anas pun berkata, “Kami tidak lebih bahagia daripada mendengarkan sabda Nabi SAW, ‘Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.’” Anas kembali berkata, “Aku mencintai Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar, maka aku berharap akan bisa bersama mereka (di hari kiamat), dengan cintaku ini kepada mereka, meskipun aku sendiri belum (bisa) beramal sebanyak amalan mereka.

  1. Dengan tulus mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, maka orang tersebut akan merasakan manisnya iman

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam

Ada tiga hal, barang siapa melaksanakan ketiga-tiganya maka ia akan merasakan kelezatan iman: Orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta kepada yang lain, orang yang mencintai orang lain hanya karena Allah dan orang yang benci untuk kembali kekafiran sebagaimana benci untuk masuk ke dalam neraka.“(HR. Bukhari)

  1. Dengan mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan dapat membawa seseorang menuju pada kesempurnaan iman

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist

Demi Allah, salah seorang dari kalian tidak akan dianggap beriman hingga diriku lebih dia cintai dari pada orang tua, anaknya dan seluruh manusia.” (HR. Al-Bukhari)

Jadi, mereka yang mencintai Rasulullah sholallahu Alaihi wassalam adalah orang-orang yang berpegang teguh serta selalu bersemangat dalam menghidupkan serta mengamalkan ajaran-ajaran Beliau Sholallahu Alaihi wassalam, yaitu dengan mengamalkan sunnah beliau, melaksanakan perintahnya, dan menjauhi segala yang dilarangan olehnya baik dalam perkataan maupun perbuatan serta senantiasa mendahulukan hal-hal tersebut  daripada hanya mengikuti hawa nafsu.

Allah SWT telah berfirman :

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Artinya

Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga dan harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (Surah At-Taubah:24)

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

The post 5 Keutamaan Cinta Kepada Rasulullah bagi Umat Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>